Antibiotik golongan tetrasiklina: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
k PL
(24 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 11:
Tetrasiklin tetap mempunyai peran penting dalam [[kedokteran]], meskipun kegunaannya telah berkurang seiring dengan timbulnya [[Resistansi antimikroba|resistansi antibiotik]]. Tetrasiklin tetap menjadi pengobatan pilihan untuk beberapa indikasi tertentu.<ref name="Chopra" /> Karena tidak semua tetrasiklin yang diberikan secara oral di[[Absorbsi obat|serap]] dari [[saluran pencernaan]], populasi bakteri di usus dapat menjadi resisten terhadap tetrasiklin, sehingga mengakibatkan pertumbuhan organisme resisten yang berlebihan. Meluasnya penggunaan tetrasiklin diperkirakan berkontribusi pada peningkatan jumlah organisme yang resisten terhadap tetrasiklin, sehingga menyebabkan infeksi tertentu lebih tahan terhadap pengobatan.<ref name="Britannica" /> Resistensi tetrasiklin sering kali disebabkan oleh perolehan gen baru, yang mengkode penghabisan tetrasiklin yang bergantung pada energi atau protein yang melindungi ribosom bakteri dari aksi tetrasiklin. Selain itu, sejumlah bakteri memperoleh resistensi terhadap tetrasiklin melalui mutasi.<ref name="Chopra" /><ref name="Markley-Tetracycline-Inactivating Enzymes"/>
==Sejarah==
Sejarah tetrasiklin melibatkan kontribusi kolektif dari ribuan peneliti, ilmuwan, dokter, dan eksekutif bisnis yang berdedikasi. Tetrasiklin ditemukan pada tahun 1940an, pertama kali dilaporkan dalam literatur ilmiah pada tahun 1948, dan menunjukkan aktivitas melawan berbagai mikroorganisme. Anggota pertama dari kelompok tetrasiklin yang dijelaskan adalah klortetrasiklin dan oksitetrasiklin.<ref name="Chopra" /><ref name=Nelson>{{cite journal | vauthors = Nelson ML, Levy SB | title = The history of the tetracyclines | journal = Annals of the New York Academy of Sciences | volume = 1241 | issue = 1 | pages = 17–32 | date = December 2011 | pmid = 22191524 | doi = 10.1111/j.1749-6632.2011.06354.x | url = https://www.researchgate.net/publication/51907943 | bibcode = 2011NYASA1241...17N | s2cid = 34647314 }}</ref> Klortetrasiklin pertama kali ditemukan sebagai barang biasa pada tahun 1945 dan pertama kali didukung pada tahun 1948<ref name="Essays">{{cite web|last=Essays |first=UK |url=https://www.ukessays.com/essays/nursing/tetracycline-history-properties-4317.php?vref=1 |title=Tetracycline: History, Properties and Uses |publisher=UKEssays.com |date=November 2013 |access-date=2 October 2018 |location=Nottingham, UK}}</ref> oleh Benjamin Minge Duggar, seorang profesor botani emeritus berusia 73 tahun yang bekerja di American Cyanamid – Lederle Laboratories, di bawah kepemimpinan Yellapragada Subbarow . Duggar mendapatkan zat tersebut dari sampel tanah Missouri yang mengandung bakteri penghuni tanah berwarna emas mirip jamur bernama ''Streptomyces aureofaciens''.<ref>{{Cite web|url=http://pubs.acs.org/journals/pharmcent/Ch3.html|title=The Pharmaceutical Century}}</ref> Sekitar waktu yang sama ketika Lederle menemukan aureomisin, [[Pfizer]] menjelajahi dunia untuk mencari antibiotik baru. Sampel tanah dikumpulkan dari hutan, gurun, puncak gunung, dan lautan. Namun akhirnya oksitetrasiklin diisolasi pada tahun 1949 oleh Alexander Finlay dari sampel tanah yang dikumpulkan di lahan sebuah pabrik di Terre Haute, Indiana.<ref name="Lin">{{cite web | vauthors = Lin DW |title=The teteracyclines |url=https://www.scripps.edu/baran/images/grpmtgpdf/Lin_Mar_05revised.pdf |website=Baran Lab |publisher=Baran labs |access-date=3 October 2018}}</ref> Itu berasal dari bakteri tanah serupa bernama ''Streptomyces rimosus''.<ref>{{cite journal | vauthors = Finlay AC, Hobby GL | title = Terramycin, a new antibiotic | journal = Science | volume = 111 | issue = 2874 | pages = 85 | date = January 1950 | pmid = 15400447 | doi = 10.1126/science.111.2874.85 | bibcode = 1950Sci...111...85F | author-link2 = Gladys Hobby }}</ref> Sejak awal, teramisin adalah molekul yang diselimuti kontroversi. Itu adalah subjek kampanye pemasaran massal pertama yang dilakukan oleh perusahaan farmasi modern. Pfizer mengiklankan obat tersebut secara besar-besaran di jurnal medis, dan pada akhirnya menghabiskan biaya pemasaran dua kali lebih besar dibandingkan untuk menemukan dan mengembangkan teramisin. Namun hal tersebut mengubah Pfizer yang saat itu merupakan perusahaan kecil menjadi raksasa farmasi.<ref name="Lin" /> Kelompok Pfizer yang dipimpin oleh Francis A. Hochstein, bekerja sama dengan Robert Burns Woodward menentukan struktur oksitetrasiklin, sehingga Lloyd H. Conover berhasil memproduksi tetrasiklin itu sendiri sebagai produk sintetis.<ref>{{cite web|url=http://web.mit.edu/invent/iow/conover.html|archive-url=https://web.archive.org/web/20030318175136/http://web.mit.edu/invent/iow/conover.html|url-status=dead|archive-date=18 March 2003|title=Lemelson-MIT Program|access-date=13 March 2017}}</ref> Pada tahun 1955, Conover menemukan bahwa [[hidrogenolisis]] aureomisin menghasilkan produk deskloro yang sama aktifnya dengan produk aslinya. Hal ini membuktikan untuk pertama kalinya bahwa antibiotik yang dimodifikasi secara kimia dapat memiliki aktivitas biologis. Dalam beberapa tahun, sejumlah tetrasiklin semisintetik telah memasuki pasar, dan kini sebagian besar penemuan antibiotik berasal dari turunan aktif baru dari senyawa lama.<ref name="Lin" /> Tetrasiklin lain diidentifikasi kemudian, baik sebagai molekul alami, misalnya tetrasiklin dari ''S. aureofaciens, S. rimosus'', dan ''S. viridofaciens'' dan dimetil-klortetrasiklin dari ''S. aureofaciens'', atau sebagai produk pendekatan semisintetik misalnya metasiklin, [[doksisiklin]], dan minosiklin.<ref name="Chopra" /><ref name="Essays"/>
 
