Pakubuwana XII: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Amangkubumi (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k ~
(29 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Refimprove-bio-tokohmuslim}}{{Infobox royalty
|name = Pakubuwana XII <br />{{java|ꦥꦏꦸꦧꦸꦮꦤ꧇꧑꧒꧇ꦦꦑꦸꦨꦸꦮꦟ꧇꧑꧒꧇}}
|title = Sri Susuhunan Pakubuwana XII
|image = SSISKS Pakubuwono XII.jpg
Baris 12:
|reg-type2 = [[Presiden Indonesia|Presiden]]
|regent2 = [[Soekarno]] <br /> [[Soeharto]] <br /> [[Bacharuddin Jusuf Habibie|B.J Habibie]] <br /> [[Abdurrahman Wahid]] <br /> [[Megawati Soekarnoputri]]
|succession3 = [[Daerah Istimewa Surakarta|KepalaGubernur Daerah Istimewa Surakarta]]
|reign3 = [[1945]] – [[1946]]
|reg-type3 = [[Presiden Indonesia|Presiden]]
Baris 44:
|burial_place= [[Pemakaman Imogiri|Astana Girimulya]], [[Imogiri, Bantul]], [[Yogyakarta]]}}
 
[[Letnan Jenderal|Letnan Jenderal TNI]]{{refn|Selain pangkat tituler, PB XII juga pernah mengikuti dinas kemiliteran dan lulus dari [[Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat|Sesko]] tahun 1963. Pangkat efektif PB XII yang terakhir adalah Kolonel.<ref name="detikPB">{{cite web |url=https://news.detik.com/berita/d-162554/ada-upacara-adat-dan-militer-di-pemakaman-pb-xii |title=Ada Upacara Adat dan Militer di Pemakaman PB XII |author=<!--Not stated--> |date= 12 Juni 2024 |website= detiknews |access-date= 26 Februari 2004}}</ref>}} ([[Tituler|Tit.]]) '''Sri Susuhunan Pakubuwana XII''' (disingkat sebagai '''PB XII''', {{lang-jv|ꦯꦩ꧀ꦥꦺꦪꦤ꧀ꦢꦊꦩ꧀ꦲꦶꦁꦏꦁ​ꦯꦶꦤꦸꦲꦸꦤ꧀ꦑꦁꦗꦼꦁ​ꦯꦸꦱꦸꦲꦸꦤꦤ꧀ꦦꦏꦸꦧꦸꦮꦤꦯꦩ꧀ꦥꦺꦪꦤ꧀ꦢꦊꦩ꧀ꦲꦶꦁꦏꦁꦯꦶꦤꦸꦲꦸꦤ꧀ꦑꦁꦗꦼꦁꦯꦸꦱꦸꦲꦸꦤꦤ꧀ꦦꦏꦸꦧꦸꦮꦤ XII}}; {{lahirmati|[[Surakarta]]|14|4|1925|[[Surakarta]]|11|6|2004}}) adalah [[susuhunan]] [[Kesunanan Surakarta|Surakarta]] yang masa pemerintahannya paling lama di antara raja-raja Jawa, yaitu selama 59 tahun, tepatnya mulai tahun [[1945]] hingga [[2004]].
 
== Awal Kehidupan ==
Baris 57:
Teka-teki itu kian terkuak waktu jenazah [[Pakubuwana XI]] dimakamkan di [[Pemakaman Imogiri|Astana Imogiri]], Suryo Guritno tidak terlihat hadir di pemakaman. Sebelum naik takhta sebagai raja, Suryo Guritno diangkat sebagai putra mahkota dengan gelar KGPH. Puruboyo. Terlepas setuju atau tidak, keluarga [[Keraton Surakarta|keraton]] harus mulai bisa menerima pertanda itu, sebab berdasarkan kepercayaan adat [[Keraton Surakarta|keraton]], bakal raja dipantangkan datang ke pemakaman. Namun versi lain menyebutkan, pengangkatan Suryo Guritno itu berkaitan erat dengan peran yang dimainkan [[Soekarno|Presiden Soekarno]]. Pakubuwana XII dipilih karena masih muda dan mampu mengikuti perkembangan serta tahan terhadap situasi. Meski raja baru telah disepakati, tetapi bukan berarti seluruh persoalan terselesaikan. Rencana penobatan Suryo Guritno itu sempat mendapat tentangan keras dari ''Kooti Jimu Kyoku Tyokan'', Pemerintah [[Gubernur]] [[Kekaisaran Jepang|Jepang]]. Jepang menyatakan tidak berani menjamin keselamatan calon raja.
 
