Sutopo Purwo Nugroho: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
menambahkan pranala |
||
(68 revisi perantara oleh 31 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix =
|honorific-suffix =
▲|image = Sutopo Purwo Nugroho.jpg
|image = Sutopo_Purwo_Nugroho_2017.jpg
|imagesize = 200px
|office = Kepala
|term_start = November 2010
|birth_date = {{
|children = Muhammad Ivanka Rizaldy Nugroho , Muhammad Aufa Wikantyasa Nugroho▼
|term_end = 7 Juli 2019
|spouse = Retno Utami Yulianingsih, S.H.▼
|birth_place = [[Boyolali]], [[Indonesia]]
|death_date = {{death date and age|2019|7|7|1969|10|7|df=y}}
|death_place = [[Guangzhou]], [[Tiongkok]]
|parents = Suharsono Harso Saputro <br> Sri Roosmandari
}}
Dr. '''Sutopo Purwo Nugroho''', M.Si., [[Ahli Peneliti Utama|APU]] ({{lahirmati|[[Boyolali]], [[Jawa Tengah]]|7|10|1969|[[Guangzhou]], [[Tiongkok]]|7|7|2019}}) adalah seorang pegawai negeri sipil dan akademisi Indonesia yang bekerja sebagai Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat di [[Badan Nasional Penanggulangan Bencana]] (BNPB).<ref name=sosok>Arif, Ahmad (5 Oktober 2018). "Sutopo Purwo Nugroho: Penerus Informasi Bencana". ''[[Kompas (surat kabar)|Kompas]]''. Hlm.16.</ref>
Dia merupakan alumni [[Universitas Gadjah Mada]] dan [[Institut Pertanian Bogor]]. Dia bekerja di pemerintahan sebelum akhirnya ditempatkan di BNPB pada 2010 sebagai Direktur Pengurangan Risiko Bencana.<ref name=sosok/>
== Latar belakang ==
Sutopo lahir di [[Boyolali]], [[Jawa Tengah]], pada 7 Oktober 1969. Dia merupakan anak pertama Suharsono Harso Saputro dan Sri Roosmandari.<ref name="hoax"/> SD, SMP, dan SMAnya itu dijalani di kampung halamannya.<ref name="republika">{{cite news |title=Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB: Kesiapsiagaan Masyarakat terhadap Bencana Masih Rendah |url=https://www.republika.co.id/berita/koran/news-update/15/02/03/nj6m0l2-sutopo-purwo-nugroho-kepala-pusat-data-informasi-dan-humas-bnpb-kesiapsiagaan-masyarakat-terhadap-bencana-masih-rendah |accessdate=7 August 2018 |work=Republika |date=3 February 2015 |language=id}}</ref>
Dia memperoleh gelar S-1 [[geografi]] di [[Universitas Gadjah Mada]] pada tahun 1993, dan menjadi lulusan terbaik di sana pada tahun itu. Dia memeroleh gelar S-2 dan S-3 di bidang [[hidrologi]] di [[Institut Pertanian Bogor]].<ref>{{cite news |last1=Adithia |first1=Fitang Budhi |title=Mengenal Sutopo Purwo Nugroho si Pejuang Bencana dan Kanker Paru-paru |url=https://www.idntimes.com/news/indonesia/fitang-adhitia/mengenal-sutopo-purwo-nugroho-si-pejuang-bencana-dan-kanker-paru-paru-1 |accessdate=6 August 2018 |work=IDN Times |date=22 February 2018 |language=id}}</ref> Menurut sebuah wawancara Sutopo bersama dengan ''[[detik.com]]'', dia hampir menjadi [[profesor peneliti]] pada 2012, tetapi dikandaskan oleh [[Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia]] karena statusnya sebagai peneliti BPPT ([[Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi]]) yang bekerja di BNPB ([[Badan Nasional Penanggulangan Bencana]]).<ref name="pahit"/>
== Karier ==
[[Berkas:Joko Widodo Sutopo PN 2018.jpg|jmpl|Sutopo bertemu Presiden [[Joko Widodo]] pada 2018.]]
