Museum Pusat TNI AD "Dharma Wiratama": Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k ~ |
||
(17 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox
| name=Museum Pusat TNI AD "Dharma Wiratama"
| image=Dharma Wiratama Museum 04.jpg
|imagesize=350px
|
| type = [[Museum]] militer
| established = 30 Agustus 1982
|
| publictransit = {{rint|yogyakarta|2A}} {{rint|yogyakarta|4A}} {{rint|yogyakarta|1B}} {{rint|yogyakarta|3B}} {{rint|yogyakarta|5B}} dr. Yap<br>{{rint|yogyakarta|4A}} {{rint|yogyakarta|3A}} {{rint|yogyakarta|2B}} {{rint|yogyakarta|11}} Cik Di Tiro
| website = {{URL|http://www.musmonpus-disjarahad.com/}}
}}
'''Museum Pusat TNI AD "Dharma Wiratama"''' (
== Sejarah ==
Bangunan Museum Pusat TNI AD "''Dharma Wiratama''" dibangun oleh Pemerintah [[Hindia Belanda]] pada tahun 1904 dan digunakan berfungsi sebagai tempat tinggal para pejabat/admininstratur perkebunan [[Belanda]] di daerah [[Jawa Tengah]] dan [[Yogyakarta]]. Tahun 1942 ketika Jepang datang, gedung ini dijadikan sebagai markas Tentara [[Jepang]] daerah Yogyakarta (Shudokan). Salah satu peninggalannya adalah adanya Bunker Jepang di area museum.
Pada masa Kemerdekaan, gedung ini dijadikan markas tertinggi [[Tentara Keamanan Rakyat]]. Pada 12 November 1945 gedung ini menjadi tempat konferensi TKR pertama dan menjadi saksi terpilihnya Jenderal Soedirman menjadi panglima besar TKR. Gedung ini digunakan sebagai markas Panglima Besar [[Tentara Keamanan Rakyat]] yaitu Jenderal [[Soedirman]] dan sebagai tempat Kepala Staf Letnan Jenderal [[Oerip Soemohardjo]] untuk menyusun Tentara Keamanan Rakyat dan menjadi cikal bakal Tentara Nasional
Gedung bergaya indish ini juga pernah menjadi Markas [[Korem 072/Pamungkas]].
Sejarah kelam juga pernah terjadi gedung ini menjadi saksi bisu keganasan G-30S PKI dalam penculikan Letkol Inf. [[Sugiyono Mangunwiyoto|Soegijono]]
Gagasan pendirian Museum TNI AD ini berawal dalam lingkungan '''Sejarah Militer AD''' (SMAD) yang berencana untuk membangun sebuah museum yang akan digunakan untuk menampung benda-benda koleksi perjuangan TNI AD. Dengan pertimbangan bahwa museum TNI AD mempunyai tugas, fungsi dan peranan sebagai bagian dari '''Dinas Sejarah Militer Angkatan Darat''' (DISJARAHAD) dengan sasaran mewariskan nilai-nilai kejuangan para pahlawan, khususnya TNI.
Baris 35 ⟶ 27:
Pada tanggal 17 Juni 1968 lokasi museum ini dipindahkan ke bekas kediaman resmi Pangsar Jenderal Soedirman di Jl. Bintaran Wetan no 3, [[Yogyakarta]]. Kemudian terkait dengan kemajuan perjuangan TNI AD yang harus diabadikan dalam museum, maka tempat tersebut lebih tepat difungsikan sebagai [[Museum Sasmitaloka Panglima Besar (Pangsar) Jenderal Sudirman]]. Sedangkan gedung baru yang direncanakan sebagai Museum Pusat TNI AD adalah bekas Benteng Vredeburg di Jl. A. Yani No. 6. Tetapi karena Benteng Vredeburg dipandang lebih tepat untuk dikelola oleh Depdikbud, maka pilihan terakhir jatuh pada Gedung Markas Korem 072/Pamungkas di Jl. Jenderal Soedirman 75. Penggunaan gedung ini dimaksudkan untuk melestarikan nilai-nilai sejarah yang terkandung dalam gedung tersebut.
Setelah mendapat persetujuan Kasad, maka dikeluarkanlah surat perintah kepada Pangdam<ref>Panglima Daerah Militer</ref> VII/Diponegoro agar menyerahkan gedung tersebut untuk dimanfaatkan sebagai Museum Pusat TNI AD. Berdasarkan Surat Keputusan Kasad No. Skep/547A/l/1982, tanggal 17 Juli 1982 museum pusat TNI AD disahkan. Kemudian pada tanggal 30 Agustus 1982 diresmikan oleh Kepala Staf TNI-AD
[[Berkas:Weapon Box, Salah Satu Koleksi Unggulan Museum TNI AD Dharma Wiratama.jpg|al=|jmpl|370x370px|Weapon Box, Koleksi Unggulan Museum TNI AD Dharma Wiratama]]▼
== Koleksi Museum ==
[[Daftar koleksi di Museum Dharma Wiratama]]
Koleksi museum berhubungan erat dengan perjuangan bangsa Indonesia khususnya perjuangan tentara dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Koleksi museum dipamerkan dalam 21 ruang dan halaman depan museum.
