Surat Paulus yang Pertama kepada Jemaat di Korintus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LoganT1818 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(12 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Perjanjian Baru|epistles}}
'''Tema Pokok 1 Korintus = '''
[[Berkas:Minuscule 223 (GA) f150v.jpg|jmpl|1 Cor. 1:1-2a dari abad ke-14[[Minuscule 223]]]]
'''Surat Paulus yang Pertama kepada Jemaat di Korintus''' (disingkat '''Surat 1 Korintus''', '''I Korintus''', '''1Kor''' atau '''I Kor''') merupakan salah satu dari ketiga surat (1 & [[Surat 2 Korintus|2 Korintus]] serta [[Surat Roma|Roma]]) yang menempati posisi sentral dalam bagian [[Perjanjian Baru]] di [[Alkitab]] [[Kristen]].<ref name="Drane">John Drane. 1996. ''Memahami Perjanjian Baru: Pengantar Historis-Teologis''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm.346-360.</ref> Surat Korintus yang pertama ditulis setelah [[Paulus dari Tarsus|Paulus]] menerima kabar buruk dari orang-orang [[Kloe]].<ref name="Ensiklopedi">{{id}}J.D Douglas. 1992. ''Ensiklopedi Alkitab Masa Kini: Jilid I (A-L)''. Jakarta: Yayasan Bina Kasih/OMF. Hlm.583-587.</ref> Berita buruk tersebut adalah timbulnya persoalan-persoalan, seperti keikutsertaan jemaat Korintus dalam upacara-upcara keagamaan kafir, penghakiman di depan orang-orang kafir dan pelacuran.<ref name="Subandrijo">Bambang Subandrijo. 2010. ''Menyingkap Pesan-pesan Perjanjian Baru''. Bandung: Bina Media Informasi. Hlm.33-34.</ref> Selain masalah-masalah etis dan moral, surat ini juga merupakan surat penggembalaan untuk menegur jemaat di Korintus yang memiliki berbagai macam karunia, sehingga menjadikan jemaat satu dengan yang lainnya saling menyombongkan diri.<ref name="Subandrijo"/>
 
== Ayat-ayat terkenal ==
'''a.   
* [[1 Korintus 10#Ayat 13|1 Korintus 10:13]]: ''Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.''
Pergumulan
* {{Alkitab|1 Korintus 13:4-8}}: ''Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan.''
kepemimpinan dalam gereja'''. Jemaat terpecah menjadi berbagai
* 1 Korintus 9:16: ''Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. '''Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil'''.''
kelompok yang memilih salah satu dari tiga pemimpin: Paulus, Petrus, atau
 
Apolos (1:12). Paulus menasihatkan, "adakah Kristus terbagi-bagi? Adakah
== Konteks Surat 1 Korintus ==
=== Gambaran kota Korintus ===
Kota [[Korintus]] bukanlah kota kuno yang telah lama dikenal sebagai pusat perdagangan, budaya, dan berbagai macam kegiatan politik, melainkan kota ini pernah dihancurkan oleh orang-orang Romawi pada [[146 SM]].<ref name="Pfitzner">V.C.Pfitzner. 2000. ''Kesatuan dalam Kepelbagaian: Tafsiran atas Surat 1 Korintus''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm.1-11.</ref> Barulah setelah kehancuran itu, kota Korintus dibangun kembali oleh [[Julius Caesar]] pada tahun [[46 SM]].<ref name="Pfitzner"/> Setelah pembangunan kembali, kota ini pun dikenal sebagai pusat provinsi Romawi, yaitu [[Akhaya]] yang pada tahun [[55]] M dipimpin oleh [[Gubernur]] [[Galio]] dan menjadi pusat perdagangan yang berkembang, khususnya industri keramik (barang tembikar).<ref name="Ensiklopedi"/><ref name="Pfitzner"/> Selain perdagangan tembikar, kota ini dikenal juga karena kemajuannya yang pesat dalam kebudayaan, pendidikan, dan juga karena banyaknya agama Hellenis yang terdapat di sana.<ref name="Subandrijo"/>
Kota ini didominasi oleh [[Akrokorintus]] yang dikenal sebagai dewi asmara dan pemujaan dewi ini banyak menghasilkan tindakan-tindakan amoral pada zaman [[Aristofanes]].<ref name="Ensiklopedi"/> Tindakan amoral itu didominasi oleh perilaku seksual yang sembarangan dan pemujaan dewa-dewi Romawi di kuil-kuil utama dan orang-orang Kristen di Korintus ada sebagian yang termasuk mengikuti praktik-praktik amoral tersebut.<ref name="Pfitzner"/>
 