Setelah lulus, dia mulai bekerja di BPPT pada 1994. Dia kemudian bekerja pada bidang [[penyemaian awan]].<ref>{{cite news |title=Mengenal Lebih Dekat Sutopo, si Pembawa Kabar Bencana |url=https://kumparan.com/@kumparannews/mengenal-lebih-dekat-sutopo-si-pembawa-kabar-bencana |accessdate=6 August 2018 |quote=...menggeluti bidang hujan buatan di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)...|work=Kumparan |date=1 December 2017 |language=id-ID}}</ref> Perlahan-lahan, dia mulai naik pangkat ke Peneliti Senior Utama (IV/e).<ref name="pahit"/><ref>{{cite web|last1=Sarwono|first1=Edi|title=Pangkat Puncak Pegawai Negeri Sipil|url=http://bkd.cilacapkab.go.id/p/117/pangkat-puncak-pegawai-negeri-sipil|publisher=BPBD Kabupaten Cilacap|accessdate=7 August 2018|language=id}}</ref> Kemudian, dia membantu BNPB sebelum bekerja secara penuh di sana pada Agustus 2010. Awalnya, dia bekerja pada Direktur Pengurangan Risiko Bencana. Di bulan-bulan pertama dia bekerja, terjadi bencana-bencana terkenal yang menerjang Indonesia seperti [[Banjir Wasior 2010|banjir di Wasior]], [[Gempa bumi Kepulauan Mentawai 2010|gempa bumi dan tsunami di Mentawai]] dan [[Letusan Merapi 2010|erupsi Gunung Merapi]]. Dia menjadi Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat di November pada tahun itu.<ref name="hoax"/><ref name="republika"/> Menurut Sutopo, dia menolak posisi tersebut sebanyak tiga kali, sebelum menerima gelar S-3, dia berkata bahwa orang akan memercayainya lebih karena itu.<ref>{{cite news |last1=Topsfield |first1=Jewel |title=The crisir handling Bali's Mt Agung eruption one tweet at a time |url=https://www.smh.com.au/world/the-crisis-manager-handling-balis-mt-agung-eruption-one-tweet-at-a-time-20171206-gzzw17.html |accessdate=7 August 2018 |work=The Sydney Morning Herald |date=6 December 2017 |language=en}}</ref> Karena dia dikenal aktif memberitakan bencana di [[media sosial]] ketika sedang berlangsung, ''[[The Straits Times]]'' menyebutnya sebagai "pejabat Indonesia yang paling sering dikutip dalam berita selama bencana berlangsung".<ref>{{cite news |title=Popular Indonesian disaster information chief Sutopo battling lung cancer |url=https://www.straitstimes.com/asia/se-asia/popular-indonesian-disaster-information-chief-sutopo-battling-fighting-lung-cancer |accessdate=7 August 2018 |work=The Straits Times |date=13 February 2018 |language=en}}</ref> Selama kerjanya di BNPB, dia diberi penghargaan "Public Campaigner" pada 2014 oleh [[Rakyat Merdeka|rmol.co]].<ref>{{cite news |title=Gubernur Jabar Raih Penghargaan Demokrasi |url=https://jabar.antaranews.com/berita/47902/gubernur-jabar-raih-penghargaan-demokrasi |accessdate=7 August 2018 |work=ANTARA News Jawa Barat |date=23 March 2014 |language=id}}</ref>
Pada 2016, ketika [[Gubernur Jakarta]] [[Basuki Tjahaja Purnama]] mengkritik lembaga penanganan bencana provinsi, Sutopo malah membenarkan kata-kata gubernur tersebut, mengatakan bahwa kritik tajam itu mustilah dianggap sebagai kritik yang membangun.<ref>{{cite news |title=BPBD DKI Dihujat Ahok, Begini Tanggapan Sutopo |url=https://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/16/04/23/o62oby394-bpbd-dki-dihujat-ahok-begini-tanggapan-sutopo |accessdate=7 August 2018 |work=Republika |date=23 April 2016 |language=id}}</ref> Pada tahun berikutnya, setelah Ahok ditangkap dan ditahan karena kasus penistaan agama, Sutopo menggunakan akun [[Twitter]]nya untuk memuji secara terbuka keberhasilan Basuki dalam menekan banjir [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] ketika Basuki menginjak hari jadinya yang ke-51.<ref>{{cite news |last1=Sari |first1=Nursita |title=Ultah ke-51, Ahok Dipuji soal Penanggulangan Banjir dari BNPB |url=https://megapolitan.kompas.com/read/2017/06/29/12504171/ultah.ke-51.ahok.dipuji.soal.penanggulangan.banjir.dari.bnpb. |accessdate=7 August 2018 |work=KOMPAS |date=29 June 2017 |language=id}}</ref>
