Amangkurat II: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.5
k ~
(23 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3:
|religion=[[Islam]]
|royal house=[[Wangsa Mataram]]
|name=Amangkurat II<br />{{java|ꦲꦩꦁ​ꦏꦸꦫꦠ꧀꧇꧒꧇ꦲꦩꦁꦏꦸꦫꦠ꧀꧇꧒꧇}}
|consort=
|successor=[[Amangkurat III]]
Baris 20:
|temple name =
|native_lang1 = [[Bahasa Jawa]]
|native_lang1_name1 = ꦲꦩꦁ​ꦏꦸꦫꦠ꧀꧇꧒꧇ꦲꦩꦁꦏꦸꦫꦠ꧀꧇꧒꧇
|birth_name=Raden Mas Rahmat
|birth_date=''Tidak diketahui''
Baris 27:
}}
 
'''Amangkurat II''' ({{lang-jv|ꦲꦩꦁ​ꦏꦸꦫꦠ꧀꧇꧒꧇ꦲꦩꦁꦏꦸꦫꦠ꧀꧇꧒꧇|amangkurat kapindo|amangkurat dua}}, dikenal juga sebagai ''Sunan Amral'') adalah [[susuhunan]] [[Mataram II|Mataram]] kelima yang memerintah dari tahun [[1677]] hingga [[1703]] dan memindahkan pusat pemerintahannya dari [[Keraton Plered]] menuju ke [[Keraton Kartasura]].{{Sfn|Ricklefs|1998|p=XXII}} Ia merupakan sunan yang suka memakai seragam angkatan laut [[Vereenigde Oostindische Compagnie|Belanda]] sehingga Amangkurat II dijuluki sebagai ''Sunan Amral''. "Amral" merupakan ejaan [[Bahasa Jawa|Jawa]] untuk ''[[admiral]]'' (laksamana).{{Sfn|Pemberton|1994|p=58}}
 
== Kehidupan awal ==
Sunan Amangkurat II atau Sunan Amral adalah putra dari [[Amangkurat I]] dan Ratu Kulon, dan memiliki nama asli Raden Mas Rahmat.<ref name=":1">{{Cite web|last=BPCB Jateng|date=2014-06-19|title=Komplek Makam Tegal Arum Kabupaten Tegal|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjateng/komplek-makam-tegal-arum-kabupaten-tegal/|website=Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah|access-date=2021-04-11|archive-date=2021-04-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20210411022255/https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjateng/komplek-makam-tegal-arum-kabupaten-tegal/|dead-url=yes}}</ref> Setelah ibunya meninggal dunia, ia dibesarkan di [[Kota Surabaya|Surabaya]] oleh kakeknya dari pihak ibu, [[Pangeran Pekik]].<ref name=":2">{{Cite webnews|last=Matanasi|first=Petrik|title=Permusuhan Raja Jawa dengan Anaknya Sendiri|url=https://tirto.id/permusuhan-raja-jawa-dengan-anaknya-sendiri-cmmL|websitework=[[Tirto|Tirto.id]]|language=id|access-date=2021-04-11}}</ref> Semasa menjadi [[putra mahkota]], Raden Mas Rahmat berselisih dengan ayahnya sendiri karena ada berita bahwa jabatan ''[[Adipati Anom]]'' (putra mahkota) akan digantikan dengan putra Amangkurat I yang lain, yaitu Pangeran Singasari.<ref name=":1" /> Akhirnya pada tahun 1661, Raden Mas Rahmat melakukan pemberontakan, tetapi Amangkurat I dapat menumpasnya.
 
Perselisihan ini semakin memburuk di tahun 1668 ketika Raden Mas Rahmat jatuh hati pada [[Roro Oyi|Rara Oyi]], seorang gadis dari [[Surabaya]] yang hendak dijadikan sebagai selir ayahnya. Berkat bantuan kakeknya, ia bisa mengambil Rara Oyi dari ayahnya untuk dinikahkan. Akibatnya, Amangkurat I murka dan membunuh Pangeran Pekik sekeluarga beserta pengikutnya. Raden Mas Rahmat sendiri diampuni setelah dipaksa membunuh Rara Oyi dengan tangannya sendiri.<ref name=":1" /><ref name=":2" /><!--
Baris 111:
Pada tahun 1685 Amangkurat II menampung buronan [[VOC]] bernama [[Untung Suropati]] yang tinggal di rumah Patih Nerangkusuma. [[Untung Suropati]] diberinya tempat tinggal di desa Babirong untuk menyusun kekuatan.
 