=== Gambaran Jemaat di Korintus ===
Gereja di Korintus didirikan pada perjalanan penginjilan Paulus yang kedua, sekitar musim gugur tahun 52 M, seperti yang tertulis dalam {{Ayat|Kisah Para Rasul|18|1|18}}. Di Korintus, Paulus tinggal selama 18 bulan, mengasuh gereja yang baru ini, sambil sehari-hari bekerja sebagai tukang membuat tenda.<ref name="TNstudy">The Nelson Study Bible. Thomas Nelson, Inc. 1997</ref> Paulus menyebut orang Korintus 'tidak kekurangan dalam suatu karunia pun'.<ref name="Ensiklopedi"/> Atas keadaan inilah, jemaat di Korintus menjadi sangat bergembira, namun sikap ini juga yang membuat jemaat di Korintus menjadi congkak, puas diri, sehingga keadaan jemaat menjadi kacau.<ref name="Ensiklopedi"/> Akibat kekacauan ini, jemaat Korintus mengalami ''ekstase'' (kegembiraan yang meluap).<ref name="Ensiklopedi"/> Ekstase ini ditujukan bukan lagi kepada Kristus, melainkan terhadap perempuan-perempuan yang dapat memenuhi hasrat mereka.<ref name="Ensiklopedi"/> Terjadinya berbagai macam penyimpangan moral di jemaat Korintus sebenarnya timbul dari komunitas Yahudi ''Gnostik''.<ref name="Koch"/> [[Gnostisisme]] adalah gerakan spiritual yang mempengaruhi kehidupan Kristen, awalnya di sekitar [[Laut Tengah]].<ref name="Koch"/> Selanjutnya, dalam praktik penyembahan berhala, jemaat di Korintus dipengaruhi oleh pemikiran Yunani yang rasionalis.<ref name="Ensiklopedi"/>
 
== Penulis dan Tempat Penulisan Surat I Korintus ==
Surat ini menyebut Paulus sebagai penulis utama surat ini, bersama [[Sostenes]], seperti yang tertulis di {{Ayat|1 Korintus|1|1}}. Tampaknya surat ini ditulis dengan bantuan seorang sekretaris (mengingat tidak mudahnya penulisan surat di atas kertas perkamen, tetapi di akhir surat ini, Paulus menulis dengan tulisan tangannya sendiri.<ref>{{Ayat|1 Korintus|16|21}}</ref> Ia menulis surat ini di kota [[Efesus]].<ref>{{Alkitab|1 Korintus 16:8}}</ref>
 
== Waktu penulisan ==
Berdasarkan informasi dari {{Alkitab|Kisah Para Rasul 20:31}} kemungkinan besar pada tahun terakhir dari masa tinggal selama 3 tahun di Efesus, sekitar bulan Maret-April 56 M, yang berarti gereja Korintus saat itu berusia sekitar 4 tahun.<ref name="TNstudy"/> Robinson meyakini penulisannya pada musim semi (antara bulan [[Maret]] - [[Juni]]) tahun 55 M.<ref>John Arthur Thomas Robinson (1919-1983). "Redating the New Testament". Westminster Press, 1976. 369 halaman. ISBN 10: 1-57910-527-0; ISBN 13: 978-1-57910-527-3</ref> Pendapat lain memberi perkiraan tahun 53,<ref>A. Harnack, Geschichte der altchristlichen Litteratur bis Eusehius, Leipzig 1893-7, vol. II.</ref> atau tahun 53-56.<ref>W. G. Kummel, "Introduction to the New Testament" (Heidelberg i963),ET 1966; <sup>2</sup>1975.</ref>
 
