Trombosis koroner: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. |
||
(9 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox medical condition (new)|name=
'''Trombosis koroner''' merupakan suatu proses formasi bekuan darah di dalam [[Arteri koroner|pembuluh darah koroner]]. Bekuan darah tersebut dapat mengakibatkan terbatasnya [[Sirkulasi koroner|aliran darah di dalam pembuluh koroner]], dan menyebabkan kerusakan jaringan di jantung, atau disebut juga [[Serangan jantung|infark miokard]], atau bahasa awamnya disebut sebagai serangan jantung.
Trombosis koroner secara umum disebabkan sebagai efek hilir dari [[aterosklerosis]], yakni adanya [[kolesterol]] dan [[lemak]] yang menumpuk di dinding arteri koroner. Diameter pembuluh yang mengecil menyebabkan darah yang lebih sedikit mengalir dan menyebabkan [[iskemia]] yang berkembang ke arah [[Serangan jantung|infark miokard]]. Faktor risiko utama dari gangguan ini adalah kolesterol [[LDL]] yang tinggi, [[merokok]], [[Gaya hidup kurang bergerak|gaya hidup sedentari]], dan [[tekanan darah tinggi]]
Trombus di koroner ini [[Asimtomatik|tidak menunjukkan adanya gejala]] sampai trombus tersebut menyebabkan hambatan yang cukup bermakna, yang kemudian akan menyebabkan berbagai gejala [[Angina pektoris|angina]] hingga akhirnya [[serangan jantung]]
== Terminologi ==▼
[[Trombosis]] merupakan suatu proses pembentukan [[Trombus|trombus (bekuan darah)]] dalam [[pembuluh darah]], yang menyebabkan hambatan aliran darah.
Trombus merupakan salah satu jenis [[Embolisme|emboli]], suatu istilah yang lebih sering digunakan untuk materi apa pun yang menyumbat pembuluh darah, baik sebagian atau keseluruhan. Ateroemboli
== Diagnosa ==
[[Berkas:Coronary_angiography_of_a_STEMI_patient,_showing_partial_occlusion_of_left_circumflex_coronary_artery.jpg|jmpl|
Gejala klinis infark miokard maupun [[Angina pektoris|angina]] jika trombus koroner ini bergejala:{{Main|Serangan jantung#diagnosis}}
Trombus koroner dapat dievaluasi menggunakan beberapa modalitas pencitraan, antara lain:
* angioskopi,
* [[Ultrasonografi medis|USG]] endokoroner,
* angiografi koroner,
* [[Pencitraan resonansi magnetik|MRI atau pencitraan resonansi magnetik]]
Pada pemeriksaan bedah mayat atau [[otopsi]], ''[[Garis Zahn|Lines of Zahn]]'' dapat digunakan untuk menentukan apakah terdapat penggumpalan darah pada pembuluh darah jantung sebelum ataupun setelah kematian.
==
Sistem klasifikasi ini amat penting untuk menilai beban trombus yang adekuat untuk membantu memutuskan tatalaksana, sebelum dan selama intervensi dilakukan. Kelompok Studi TIMI mengusulkan adanya suatu pengkategorian trombus. Metode ini didasari dari pemeriksaan angiografi, di mana trombus diukur menggunakan skor yang berkisar dari derajat 0 sampai derajat 5.<ref>{{Cite journal|last=Gibson|first=C. M.|last2=de Lemos|first2=J. A.|last3=Murphy|first3=S. A.|last4=Marble|first4=S. J.|last5=McCabe|first5=C. H.|last6=Cannon|first6=C. P.|last7=Antman|first7=E. M.|last8=Braunwald|first8=E.|last9=TIMI Study Group|date=2001-05-29|title=Combination therapy with abciximab reduces angiographically evident thrombus in acute myocardial infarction: a TIMI 14 substudy|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/11382722/|journal=Circulation|volume=103|issue=21|pages=2550–2554|doi=10.1161/01.cir.103.21.2550|issn=1524-4539|pmid=11382722}}</ref>
Penatalaksanaan trombosis koroner dengan gejala dilakukan menurut algoritma yang telah ditetapkan untuk tatalaksana infark miokard.▼
Derajat 0: Tidak ada trombus pada gambaran angiografi
Opsi penatalaksanaan tersebut meliputi: <ref>{{Cite journal|last=Akcay|first=Murat|date=July 2018|title=Evaluation of thrombotic left main coronary artery occlusions; old problem, different treatment approaches|journal=Indian Heart Journal|volume=70|issue=4|pages=573–574|doi=10.1016/j.ihj.2017.09.006|issn=2213-3763|pmc=6117801|pmid=30170655}}</ref>▼