Dia juga mengajar di [[Institut Pertanian Bogor|IPB]], [[Universitas Indonesia]], dan [[Universitas Pertahanan Indonesia]].<ref name="pahit">{{cite news |last1=Batubara |first1=Herianto |title=Cerita Pahit Sutopo BNPB soal Gelar Profesor Risetnya yang Kandas |url=https://news.detik.com/berita/3898787/cerita-pahit-sutopo-bnpb-soal-gelar-profesor-risetnya-yang-kandas |accessdate=7 August 2018 |work=Detik |date=5 March 2018 |language=id}}</ref>
== Kehidupan pribadi ==
Sutopo menikah dengan Retno Utami Yulianingsih,<ref name="hoax">{{cite news |title=Sutopo Purwo Nugroho, Redam Info Hoax Soal Bencana dengan Teknologi |url=https://news.detik.com/tokoh/1894382/sutopo-purwo-nugroho-redam-info-hoax-soal-bencana-dengan-teknologi |accessdate=6 August 2018 |work=Detik |date=17 April 2012 |language=id}}</ref> dan mereka memiliki 2 orang anak hasil dari pernikahan itu.<ref name="kanker">{{cite news |last1=Manurung |first1=M Yusuf |title=Juru Bicara BNPB Sutopo Purwo Mengidap Kanker Paru Stadium 4 |url=https://nasional.tempo.co/read/1060301/juru-bicara-bnpb-sutopo-purwo-mengidap-kanker-paru-stadium-4 |accessdate=6 August 2018 |work=Tempo |date=13 February 2018 |language=id}}</ref>
Pada Januari 2018, Sutopo mengumumkan bahwa dia mengidap [[kanker paru-paru]] [[stadium kanker|stadium IV]] dan masih berada di bawah tahap perawatan. Keluarga dan dokternya telah memintanya untuk berhenti beraktivitas, tetapi dia menolak, meskipun sakit. Karenanya dia juga terpaksa pakai [[morfin]]. Dia juga masih tetap bersemangat dan tak pernah surut, terutama jika berbicara dengan wartawan.<ref name=sosok/> Dia diketahui masih aktif memantau bencana di media sosial, menyediakan informasi, dalam berbagai kejadian, serupa [[tenggelamnya KM Sinar Bangun]]<ref>{{cite news |title=Basarnas Segera Evakuasi Korban KM Lestari Maju |url=http://industri.bisnis.com/read/20180703/98/812238/basarnas-segera-evakuasi-korban-km-lestari-maju |accessdate=6 August 2018 |work=Bisnis Indonesia |date=3 July 2018 |language=id |archive-date=2018-10-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20181019044513/http://industri.bisnis.com/read/20180703/98/812238/basarnas-segera-evakuasi-korban-km-lestari-maju |dead-url=yes }}</ref> dan [[gempa bumi Lombok 5 Agustus 2018|gempa Lombok pada 2018]].<ref name="kanker"/><ref>{{cite news |title=The Latest: Lombok quake death toll rises to 98 |url=https://www.washingtonpost.com/world/asia_pacific/the-latest-1000s-of-homes-damaged-in-indonesia-earthquake/2018/08/05/ade857e8-9914-11e8-a8d8-9b4c13286d6b_story.html |accessdate=6 August 2018 |work=Washington Post |date=6 August 2018 |language=en |archive-date=2018-08-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180811230409/https://www.washingtonpost.com/world/asia_pacific/the-latest-1000s-of-homes-damaged-in-indonesia-earthquake/2018/08/05/ade857e8-9914-11e8-a8d8-9b4c13286d6b_story.html |dead-url=yes }}</ref> Namun begitu, kegiatannya berkurang jauh, dan kini waktunya hanya terbatas pada kerja kantor saja.<ref>{{cite news |last1=Kusumaningtyas |first1=Shela |title=Sutopo BNPB, Cerita tentang Kanker Paru dan Semangatnya yang Tak Padam |url=https://sains.kompas.com/read/2018/02/16/133031823/sutopo-bnpb-cerita-tentang-kanker-paru-dan-semangatnya-yang-tak-padam |accessdate=6 August 2018 |work=KOMPAS |date=16 February 2018 |language=id}}</ref>
Kisah hidup Sutopo telah diabadikan melalui buku biografi yang berjudul Sutopo Purwo Nugroho: Terjebak Nostalgia.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://mediaindonesia.com/read/detail/256859-biografi-sutopo-purwo-nugroho-terjebak-nostalgia-diluncurkan|title=Biografi Sutopo Purwo Nugroho Terjebak Nostalgia Diluncurkan|last=Hemawati|first=Retno|date=2019-09-02|website=mediaindonesia.com|language=id|access-date=2019-09-06}}</ref> Buku biografi yang ditulis oleh [[Fenty Effendy]] tersebut telah diluncurkan pada tanggal 1 September 2019.<ref name=":0" />
== Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori:Tokoh dari Boyolali]]
[[Kategori:Alumni Universitas Gadjah Mada]]
[[Kategori:Alumni Institut Pertanian Bogor]]
[[Kategori:Kematian akibat kanker]]
[[Kategori:Meninggal usia 49]]
|