== Tujuan penulisan ==
Keberadaan jemaat di Korintus dikenal karena perpecahan mereka antara berbagai golongan dan karena perilaku moral mereka yang menyimpang, sehingga masing-masing membanggakan keunggulannya dan berbuat semaunya tanpa ada aturan.<ref name="Koch">Klaus Koch. 1997. ''Kitab Yang Agung''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm.119-124.</ref><ref name="Analisis"/> Adanya perbedaan antara mereka sebenarnya bukan timbul dari kejahatan mereka saja, namun juga disebabkan oleh guru-guru agama yang membuat perbedaan golongan.<ref name="Analisis"/> Atas perbedaan-perbedaan inilah Paulus menulis suratnya untuk menegur perpecahan yang telah merusak iman jemaat.<ref name="Analisis"/>
 
== Garis Besar Isi ==
Secara garis besar, isi surat I Korintus terbagi menjadi sebelas, yaitu:<ref name="Ensiklopedi"/>
* Salam dan pengantar (1:1-9).
* Perpecahan dalam jemaat; terdapat perbandingan antara ajaran Paulus dengan ajaran Apolos (1:10-4:21).
* Kejadian maksiat (asusila) (5:1-13).
* Peringatan lebih lanjut terhadap masalah asusila (6:1-20).
* Pembicaraan mengenai perkawinan ([[1 Korintus 7|7:1-40]]).
* Persoalan tentang daging yang dipersembahkan kepada berhala: tafsiran Paulus mengenai pelayanan yang rasuli (8:1-11:1).
* Pembenaran terhadap ketidakberaturan dalam perkumpulan ibadah; tutup kepala wanita, pesta kasih, dan perjamuan kudus (11:2-34).
* Karunia-karunia rohani (12:1-31; 14:1-40).
* Konsep tentang Kasih (13:1-13).
* Ajaran Kristen yang benar tentang kebangkitan orang mati (15:1-58).
* Petunjuk tentang pengumpulan persembahan bagi [[Yerusalem]]; berbagai macam peringatan; salam penutup (16:1-24)
 
== Tema Pokok ==
=== Pergumulan kepemimpinan dalam gereja ===
Jemaat terpecah menjadi berbagai kelompok yang memilih salah satu dari tiga pemimpin: Paulus, Petrus, atau Apolos (1:12). Paulus menasihatkan, "adakah Kristus terbagi-bagi? Adakah
Paulus disalibkan karena kamu?" (1:10,13).
 
=== Orang Kristen yang bertindak buruk ===
'''b.   
Paulus heran dengan banyaknya tindakan yang bertentangan dengan sikap Kristen. Orang Kristen berkewajiban untuk mengkritik dan mendisiplin anggota-anggota mereka. Ia menasihati agar
Orang
"jangan bergaul dengan orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu" (5:11). Bahkan lebih tegas Paulus menambahkan, "usirlah orang yang melakukan kejahatan dari tengah-tengah kamu" (5:13).
Kristen yang bertindak buruk'''. Paulus heran dengan banyaknya
tindakan yang bertentangan dengan sikap Kristen. Orang Kristen berkewajiban
untuk mengkritik dan mendisiplin anggota-anggota mereka. Ia menasihati agar
"jangan bergaul dengan orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah,
pemabuk atau penipu" (5:11). Bahkan lebih tegas Paulus menambahkan,
"usirlah orang yang melakukan kejahatan dari tengah-tengah kamu"
(5:13).
 
=== Pernikahan ===
'''c.   
Pernikahan'''.
Tuhan memberikan kepada sebagian orang karunia menjadi suami atau istri, dan
sebagian diberikan karunia untuk tinggal membujang, demi kepentingan
Baris 25 ⟶ 54:
karena hawa nafsu." (7:9).
 