Penelitian yang dilakukan oleh [[Antropologi|antropolog]] George J. Armelagos dan timnya di Universitas Emory menunjukkan bahwa orang-orang [[Nubia]] kuno dari periode pasca-[[Meroë|Meroitik]] (sekitar tahun 350 M) memiliki endapan tetrasiklin di tulang mereka, yang dapat dideteksi melalui analisis penampang melintang melalui sinar ultraviolet – endapan tersebut berpendar, sama seperti yang modern. Armelagos berpendapat bahwa hal ini disebabkan oleh konsumsi bir kuno lokal (sangat mirip dengan bir Mesir<ref>{{cite journal|vauthors = Samuel D|year = 1996|title = Archaeology of ancient Egypt beer|url = http://www.ancientgrains.org/samuel1996beer.pdf | journal = Journal of the American Society of Brewing Chemists | volume = 54 | issue = 1|pages = 3–12|doi = 10.1094/ASBCJ-54-0003}}</ref>), yang terbuat dari biji-[[bijian]] yang disimpan dan terkontaminasi.<ref>{{cite journal | vauthors = Bassett EJ, Keith MS, Armelagos GJ, Martin DL, Villanueva AR | title = Tetracycline-labeled human bone from ancient Sudanese Nubia (A.D. 350) | journal = Science | volume = 209 | issue = 4464 | pages = 1532–4 | date = September 1980 | pmid = 7001623 | doi = 10.1126/science.7001623 | url = http://www.anthropology.emory.edu/FACULTY/ANTGA/Web%20Site/PDFs/Tetracycline%20in%20Bone.pdf | bibcode = 1980Sci...209.1532B | access-date = 2014-06-19 | archive-date = 2016-03-04 | archive-url = https://web.archive.org/web/20160304055439/http://www.anthropology.emory.edu/FACULTY/ANTGA/Web%20Site/PDFs/Tetracycline%20in%20Bone.pdf | url-status = dead }}</ref>
 
===Perkembangan===
Tetrasiklin terkenal karena aktivitas antibakteri spektrum luasnya dan dikomersialkan dengan keberhasilan klinis yang dimulai pada akhir tahun 1940an hingga awal tahun 1950an. Analog semisintetik generasi kedua dan senyawa generasi ketiga yang lebih baru menunjukkan evolusi berkelanjutan dari platform tetrasiklin menuju turunan dengan peningkatan potensi serta kemanjuran melawan bakteri resisten tetrasiklin, dengan sifat farmakokinetik dan kimia yang lebih baik.<ref name=Nelson/> Tak lama setelah diperkenalkannya terapi tetrasiklin, patogen bakteri resisten tetrasiklin pertama diidentifikasi. Sejak itu, bakteri patogen yang resisten terhadap tetrasiklin terus diidentifikasi, sehingga membatasi efektivitas tetrasiklin dalam pengobatan penyakit akibat bakteri.<ref name="Eliopoulos">{{cite journal | vauthors = Roberts MC | title = Tetracycline therapy: update | journal = Clinical Infectious Diseases | volume = 36 | issue = 4 | pages = 462–7 | date = February 2003 | pmid = 12567304 | doi = 10.1086/367622 | doi-access = free }}</ref>
 
