Syi'ir Tanpo Waton: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Lirik: Membakukan tulisan jawa Contoh Rino bentuk bakunya Rina Ngarso bentuk bakunya ngarsa Ono bentuk bakunya ana
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
(6 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox organization
{{Infobox organization|name=Syi'ir Tanpo Wathon|leader_title=Pencipta|image=gambar syiir.jpg|leader_name4=|logo_size=120px|abbreviation=|formation=|founding_location=|type=|status=|location_country=|language=[[Bahasa Jawa]]|logo=gus nizam.jpg|parent_organization=|leader_name=KH. Mohammad Nizam As-Shofa|subsidiaries=|affiliations=|website=|leader_title2=Diciptakan pada|leader_name2=2004|leader_title3=Diciptakan di|leader_name3=Pondok Pesantren Ahlus Shofa wal Wafa <br/> [[Simoketawang, Wonoayu, Sidoarjo|Simoketawang, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo]]|logo_caption='''KH. Moh. Nizam As-Shofa''' <br/> ''Pencipta Syi'ir Tanpo Waton''|leader_title4=|imagesize=250px|caption=Teks Asli Syiir Tanpo Waton}}'''Syi'ir Tanpo Waton''' adalah sebuah syair bernuansa Islami yang menggunakan perpaduan Bahasa Jawa dan Bahasa Kawi (Jawa Kuno). Syair ini diciptakan oleh KH. Mohammad Nizam As-Shofa, pimpinan Pondok Pesantren Ahlus Shofa wal Wafa, [[Wonoayu, Sidoarjo|Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo]] pada tahun 2004 dan dilantunkan bersama-sama ketika dilaksanakan pengajian rutin di pondok pesantren tersebut. Hingga kini Syiir Tanpo Waton sudah tersebar luas terutama di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Pada intinya di dalam bait-bait syi’ir ini memiliki makna dalam dan begitu menyejukkan sekaligus mengingatkan pada realita kehidupan saat ini. sangat luar biasa....
| name = Syi'ir Tanpo Wathon
| leader_title = Pencipta
| image = gambar syiir.jpg
| leader_name4 =
| logo_size = 120px
| abbreviation =
| formation =
| founding_location =
| type =
| status =
| location_country =
| language = [[Bahasa Jawa]], [[Bahasa Arab]]
| logo =
| parent_organization =
| leader_name = K.H. Mohammad Nizam As-Shofa
| subsidiaries =
| affiliations =
| website =
| leader_title2 = Diciptakan pada
| leader_name2 = 2004
| leader_title3 = Diciptakan di
| leader_name3 = Pondok Pesantren Ahlus Shofa wal Wafa <br/> [[Simoketawang, Wonoayu, Sidoarjo|Simoketawang, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo]]
| logo_caption = '''KH. Moh. Nizam As-Shofa''' <br/> ''Pencipta Syi'ir Tanpo Waton''
| leader_title4 =
| imagesize = 250px
| caption = Teks Asli Syiir Tanpo Waton
}}
 
{{Infobox organization|name=Syi'ir Tanpo Wathon|leader_title=Pencipta|image=gambar syiir.jpg|leader_name4=|logo_size=120px|abbreviation=|formation=|founding_location=|type=|status=|location_country=|language=[[Bahasa Jawa]]|logo=gus nizam.jpg|parent_organization=|leader_name=KH. Mohammad Nizam As-Shofa|subsidiaries=|affiliations=|website=|leader_title2=Diciptakan pada|leader_name2=2004|leader_title3=Diciptakan di|leader_name3=Pondok Pesantren Ahlus Shofa wal Wafa <br/> [[Simoketawang, Wonoayu, Sidoarjo|Simoketawang, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo]]|logo_caption='''KH. Moh. Nizam As-Shofa''' <br/> ''Pencipta Syi'ir Tanpo Waton''|leader_title4=|imagesize=250px|caption=Teks Asli Syiir Tanpo Waton}}'''Syi'ir Tanpo Waton''' adalah sebuah syair bernuansa Islami yang menggunakan perpaduan Bahasa Jawa dan Bahasa Kawi (Jawa Kuno). Syair iniyang diciptakan oleh KHK.H. Mohammad Nizam As-Shofa, pimpinan Pondok Pesantren Ahlus Shofa wal Wafa, [[Wonoayu, Sidoarjo|Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo]] pada tahun 2004. danSyair ini selalu dilantunkan bersama-sama ketika dilaksanakanselepas pengajian rutin di pondok pesantren tersebut. Hingga kini Syiir Tanpo Waton sudah tersebar luas terutama di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Pada intinya di dalam bait-bait syi’ir ini memiliki makna dalam dan begitu menyejukkan sekaligus mengingatkan pada realita kehidupan saat ini. sangat luar biasa....
 
== Sejarah ==
Pada mulanya KHK.H. Nizam As-Shafa menciptakan syiir ini karena melihat fenomena maraknya golongan Islam yang berada dalam jalur garis keras yang membawa atau mengatasnamakan Islam dan fenomena maraknya kondisi umat Islam yang sudah tidak sesuai dengan ajaran [[Muhammad|Nabi Muhammad]], [[Sahabat Nabi|Sahabat]], [[Wali Songo|Walisongo]], dan para ulama' terdahulu, hal tersebut tak lain adalah karena berkembangnya zaman dan dunia teknologi yang memalingkan hubungan manusia dengan Tuhannya.<ref>{{Cite book|last=Lathifah|first=Ainun|date=2016|url=https://onesearch.id/Record/IOS2718.12593/Description|title=PERAN KH MOHAMMAD NIZAM AS-SHOFA DALAM MENDIRIKAN DAN MENGEMBANGKAN YAYASAN PONDOK PESANTREN AHLUS-SHOFA WAL-WAFA SIMOKETAWANG WONOAYU SIDOARJO TAHUN 2002-2015}}</ref>
 
Syiir ini diciptakan oleh Kiai Nizam pada tahun 2004 dan berawal saat ia melakukan ''khalwat'' (menyendiri dan merenung). Pada mulanya syiir ini memiliki 17 bait namun kemudian diringkas menjadi 13 bait. Sejak terciptanya syair itu, Kiai Nizam bersama dengan jamaah pengajiannya yang dinamakan "Reboan Agung" selalu melantunkan seusai acara pengajian selesai, hingga kini rekaman syiir itu telah tersebar luas baik dalam bentuk kaset, di media sosial, hingga di Radio. Awal mula syiir ini bisa terkenal adalah karena siaran yang direlay dari Radio Yasmara AM Surabaya dan diedarkannya rekaman suara Kiai Nizam dalam bentuk kaset.<ref>{{Cite journal|last=Lathifah|first=Ainun|date=2016-08-24|title=Peran Kh Mohammad Nizam As-Shofa dalam mendirikan dan mengembangkan yayasan pondok pesantren Ahlus-Shofa Wal-Wafa Simoketawang Wonoayu Sidoarjo tahun 2002-2015|url=http://digilib.uinsby.ac.id/12593/|language=en|publisher=UIN Sunan Ampel Surabaya}}</ref>