=== Makan hidangan yang telah dipersembahkan kepada berhala ===
'''d.   
Makan
hidangan yang telah dipersembahkan kepada berhala'''.
Paulus menganggap masalah ini tidak terlalu penting, karena semua makanan
berasal dari Tuhan, namun demikian orang Kristen harus peka terhadap
orang-orang percaya lain yang berkeberatan makan hidangan seperti itu (8:1-13).
 
=== Pakaian untuk ibadah ===
'''e.   
Orang harus berpakaian dengan pantas, bukan sebagai orang yang pamer, menarik perhatian untuk diri sendiri, atau sebagai godaan untuk lawan jenis (11:1-16).
Pakaian
untuk ibadah'''. Orang harus berpakaian dengan pantas, bukan sebagai orang
yang pamer, menarik perhatian untuk diri sendiri, atau sebagai godaan untuk
lawan jenis (11:1-16).
 
=== Perjamuan Tuhan ===
'''f.    
Ini merupakan perayaan bersama untuk mengenang kematian dan
Perjamuan
Tuhan'''. Ini merupakan perayaan bersama untuk mengenang kematian dan
kebangkitan Kristus. Jemaat Korintus telah menggantinya menjadi pemisahan
makanan bagi orang yang kaya dan miskin. Orang miskin hanya makan makanan yang
tersisa (11:20-33).
 
=== Karunia Rohani ===
'''g.   
Tuhan memberikan kemampuan yang berbeda kepada berbagai
Karunia
Rohani'''. Tuhan memberikan kemampuan yang berbeda kepada berbagai
orang. Setiap karunia penting dan bermanfaat dalam pekerjaan Tuhan (12:1-31).
 
=== Kasih ===
'''h.   
Kasih'''.
Puisi tentang kasih muncul setelah Paulus berbicara mengenai karunia-karunia.
Paulus menekankan bahwa semua kemampuan itu tidak berarti jika tidak keluar
Baris 58 ⟶ 79:
dari iman (13:13).
 
=== Kebangkitan Kristus dan iman kita ===
'''i.    
Beberapa orang percaya saat itu tidak percaya bahwa tubuh
Kebangkitan
Kristus dan iman kita'''. Beberapa orang percaya saat itu tidak percaya bahwa tubuh
akan dibangkitkan. Paulus mengajarkan bahwa, "jika Kristus tidak
dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu." Inilah jaminan bahwa
Baris 66 ⟶ 86:
dunia dengan perantaraan satu orang, begitu juga hidup kembali dari kematian
diberikan kepada manusia dengan perantaraan satu orang (15:20-21).
 
[[Berkas:Minuscule 223 (GA) f150v.jpg|thumb|1 Cor. 1:1-2a dari abad ke-14[[Minuscule 223]]]]
'''Surat Paulus yang Pertama kepada Jemaat di Korintus''' (disingkat '''Surat 1 Korintus''', '''I Korintus''', '''1Kor''' atau '''I Kor''') merupakan salah satu dari ketiga surat (1 & [[Surat 2 Korintus|2 Korintus]] serta [[Surat Roma|Roma]]) yang menempati posisi sentral dalam bagian [[Perjanjian Baru]] di [[Alkitab]] [[Kristen]].<ref name="Drane"> John Drane. 1996. ''Memahami Perjanjian Baru: Pengantar Historis-Teologis''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm.346-360.</ref> Surat Korintus yang pertama ditulis setelah [[Paulus dari Tarsus|Paulus]] menerima kabar buruk dari orang-orang [[Kloe]].<ref name="Ensiklopedi">{{id}}J.D Douglas. 1992. ''Ensiklopedi Alkitab Masa Kini: Jilid I (A-L)''. Jakarta: Yayasan Bina Kasih/OMF. Hlm.583-587.</ref> Berita buruk tersebut adalah timbulnya persoalan-persoalan, seperti keikutsertaan jemaat Korintus dalam upacara-upcara keagamaan kafir, penghakiman di depan orang-orang kafir dan pelacuran.<ref name="Subandrijo"> Bambang Subandrijo. 2010. ''Menyingkap Pesan-pesan Perjanjian Baru''. Bandung: Bina Media Informasi. Hlm.33-34.</ref> Selain masalah-masalah etis dan moral, surat ini juga merupakan surat penggembalaan untuk menegur jemaat di Korintus yang memiliki berbagai macam karunia, sehingga menjadikan jemaat satu dengan yang lainnya saling menyombongkan diri. <ref name="Subandrijo"/>
 
== Ayat-ayat terkenal ==
* [[1 Korintus 10#Ayat 13|1 Korintus 10:13]]: ''Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.''
*{{Alkitab|1 Korintus 13:4-8}}: ''Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan.''
 