Gliksilsiklin dan fluorosiklin adalah kelas antibiotik baru yang berasal dari tetrasiklin.<ref name="Zhanel">{{cite journal | vauthors = Zhanel GG, Cheung D, Adam H, Zelenitsky S, Golden A, Schweizer F, Gorityala B, Lagacé-Wiens PR, Walkty A, Gin AS, Hoban DJ, Karlowsky JA | display-authors = 6 | title = Review of Eravacycline, a Novel Fluorocycline Antibacterial Agent | journal = Drugs | volume = 76 | issue = 5 | pages = 567–88 | date = April 2016 | pmid = 26863149 | doi = 10.1007/s40265-016-0545-8 | s2cid = 36285428 }}</ref><ref name="JAMA">{{cite journal | vauthors = Solomkin J, Evans D, Slepavicius A, Lee P, Marsh A, Tsai L, Sutcliffe JA, Horn P | display-authors = 6 | title = Assessing the Efficacy and Safety of Eravacycline vs Ertapenem in Complicated Intra-abdominal Infections in the Investigating Gram-Negative Infections Treated With Eravacycline (IGNITE 1) Trial: A Randomized Clinical Trial | journal = JAMA Surgery | volume = 152 | issue = 3 | pages = 224–232 | date = March 2017 | pmid = 27851857 | doi = 10.1001/jamasurg.2016.4237 | s2cid = 42977246 }}</ref><ref name="Eliopoulos" /> Analog tetrasiklin ini dirancang khusus untuk mengatasi dua mekanisme umum resistensi tetrasiklin, yaitu resistensi yang dimediasi oleh pompa penghabisan yang didapat dan/atau perlindungan ribosom. Pada tahun 2005, tigesiklin, anggota pertama dari subkelompok baru tetrasiklin bernama glisilsiklin, diperkenalkan untuk mengobati infeksi yang resisten terhadap antimikroba lain.<ref name="pmid16723578">{{cite journal | vauthors = Olson MW, Ruzin A, Feyfant E, Rush TS, O'Connell J, Bradford PA | title = Functional, biophysical, and structural bases for antibacterial activity of tigecycline | journal = Antimicrobial Agents and Chemotherapy | volume = 50 | issue = 6 | pages = 2156–66 | date = June 2006 | pmid = 16723578 | pmc = 1479133 | doi = 10.1128/AAC.01499-05 }}</ref> Meskipun secara struktural terkait dengan minosiklin, perubahan pada molekul mengakibatkan perluasan spektrum aktivitas dan penurunan kerentanan terhadap pengembangan resistensi bila dibandingkan dengan antibiotik tetrasiklin lainnya. Seperti minosiklin, tigesiklin berikatan dengan ribosom 30S bakteri, menghalangi masuknya RNA transfer. Hal ini pada akhirnya mencegah sintesis protein dan dengan demikian menghambat pertumbuhan bakteri. Namun penambahan gugus N,N,-dimetilglisilamido pada posisi 9 molekul minosiklin meningkatkan afinitas tigesiklin terhadap target ribosom hingga 5 kali lipat jika dibandingkan dengan minosiklin atau tetrasiklin. Hal ini memungkinkan perluasan spektrum aktivitas dan penurunan kerentanan terhadap berkembangnya resistensi.<ref name="Eliopoulos" /> Meskipun tigesiklin adalah tetrasiklin pertama yang disetujui dalam lebih dari 20 tahun, versi tetrasiklin lain yang lebih baru saat ini sedang dalam uji klinis pada manusia.<ref>{{cite web|url=http://www.bizjournals.com/boston/blog/bioflash/2015/10/how-paratek-hopes-to-succeed-in-antibiotics.html |title=How Paratek hopes to succeed in antibiotics despite Tetraphase's fail|website=Bizjournals.com |access-date=2017-03-13}}</ref>
 
==Kegunaan dalam Medis==
Tetrasiklin umumnya digunakan dalam pengobatan infeksi saluran kemih, saluran pernafasan, dan usus; serta digunakan dalam pengobatan [[infeksi klamidia]], terutama pada pasien yang alergi terhadap β-laktam dan [[makrolida]]; namun, penggunaannya untuk indikasi ini kurang populer dibandingkan sebelumnya karena meluasnya perkembangan resistensi pada organisme penyebab.<ref>{{cite journal | vauthors = Sloan B, Scheinfeld N | title = The use and safety of doxycycline hyclate and other second-generation tetracyclines | journal = Expert Opinion on Drug Safety | volume = 7 | issue = 5 | pages = 571–7 | date = September 2008 | pmid = 18759709 | doi = 10.1517/14740338.7.5.571 | s2cid = 73300549 }}</ref><ref>{{Cite book|title=Critically important antimicrobials for human medicine : ranking of antimicrobial agents for risk management of antimicrobial resistance due to non-human use | author = WHO Advisory Group on Integrated Surveillance of Antimicrobial Resistance | year = 2017 | publisher = World Health Organization |isbn=9789241512220 |edition=5th revision 2016 |location=[Geneva, Switzerland?] |oclc=982301334}}</ref> Tetrasiklin banyak digunakan dalam pengobatan [[jerawat]] dan [[rosasea]] yang cukup parah ([[tetrasiklin]], oksitetrasiklin, [[doksisiklin]], atau minosiklin).<ref name="Simonart">{{cite journal | vauthors = Simonart T, Dramaix M, De Maertelaer V | title = Efficacy of tetracyclines in the treatment of acne vulgaris: a review | journal = The British Journal of Dermatology | volume = 158 | issue = 2 | pages = 208–16 | date = February 2008 | pmid = 17986300 | doi = 10.1111/j.1365-2133.2007.08286.x | s2cid = 8103852 }}</ref> Bakteri anaerob tidak rentan terhadap tetrasiklin seperti bakteri aerob.<ref>{{cite journal | vauthors = Chow AW, Patten V, Guze LB | title = Comparative susceptibility of anaerobic bacteria to minocycline, doxycycline, and tetracycline | journal = Antimicrobial Agents and Chemotherapy | volume = 7 | issue = 1 | pages = 46–9 | date = January 1975 | pmid = 1137358 | pmc = 429070 | doi = 10.1128/aac.7.1.46 }}</ref> Doksisiklin juga digunakan sebagai pengobatan [[Kedokteran pencegahan|profilaksis]] untuk infeksi ''[[Bacillus anthracis]]'' ([[antraks]]) dan efektif melawan ''[[Yersinia pestis]]'', agen infeksi penyakit [[pes bubo]]. Ini juga digunakan untuk pengobatan dan profilaksis [[malaria]], serta mengobati [[filariasis]] (penyakit kaki gajah).<ref>{{cite journal |last1=Taylor |first1=MJ |last2=Makunde |first2=WH |last3=McGarry |first3=HF |last4=Turner |first4=JD |last5=Mand |first5=S |last6=Hoerauf |first6=A |title=Macrofilaricidal activity after doxycycline treatment of ''Wuchereria bancrofti'': a double-blind, randomised placebo-controlled trial |journal=Lancet |date=June 2005 |volume=365 |issue=9477 |pages=2116–21 |doi=10.1016/S0140-6736(05)66591-9 |pmid=15964448|s2cid=21382828 }}</ref> Tetrasiklin tetap menjadi pengobatan pilihan untuk infeksi yang disebabkan oleh bakteri ''[[Chlamydia (bakteri)|chlamydia]]'' ([[trakoma]], psitakosis, [[Radang saluran telur|salpingitis]], uretritis, dan infeksi ''L. venereum''), ''[[Rickettsia]]'' ([[Penyakit Rickettsia|tifus]], demam berbintik Pegunungan Rocky), [[bruselosis]], dan infeksi spirochetal ([[penyakit Lyme]]/borreliosis dan [[sifilis]]). Mereka juga digunakan dalam [[kedokteran hewan]].<ref name="Chopra" /> Obat-obatan ini mungkin berperan dalam mengurangi durasi dan tingkat keparahan [[kolera]], meskipun resistensi obat meningkat<ref name="ExpertOpinPharmacother2003-Bhattacharya">{{cite journal | vauthors = Bhattacharya SK | title = An evaluation of current cholera treatment | journal = Expert Opinion on Pharmacotherapy | volume = 4 | issue = 2 | pages = 141–6 | date = February 2003 | pmid = 12562304 | doi = 10.1517/14656566.4.2.141 | s2cid = 19819196 }}</ref> dan pengaruhnya terhadap kematian secara keseluruhan masih dipertanyakan.<ref name="PrimCareUpdateObGyns2001-Parsi ">{{cite journal | vauthors = Parsi VK | title = Cholera | journal = Primary Care Update for Ob/Gyns | volume = 8 | issue = 3 | pages = 106–109 | date = May 2001 | pmid = 11378428 | doi = 10.1016/S1068-607X(00)00086-X }}</ref>
 
