AS Roma: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
k ~
 
(21 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 47:
'''Associazione Sportivo Roma''' atau biasa di sebut dengan '''A.S. Roma''' atau '''Roma''' saja adalah klub [[sepak bola]] yang bermarkas di [[Roma]], [[Italia]]. AS Roma meraih tiga gelar [[Serie A]] dan juara edisi pertama [[Liga Konferensi Eropa UEFA]] pada [[Liga Konferensi Eropa UEFA 2021–2022|musim 2021–2022]]. [[Francesco Totti]] dan [[Daniele De Rossi]] merupakan pemain yang paling setia terhadap klub ini dan dianggap sebagai legenda terbesar klub.
 
Roma telah menjuarai [[Serie A]] tiga kali, pertama di [[Serie A 1941–1942|1941–1942]] kemudian pada [[Serie A 1982–1983|1982–1983]] dan pada [[Serie A 2000–2001|2000–2001]], serta memenangkan sembilan gelar [[Coppa Italia]] dan [[Supercoppa Italiana]] dua gelar. Di [[UEFA|panggung Eropa]], Roma memenangkan [[Piala Inter-Cities Fairs]] pada 1960-61, mendekati kemenangan [[Liga Champions UEFA|Piala Eropa]] pada 1983-84 (kalah di final bermain di kandang melawan [[Liverpool F.C.|Liverpool]] setelah adu penalti), berakhir sebagai runner-up di [[Liga Eropa UEFA|Piala UEFA]] untuk 1990-1991 (kalah agregat melawan [[Inter Milan|InternazionaleInter Milan]]). Dan menjuarai [[Liga Konferensi Eropa UEFA|Liga Konfederasi UEFA]] pada [[Liga Konferensi Eropa UEFA 2021–2022|2021-2022]] setelah mengalahkan [[Feyenoord Rotterdam|Feyenoord]] di Final.
 
Pertandingan kandang saat ini bermain di [[Stadion Olimpiade Roma]], tempat mereka berbagi dengan rival sekota [[S.S. Lazio|Lazio]]. Dengan kapasitas lebih dari 72.000, itu adalah stadion dengan kapasitas terbesar kedua di Italia, di bawah kapasitas yang dimiliki [[San Siro]] . Pada bulan September 2009 klub mengumumkan rencana untuk membangun stadion berkapasitas 55.000 yang baru di pinggiran barat Roma. Desain adalah model setelah stadion sepak bola Inggris dengan tujuan yang untuk memberikan pendukung melihat lebih dekat di lapangan.<ref>{{cite news|url=http://soccernet.espn.go.com/news/story?id=680854&cc=3888|publisher=soccernet.com|title=Roma stadium to be inspired by English Model|date=29 September 2009|access-date=2014-01-16|archive-date=2012-10-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20121019185905/http://soccernet.espn.go.com/news/story?id=680854&cc=3888|dead-url=yes}}</ref> Pada September 2011, diumumkan bahwa presiden baru, [[Thomas R. DiBenedetto]], telah mencapai kesepakatan dengan wali kota Roma, Gianni Alemanno, untuk memiliki stadion baru selesai pada tahun 2016. Seperti rencana sebelumnya oleh Sensi, stadion baru ini harus dimodelkan setelah stadion Inggris.<ref>{{cite web|url=http://www.goal.com/en-us/news/86/italy/2011/09/21/2676287/new-roma-stadium-planned-for-2014 |title=New Roma stadium planned for 2014 |publisher=Goal.com |date=21 September 2011 |accessdate=19 February 2012}}</ref>
Baris 53:
== Sejarah ==
{{main|Sejarah A.S. Roma}}
[[File:FerrarisIV.jpg|pra=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/File:FerrarisIV.jpg|jmpl|Attilio Ferraris, Roma captain during their formative years]]
A.S. Roma didirikan pada musim panas 1927 oleh '''Italo Foschi''' dengan cara menggabungkan 3 klub sepak bola dari kota Roma,[[Italia]] yaitu '''[[Roman F.C.|Roman FC]]''', '''[[S.S. Alba-Audace Roma|SS Alba-Audace]]''' dan '''[[Fortitudo-Pro Roma S.G.S.|Fortitudo-Pro Roma SGS]]'''. Alasan dari merger ketiga klub ini adalah untuk membentuk sebuah klub sepak bola yang kuat untuk menjadi rival dari klub-klub sepak bola Italia bagian Utara. Namun dari penggabungan ini, ada satu klub di kota Roma waktu itu yang tidak ikut bergabung, yaitu [[S.S. Lazio|Lazio]] karena suatu intervensi dari Jenderal Vaccaro, anggota klub dan eksekutif dari [[Federasi Sepak Bola Italia]].
 