== Menyatakan Bergabung Dengan Republik Indonesia ==
== Riwayat Pemerintahan ==
 
=== Masa Revolusi Fisik ===
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Pakoe Boewono XII de Susuhunan van Solo in de kraton TMnr 60052129.jpg|jmpl|360x360px|Susuhunan Pakubuwana XII dalam sebuah kesempatan di Sasana Handrawina, [[Keraton Surakarta]], sekitar tahun [[1945]]-[[1949]].]]
Raden Mas Suryo Guritno naik takhta sebagai Pakubuwana XII pada tanggal [[11 Juni]] [[1945]]. Awal pemerintahan Pakubuwana XII hampir bersamaan dengan lahirnya [[Republik Indonesia]]. Karena masih berusia sangat muda, dalam menjalankan pemerintahan sehari-hari, ia sering kali didampingi ibunya, GKR. Pakubuwana, yang dikenal dengan julukan ''Ibu Ageng''. Pakubuwana XII dijuluki '''Sinuhun Hamardika''' karena merupakan Susuhunan Surakarta pertama yang memerintah pada era kemerdekaan.
 
Sesudah Proklamasi Kemerdekaan, pada [[1 September]] [[1945]] Pakubuwana XII bersama [[Mangkunegara VIII]], secara terpisah mengeluarkan dekret (maklumat) resmi kerajaan yang berisi pernyataan ucapan selamat dan dukungan terhadap [[Republik Indonesia]], empat hari sebelum maklumat [[Hamengkubuwana IX]] dan [[Pakualam VIII]]. Lima hari kemudian, [[6 September]] [[1945]], [[Kesunanan Surakarta]] dan [[Praja Mangkunegaran]] mendapat Piagam Penetapan [[Daerah Istimewa Surakarta|Daerah Istimewa]] dari [[Soekarno|Presiden Soekarno]].
[[File:Maklumat SISKS PB XII 1945.jpg|jmpl|360x360px|Plakat marmer Piagam Maklumat Keistimewaan Negeri Surakarta oleh Susuhunan Pakubuwana XII, dipajang di Museum Keraton Surakarta]]
 
=== Masa Revolusi Fisik ===
Selama [[Revolusi Nasional Indonesia|revolusi fisik]] Pakubuwana XII memperoleh pangkat militer kehormatan (tituler) Letnan Jenderal dari [[Soekarno|Presiden Soekarno]]<ref>{{cite news
| last = Ricky
Baris 77 ⟶ 79:
[[Belanda]] yang tidak merelakan kemerdekaan [[Indonesia]] berusaha merebut kembali negeri ini dengan kekerasan. Pada bulan [[Januari]] [[1946]] [[ibu kota Indonesia]] terpaksa pindah ke [[Yogyakarta]] karena [[Jakarta]] jatuh ke tangan [[Belanda]]. Pemerintahan [[Indonesia]] saat itu dipegang oleh [[Sutan Syahrir]] sebagai [[perdana menteri]], selain [[Soekarno|Presiden Soekarno]] selaku kepala negara. Sebagaimana umumnya pemerintahan suatu negara, muncul golongan oposisi yang tidak mendukung sistem pemerintahan [[Sutan Syahrir|Perdana Menteri Sutan Syahrir]], misalnya kelompok [[Jenderal Sudirman]].
 
=== Serangan Umum Surakarta ===
Karena [[Yogyakarta]] menjadi pusat pemerintahan, secara otomatis [[Surakarta]] yang merupakan saingan lama menjadi pusat oposisi. Kaum radikal bernama Barisan Banteng yang dipimpin Dr. Muwardi dengan berani menculik Pakubuwana XII dan [[Sutan Syahrir]] sebagai bentuk protes terhadap pemerintah [[Indonesia]].
 
