Semiotika: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k merapikan konten
Meletakkan kembali posisi huruf ke tempat yang tepat
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(12 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
Jika ingin mempelajari semiotika, peletak dasarnya adalah Ferdinand de Saussure. Menurut Saussure, semilogi atau semiotik merupakan ilmu yang mempelajari kehidupan tanda di dalam masyarakat. Semilogi berkaitan dengan apa yang memunculkan tanda dan hukum apa yang mengatur tanda (dalam Bernard, 2009: 115—118). Tanda terdiri atas dua bagian, penanda (signifier) dan petanda (signified). Penanda (signifier) adalah bagian fisik tanda yang berupa suara atau bentuk kata, sedangkan petanda (signified) adalah konsep mental yang merupakan acuan bagi penanda. Secara bersama-sama, keduanya membentuk tanda.<ref>{{Cite web|last=Asih|first=Irsanti Widuri|date=28 Juni 2010|title=Fashion sebagai Komunikasi: Analisis Semiotik Desain Kaus Dagadu sebagai Kontrahegemoni terhadap Budaya Amerika|url=http://repository.ut.ac.id/2264/1/40531.pdf|access-date=2023-12-11}}</ref>
'''Semiotika''' atau '''ilmu ketandaan''' (juga disebut '''studi semiotik''' dan dalam tradisi [[Ferdinand de Saussure|Saussurean]] disebut '''semiologi''') adalah studi tentang makna keputusan. Ini termasuk studi tentang tanda-tanda dan proses tanda (semiosis), indikasi, penunjukan, kemiripan, analogi, metafora, simbolisme, makna, dan komunikasi. Semiotika berkaitan erat dengan bidang linguistik, yang untuk sebagian, mempelajari struktur dan makna bahasa yang lebih spesifik. Namun, berbeda dari linguistik, semiotika juga mempelajari sistem-sistem tanda non-linguistik. Semiotika dibagi menjadi tiga cabang, yaitu:
 
'''Semiotika''' atau '''ilmu ketandaan''' (juga disebut '''studi semiotik''' dan dalam tradisi [[Ferdinand de Saussure|Saussurean]] disebut '''semiologi''') adalah studi tentang makna keputusan. Ini termasuk studi tentang tanda-tanda dan proses tanda (semiosis), indikasi, penunjukan, kemiripan, analogi, metafora, simbolisme, makna, dan komunikasi. Semiotika berkaitan erat dengan bidang linguistik, yang untuk sebagian, mempelajari struktur dan makna bahasa yang lebih spesifik. Namun, berbeda dari linguistik, semiotika juga mempelajari sistem-sistem tanda non-linguistik. Semiotika dibagi menjadi tiga cabang, yaitu:
* '''[[Semantik]]''': hubungan antara tanda dan hal-hal yang mereka lihat; denotata mereka, atau makna
* '''[[Sintaksis]]''': hubungan antara tanda-tanda dalam struktur formal
Baris 10 ⟶ 11:
 
[[Charles Morris]] menambahkan bahwa semantik berkaitan dengan hubungan tanda-tanda untuk designata mereka dan benda-benda yang memungkinkan atau menunjukkan; dan, penawaran pragmatik dengan aspek biotik dari semiosis, yaitu dengan semua fenomena psikologis, biologis, dan sosiologis yang terjadi dalam fungsi tanda-tanda.
 
== Asal Semiotika ==
Semiotika berasal dari bahasa yunani yaitu artinya "tanda" yangan mengandung "sinyal" berarti semiotika dikenal sebagai bahasa,kode,tanda dan unjaran manusia.Artinya “''simeon''” yang berarti ''tanda''. Sementara itu, kata “''semiotika''” juga dapat merupakan penurunan kata Bahasa Inggris, yakni “''semiotics''”. Nama lain dari semiotika adalah ''semiology''.
 
-Menurut Tinarbuko (2008), semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda supaya dapat mengetahui bagaimana tanda tersebut berfungsi dan menghasilkan suatu makna.
 
-Menurut Christomy dan Yuwono (2004), berpendapat bahwa semiotika adalah studi tentang tanda-tanda (sign), fungsi tanda, dan produksi tanda.
 