Tujuan merger adalah untuk memberikan klub ibu kota Italia yang kuat untuk menyaingi klub-klub Italia Utara yang lebih dominan pada saat itu.  Satu-satunya klub besar Romawi yang menolak merger adalah [[S.S. Lazio]] karena campur tangan tentara [[Jenderal Vaccaro]], anggota klub dan eksekutif [[Federasi Sepak Bola Italia (FIGC)|Federasi Sepak Bola Italia (FIGC).]]  Ketiga klub pendirinya terdegradasi, namun FIGC yang berhaluan fasis bertaruh atas kapasitas tim baru tersebut untuk memberikan representasi yang lebih kuat ke ibu kota Italia, dan mereka dianugerahi wild card untuk [[Divisione Nazionale]], cikal bakal Serie A.  Klub ini memainkan musim yang paling awalawalnya di [[stadion Motovelodromo Appio]], sebelum akhirnya menetap di jalanan kelas pekerja Testaccio, di mana klub ini membangun [[Campo Testaccio]] yang seluruhnya terbuat dari kayu;  ini dibuka pada bulan November 1929. SebuahMusim awal musimdi yangmana baikRoma membuat prestasi besar adalah kejuaraan 1930-31, di mana Romaklub berhasiltersebut menempatifinis posisisebagai 'runner -up' di bawahbelakang [[Juventus pada musim 1930-1931F.C.]].  Kapten '''[[Attilio Ferraris''']], bersama dengan '''[[Guido Masetti''']], '''[[Fulvio Bernardini''']] dan '''[[Rodolfo''' Volk]] adalah pemain yang sangat penting selamapada periode ini.
 
Hingga kini satu-satunya kejuaraan antar klub [[Eropa]] yang pernah dijuarai oleh AS Roma adalah [[Piala Inter-Cities Fairs]] pada periode 1960-1961 yang merupakan cikal bakal dari kejuaraan [[UEFA Europa League]]. Ironisnya kompetisi [[Piala Inter-Cities Fairs]] ketika itu ternyata tidaklah di selenggarakan oleh UEFA sehingga sebagai konsekuensinya [[UEFA]] tidak menganggap catatan juara klub-klub di [[Piala Inter-Cities Fairs]] termasuk AS Roma untuk menjadi bagian dari catatan Eropa mereka.
 
=== Kemenangan Gelar Pertama dan Penurunan ===
[[File:Associazione_Sportiva_Roma_1941-42.jpg|pra=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/File:Associazione_Sportiva_Roma_1941-42.jpg|kiri|jmpl|The Roma of the first scudetto in 1942]]
Setelah kemerosotan performa dalam pertandingan liga dan banyaknya pemain kunci yang hengkang, Roma pada akhirnya membangun kembali skuat mereka dengan menambahkan Top Scorer Argentina, '''[[Enrique Guaita]]'''. Di bawah asuhan Pelatih [[Luigi Barbesino]], AS Roma berhasil meraih gelar pertama mereka di musim 1935 - 36 ; menyelesaikan sisa musim hanya selisih satu poin di bawah juara pertama, [[Bologna F.C. 1909]].
 
Roma kembali ke penampilan terbaiknya setelah tampil tidak konsisten di musim akhir 1930-an; Roma mencatat kemenangan dan meraih Scudetto dengan mengejutkan di musim 1941-42. Delapan belas gol yang dicetak oleh pemain lokal '''[[Amedeo Amadei]]''' adalah hal yang penting bagi Pelatih '''[[Alfred Schaffer]]''' saat itu. Pada saat itu, Italia terlibat dalam [[Perang Dunia II]] dan AS Roma sedang bermain di stadion [[Partito Nazionale del Fascista.|'''Partito Nazionale del Fascista'''.]]
 