==Efek Samping==
Efek samping dari tetrasiklin tidak umum terjadi, namun yang perlu diperhatikan adalah fototoksisitas. Hal ini meningkatkan risiko kulit terbakar akibat paparan cahaya matahari atau sumber lain. Hal ini mungkin sangat penting bagi mereka yang ingin berlibur dengan doksisiklin jangka panjang sebagai profilaksis [[malaria]]. Bahan-bahan tersebut dapat menyebabkan sakit perut atau usus, dan pada kesempatan yang jarang terjadi dapat menimbulkan reaksi alergi. Sakit kepala parah dan masalah penglihatan (sangat jarang) mungkin merupakan tanda-tanda [[Tekanan darah tinggi|hipertensi]] intrakranial sekunder yang berbahaya, yang juga dikenal sebagai [[hipertensi intrakranial idiopatik]]. Tetrasiklin merupakan [[Teratologi|teratogen]] karena kemungkinan menyebabkan perubahan warna gigi pada [[janin]] saat masih bayi. Untuk alasan yang sama, tetrasiklin dikontraindikasikan untuk digunakan pada [[anak]] di bawah usia 8 tahun. Beberapa orang dewasa juga mengalami perubahan warna gigi (warna abu-abu ringan) setelah digunakan. Namun obat ini aman digunakan pada 18 minggu pertama kehamilan.<ref>{{cite web |url=http://www.tg.org.au/etg_demo/tgc/plg/5a58609.htm |title=Drugs and their categories in pregnancy and breastfeeding |website=www.tg.org.au |access-date=3 February 2022 |archive-url=https://archive.today/20090914222855/http://www.tg.org.au/etg_demo/tgc/plg/5a58609.htm |archive-date=14 September 2009 |url-status=dead}}</ref><ref>{{Cite web |url=https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache%3ApirPMTK4diYJ%3Awww.aspenpharma.com.au%2Fproduct_info%2Fpi%2FPI_Achromycin.pdf+&hl=tr&gl=tr&pid=bl&srcid=ADGEESglhms2KnMNxqTQggqA1NFIZ5bCPuVLdnVkcqcQBZHQ7GvUg6eP_aE3BuPXrboyT3ww9GhDSuuuDWSY9l81b0HjWhxqheQ6K3oQVWtigcxfcKKhVfC7K-qDg-o_jKhPoG0DDjVj&sig=AHIEtbShF40Ty8nx5wadZwoCT_gqW8Ycww |title=Archived copy |access-date=2019-04-16 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160409004919/https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache%3ApirPMTK4diYJ%3Awww.aspenpharma.com.au%2Fproduct_info%2Fpi%2FPI_Achromycin.pdf+&hl=tr&gl=tr&pid=bl&srcid=ADGEESglhms2KnMNxqTQggqA1NFIZ5bCPuVLdnVkcqcQBZHQ7GvUg6eP_aE3BuPXrboyT3ww9GhDSuuuDWSY9l81b0HjWhxqheQ6K3oQVWtigcxfcKKhVfC7K-qDg-o_jKhPoG0DDjVj&sig=AHIEtbShF40Ty8nx5wadZwoCT_gqW8Ycww |archive-date=2016-04-09 |url-status=dead }}</ref> Beberapa pasien yang memakai tetrasiklin memerlukan pengawasan medis karena dapat menyebabkan steatosis dan [[Hepatotoksisitas]].<ref name="Deboysa-steatosis_1989">{{cite journal | vauthors = Deboyser D, Goethals F, Krack G, Roberfroid M | title = Investigation into the mechanism of tetracycline-induced steatosis: study in isolated hepatocytes | journal = Toxicology and Applied Pharmacology | volume = 97 | issue = 3 | pages = 473–9 | date = March 1989 | pmid = 2609344 | doi = 10.1016/0041-008X(89)90252-4 }}</ref><ref name="Amacher-caninesteatosis_1997">{{cite journal | vauthors = Amacher DE, Martin BA | title = Tetracycline-induced steatosis in primary canine hepatocyte cultures | journal = Fundamental and Applied Toxicology | volume = 40 | issue = 2 | pages = 256–63 | date = December 1997 | pmid = 9441722 | doi = 10.1006/faat.1997.2389 }}</ref><ref name="Ekwall-steatosis_1982">{{cite journal | vauthors = Ekwall B, Acosta D | title = In vitro comparative toxicity of selected drugs and chemicals in HeLa cells, Chang liver cells, and rat hepatocytes | journal = Drug and Chemical Toxicology | volume = 5 | issue = 3 | pages = 219–31 | year = 1982 | pmid = 7151717 | doi = 10.3109/01480548209041054 }}</ref>
 