Contohnya: dalam sebuah kemasan atau di gedung perusahaan, terdapat tanda berupa gambar asap. Dari tanda tersebut, kebanyakan orang menginterpretasikannya sebagai api.<ref>{{Cite web|last=Fiska|first=Rahma|date=2022-05-19|title=Pengertian Semiotika: Konsep Dasar, Macam, dan Tokoh Pencetusnya|url=https://gramedia.com/literasi/semotika/|website=Gramedia Literasi|language=id-ID|access-date=2023-10-02}}</ref>
 
== Terminologi ==
Istilah '''semiotika''' berasal dari [[Yunani Kuno|bahasa Yunani]] σημειωτικός ''sēmeiōtikos'', "tanda-tanda jeli"<ref>[http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Perseus%3Atext%3A1999.04.0057%3Aentry%3Dshmeiwtiko%2Fs σημειωτικός], Henry George Liddell, Robert Scott, ''A Greek-English Lexicon'', on Perseus</ref> (dari σημεῖον ''sēmeion'', "tanda, cap"<ref>[http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Perseus%3Atext%3A1999.04.0057%3Aentry%3Dshmei%3Don σημεῖον], Henry George Liddell, Robert Scott, ''A Greek-English Lexicon'', on Perseus</ref>) dan pertama kali digunakan dalam [[bahasa Inggris]] oleh [[Henry Stubbes]]<ref>Stubbe, H.,''The Plus Ultra reduced to a Non Plus'' ... (London, England, 1670), page 75: "... nor is there any thing to be relied upon in Physick, but an exact knowledge of medicinal phisiology (founded on observation, not principles), '''semeiotics''', method of curing, and tried (not excogitated, not commanding) medicines ...."</ref> dalam arti yang sangat tepat untuk menunjukkan cabang ilmu kedokteran yang berkaitan dengan interpretasi dari tanda-tanda.<ref>For the Greeks, "signs" occurred in the world of nature, “symbols” in the world of culture. Not until [[Augustine of Hippo]] would a thematic proposal for uniting the two under the notion of "sign" (''signum'') as transcending the nature/culture divide and identifying symbols as no more than a species (or sub-species) of ''signum'' be formally proposed. See the monograph study on this question ''Le teorie del segno nell’antichità classica'' by Giovanni Manetti (Milan: Bompiani, 1987); trans. by Christine Richardson as ''Theories of the Sign in Classical Antiquity'' (Bloomington, IN: Indiana University Press, 1993). Classic also is the article by Luigi Romeo, “The Derivation of ‘Semiotics’ through the History of the Discipline”, in ''Semiosis'' 6, Heft 2 (1977), 37–49. See also Andrew LaVelle’s discussion of Romeo on Peirce-l at [http://permalink.gmane.org/gmane.science.philosophy.peirce/3252] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20181001220553/http://permalink.gmane.org/gmane.science.philosophy.peirce/3252 |date=2018-10-01 }}.</ref> [[John Locke]] menggunakan istilah '''sem(e)iotike''' dalam Buku 4, Bab 21 dari ''An Essay Concerning Human Understanding'' (1690).<ref>Locke used the Greek word σημιωτική{{sic}} in the [http://books.google.gr/books?id=hGeKsjjtu6EC&source=gbs_navlinks_s 4th ed. of 1700] of his ''Essay concerning Human Understanding''. He notably writes both (a) σημιωτικὴ<!--non-capitalized first letter and featuring a grave-accented last vowel--> and (b) Σημιωτική<!--capitalized first letter and featuring an acute-accented last vowel-->—when term (a) is followed by any kind of punctuation mark, it takes the form (b); see ''[[Ancient Greek accent]]''. The 1689/1690 first edition of Locke’s ''Essay concerning Human Understanding'', in the concluding “Division of the Sciences” chapter, Locke introduces, in §4, "σημιωτική" as his proposed name synonymous with “''the Doctrine of Signs''” for the development of the future study of the ubiquitous role of signs within human awareness. In the 1689/1690 original edition, the “Division of the Sciences” chapter was Chapter XX. In the 4th ed. of 1700, a new Chapter XIX “Of Enthusiasm” is inserted into Book IV, after which the Chapter XX of the 1st ed. becomes Chapter XXI for all subsequent editions.&nbsp;— see in John Deely, ''Why Semiotics?'' (Ottawa: Legas, 2004), 71–88, esp. 77–80 for the editions of Locke’s ''Essay'' from 1689 through 1716. It is an important fact that Locke’s proposal for the development of semiotics, with three passing exceptions as “asides” in the writings of [[George Berkeley|Berkeley]], [[Leibniz]], and [[Étienne Bonnot de Condillac|Condillac]], “is met with a resounding silence that lasts as long as modernity itself. Even Locke’s devoted late modern editor, [[Alexander Campbell Fraser]], dismisses out of hand ‘this crude and superficial scheme of Locke’” (see “Locke’s modest proposal subversive of the way of ideas, its reception, and its bearing on the resolution of an ancient and a modern controversy in logic” in Chap. 14 of Deely’s ''Four Ages of Understanding'', pp. 591–606). In the 1975 Oxford University Press critical edition prepared and introduced by Peter Harold Nidditch, Nidditch tells us, in his “Foreword”, p. vii, that he presents us with “a complete, critically established, and unmodernized text that aims at being historically faithful to Locke’s final intentions”; p. xxv tells us further that “the present text is based on the original fourth edition of the ''Essay''”, and that “readings in the other early authorized editions are adopted, in appropriate form, where necessary, and recorded otherwise in the textual notes”. The term "σημιωτική" appears in that 1700 4th edition, the last published (but not the last prepared) within Locke’s lifetime, with exactly the spelling and final accent found in the 1689/1690 1st edition. Yet if we turn to the final Chapter XXI of the 1975 Oxford edition, we find on p. 720 not "σημιωτικὴ" but rather do we find substituted the "σημειωτικὴ" spelling (and with final accent reversed). (Note that in [[Greek orthography|Modern Greek]] and in [[Pronunciation of Ancient Greek in teaching|some systems for pronouncing classical Greek]], "Σημ'''ι'''ωτικὴ" and "Σημ'''ει'''ωτική" are pronounced the same.)</ref><ref>Prior to Locke, the notion of "sign" as transcending the nature/culture divide was introduced by [[Augustine of Hippo]]—see John Deely, ''Augustine & Poinsot: The Protosemiotic Development'' (Scranton: University of Scranton Press, 2009) for full details of Augustine’s originality on this point—a specialized study was firmly established. Himself a man of medicine, Locke was familiar with this "semeiotics" as naming a specialized branch within medical science. In his personal library were two editions of Scapula’s 1579 abridgement of Henricus Stephanus’ ''Thesaurus Graecae Linguae'', which listed σημειωτική as the name for “diagnostics”, the branch of medicine concerned with interpreting symptoms of disease (“[[symptomatology]]”). Indeed the English physician and scholar [[Henry Stubbes]] had transliterated this term of specialized science into English precisely as “semeiotic” in his 1670 work, ''The Plus Ultra Reduced to a Non Plus'' (p.&nbsp;75).</ref>
 