Pada tahun-tahun setelah perang, Roma tidak mampu merebut kembali title Scudetto. AS Roma menyelesaikan musim di papan bawah Serie A selama lima musim berturut-turut. Sehingga pada akhirnya harus jatuh ke jurang degradasi [[Serie B]] pada akhir musim 1950-51 musim; sekitar satu dekade setelah kemenangan Scudetto mereka. Berkat kesigapan dan antusiasme dari Pelatih '''[[Giuseppe Viani]]''', promosi ke Serie A langsung kembali tercapai.
 
Setelah kembali ke Serie A, Roma berhasil untuk menstabilkan diri mereka sebagai sebuah klub papan atas lagi dengan pemain seperti '''[[Egisto Pandolfini]]''', '''[[Dino Da Costa]]''' dan [[Dane Helge Bronee.|'''Dane Helge Bronee'''.]] Meskipun Roma tidak dapat masuk ke empat besar selama dekade berikut, tetapi mereka berhasil meraih beberapa trofi. Trofi kehormatan pertama mereka di luar Italia tercatat pada 1960-61 ketika Roma memenangkan [[Piala Fairs|Piala '''Inter-Cities Fairs''']] dengan mengalahkan [[Birmingham City F.C.]] 4–2 pada pertandingan final. Beberapa tahun kemudian Roma pertama kali memenangkan '''[[Piala Italia|Coppa Italia]]''' pada musim 1963-64, dengan mengalahkan [[Torino F.C.|Torino]] 1–0.
 
Titik terendah mereka datang selama musim 1964-65 ketika manajer '''[[Juan Carlos Lorenzo]]''' mengumumkan bahwa klub tidak bisa membayar pemain dan kemungkinan tidak akan mampu membayar untuk perjalanan ke [[Vicenza]] untuk memenuhi pertandingan berikutnya. Para pendukung fanatik klub terus berjuang demi klub kesayangannya, AS Roma, dengan cara pengumpulan dana di '''[[Teater Sistina]]''' dan kebangkrutan itu dihindari dengan terpilihnya presiden baru klub '''[[Franco Evangelisti]]'''.
 
Gelar kedua mereka yaitu [[Piala Italia|Coppa Italia]] dimenangkan di musim 1968-69. '''[[Giacomo Losi]]''' menjadi sejarah dan mencatatkan rekor penampilan terbanyak di AS Roma selama tahun 1969 dengan 450 penampilan di semua kompetisi, rekor tersebut dipegangnya selama 38 tahun.
 
=== Periode Kemenangan di Berbagai Kompetisi ===
[[File:Associazione_Sportiva_Roma_-_Coppa_delle_Fiere_1960-1961.jpg|pra=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/File:Associazione_Sportiva_Roma_-_Coppa_delle_Fiere_1960-1961.jpg|jmpl|Kapten klub [[Giacomo Losi]] dengan [[Piala Fairs]] pada tahun 1960–61]]
Roma mampu menambah satu piala lagi untuk koleksi mereka pada tahun 1972, dengan kemenangan 3-1 atas [[Blackpool F.C.]] di Piala [[Piala Anglo-Italia]]. Tempat terbaik AS Roma mampu mencapai selama dekade ketiga di 1974-75. Pemain terbaik selama periode ini termasuk gelandang '''[[Giancarlo De Sisti]]''' dan [[Francesco Rocca.|'''Francesco Rocca'''.]]
 
Era baru kesuksesan dalam sejarah sepak bola AS Roma ditambah dengan kemenangan [[Piala Italia|Coppa Italia]], mereka mengalahkan [[Torino F.C.]] dalam drama adu penalti untuk memenangkan Piala pada musim 1979-80. AS Roma telah berhasil mencapai posisi atas dalam klasemen di Serie A yang mereka belum tersentuh sejak 1940-an. Mantan pemain AC Milan [[Nils Liedholm]] adalah pelatih pada saat itu, dengan pemain seperti [[Bruno Conti]], [[Agostino Di Bartolomei]], [[Roberto Pruzzo]] dan [[Paulo Roberto Falcão|Falcao]].
 
Scudetto kedua diraih AS Roma pada musim 1982-83. AS Roma memenangkan gelar untuk pertama kalinya dalam 41 tahun. Pada musim berikutnya Roma finis sebagai runner-up Serie A dan mengumpulkan gelar Coppa Italia, mereka juga berhasil sebagai runner-up di [[Liga Champions UEFA|Piala Eropa]] akhir 1984. Final Piala Eropa dengan [[Liverpool F.C.]] berakhir imbang 1-1 dengan gol dari [[Pruzzo]], tetapi Roma akhirnya kalah dalam babak adu penalti. Kesuksesan Roma kembali terjadi pada tahun 1980 di mana berhasil mencapai posisi runner-up Serie A di musim 1985-86 dan kembali menjuarai Coppa Italia mengalahkan [[U.C. Sampdoria|Sampdoria]] 3-2.
 