===Perhatian===
Tetrasiklin harus digunakan dengan hati-hati oleh mereka yang memiliki gangguan hati. Selain itu, karena molekulnya larut dalam air, antibiotik ini dapat memperburuk gagal ginjal (hal ini tidak berlaku pada zat yang larut dalam lemak doksisiklin dan minosiklin). Obat-obatan tersebut dapat meningkatkan kelemahan otot pada penderita [[miastenia gravis]] dan memperburuk [[lupus eritematosus sistemik]]. [[Antasida]] yang mengandung [[aluminium]] dan [[kalsium]] mengurangi penyerapan semua tetrasiklin, dan produk susu sangat mengurangi penyerapan semua tetrasiklin kecuali minosiklin. Produk pemecahan tetrasiklin bersifat racun dan dapat menyebabkan sindrom Fanconi, penyakit yang berpotensi fatal yang mempengaruhi fungsi tubulus proksimal pada nefron ginjal. Resep obat ini sebaiknya dibuang setelah kadaluwarsa karena dapat menyebabkan hepatotoksisitas. Antibiotik tetrasiklin pernah diyakini merusak efektivitas berbagai jenis [[kontrasepsi hormonal]]. Penelitian terbaru menunjukkan tidak ada penurunan efektivitas kontrasepsi oral yang signifikan saat menggunakan sebagian besar tetrasiklin. Terlepas dari penelitian ini, banyak dokter masih merekomendasikan penggunaan kontrasepsi penghalang bagi orang yang memakai tetrasiklin untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.<ref name="pmid12063491">{{cite journal | vauthors = Archer JS, Archer DF | title = Oral contraceptive efficacy and antibiotic interaction: a myth debunked | journal = Journal of the American Academy of Dermatology | volume = 46 | issue = 6 | pages = 917–23 | date = June 2002 | pmid = 12063491 | doi = 10.1067/mjd.2002.120448 }}</ref><ref name="pmid15564203">{{cite journal | vauthors = Dréno B, Bettoli V, Ochsendorf F, Layton A, Mobacken H, Degreef H | title = European recommendations on the use of oral antibiotics for acne | journal = European Journal of Dermatology | volume = 14 | issue = 6 | pages = 391–9 | year = 2004 | pmid = 15564203 }}</ref><ref name="pmid12436822">{{cite journal | vauthors = DeRossi SS, Hersh EV | title = Antibiotics and oral contraceptives | url = https://archive.org/details/sim_dental-clinics-of-north-america_2002-10_46_4/page/653 | journal = Dental Clinics of North America | volume = 46 | issue = 4 | pages = 653–64 | date = October 2002 | pmid = 12436822 | doi = 10.1016/S0011-8532(02)00017-4 | citeseerx = 10.1.1.620.9933 }}</ref>
 
===Kontraindikasi===
Penggunaan tetrasiklin harus dihindari pada wanita hamil atau menyusui, dan pada anak-anak dengan gigi yang sedang berkembang karena dapat menyebabkan pewarnaan permanen (gigi kuning-kelabu gelap dengan pita horizontal lebih gelap yang melintasi baris atas dan bawah gigi), dan mungkin mempengaruhi pertumbuhan gigi dan tulang. Penggunaan selama 12 minggu pertama kehamilan tampaknya tidak meningkatkan risiko cacat lahir besar. Mungkin ada sedikit peningkatan risiko cacat lahir ringan seperti [[hernia inguinalis]], namun jumlah laporan terlalu sedikit untuk memastikan apakah memang ada risiko tersebut.<ref name=otis>{{cite web |title=Tetracycline and Pregnancy |url=http://www.otispregnancy.org/files/tetracycline.pdf |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20110827182907/http://www.otispregnancy.org/files/tetracycline.pdf |archive-date=2011-08-27 |publisher=Organization of Teratology Information Specialists |date=July 2010}}</ref> Dalam sediaan tetrasiklin, stabilitas harus dipertimbangkan untuk menghindari pembentukan epi-anhidrotetrasiklin beracun.{{citation needed|date=March 2023}}
 