Derajat 1: Kemungkinan trombus pada angiografi, densitas menurun, berkabut, kontur [[lesi]] tidak teratur
* bypass arteri koroner emergensi(CABG)▼
* implantasi [[stent]]▼
* trombolisis intrakoroner▼
* [[Antikoagulan|antikoagulasi]] dengan [[heparin]] atau inhibitor glikoprotein IIb/IIIa▼
* aspirasi trombus untuk reperfusi jaringan▼
* inhibitor reseptor platelet P2Y12▼
Derajat 2: Trombus definitif, defek pengisian yang signifikan, dimensi terbesar adalah 1/2 dari diameter pembuluh darah
▲== Terminologi ==
▲[[Trombosis]] merupakan suatu proses pembentukan [[Trombus|trombus (bekuan darah)]] dalam [[pembuluh darah]], yang menyebabkan hambatan aliran darah. '''Trombosis koroner''' didefinisikan sebagai adanya pembentuka<sup class="noprint Inline-Template Template-Fact" data-ve-ignore="true" style="white-space:nowrap;">[ ''<nowiki><span title="This claim needs references to reliable sources. (September 2020)">rujukan?</span></nowiki>'' ]</sup>n dan hadirnya trombus di arteri koroner jantung. Dengan catatan, pada jantung tidak terdapat vena, melainkan [[sinus koroner]] yang memiliki fungsi mengembalikan [[darah]] yang tidak mengandung oksigen keluar dari otot jantung.{{Butuh rujukan|date=January 2021}}
Derajat 3: Trombus definitif dengan ukuran terbesar lebih besar dari 1/2 sampai kurang dari 2 diameter pembuluh darah
Derajat 4: Trombus besar definitif dengan dimensi terbesar lebih besar dari 2 diameter pembuluh darah
Derajat 5: Oklusi trombotik lengkap
== Tata laksana ==
▲
▲Opsi penatalaksanaan tersebut meliputi:
▲* implantasi [[stent]],
▲* trombolisis intrakoroner,
▲* [[Antikoagulan|antikoagulasi]] dengan [[heparin]] atau inhibitor glikoprotein IIb/IIIa,
▲* aspirasi trombus untuk reperfusi jaringan,
▲* inhibitor reseptor platelet [[P2Y12]].
== Prognosis ==
▲Trombus merupakan salah satu jenis [[Embolisme|emboli]], suatu istilah yang lebih sering digunakan untuk materi apa pun yang menyumbat pembuluh darah, baik sebagian atau keseluruhan. Ateroemboli, atau emboli kolesterol, didefinisikan sebagai [[Aterosklerosis|plak aterosklerotik]] yang pecah dan menyebabkan emboli.{{Butuh rujukan|date=January 2021}}
Keberadaan trombus koroner pada gambaran angiogram merupakan prediktor negatif yang terkait dengan ''Major Adverse Cardiovascular Events (''MACE) yang lebih tinggi.<ref>{{Cite journal|last=Tanboga|first=Ibrahim Halil|last2=Topcu|first2=Selim|last3=Aksakal|first3=Enbiya|last4=Kalkan|first4=Kamuran|last5=Sevimli|first5=Serdar|last6=Acikel|first6=Mahmut|date=2014-10|title=Determinants of angiographic thrombus burden in patients with ST-segment elevation myocardial infarction|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/23539672/|journal=Clinical and Applied Thrombosis/Hemostasis: Official Journal of the International Academy of Clinical and Applied Thrombosis/Hemostasis|volume=20|issue=7|pages=716–722|doi=10.1177/1076029613483169|issn=1938-2723|pmid=23539672}}</ref> Trombus koroner dapat menyumbat arteri koroner dan cabangnya, yang kemudian mengakibatkan gangguan aliran darah pada [[epikard]] dan [[miokard]]. Ukuran dan konsistensi dari trombus juga merupakan penanda kemungkinan terjadinya embolisasi di bagian distal. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa embolisasi di bagian distal dikaitkan dengan peningkatan mortalitas.<ref>{{Cite book|last=Adnan|first=Ghufran|last2=Singh|first2=Davinder P.|last3=Mahajan|first3=Kunal|date=2021|url=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK534808/|title=StatPearls|location=Treasure Island (FL)|publisher=StatPearls Publishing|pmid=30521229}}</ref>
== Lihat pula ==
Baris 41 ⟶ 59:
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Penyakit jantung}}
[[Kategori:Penyakit jantung]]
|