Sri Roso Sudarmo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PeragaSetia (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(16 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{nofootnote}}
'''Sri Roso Sudarmo''', seorang kolonel artileri [[Angkatan Darat]], adalah bupati [[Kabupaten Bantul|Bantul]], [[Yogyakarta]], yang banyak disebut-sebut dalam kaitan dengan [[kasus Udin]].
{{Kotak info Gubernur
| name = Sri Roso Sudarmo
| image =
| caption =
| office = Bupati Bantul
| order = ke-23
| term_start = 1991
| term_end = 1998
| predecessor = [[Moerwanto Suprapto]]
| successor = [[Kismosukirdo]] (pj.)<br>[[Idham Samawi]]
| office1 =
| order1 =
| term_start1 =
| term_end1 =
| predecessor1 =
| successor1 =
| birth_date = 1946 (umur 77 atau 78)
| birth_place = [[Patalan, Jetis, Bantul|Patalan]], [[Kabupaten Bantul]], [[Indonesia]]
| death_date =
| death_place =
| party = {{parpolicon|Golkar}}
| profession = [[Tentara]], [[Politisi]]
| spouse =
| religion =
| footnotes =
| allegiance = [[Indonesia]]
| branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
| serviceyears =
| rank = [[Berkas: Kolonel pdh ad.png|25px]] [[Kolonel]] (pangkat terakhir)
| vicegovernor =
| president = [[Soeharto]]<br>[[B.J. Habibie]]
| servicenumber = 22093
}}
[[Kolonel]] Art. ([[Purnawirawan|Purn.]]) '''Sri Roso Sudarmo''' (lahir 1946<ref>{{Cite news|date=27 Juni 1999|title=Bupati, Wangsit, dan Suap|url=https://majalah.tempo.co/read/hukum/95542/bupati-wangsit-dan-suap|work=Tempo|access-date=23 Mei 2024}}</ref>), memiliki gelar '''K.R.T. Yudadiningrat''', adalah seorang kolonel artileri [[Angkatan Darat]] dan mantan [[Bupati Bantul]] yang diduga memiliki hubungan dengan [[kasus Udin|kasus pembunuhan Udin]]. Sebelumnya, Sri Roso menjabat sebagai [[Komando Resor Militer 074|Kasrem 074/Warastratama]] di Yogyakarta.<ref>{{Cite web|date=23 Mei 1991|title=Surat Pemerintah Nomor Sprin/147/V/1991 Komandan Korem 074/ Warastratama, Imam Soetopo kepada Letnan Kolonel Art. Sri Roso Sudarmo mengenai penempatan sebagai Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kabupaten Bantul Propinsi DIY dan pemberhentiannya dari jabatan lama.|url=https://arsip.jogjaprov.go.id/index.php/surat-pemerintah-nomor-sprin-147-v-1991-komandan-korem-074-warastratama-imam-soetopo-kepada-letnan-kolonel-art-sri-roso-sudarmo-mengenai-penempatan-sebagai-bupati-kepala-daerah-tingkat-ii-kabupaten-bantul-propinsi-diy-dan-pemberhentian|website=Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Istimewa Yogyakarta|access-date=23 Mei 2024}}</ref>
 
Pada [[2 Juli]] [[1999]], Sri Roso dijatuhi hukuman 9 bulan penjara karena dinyatakan bersalah atas kasus suap Rp 1 milyarmiliar kepada [[Yayasan Dharmais]], sebuah yayasan yang dikelola oleh [[Soeharto]] ketika masih menjabat sebagai Presiden. Uang sejumlah Rp 1 milyarmiliar ini dijanjikannya sebagai imbalan apabila ia diangkat kembali sebagai bupati Bantul untuk periode [[1996]]-[[2001]]. Pernyataan ini dibuat dalam sebuah surat bersegel yang dikirim ke Yayasan tersebut, yang ditandatanganinya dengan saksi [[R. Noto Suwito]], lurah [[Kemusuk, Bantul]], yang tidak lain daripada adik kandung (sebagian sumber menyebutkan adik tiri) Presiden Soeharto sendiri.
 
[[Fuad Muhammad Syafruddin]] yang lebih akrab dikenal dengan nama '''Udin''', seorang wartawan [[Harian Bernas]], yang banyak membuat tulisan kritis tentang penyimpangan-penyimpangan di Kabupaten Bantul, mengangkat masalah ini di hariannya. Hal ini diduga menyebabkan pihak-pihak tertentu merasa tersinggung karenanya. Udin kemudian ditemukan luka parah di kepalanya pada malam hari [[13 Agustus]] [[1996]] karena dianiaya dua laki-laki tak dikenal di depan rumah kontrakannya, di dusun Gelangan Samalo, Jalan Parangtritis km 13 Yogyakarta. Ia segera dibawa ke [[RS Bethesda]], Yogyakarta, dioperasi otaknya, namuntetapi tidak tertolong. Ia wafat tiga hari kemudian pada [[16 Agustus]] [[1996]].
 
Mula-mula Sri Roso membantah surat tersebut. Ia mengatakan bahwa surat itu dibuat oleh orang-orang yang ingin memerasnya. Belakangan ceritanya berubah dan ia mengaku bahwa surat tersebut dibuatnya untuk menjebak orang-orang yang mengaku sebagai orang dekat [[Istana Cendana]] yang akan menyanggupi menolongnya terpilih kembali.
 
Meskipun Sri Roso sudah dinyatakan bersalah, kasus pembunuhan Udin belum tersingkapkan.
 
== Lihat pula ==
* [[Fuad Muhammad Syafruddin]]
* [[R. Noto Suwito]]
 
==Referensi==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/1996/10/06/0046.html Wawancara Sri Roso Sudarmo: "Saya Tidak Terlibat (Kasus Penganiayaan Udin)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060920053811/http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/1996/10/06/0046.html |date=2006-09-20 }}
* {{id}} [http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/1999/07/12/0035.html Vonis Dagelan Sri Roso] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060916223302/http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/1999/07/12/0035.html |date=2006-09-16 }}
* {{id}} [http://www.mail-archive.com/[email protected]/msg04957.html Sri Roso Divonis 9 Bulan Penjara] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071010214816/http://www.mail-archive.com/[email protected]/msg04957.html |date=2007-10-10 }}
* {{id}} [http://www.kompas.com/kompas-cetak/9906/25/nasional/noto08.htm Noto Soewito: Surat Pernyataan untuk Menjebak Pemeras]
* {{en}} [http://www.atimes.com/atimes/Southeast_Asia/FI11Ae06.html Tinjauan buku ''Reporter's murder a shadow-puppet farce''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060317030851/http://www.atimes.com/atimes/Southeast_Asia/FI11Ae06.html |date=2006-03-17 }}
 
{{S-start}}
{{S-off}}
{{Succession box
|before = [[Moerwanto Suprapto]]
|title = [[Bupati Bantul]]
|years = 1991–1998
|after = [[Kismosukirdo]] (pj.)<br>[[Idham Samawi]]
}}
{{S-end}}
 
[[Kategori:KriminalTokoh kriminal Indonesia]]
[[Kategori:Bupati di Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Yogyakarta]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]