Bulan Februari 1686 Kapten [[François Tack]] tiba di Kartasura untuk menangkap [[Untung Suropati]]. Amangkurat II pura-pura membantu [[VOC]]. Pertempurandalam terjadipertempuran di keraton Kartasura. Setelah Pasukan Tack masuk dalam perangkap, [[Untung Suropati]] serta pasukannya lalu menumpas habis pasukan Kapten Tack. Sang kapten sendiri mati dibunuh oleh pasukan Untung Suropati.
 
Amangkurat II kemudian merestui [[Untung Suropati]] dan Nerangkusuma untuk merebut [[Pasuruan]]. Anggajaya bupati [[Pasuruan]] yang semula diangkat Amangkurat II terpaksa menjadi korban. Ia melarikan diri ke [[Surabaya]] bergabung dengan adiknya yang bernama Anggawangsa alias [[Jangrana II|Adipati Jangrana]].
Baris 118:
Amangkurat II dikabarkan memiliki banyak istri, tetapi hanya memiliki satu putra, yaitu [[Amangkurat III|Raden Mas Sutikna]]. Menurut ''[[Babad Tanah Jawi]]'', ibunya [[Guna-guna|mengguna-guna]] semua istrinya yang lain sehingga [[Infertilitas|mandul]].<ref name=":0">{{Cite web|title=Amangkurat II|url=http://keraton.perpusnas.go.id/node/122|website=Situs Web Kepustakaan Keraton Nusantara|access-date=2021-04-11}}</ref>
== Kehidupan selanjutnya ==
Setelah Amangkurat II berhasil menumpas berbagai pemberontakan berkat bantuan VOC dan kesultanannyakerajaannya dirasa aman, ia mulai hilang rasa hormat pada VOC dan tidak lagi bergantung pada VOC.<ref name=":3">{{Cite book|last=Ricklefs|first=M.C|date=2005|url=https://books.google.com.sb/books?id=D-Tka8Zv6qIC|title=Sejarah Indonesia Modern 1200-2004|publisher=|isbn=|pages=|url-status=live}}</ref> Sikap Amangkurat II yang mendua akhirnya terbongkar oleh VOC. Pihak VOC menemukan surat-surat Amangkurat II kepada [[Kesultanan Cirebon|Cirebon]], [[Kesultanan Johor|Johor]], [[Kesultanan Palembang|Palembang]], dan [[Perusahaan Hindia Timur Britania|Inggris]] yang isinya ajakan untuk memerangi VOC. Amangkurat II juga mendukung pemberontakan [[Kapitan Jonker]] tahun 1689.
 
Pihak [[VOC]] menekan Kartasura untuk segera melunasi biaya perang [[Trunajaya]] sebesar 2,5 juta gulden. Amangkurat II sendiri berusaha memperbaiki hubungan dengan pura-pura menyerang [[Untung Suropati]] di [[Pasuruan]].
Baris 133:
*{{Cite book|last=Ricklefs|first=Merle Calvin|date=1998|url=https://books.google.co.id/books?id=4jXeDMi6O3IC|title=The Seen and Unseen Worlds in Java, 1726-1749: History, Literature, and Islam in the Court of Pakubuwana II|location=Sydney|publisher=Asian Studies Association of Australia|isbn=9780824820527|pages=|ref=harv|url-status=live}}
*{{Cite book|last=Ricklefs|first=M.C|date=2005|url=https://books.google.com.sb/books?id=D-Tka8Zv6qIC|title=Sejarah Indonesia Modern 1200-2004|publisher=Serambi|isbn=9791600120|url-status=live}}
 
 
{{s-start}}
Baris 142 ⟶ 141:
{{s-aft|after=[[Amangkurat III]]}}
{{s-end}}
 
__PENGALIHANSTATIK__
 
[[Kategori:Kematian 1703]]
Baris 147 ⟶ 148:
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Raja Jawa]]
__PENGALIHANSTATIK__