Sekitar [[5 Agustus 1949]] sempat terjadi perundingan antara [[Belanda]]
dengan [[Keraton]], namun sesungguhnya pertemuan itu tidak lebih merupakan
taktik pendekatan sebagai bagian dari kegiatan sandi [[TNI]] guna mengetahui
strategi musuh. Hal ini dapat dijelaskan dari dokumen [[Gubernur Militer]] TNI
yang mengatur tentang mekanisme hubungan Kasunanan dan
[[Mangkunegaran]] melalui perwira teritorial (P.T) Mayor Achmadi selaku
[[Komandan Daerah Teritorial Militer]] (Cdt.Mil) kota yang termuat dalam
Surat Keputusan Gubernur Militer Istimewa II No.23/G.M./49 yang
dikeluarkan pada tanggal 27 April 1949. Surat Keputusan tersebut
menetapkan bahwa
* Cdt. Mil. Kota Surakarta sebagai satu-satunya instansi yang bernama G.M.SSPM./Div.II berhubungan dengan kedua Raja di Surakarta mengenai urusan Daerah Istimewa (politik)
* Semua instansi baik Mil. maupun Civiel yang hendak berhubungan dengan kedua Raja tersebut diwajibkan melalui dan dengan sepengetahuan Pt.Cdt. Mil. Kota Surakarta yang memberikan laporan-laporan kepada G.M.SSPM./Div.II<ref>{{cite journal |last1=Sasono |first1=MA |last2= |first2= |date=2017 |title=PERAN SRI SUSUHUNAN PAKUBUWONO XII DALAM
MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN
INDONESIA (1945-1949) |url=https://journal.student.uny.ac.id/index.php/risalah/article/view/9685 |journal=Risalah |volume=4 |issue= |pages=711-725 |doi= |access-date=21 Maret 2024}}</ref>
 
== Dibekukannya Daerah Istimewa Surakarta ==
Karena [[Yogyakarta]] menjadi pusat pemerintahan, secara otomatis [[Surakarta]] yang merupakan saingan lama menjadi pusat oposisi. Kaum radikal bernama Barisan Banteng yang dipimpin Dr. Muwardi dengan berani menculik Pakubuwana XII dan [[Sutan Syahrir]] sebagai bentuk protes terhadap pemerintah [[Indonesia]].<ref>{{cite book
| last = Ricklefs
| first = Merle Calvin
| authorlink = MC Ricklefs
| title = Sejarah Indonesia Modern (1200-2004)
| publisher = Serambi Ilmu Semesta
| date = April 2005
| pages = 440-447
| doi =
| isbn = 979-16-0012-0 }}.
</ref>
 
Barisan Banteng berhasil menguasai [[Surakarta]] sedangkan pemerintah [[Indonesia]] tidak menumpasnya karena pembelaan [[Jenderal Sudirman]]. Bahkan, [[Jenderal Sudirman]] juga berhasil mendesak pemerintah sehingga membekukan status daerah istimewa yang disandang [[Surakarta]].<ref>Gie, Liang: "Pertumbuhan pemerintah daerah di Indonesia", halaman 232. Liberty, 1993</ref> Sejak tanggal [[1 Juni]] [[1946]] [[Kesunanan Surakarta]] hanya berstatus karesidenan yang menjadi bagian wilayah provinsi [[Jawa Tengah]]. Pemerintahan dipegang oleh kaum sipil, sedangkan kedudukan Pakubuwana XII berubah menjadi sebagai simbol dan pemangku adat Surakarta.
 
== Usaha mempertahankan Kemerdekaan Indonesia ==
 
[[Berkas:Soesoehoenan Pakoe Boewono XII van Solo bij gewonde soldaten.jpg|jmpl|285x285px|Susuhunan Pakubuwana XII menjenguk tentara yang terluka pada tahun [[1949]].]]
 
[[File:Pakubuwana XII selepas kembali dari KMB di Belanda (Foto telah di kompres resolusi oleh uploader untuk menghindari penyalahgunaan).jpg|thumb|Anggota [[KMB]] delegasi Indonesia kembali ke [[Batavia]] (Berkostum putih [[Soekiman Wirjosandjojo]], pimpinan [[Partai Masyumi]], di tengah Susuhunan Surakarta, Paku Boewono XII)]]
 
Pakubuwana XII juga ikut berjuang bersama rakyat mempertahankan Kemerdekaan Indonesia karena ia menyadari kedudukannya sebagai tokoh masyarakat adat terlebih dirinya adalah seorang Letnan Jenderal (tituler) TKR. Maka Pakubuwana XII bertekad untuk ikut berjuang, salah satunya adalah dengan memberikan asset keraton Surakarta, untuk mendukung kebutuhan perjuangan nasional. Pakubuwana XII juga banyak memberikan asset-asset dan inventaris baik barang maupun keuangan dalam mensuplai kebutuhan logistik dan dana, serta berbagai macam persenjataan. Hampir seluruh kekayaan keraton diberikan tanpa sisa untuk kepentingan perjuangan nasional.<ref>Setiadi, B. Had:Raja di Alam Republik: Keraton Kasunanan Surakarta dan Pakubuwono XII” halaman 56, Bina Rena Pariwara, 2000</ref>
 