Sejak tahun 2017, Museum TNI AD Dharma Wiratama melakukan revitalisasi museum khusunya penggunaan teknologi digital dalam tata pamer museum. Penggunaan teknologi digital ini dimaksudkan untuk menyajikan koleksi dengan cara yang menarik dan menyenangkan.
Penggunaan teknologi digital dalam menampilkan koleksi terwujud dalam: Multimedia Virtual Display Holoscreen, 5 digital book pengantar museum, Video mapping dan Interactive Book 8 palagan,, hologram Cheoptic 8 palagan, Augmented Reality Markas Pejuang/ Dapur Umum, Rekayasa Video Mapping Operasi TNI AD, Rekayasa Multimedia Photobooth dan masih banyak lagi penggunaan teknologi digital lainnya.
1. '''Halaman Depan'''
[[Berkas:Bunker at Dharma Wiratama Museum, Yogyakarta.jpg|jmpl|Interior bunker]]
Di halaman depan, pengunjung dapat melihat beberapa koleksi tank
2. '''Ruang Lobi'''
Ruang Lobi menggambarkan tentang sejarah pembentukan tentara Indonesia. Di ruangan ini juga terdapat deretan foto 32 KASAD yang pernah menjabat hingga saat ini. Selain itu, sebuah digital book juga terdapat di ruangan ini yang berisi pengantar tentang Museum TNI AD Dharma Wiratama
3. '''Ruang Jenderal Soedirman'''
Baris 70 ⟶ 61:
# Palagan Soerabaja ([[Pertempuran Surabaya]])
# Palagan Bandoeng ([[Bandung Lautan Api]])
# Palagan Ambarawa ([[
# Palagan Medan ([[Pertempuran Medan Area]])
# Palagan Bali ([[Puputan Margarana]])
Baris 76 ⟶ 67:
# Palagan Makassar
▲6. '''Weapon Box'''[[Berkas:Weapon Box, Salah Satu Koleksi Unggulan Museum TNI AD Dharma Wiratama.jpg|al=|jmpl|370x370px|Weapon Box, Koleksi Unggulan Museum TNI AD Dharma Wiratama]]
Menampilkan koleksi berbagai jenis senjata api yang pernah digunakan selama masa perjuangan kemerdekaan, masa mempertahankan kemerdekaan dan saat mengisi kemerdekaan. Senjata-senjata ini sebagian merupakan hasil rampasan perang dan beberapa juga merupakan hasil rakitan sendiri.Total senjata ada sekitar 759 senjata dan 294 amunisi. Dan yang tidak kalah penting, hanya ada 3 negara di dunia ini yang memiliki koleksi weapon box yaitu Indonesia, Jerman dan Kanada.
7. '''Augmented Reality Dapur Umum / Markas Pejuang'''
Ruangan ini menampilkan suasana dapur umum dan markas pejuang pada masa perjuangan. alat-alat dapur tradisional ditampilkan dalam ruangan ini. selain itu juga terdapat permainan AR yang dapat dicoba oleh pengunjung dengan menempati kotak yang sudah disediakan kemudian sensor akan membaca gerak tubuh pengunjung dan menampilakan dalam layar.
Baris 94 ⟶ 85:
10. '''Ruang Panji-panji'''
Berikut koleksi panji-panji yang dipamerkan :
▲b. Pataka Kotama/Balakpus
▲c. Dhuaja Resimen, Brigadir, Korem, Grup
▲d. Sempana Kodiklatad dan Rindam
▲e. Tunggul Batalyon
▲f. Pathola Depo Pendidikan
11. '''Ruang Gamad'''
Baris 145 ⟶ 131:
{{Reflist}}
* {{cite book|author=Dadun Widoyoko|title=Selayang Pandang Museum Perjuangan Yogyakarta|publisher= Departemen Pendidikan dan Kebudayaan|year=1993}}
* {{cite book|author=|title=Petunjuk Singkat Museum Pusat TNI AD "Dharma Wiratama"|year=}}
== Lihat Pula ==
Baris 154 ⟶ 137:
* [[Museum Sasmitaloka Panglima Besar (Pangsar) Jenderal Sudirman]]
* [[Daftar museum di Yogyakarta]]
== Pranala luar ==
* {{official|http://www.musmonpus-disjarahad.com/}} (Museum dan Monumen Pusat Dinas Sejarah TNI AD)
* {{Commons category-inline|Dharma Wiratama Museum}}
[[Kategori:Museum di Yogyakarta|D]]
[[Kategori:Gondokusuman, Yogyakarta]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1982 di Indonesia]]
|