Tahun 1990-an merupakan awal munculnya striker [[Francesco Totti]] yang menjadi punggawa penting dari tim sebagai kapten dan ikon klub.
Baris 104 ⟶ 107:
 
Dalam kepemilikan NEEP Roma Holding SpA juga mulai pengambilalihan total, yang mana perusahaan akan membeli saham dari pemegang saham minoritas dan pasar umum (43.604.610 saham atau 32,903%), untuk € 0,6781 per saham, harga yang sama NEEP yang membeli saham dari Sensi. NEEP juga menyatakan bahwa de-listing perusahaan bukan suatu keharusan seperti yang diaktifkan oleh hukum.
 
===Kepemilikan Amerika dan Era Pallotta===
Pada musim panas tahun 2010, keluarga Sensi setuju untuk melepaskan kendali mereka atas Roma sebagai bagian dari perjanjian penyelesaian utang, mengakhiri pemerintahan mereka yang dimulai pada tahun 1993. Sampai pemilik baru ditunjuk, [[Rosella Sensi]] melanjutkan penyutradaraannya  peran klub pada akhir musim. Pada musim ini pula ikon Roma [[Francesco Totti]] mencetak golnya yang ke-200 di [[Serie A]] melawan [[ACF Fiorentina]] pada Maret 2011, menjadi satu-satunya pemain keenam yang mencapai prestasi tersebut.
[[File:Francesco_Totti_Chelsea_vs_AS-Roma_10AUG2013.jpg|pra=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/File:Francesco_Totti_Chelsea_vs_AS-Roma_10AUG2013.jpg|jmpl|[[Francesco Totti]], pencetak gol terbanyak dan pemain dengan penampilan terbanyak sepanjang sejarah Roma]]
 
Pada 16 April 2011, kontrak pengambilalihan ditutup dengan grup investasi Amerika yang dipimpin oleh [[Thomas R. DiBenedetto]] dengan [[James Pallotta]], [[Michael Ruane]] dan [[Richard D'Amore]] sebagai mitra. DiBenedetto menjadi presiden klub ke-22 yang menjabat dari 27 September 2011 hingga 27 Agustus 2012 dan digantikan oleh Pallotta.  Perusahaan induk perantara yang baru, [[NEEP Roma Holding]] 60% dimiliki oleh "[[AS Roma SPV, LLC]]" milik Amerika dan sisanya (40%) dimiliki oleh kreditur Sensi, [[UniCredit]]. Saham yang sebelumnya dipegang oleh Sensi (sekitar 67%) dengan sisanya mengambang bebas di pasar saham. UniCredit kemudian melepas investasi [[NEEP Roma Holding]] untuk dijual ke "[[AS Roma SPV, LLC"]] dan Pallotta.
 
Kepemilikan baru mempekerjakan [[Walter Sabatini]] sebagai direktur sepak bola dan mantan pemain internasional Spanyol dan pelatih [[FC Barcelona Atlètic|Barcelona B]] [[Luis Enrique]] sebagai manajer. Penandatanganan termasuk gelandang serang [[Erik Lamela]] dari [[Club Atlético River Plate|River Plate]] dan penyerang [[Bojan Krkić|Bojan Krkic]] dari [[FC Barcelona]], serta [[Pablo Daniel Osvaldo|Dani Osvaldo]] dan [[Miralem Pjanić]]. Di lapangan, tim tersingkir dari babak play-off [[Liga Eropa UEFA 2011–2012|Liga Eropa UEFA 2011-12]] oleh [[ŠK Slovan Bratislava|SK Slovan Bratislava]]. Pada tahun 2012, Pallotta menjadi presiden baru. Pra-musim 2012-13 dimulai dengan  mempekerjakan mantan manajer [[Zdeněk Zeman]]. Ia dipecat pada 2 Februari 2013, sementara tim berakhir di tempat keenam di [[Serie A]], dan kalah 1-0 dari rivalnya, [[S.S. Lazio|S S. Lazio]] di final [[Piala Italia|Coppa Italia]]. Ini adalah kali pertama Lazio dan Roma bentrok di final Coppa Italia. Akibatnya, Roma tersingkir dari kompetisi Eropa untuk musim kedua berturut-turut.
[[File:Rudi_Garcia_-_AS_Roma_-_Ritiro_2014_(Bad_Waltersdorf)_-_Edited_(cropped).jpg|pra=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/File:Rudi_Garcia_-_AS_Roma_-_Ritiro_2014_(Bad_Waltersdorf)_-_Edited_(cropped).jpg|kiri|jmpl|[[Rudi Garcia]] coaching Roma in 2014]]
 