== Konteks Surat 1 Korintus ==
=== Gambaran kota Korintus ===
Kota [[Korintus]] bukanlah kota kuno yang telah lama dikenal sebagai pusat perdagangan, budaya, dan berbagai macam kegiatan politik, melainkan kota ini pernah dihancurkan oleh orang-orang Romawi pada [[146 SM]].<ref name="Pfitzner"> V.C.Pfitzner. 2000. ''Kesatuan dalam Kepelbagaian: Tafsiran atas Surat 1 Korintus''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm.1-11.</ref> Barulah setelah kehancuran itu, kota Korintus dibangun kembali oleh [[Julius Caesar]] pada tahun [[46 SM]].<ref name="Pfitzner"/> Setelah pembangunan kembali, kota ini pun dikenal sebagai pusat provinsi Romawi, yaitu [[Akhaya]] yang pada tahun [[55]] M dipimpin oleh [[Gubernur]] [[Galio]] dan menjadi pusat perdagangan yang berkembang, khususnya industri keramik (barang tembikar).<ref name="Pfitzner"/> <ref name="Ensiklopedi"/> Selain perdagangan tembikar, kota ini dikenal juga karena kemajuannya yang pesat dalam kebudayaan, pendidikan, dan juga karena banyaknya agama Hellenis yang terdapat di sana.<ref name="Subandrijo"/>
Kota ini didominasi oleh [[Akrokorintus]] yang dikenal sebagai dewi asmara dan pemujaan dewi ini banyak menghasilkan tindakan-tindakan amoral pada zaman [[Aristofanes]].<ref name="Ensiklopedi"/> Tindakan amoral itu didominasi oleh perilaku seksual yang sembarangan dan pemujaan dewa-dewi Romawi di kuil-kuil utama dan orang-orang Kristen di Korintus ada sebagian yang termasuk mengikuti praktek-praktek amoral tersebut.<ref name="Pfitzner"/>
 
=== Gambaran Jemaat di Korintus ===
Gereja di Korintus didirikan pada perjalanan penginjilan Paulus yang kedua, sekitar musim gugur tahun 52 M, seperti yang tertulis dalam {{Ayat|Kisah Para Rasul|18|1|18}}. Di Korintus, Paulus tinggal selama 18 bulan, mengasuh gereja yang baru ini, sambil sehari-hari bekerja sebagai tukang membuat tenda.<ref name="TNstudy">The Nelson Study Bible. Thomas Nelson, Inc. 1997</ref> Paulus menyebut orang Korintus 'tidak kekurangan dalam suatu karunia pun'.<ref name="Ensiklopedi"/> Atas keadaan inilah, jemaat di Korintus menjadi sangat bergembira, namun sikap ini juga yang membuat jemaat di Korintus menjadi congkak, puas diri, sehingga keadaan jemaat menjadi kacau.<ref name="Ensiklopedi"/> Akibat kekacauan ini, jemaat Korintus mengalami ''ekstase'' (kegembiraan yang meluap).<ref name="Ensiklopedi"/> Ekstase ini ditujukan bukan lagi kepada Kristus, melainkan terhadap perempuan-perempuan yang dapat memenuhi hasrat mereka.<ref name="Ensiklopedi"/> Terjadinya berbagai macam penyimpangan moral di jemaat Korintus sebenarnya timbul dari komunitas Yahudi ''Gnostik''.<ref name="Koch"/> [[Gnostisisme]] adalah gerakan spiritual yang mempengaruhi kehidupan Kristen, awalnya di sekitar [[Laut Tengah]].<ref name="Koch"/> Selanjutnya, dalam praktik penyembahan berhala, jemaat di Korintus dipengaruhi oleh pemikiran Yunani yang rasionalis.<ref name="Ensiklopedi"/>
 
