Bika Ambon: Perbedaan antara revisi

| region = Medan, [[SumatraSumatera Utara]]

[[Berkas:Iklan bikang ambon di koran De Locomaotief 26 Agustus 1933.jpg|jmpl|Iklan Bika(ng) Ambon di harianKoran De Locomotief Semarang Pada tanggal 26 Agustus 1933. Ditulis sebagai bikang ambon pada koran ini.]]

'''Bika Ambon''' (atauadalah disebutkue Juga '''Bika Amplas Kebon''') adalah penganantradisional khas [[Medan]], Indonesia. TerbuatKue ini terbuat dari bahan-bahan seperti [[tepung tapioka]], telur, gula, dan [[santan]]. [[Bika]] ambon yangAmbon dimasak selama 12 jam<ref name=":0">{{Cite web|title=Sejarah Kenapa Bika Ambon dari Medan|url=http://pariwisata.pemkomedan.go.id/artikel-23-sejarah-kenapa-bika-ambon-dari-medan.html#:~:text=Cerita%20yang%20pertama%20mengatakan,%20Bika,Malaysia%20dengan%20membawa%20kue%20bika.|website=pariwisata.pemkomedan.go.id|access-date=2020-10-06}}</ref> ini biasanyaagar dapat bertahan dalam kondisi terbaik dan sesuai apa yang diinginkan selama empat hari, karena setelah itusetelahnya kue tersebut mulai mengeras. Kue basah ini biasanya memiliki jaring-jaring pada bagian dalamnyadalam. Terdapat pula bikaBika ambon yangjuga dijual dengan berbagai varianmacam rasa, seperti pandan, coklat, keju, dan lain-lain.

Versi satupertama; Menurut penjelasan '''M Muhar Omtatok''', seorang budayawan dan sejarawan, kue bika ambon terilhami dari [[Bika]] atau [[Bingka]] makanan khas [[Melayu Banjar|Melayu]]. Selanjutnya, bingka tersebut dimodifikasi dengan bahan pengembang berupa [[nira]]/[[tuak]] enau hingga berongga dan berbeda dari kue bika asalnya. Selanjutnya, M. Muhar Omtatok menyebutkan bahwa kue ini disebut bika ambon karena pertama kali dijual dan populer di simpang Jl. Ambon-Sei Kera Medan.{{Butuh rujukan}}

Versi duakedua; Kata "Ambon" dalam bika ambon adalah akronim dari [[Ampelas|Amplas]] Kebon --sebagaimana orang medan suka menyingkat kata--[[Dialek medan]]. Kisahnya; Pada zaman kolonial Belanda, para imigran yang tinggal di Daerah Amplas sisi timur sungai -- disebut Amplas Kebon-- membuat kue bikang kemudian dijual ke Kota Medan dan selanjutnya menjadi populer karena diminati oleh warga Belanda dan Tionghoa kala itu.<ref name=":0" />

Versi tiga dan empatketiga (tidak cukup meyakinkan); zaman dahulu ada orang Ambon yang membawa kue bingka ke Malaysia dan selanjutnya menjadi sebutan. Versi keempat; Ambon adalah kosakata Medan yang berarti lembut. Namun, kosakata ini sudah lama tidak digunakan lagi di Medan.