==Mekanisme Kerja==
Antibiotik tetrasiklin adalah penghambat sintesis protein.<ref>{{cite web|url=http://pharmaxchange.info/press/2011/05/mechanism-of-action-of-tetracyclines/|title=Mechanism of Action of Tetracyclines - Animations - PharmaXChange.info|date=27 May 2011|access-date=13 March 2017}}</ref> Mereka menghambat inisiasi translasi dengan berbagai cara dengan mengikat subunit ribosom 30S, yang terdiri dari 16S rRNA dan 21 protein. Mereka menghambat pengikatan [[aminoasil-tRNA]] ke kompleks [[Translasi (genetik)|translasi]] mRNA. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tetrasiklin dapat berikatan dengan rRNA 16S dan 23S.<ref name="Chukwudi">{{cite journal | vauthors = Chukwudi CU | title = rRNA Binding Sites and the Molecular Mechanism of Action of the Tetracyclines | journal = Antimicrobial Agents and Chemotherapy | volume = 60 | issue = 8 | pages = 4433–41 | date = August 2016 | pmid = 27246781 | pmc = 4958212 | doi = 10.1128/AAC.00594-16 }}</ref> Tetrasiklin juga ditemukan menghambat [[metaloproteinase matriks]]. Mekanisme ini tidak menambah efek antibiotiknya, namun telah mengarah pada penelitian ekstensif tentang tetrasiklin atau CMT yang dimodifikasi secara kimia (seperti insiklinid) untuk pengobatan [[rosasea]], [[jerawat]], [[diabetes mellitus]], dan berbagai jenis [[neoplasma]].<ref>{{cite journal |vauthors=Spreitzer H | date = July 2, 2007 | title = Neue Wirkstoffe – Incyclinid | journal = Österreichische Apothekerzeitung | issue = 14/2007 | page = 655 |language=de}}</ref><ref>{{cite journal | vauthors = Viera MH, Perez OA, Berman B | title = Incyclinide | journal = Drugs of the Future | volume = 32 | issue = 3 | pages = 209–214 | doi = 10.1358/dof.2007.032.03.1083308 | year = 2007 }}</ref><ref name=Ryan_2001>{{cite journal | vauthors = Ryan ME, Usman A, Ramamurthy NS, Golub LM, Greenwald RA | title = Excessive matrix metalloproteinase activity in diabetes: inhibition by tetracycline analogues with zinc reactivity | journal = Current Medicinal Chemistry | volume = 8 | issue = 3 | pages = 305–16 | date = February 2001 | pmid = 11172685 | doi = 10.2174/0929867013373598 }}</ref> Telah terbukti bahwa tetrasiklin tidak hanya aktif melawan [[bakteri]] berspektrum luas, tetapi juga melawan virus, protozoa yang kekurangan mitokondria dan beberapa kondisi tidak menular. Pengikatan tetrasiklin ke dsRNA seluler ([[Asam ribonukleat|RNA]] beruntai ganda) mungkin menjadi penjelasan atas efeknya yang luas. Hal ini juga dapat dikaitkan dengan sifat jalur sintesis protein [[ribosom]] di antara bakteri.<ref name="Chukwudi" /> Incyclinide diumumkan tidak efektif untuk rosacea pada bulan September 2007.<ref>{{Cite news|url=https://www.reuters.com/article/collagenex-incyclinide-idUSWEN127920070926|title=CollaGenex says incyclinide ineffective for rosacea|date=26 September 2016|access-date=13 March 2017|newspaper=Reuters}}</ref> Beberapa percobaan telah meneliti tetrasiklin yang dimodifikasi dan tidak dimodifikasi untuk pengobatan [[kanker]] pada manusia; di antaranya, hasil yang sangat menjanjikan dicapai dengan CMT-3 untuk pasien dengan [[Sarkoma Kaposi]].<ref name=Richards_2011>{{cite journal | vauthors = Richards C, Pantanowitz L, Dezube BJ | title = Antimicrobial and non-antimicrobial tetracyclines in human cancer trials | journal = Pharmacological Research | volume = 63 | issue = 2 | pages = 151–6 | date = February 2011 | pmid = 20951804 | doi = 10.1016/j.phrs.2010.10.008 }}</ref>
 
==Hubungan Struktur-aktivitas==
Tetrasiklin terdiri dari kerangka kaku dari 4 cincin yang menyatu.<ref name="Chopra" /> Struktur cincin tetrasiklin dibagi menjadi wilayah atas yang dapat dimodifikasi dan wilayah bawah yang tidak dapat dimodifikasi.<ref name="Saleha">{{cite journal | vauthors = Tariq S, Rizvi SF, Anwar U |title=Tetracycline: Classification, Structure Activity Relationship and Mechanism of Action as a Theranostic Agent for Infectious Lesions-A Mini Review |journal=Biomedical Journal of Scientific & Technical Research |volume=7 |issue=2 |date=25 July 2018 |doi=10.26717/BJSTR.2018.07.001475 |url=https://biomedres.us/pdfs/BJSTR.MS.ID.001475.pdf|doi-access=free }}</ref><ref name="Fuoco">{{cite journal | vauthors = Fuoco D | title = Classification Framework and Chemical Biology of Tetracycline-Structure-Based Drugs | journal = Antibiotics | volume = 1 | issue = 1 | pages = 1–13 | date = June 2012 | pmid = 27029415 | pmc = 4790241 | doi = 10.3390/antibiotics1010001 | doi-access = free }}</ref> Tetrasiklin aktif memerlukan fenol C10 serta substruktur keto-enol C11-C12 dalam konjugasi dengan gugus 12a-OH dan substruktur diketo C1-C3.<ref name="Chopra" /><ref name="Fuoco" /><ref name="Saleha" /> Penghapusan gugus dimetilamina pada C4 mengurangi aktivitas antibakteri.<ref name="Chopra" /><ref name="Fuoco" /><ref name="Saleha" /> Penggantian gugus karboksilamin pada C2 menghasilkan aktivitas antibakteri yang berkurang namun substituen dapat ditambahkan ke nitrogen tengah untuk mendapatkan analog yang lebih larut seperti prodrug limesiklin.<ref name="Chopra" /> Tetrasiklin paling sederhana dengan aktivitas antibakteri terukur adalah 6-deoksi-6-demetiltetrasiklin dan strukturnya sering dianggap sebagai farmakofor minimum untuk antibiotik golongan tetrasiklin.<ref name="Chopra" /><ref name="Bristol">{{cite web |url=http://www.chm.bris.ac.uk/motm/tetracycline/relat.htm |website=University of Bristol |access-date=2 October 2018|title=Tetracycline – Structure-activity relationships }}</ref> C5-C9 dapat dimodifikasi untuk membuat turunan dengan aktivitas antibakteri yang bervariasi.<ref name="Fuoco" /><ref name="Saleha" />
 
