Gereja Santo Antonius, Kotabaru: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
k ~ |
||
(16 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 12:
| nama_daerah =[[Gondokusuman, Yogyakarta]]
| coordinates =
| tgl_dibentuk =26 September 1926<ref name=wisata>{{cite web|url=http://yogyakarta.panduanwisata.id/wisata-religi/gereja-st-antonius-kotabaru/|authors=Ipank|title=Gereja St. Antonius Kotabaru|first=|last=|year=|location=|issn=|isbn=|publisher=|date=17 Agustus 2012|accessdate=28 September 2015|archive-date=2021-01-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20210124022437/http://yogyakarta.panduanwisata.id/wisata-religi/gereja-st-antonius-kotabaru/|dead-url=no}}</ref>
| catatan =
| stasi =
Baris 21:
| catatan2 =
}}
'''Gereja Katolik Santo Antonius''' atau lebih dikenal dengan nama '''Gereja Katolik Kotabaru''' ({{lang-nl|Nieuw Wijk Katholieke Kerk}}) ({{lang-jv|
Gereja Katolik Santo Antonius Kotabaru terletak di persimpangan Jalan Abu Bakar Ali (''Boulevard Jonquière'') dan Jalan I Dewa Nyoman Oka (''Sultansboulevard'') Yogyakarta.<ref name=jogja>{{cite web|url=http://bpadjogja.info/article/site/view/id/520/t/gereja-katolik-santo-antonius-kotabaru|authors=Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah D.I Yogyakarta|title=Gereja Katolik Santo Antonius Kotabaru|first=|last=|year=|location=|issn=|isbn=|publisher=|date=28 Desember 2013|accessdate=28 September 2015|archive-date=2015-09-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20150929001054/http://bpadjogja.info/article/site/view/id/520/t/gereja-katolik-santo-antonius-kotabaru|dead-url=yes}}</ref>
Baris 27:
== Sejarah ==
=== ''Nieuwe Wijk'' ===
Pertumbuhan jumlah warga Belanda di Yogyakarta akibat berkembangnya perkebunan dan industri gula pada peralihan abad ke-19 dan 20 menyebabkan Residen Belanda saat itu, Canne, memohon kepada [[Hamengkubuwana VII|Sri Sultan Hamengkubuwana VII]] untuk memberikan wilayah khusus bagi masyarakat Belanda. Sri Sultan mengabulkan dan rancangan perluasan lahan diatur dalam ''Rijksbland van Sultanaat Djogjakarta'' No 12 tahun 1917. Wilayah Kotabaru (saat itu bernama ''Nieuwe Wijk'') mulai dikerjakan pada tahun 1917-1920 dengan arsitektur bergaya Belanda. Area perumahan tersebut dilengkapi berbagai fasilitas seperti [[rumah sakit]], [[sekolah]], dan tempat ibadah.<ref name=pemuda>{{cite web|url=http://pemudakotabarujogja.blogspot.co.id/2013/02/sejarah-kota-baru-yogyakarta.html|authors=Pemuda Kotabaru|title=
Pada mulanya, warga Belanda yang tinggal di sana mayoritas ber[[agama Kristen]] sehingga pada tahun 1923 dibangun Gereja Kristen Gereformeerd (''Gereformeerd Kerk'') (sekarang bernama [[Gereja Huria Kristen Batak Protestan, Yogyakarta]]) bagi warga Belanda. Penduduk Jawa di Kotabaru juga memiliki gereja Kristen sendiri, yaitu Gereja Kristen Jawa. Setelah penduduk Belanda beragama Katolik berdatangan, kegiatan keagamaan dilakukan di rumah pribadi milik Perquin.<ref name=pemuda/>
Baris 43:
! style="background:#efefef;" | Pukul
|-
| Misa Harian Senin-Jumat<
| <
|-
| Misa Harian Sabtu<
| <
|-
| Misa Mingguan<
| <
|-
| Sakramen Tobat<
| <
|}
== Galeri ==
<gallery>
File:St Antonius Church, Yogya (2).jpg|
File:St Antonius Church, Yogya (4).jpg|
File:St Antonius Church, Yogya (5).jpg|
</gallery>
Baris 69:
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Topik Yogyakarta}}{{Gereja di Keuskupan Agung Semarang}}
[[Kategori:Bangunan gereja Katolik di Yogyakarta|Antonius]]
[[Kategori:Arsitektur Hindia Belanda]]
[[Kategori:Gondokusuman, Yogyakarta]]
{{katolik-stub}}
▲[[Kategori:Paroki di Yogyakarta|Antonius]]
|