== Penulis dan Tempat Penulisan Surat I Korintus ==
Surat ini menyebut Paulus sebagai pengarang utama surat ini, bersama [[Sostenes]], seperti yang tertulis di {{Ayat|1 Korintus|1|1}}. Nampaknya surat ini ditulis dengan bantuan seorang sekretaris (mengingat tidak mudahnya penulisan surat di atas kertas perkamen, tetapi di akhir surat ini, Paulus menulis dengan tulisan tangannya sendiri.<ref>{{Ayat|1 Korintus|16|21}}</ref> Ia menulis surat ini di kota [[Efesus]].<ref>{{Alkitab|1 Korintus 16:8}}</ref>
 
== Waktu penulisan ==
Berdasarkan informasi dari {{Alkitab|Kisah Para Rasul 20:31}} kemungkinan besar pada tahun terakhir dari masa tinggal selama 3 tahun di Efesus, sekitar bulan Maret-April 56 M, yang berarti gereja Korintus saat itu berusia sekitar 4 tahun.<ref name="TNstudy"/> Robinson meyakini penulisannya pada musim semi (antara bulan [[Maret]] - [[Juni]]) tahun 55 M.<ref>John Arthur Thomas Robinson (1919-1983). "Redating the New Testament". Westminster Press, 1976. 369 halaman. ISBN 10: 1-57910-527-0; ISBN 13: 978-1-57910-527-3</ref> Pendapat lain memberi perkiraan tahun 53,<ref>A. Harnack, Geschichte der altchristlichen Litteratur bis Eusehius, Leipzig 1893-7, vol. II.</ref> atau tahun 53-56.<ref>W. G. Kummel, "Introduction to the New Testament" (Heidelberg i963),ET 1966; <sup>2</sup>1975.</ref>
 
== Tujuan penulisan ==
Keberadaan jemaat di Korintus dikenal karena perpecahan mereka antara berbagai golongan dan karena perilaku moral mereka yang menyimpang, sehingga masing-masing membanggakan keunggulannya dan berbuat semaunya tanpa ada aturan.<ref name="Analisis"/> <ref name="Koch"> Klaus Koch. 1997. ''Kitab Yang Agung''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm.119-124.</ref> Adanya perbedaan antara mereka sebenarnya bukan timbul dari kejahatan mereka saja, namun juga disebabkan oleh guru-guru agama yang membuat perbedaan golongan.<ref name="Analisis"/> Atas perbedaan-perbedaan inilah Paulus menulis suratnya untuk menegur perpecahan yang telah merusak iman jemaat.<ref name="Analisis"/>
 
== Garis Besar Isi ==
Secara garis besar, isi surat I Korintus terbagi menjadi sebelas, yaitu:<ref name="Ensiklopedi"/>
* Salam dan pengantar (1:1-9).
* Perpecahan dalam jemaat; terdapat perbandingan antara ajaran Paulus dengan ajaran Apolos (1:10-4:21).
* Kejadian maksiat (asusila) (5:1-13).
* Peringatan lebih lanjut terhadap masalah asusila (6:1-20).
* Pembicaraan mengenai perkawinan ([[1 Korintus 7|7:1-40]]).
* Persoalan tentang daging yang dipersembahkan kepada berhala: tafsiran Paulus mengenai pelayanan yang rasuli (8:1-11:1).
* Pembenaran terhadap ketidakberaturan dalam perkumpulan ibadah; tutup kepala wanita, pesta kasih, dan perjamuan kudus (11:2-34).
* Karunia-karunia rohani (12:1-31; 14:1-40).
* Konsep tentang Kasih (13:1-13).
* Ajaran Kristen yang benar tentang kebangkitan orang mati (15:1-58).
* Petunjuk tentang pengumpulan persembahan bagi [[Yerusalem]]; berbagai macam peringatan; salam penutup (16:1-24)
 