Semiotika kerap didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang tanda. Segala hal di dunia dapat dibaca sebagai tanda. Perihal tanda, sudah ada sejak zaman [[prasejarah]]. Ada dua tokoh yang perlu dikenal ketika membicarakan mengenai tanda dalam perspektif semiotika, yaitu [[Ferdinand de Saussure]] dan [[Charles Sanders Peirce|Charles Sanders Pierce]]. Keduanya meletakkan dasar pemikiran yang menjadi landasan pengembangan semiotika.
Baris 40 ⟶ 50:
 
== Filosofi dasar ==
Sudut pandang filosofis yang menjadi fundamen bagi semiotika adalah bahwa bahasa dan sejarah mendahului diri manusia. Manusia lahir ke dunia ketika sejarah dan bahasa yang telah ada sebelumnya telah memutuskan penggunaannya. Lalu, manusia hanya dapat hidup, menghidupi, dan dihidupi oleh keberadaannya dalam bahasa. Pada titik inilah, juga serta merta peranan etika dan estetika, nilai didasarkan pada norma-norma yang akan disadari pentingnya memahami semiotika yang juga merupakan sebuah studi tentang bahasa.
 
Saussure mengemukakan bahwa melakukan studi bahasa melalui semiotika harus mempertimbangkan sisi diakronis (sejarah) dan sinkronis (sistem yang berlaku ketika studi itu dilakukan). Dia lalu membagi bahasa kedalam tiga level, yaitu ''langage'' (kapasitas manusia untuk terlibat kepada sistem tanda), ''langue'' (sesuatu yang dipahami sebagai bahasa), dan ''parole'' (segala tuturan yang menggunakan bahasa).
 