==Mekanisme Resistansi==
Sel dapat menjadi resisten terhadap tetrasiklin melalui inaktivasi enzimatik tetrasiklin, efluks, perlindungan ribosom,<ref name="Chopra" /> penurunan permeabilitas, dan mutasi ribosom.<ref name="Markley-Tetracycline-Inactivating Enzymes" />
 
Inaktivasi adalah jenis resistensi yang paling langka,<ref name="Forsberg">{{cite journal | vauthors = Forsberg KJ, Patel S, Wencewicz TA, Dantas G | title = The Tetracycline Destructases: A Novel Family of Tetracycline-Inactivating Enzymes | journal = Chemistry & Biology | volume = 22 | issue = 7 | pages = 888–97 | date = July 2015 | pmid = 26097034 | pmc = 4515146 | doi = 10.1016/j.chembiol.2015.05.017 }}</ref> di mana [[oksidoreduktase]] yang bergantung pada NADPH, suatu kelas antibiotik destruktase, memodifikasi antibiotik tetrasiklin pada titik lemah oksidatifnya yang menyebabkan inaktivasi antibiotik tetrasiklin. Misalnya, oksireduktase membuat modifikasi pada situs C11a dari oksitetrasiklin. Baik kelasi Mg2+ maupun pengikatan ribosom diperlukan untuk aktivitas biologis oksitetrasiklin dan modifikasi tersebut melemahkan pengikatan tersebut, menyebabkan inaktivasi antibiotik oksitetrasiklin.<ref name="Markley-Tetracycline-Inactivating Enzymes">{{cite journal | vauthors = Markley JL, Wencewicz TA | title = Tetracycline-Inactivating Enzymes | journal = Frontiers in Microbiology | volume = 9 | pages = 1058 | date = 30 May 2018 | pmid = 29899733 | pmc = 5988894 | doi = 10.3389/fmicb.2018.01058 | doi-access = free }}</ref>
 
Dalam mekanisme reaksi yang paling umum, efluks,<ref name="Chukwudi"/> berbagai gen resistensi mengkode protein membran yang secara aktif memompa tetrasiklin keluar sel dengan menukar proton dengan kompleks kation tetrasiklin. Pertukaran ini menyebabkan berkurangnya konsentrasi tetrasiklin di sitoplasma.<ref name="Marilyn Roberts">{{cite journal | vauthors = Roberts MC | title = Tetracycline resistance determinants: mechanisms of action, regulation of expression, genetic mobility, and distribution | journal = FEMS Microbiology Reviews | volume = 19 | issue = 1 | pages = 1–24 | date = October 1996 | pmid = 8916553 | doi = 10.1111/j.1574-6976.1996.tb00251.x | doi-access = free }}</ref>
 
Dalam perlindungan ribosom, [[gen]] resistensi mengkode protein yang dapat mempunyai beberapa efek, tergantung pada gen apa yang ditransfer.<ref name="Grossman">{{cite journal | vauthors = Grossman TH | title = Tetracycline Antibiotics and Resistance | journal = Cold Spring Harbor Perspectives in Medicine | volume = 6 | issue = 4 | pages = a025387 | date = April 2016 | pmid = 26989065 | pmc = 4817740 | doi = 10.1101/cshperspect.a025387 }}</ref> Dua belas kelas gen/protein perlindungan ribosom telah ditemukan.<ref name="Warburton">{{cite journal | vauthors = Warburton PJ, Amodeo N, Roberts AP | title = Mosaic tetracycline resistance genes encoding ribosomal protection proteins | journal = The Journal of Antimicrobial Chemotherapy | volume = 71 | issue = 12 | pages = 3333–3339 | date = December 2016 | pmid = 27494928 | pmc = 5181394 | doi = 10.1093/jac/dkw304 }}</ref>
 
Kemungkinan mekanisme kerja protein pelindung ini meliputi:
#menghalangi tetrasiklin untuk berikatan dengan ribosom<ref name="Li">{{cite journal | vauthors = Li W, Atkinson GC, Thakor NS, Allas U, Lu CC, Chan KY, Tenson T, Schulten K, Wilson KS, Hauryliuk V, Frank J | display-authors = 6 | title = Mechanism of tetracycline resistance by ribosomal protection protein Tet(O) | journal = Nature Communications | volume = 4 | issue = 1 | pages = 1477 | date = 12 February 2013 | pmid = 23403578 | pmc = 3576927 | doi = 10.1038/ncomms2470 | bibcode = 2013NatCo...4.1477L }}</ref>
#mengikat ribosom dan mendistorsi struktur agar tetap memungkinkan pengikatan t-RNA saat tetrasiklin terikat<ref name="Donhofer">{{cite journal | vauthors = Dönhöfer A, Franckenberg S, Wickles S, Berninghausen O, Beckmann R, Wilson DN | title = Structural basis for TetM-mediated tetracycline resistance | journal = Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America | volume = 109 | issue = 42 | pages = 16900–5 | date = October 2012 | pmid = 23027944 | pmc = 3479509 | doi = 10.1073/pnas.1208037109 | bibcode = 2012PNAS..10916900D | doi-access = free }}</ref>
#mengikat ribosom dan mencabut tetrasiklin<ref name="Li" /><ref name="Connell">{{cite journal | vauthors = Connell SR, Tracz DM, Nierhaus KH, Taylor DE | title = Ribosomal protection proteins and their mechanism of tetracycline resistance | journal = Antimicrobial Agents and Chemotherapy | volume = 47 | issue = 12 | pages = 3675–81 | date = December 2003 | pmid = 14638464 | pmc = 296194 | doi = 10.1128/AAC.47.12.3675-3681.2003 }}</ref>
 