== Pokok-pokok Teologis ==
=== Jemaat harus menjadi satu persekutuan di dalam Tuhan ===
Mengingatkan jemaat di Korintus untuk tetap dalam persekutuan (''koinonia''), sehati sepikir, seia-sekata dan jangan ada perpecahan di antara jemaat merupakan perhatian utama Paulus.<ref name="Hakh"> Samuel B.Hakh. 2010. ''Perjanjian Baru: Sejarah, Pengatar dan Pokok-pokok Teologisnya''. Bandung: Bina Media Informasi. Hlm.137-155.</ref> Peringatan ini diberikan oleh Paulus karena dalam jemaat timbul beberapa alasan yang membuat perpecahan itu, pertama adanya berbagai ajaran yang membuat jemaat berselisih (1 Kor.1:11) dan iri hati (1 Kor.3:3).<ref name="Hakh"/> Kedua, orang yang "kuat" mencari kesenangan sendiri dalam ritual penyembahan berhala, sehingga mereka tidak memperhatikan keadaan orang "lemah" (1 Kor.10:33), kemudian yang ketiga adanya orang-orang tertentu yang melahap habis hidangan saat perjamuan bersama, sehingga orang yang datang belakangan tidak mendapatkan jatahnya dan menjadi lapar (1 Kor.11:17-34), dan yang terakhir juga ditimbulkan karena adanya orang yang saling membanggakan karunianya masing-masing.<ref name="Hakh"/> Dalam peringatan ini juga, Paulus menggunakan metafora tentang banyak anggota dalam satu tubuh untuk memberitahu jemaat bahwa setiap anggota harus saling mendukung.<ref name="Hakh"/>
 
=== Hidup kudus sebagai tubuh Kristus ===
Sabagai umat Allah, (1 Kor.1:24; 10:32) jemaat harus menunjukkan hidupnya dalam kekudusan. <ref name="Hakh"/> Paulus harus mengingatkan bahwa status mereka bukanlah kagi "orang biasa", melainkan mereka adalah umat yang telah disucikan, dikuduskan serta dibenarkan oleh Allah dalam Yesus Kristus dan Roh Kudus. <ref name="Hakh"/> Peringatan ini diberikan oleh Paulus karena banyak dari anggota jemaat yang terlibat dalam hubungan seks, bahkan hubungan seks sesama anggota keluarga, padahal mereka belum ada dalam hubungan suami-isteri, ada juga yang datang ke kuil-kuil untuk dilayani pelacur, dan melakukan ritual-ritual penyembahan berhala.<ref name="Hakh"/> <ref name="Analisis"> Howard M. Gering. 1992. ''Analisis Alkitab Perjanjian Baru''. Jakarta: Yayasan Pekabar Injil "IMMANUEL". Hlm.64-67.</ref><ref name="Hakh"/> Sebenarnya prkatek-praktik kejahatan dan perzinahan tersebut pada saat itu tidak dilarang, bahkan diizinkan oleh tradisi karena saat itu sedang terkenal istilah "tubuh adalah rumah jiwa", sehingga orang harus menjaga jiwa dengan memenuhi keinginan tubuh mereka.<ref name="Hakh"/> Untuk menanggapi persoalan bergaul dengan pelacur, Paulus berangkat dari Amsal 6:26&32 bahwa selain merusak, hal itu juga dapat menyebabkan berdosa terhadap dirinya sendiri.<ref name="Hakh"/> Kedua, menanggapi slogan yang terkenal di atas, Paulus menegaskan bahwa tubuh adalah milik Allah dan merupakan bagian dari anggota tubuh Kristus, oleh karena itu jemaat harus memuliakan Allah dengan tubuhnya.<ref name="Hakh"/>
 
=== Kebangkitan orang mati ===
Baris 138 ⟶ 120:
[[Kategori:Surat-surat rasul|Kor1]]
[[Kategori:Surat-surat Paulus|Kor1]]
[[Kategori:Surat 1 Korintus | ]]