Pada 12 Juni 2013, [[Rudi Garcia]] ditunjuk sebagai manajer baru Roma. Dia memenangkan sepuluh pertandingan pertamanya (rekor [[Serie A]] sepanjang masa) termasuk kemenangan derby 2-0 melawan [[S.S. Lazio]], kemenangan tandang 3-0 ke [[Inter Milan|Internazionale Milano]] dan kemenangan kandang 2-0 atas rival gelar [[S.S.C. Napoli]].  Selama periode ini, Roma mencetak 24 gol dan hanya kebobolan sekali, saat bertandang ke [[Parma Calcio 1913]]. Klub ini memperoleh 85 poin dan menempati posisi kedua di belakang [[Juventus F.C.]], yang memenangkan liga dengan memecahkan rekor 102 poin. Pada tahun 2014  –15, Roma menempati posisi kedua di belakang Juventus untuk musim kedua berturut-turut setelah penampilan buruk pada tahun 2015. Pada akhir musim, klub dikenai sanksi karena merugi dan melanggar Peraturan Financial Fair Play UEFA, dan dihukum dengan hukuman  denda hingga €6 juta dan skuad terbatas untuk kompetisi UEFA.
 
Menjelang musim 2015-16, Roma mengakuisisi pemain internasional [[Bosnia dan Herzegovina]], [[Edin Džeko]], dari [[Manchester City F.C.|Manchester City F.C]] dengan status pinjaman €4 juta dengan opsi pembelian €11 juta, yang diaktifkan.  Pada 13 Januari 2016, Garcia dipecat setelah hanya meraih satu kemenangan dalam tujuh pertandingan Serie A.  [[Luciano Spalletti]] kemudian ditunjuk sebagai manajer Roma untuk periode keduanya.  Pada tanggal 21 Februari, [[Francesco Totti|FrancescoTotti]] secara terbuka mengkritik Spalletti karena kurangnya waktu bermainnya sejak kembali dari cedera. Akibatnya, Totti kemudian dikeluarkan oleh Spalletti saat Roma menang 5-0 atas [[Palermo F.C.]], dan keputusan tersebut menyebabkan keributan di kalangan penggemar dan di media.  Setelah perselisihan awal mereka, Spalletti mulai menggunakan Totti sebagai pemain pengganti, dan dia berkontribusi dengan empat gol dan satu assist setelah masuk dari bangku cadangan dalam lima pertandingan Serie A berturut-turut.  Spalletti mampu memimpin Roma dari posisi tengah klasemen ke finis ketiga di Serie A, memastikan tempat play-off Liga Champions UEFA.
 
