Masjid Agung Baitul Hakim: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k ~
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Noref}}
{{Infobox religious building
|image = Berkas:Masjid Baitul Hakim Madiun.jpg
Baris 12 ⟶ 13:
|minaret_quantity =5
}}
'''Masjid Agung Baitul Hakim''' ([[Hanacaraka]]: {{jav|ꦩꦱ꧀ꦗꦶꦢ꧀​ꦄꦒꦼꦁ​ꦧꦻꦠꦸꦭ꧀​ꦲꦏꦶꦩ꧀ꦩꦱ꧀ꦗꦶꦢ꧀ꦄꦒꦼꦁꦧꦻꦠꦸꦭ꧀ꦲꦏꦶꦩ꧀}}) merupakan masjid terbesar di [[Kota Madiun]]. Masjid ini terletak di sebelah barat alun-alun [[Kota Madiun]]. Masjid ini di bangun karena adanya pergeseran pemerintahan [[Kabupaten Madiun]]. Masjid besar yang mayoritasnya berwarna biru ini memakai arsitektur [[Jawa]], [[Arab Saudi]], dan [[Eropa]]. Bangunan yang aslinya tetap dipertahankan, dan memakai arsitektur Jawa. Sedangkan arsitektur Arab Saudi, dan Eropa merupakan bangunan baru. Masjid ini memiliki keunikan yaitu masjid aslinya mempunyai 12 tiang yang miring, bahkan 4 tiang miringnya terlalu miring.
 
Masjid Agung Baitul Hakim Kota Madiun diperkirakan dibangun pada zaman kolonial Belanda pada saat di pimpin oleh Ronggo Jumeno yaitu sekitar tahun 1830 an masehi. Akan tetapi renovasi secara besar itu di mulai pada tahun 2002 yang ditandai dengan sebutan pemasangan tiang seribu yang masih mempertahankan 4 pilar utama dari kayu seperti ciri khas masjid jawa pada umumnya. Pada tahun 2011 renovasi terakhir dilakukan dengan menambah luas serambi masjid membangun kubah dan menara hingga seperti saat ini.