Sebuah tanda adalah sesuatu yang hadir untuk (menggantikan) sesuatu yang lain. Tanda yang paling umum adalah bahasa, tetapi harus dipahami bahwa lampu lalu lintas, tanda baca, dan bagian-bagian dalam buku yang distabilo adalah juga tanda. Perlunya perkembangan pada lingkup benda yang telah di buat yg merupakan simbol atau tanda baik umum dan khusus. Pada lingkup yang lebih luas, baju, mimik, dan teks adalah tanda dalam sebuah sistem yang lebih besar.
 
== Formulasi ==
Baris 54 ⟶ 64:
Semiotika berbeda dari [[linguistik]], dalam hal ini, generalisasi definisi tanda untuk mencakup tanda-tanda di media atau modalitas sensorik. Oleh karena itu, memperluas berbagai sistem tanda dan hubungan tanda, dan memperluas definisi bahasa berapa kuantitas untuk luasnya analogis atau rasa metafora.
 
Definisi Peirce dari istilah "[[Semiotika (grup musik)|semiotik]]" sebagai studi tentang kegunaan yang diperlukan dari tanda-tanda juga memiliki efek pembeda disiplin ilmu dari linguistik sebagai studi fitur kontingen tentang bahasa dunia yang terjadi dan diperoleh dalam perjalanan evolusi mereka.
 
Dari sudut pandang subjektif, mungkin yang lebih sulit adalah perbedaan antara semiotika dan filsafat bahasa. Dalam arti, perbedaannya terletak antara tradisi-tradisi yang terpisah dan bukan subyek-subyeknya. Penulis yang berbeda telah menyebut diri mereka sebagai "filsuf bahasa" atau "semiotika". Perbedaan ini tidak sesuai dengan pemisahan antara [[filsafat analitik]] dan kontinental.
 
Dilihat lebih dekat, mungkin ditemukan ada beberapa perbedaan mengenai subjek. Filsafat bahasa membayarnya dengan lebih memperhatikan bahasa alami atau bahasa pada umumnya, sedangkan semiotika sangat berkonsentrasi dengan signifikansi non-linguistik. Filsafat bahasa juga dikenakan koneksinya untuk linguistik, sedangkan semiotika mungkin tampak lebih dekat ke beberapa [[humaniora]] (termasuk [[teori sastra]]) dan antropologi budaya.
 
Semiosis atau semeiosis adalah proses yang membentuk makna dari ketakutan setiap organisme dunia melalui tanda-tanda. Para ahli yang telah berbicara tentang semiosis dalam sub-teori semiotika mereka termasuk CS Peirce, [[John Deely]], dan [[Umberto Eco]]. Semiotika kognitif menggabungkan metode dan teori-teori yang dikembangkan dalam disiplin metode kognitif dan teori-teori yang dikembangkan dalam semiotika dan humaniora, dengan memberikan informasi baru ke dalam arti yang dimengerti manusia dan manifestasinya dalam praktik-praktik budaya. Penelitian tentang semiotika kognitif menyatukan semiotika dari linguistik, ilmu kognitif, dan disiplin terkait pada konsep platform meta-teoretis umum, metode, dan data bersama.
Baris 71 ⟶ 81:
{{col-begin}}
{{col-break}}
* [http://www.chass.utoronto.ca/french/as-sa/index.html Applied Semiotics / Sémiotique appliquée] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100903073250/http://www.chass.utoronto.ca/french/as-sa/index.html |date=2010-09-03 }}
* [http://www.communicology.org/ Communicology: The link between semiotics and phenomenological manifestations]
* [http://www.percepp.com/semiosis.htm Language and the Origin of Semiosis] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100117132552/http://www.percepp.com/semiosis.htm |date=2010-01-17 }}
Baris 96 ⟶ 106:
 
[[Kategori:Semiotika| ]]
[[Kategori:Simbol]]
[[Kategori:Komunikasi]]
[[kategori:Semantik]]
[[Kategori:Linguistik]]
[[Kategori:Filsafat bahasa]]
[[Kategori:Psikologi perkembangan]]
[[Kategori:Retorika]]
[[Kategori:Tanda baca]]