Selama musim panas 2016, Roma kehilangan gelandang [[Miralem Pjanić]] ke rivalnya [[Juventus F.C.]] untuk memperbaiki posisi keuangannya.  Pada 27 April 2017, Roma menunjuk mantan direktur olahraga [[Sevilla FC]] Monchi. Pada tanggal 28 Mei tahun itu, pada hari terakhir musim 2016-17, Totti membuat penampilan ke-786 dan terakhirnya untuk Roma sebelum pensiun dalam kemenangan kandang 3-2 melawan [[Genoa C.F.C.|Genoa C.FC.]], masuk sebagai pemain pengganti [[Mohamed Salah]] di menit ke-54. Dan menerima tepuk tangan meriah dari para penggemar.  Kemenangan tersebut membuat Roma finis kedua di Serie A di belakang Juventus. [[Daniele De Rossi]] menggantikan Totti sebagai kapten klub dan menandatangani kontrak baru berdurasi dua tahun.
[[File:Shaht-Roma_(4).jpg|pra=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/File:Shaht-Roma_(4).jpg|jmpl|Tim Roma 2017–18 sebelum pertandingan babak 16 besar [[Liga Champions UEFA]] melawan [[FC Shakhtar Donetsk]]]]Pada 13 Juni 2017, mantan pemain Roma [[Eusebio Di Francesco]] ditunjuk sebagai manajer baru klub, menggantikan Spalletti yang berangkat ke [[Inter Milan|Internazionale]].  Roma kembali kehilangan pemain kuncinya selama jendela transfer musim panas, dengan [[Mohamed Salah]] bergabung dengan [[Liverpool F.C.]]  dengan biaya €39 juta (£34 juta).  Beberapa pemain baru bergabung dengan klub, termasuk kesepakatan rekor klub hingga €40 juta untuk striker [[U.C. Sampdoria]] [[Patrik Schick]]. Pada Liga Champions UEFA 2017–18 Roma bermain imbang melawan [[FC Barcelona]] di perempat final, dikalahkan 4-1 saat tandang di leg pertama tetapi menang 3-0 di leg kedua untuk melaju ke semi-final berkat gol tandang. Pertama kali sejak 1984, roma kemudian kalah dari [[Liverpool F.C.]], tim yang mengalahkan mereka di Final Piala Eropa 1984 dengan agregat 7–6.  Roma mengakhiri musim 2017-18 di posisi ke-3 dengan 77 poin, lolos ke Juara musim berikutnya.
 
Pada musim panas 2018, Roma sibuk di bursa transfer, sebagian besar berkat €83 juta yang mereka terima dari mencapai semifinal Liga Champions, serta menjual kiper [[Alisson Becker]] dengan harga rekor dunia €72 juta termasuk bonus ke  [[Liverpool F.C.]].  Roma menghabiskan €150 juta untuk merekrut pemain seperti Shick, [[Steven N'Zonzi|Steven Nzonzi]], [[Javier Pastore]], [[Patrick Kluivert]], Defrel dan banyak lagi, sambil menjual dua gelandang awal mereka dari musim sebelumnya, [[Radja Nainggolan]] dan [[Kevin Strootman]].  melawan [[FC Porto]] dengan agregat 4–3 di babak 16 besar Liga Champions. Di Francesco dipecat dan digantikan oleh [[Claudio Ranieri]] yang menjabat sebagai manajer sementara.  Keesokan harinya, direktur olahraga Monchi mengundurkan diri karena perbedaan pendapat dengan Pallotta;  presiden klub membantah rekeningnya Dalam dua tahun Monchi di klub, dia menghabiskan £208 juta untuk 21 pemain, sementara ketika dia pergi 12 pemainnya tetap di klub.  Di bawah asuhan Ranieri, Roma gagal lolos ke Liga Champions finis di urutan ke-6.
 
===Era Friedkin dan kesuksesan Eropa===
Pada bulan Desember 2019, AS Roma SPV LLC sedang dalam negosiasi akhir untuk menjual tim tersebut seharga $872 juta, kepada pengusaha Amerika [[Dan Friedkin]], namun negosiasi terhenti selama [[Pandemi Covid-19|pandemi COVID-19]].  Pada 6 Agustus 2020, Friedkin menandatangani kontrak awal untuk setuju membayar $591 juta kepada Pallotta, pemegang saham utama Roma. [[Paulo Fonseca]], yang diangkat sebagai manajer pada tahun 2019, pergi dua tahun kemudian dan digantikan oleh rekannya dari Portugal [[José Mourinho]]. Pada 25 Mei 2022, ia memimpin Roma memenangkan edisi perdana [[Liga Konferensi Eropa UEFA]], mengalahkan [[Feyenoord]] di final.
 
== Warna, Lambang dan Nama Panggilan ==
Baris 672 ⟶ 696:
|align=left|2012-2020
|-
|align=left|[[Dan FriedklinFriedkin]]
|align=left|2020
|}
Baris 704 ⟶ 728:
* '''Runner up (2)''': [[Liga Eropa UEFA|1990–91]], [[Liga Eropa UEFA|2022–23]]
'''[[Liga Konferensi Eropa UEFA]]'''
*'''Juara (1)''': [[Liga Konferensi Eropa UEFA 2021–2022|2021-222021–22]]
'''[[Piala Anglo Italian]]'''
* '''Juara (1)''': [[Piala Anglo-Italian|1971–72]]