==Pemberian==
Ketika diminum, biasanya dianjurkan agar tetrasiklin kerja pendek yang lebih [[Kelarutan|larut]] dalam air (tetrasiklin biasa, klortetrasiklin, oksitetrasiklin, demeklosiklin, dan metasiklin) diminum dengan segelas penuh air, baik dua jam setelah makan atau dua jam sebelum makan. Hal ini sebagian disebabkan karena sebagian besar tetrasiklin berikatan dengan makanan dan juga mudah terikat dengan [[magnesium]], [[aluminium]], zat [[besi]], dan kalsium, sehingga mengurangi kemampuannya untuk diserap sepenuhnya oleh tubuh. Produk [[susu]], [[antasida]], dan sediaan yang mengandung zat besi sebaiknya dihindari menjelang waktu mengonsumsi obat. Pengecualian sebagian terhadap peraturan ini terjadi untuk doksisiklin dan minosiklin, yang dapat dikonsumsi bersama makanan (meskipun bukan suplemen zat besi, antasida, atau kalsium). Minosiklin dapat dikonsumsi bersama produk susu karena tidak mudah mengkelat kalsium, meskipun produk susu sedikit menurunkan penyerapan minosiklin.<ref>{{cite book |title=Drug Interactions in Infectious Diseases |last1=Piscitelli |first1=Stephen C. | first2 = Keith | last2 = Rodvold | name-list-style = vanc |year=2005 |publisher=Humana Press |isbn=978-1-58829-455-5 |url-access=registration |url=https://archive.org/details/druginteractions0000unse_u2m5 }}</ref>
 
==Daftar Anggota==
{| class="wikitable sortable"
Baris 52 ⟶ 90:
 
==Penggunaan sebagai Pereaksi dalam Penelitian==
Anggota kelas antibiotik tetrasiklin sering digunakan sebagai [[pereaksi kimia]] penelitian dalam eksperimen penelitian biomedis ''[[in vitro]]'' dan ''[[in vivo]]'' yang melibatkan bakteri serta dalam eksperimen pada sel eukariotik dan organisme dengan sistem ekspresi protein yang dapat diinduksi menggunakan aktivasi transkripsional yang dikontrol tetrasiklin.<ref>Zhu, Z., Zheng, T., Lee, C. G., Homer, R. J., & Elias, J. A. (2002). Tetracycline-controlled transcriptional regulation systems: advances and application in transgenic animal modeling. Seminars in Cell & Developmental Biology, 13(2), 121–128. doi:10.1016/s1084-9521(02)00018-6</ref> Mekanisme kerja efek antibakteri tetrasiklin bergantung pada gangguan translasi protein pada bakteri, sehingga merusak kemampuan mikroba untuk tumbuh dan memperbaiki; namun translasi protein juga terganggu pada [[mitokondria]] eukariotik yang menyebabkan [[Efek pengacau|efek yang dapat mengacaukan]] hasil eksperimen.<ref name="pmid25772356">{{cite journal | vauthors = Moullan N, Mouchiroud L, Wang X, Ryu D, Williams EG, Mottis A, Jovaisaite V, Frochaux MV, Quiros PM, Deplancke B, Houtkooper RH, Auwerx J | display-authors = 6 | title = Tetracyclines Disturb Mitochondrial Function across Eukaryotic Models: A Call for Caution in Biomedical Research | journal = Cell Reports | volume = 10 | issue = 10 | pages = 1681–1691 | date = March 2015 | pmid = 25772356 | pmc = 4565776 | doi = 10.1016/j.celrep.2015.02.034 }}</ref><ref name="pmid26475870">{{cite journal | vauthors = Chatzispyrou IA, Held NM, Mouchiroud L, Auwerx J, Houtkooper RH | title = Tetracycline antibiotics impair mitochondrial function and its experimental use confounds research | journal = Cancer Research | volume = 75 | issue = 21 | pages = 4446–9 | date = November 2015 | pmid = 26475870 | pmc = 4631686 | doi = 10.1158/0008-5472.CAN-15-1626 }}</ref> Antibiotik golongan ini dapat digunakan sebagai biomarker buatan pada satwa liar untuk memeriksa apakah hewan liar mengonsumsi umpan yang mengandung [[vaksin]] atau obat. Karena bersifat [[Fluoresensi|fluoresen]] dan berikatan dengan [[kalsium]], lampu UV dapat digunakan untuk memeriksa apakah ada pada gigi yang dicabut dari hewan. Misalnya, alat ini digunakan untuk memeriksa penggunaan umpan [[vaksin rabies]] oral oleh [[rakun]] di Amerika Serikat. Namun, ini merupakan prosedur invasif bagi hewan dan memerlukan banyak tenaga kerja bagi peneliti. Oleh karena itu, pewarna lain seperti rodamin B yang dapat dideteksi pada rambut dan kumis lebih disukai.<ref name="aphis_wildlife">{{cite journal| vauthors = Fry TL, Dunbar MR |title=A Review of Biomarkers Used For Wildlife Damage and Disease Management|journal=Proceedings of the 12th Wildlife Damage Management Conference|date=2007|pages=217–222|url=https://www.aphis.usda.gov/wildlife_damage/nwrc/publications/07pubs/fry071.pdf|access-date=2017-05-03}}</ref>
 
==Referensi==
Baris 58 ⟶ 97:
[[Kategori:Antibiotik]]
[[Kategori:Antibiotik tetrasiklin]]
== Pranala Luarluar ==
*{{Commons category-inline}}