Baris 88 ⟶ 122:
 
Tidak berhenti di situ, Pakubuwana XII juga melibatkan dirinya menjadi salah satu pendamping delegasi Indonesia di [[Konferensi Meja Bundar]] di [[Den Haag]].<ref>Setiadi, B. Hadi:Raja di Alam Republik: Keraton Kasunanan Surakarta dan Pakubuwono XII” halaman 105, Bina Rena Pariwara, 2000</ref>
[[File:Pakubuwana XII selepas kembali dari KMB di Belanda (Foto telah di kompres resolusi oleh uploader untuk menghindari penyalahgunaan).jpg|thumb|Anggota [[KMB]] delegasi Indonesia kembali ke [[Batavia]] (Berkostum putih [[Soekiman Wirjosandjojo]], pimpinan [[Partai Masyumi]], di tengah Susuhunan Surakarta, Paku Boewono XII)]]
 
=== Era Kemerdekaan ===
Baris 100 ⟶ 133:
 
==Mendapat Medali Penghargaan Angkatan 45==
 
[[File:Medali Perjuangan Pakubuwana XII (3).jpg|thumb|Pakubuwana XII mendapat Medali Perjuangan Angkatan 45 oleh ketua Dewan Harian Angkatan 45 Jenderal TNI (Purn) Soerono pada 28 Oktober 1995]]
 
Pada [[26 September]] [[1995]], lima puluh tahun setelah kemerdekaan [[Indonesia]], berdasarkan SK No. 70/SKEP/IX/1995, Pakubuwana XII mendapat pemberian Penghargaan dan Medali Perjuangan Angkatan '45 dari pemerintah pusat. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk penghormatan kepada Pakubuwana XII yang pada masa awal kemerdekaan merupakan raja pertama di [[Indonesia]] yang menyatakan setia dan berdiri di belakang pemerintah republik. Pakubuwana XII juga secara sukarela menyumbangkan sebagian kekayaan pribadinya maupun kekayaan [[Keraton Surakarta]] kepada pemerintah pusat saat itu.<ref>{{cite news
| last = Nugroho
Baris 109 ⟶ 145:
| url = https://klik7tv.co.id/pakubowono-xii-raja-di-alam-republik/
| accessdate = 12 Maret 2024 }}</ref>
[[File:Medali Perjuangan Pakubuwana XII (3).jpg|thumb|Pakubuwana XII mendapat Medali Perjuangan Angkatan 45 oleh ketua Dewan Harian Angkatan 45 Jenderal TNI (Purn) Soerono pada 28 Oktober 1995]]
 
Meskipun pada awal pemerintahannya Pakubuwana XII dapat dikatakan kurang berhasil secara politik, tetapi Pakubuwana XII tetap menjadi sosok figur pelindung kebudayaan [[Jawa]]. Pada zaman [[reformasi]], para tokoh nasional, seperti [[Abdurrahman Wahid|Presiden Abdurrahman Wahid]], tetap menghormatinya sebagai salah satu sesepuh tanah [[Jawa]].<ref name=santrigusdur.com>[http://santrigusdur.com/2015/12/keraton-dan-perjalanan-budayanya/ Abdurrahman Wahid: Keraton dan Perjalanan Budayanya.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200714044651/http://santrigusdur.com/2015/12/keraton-dan-perjalanan-budayanya/ |date=2020-07-14 }} dari situs Santri Gus Dur - Komunitas Pemikiran Gusdur</ref>
 
== Mangkat ==
 
Pada pertengahan tahun [[2004]], Pakubuwana XII mengalami koma dan menjalani perawatan intensif di [[Rumah Sakit dr. Oen Surakarta|Rumah Sakit Panti Kosala Dr. Oen Surakarta]]. Akhirnya pada tanggal [[11 Juni]] [[2004]], Pakubuwana XII dinyatakan wafat.<ref name=liputan6.com>[https://www.liputan6.com/news/read/79999/paku-buwono-xii-mangkat Solo: Paku Buwono XII Mangkat.] dari situs Liputan6.com</ref> Wafatnya Pakubuwana XII bersamaan dengan keramaian kampanye [[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2004|Pemilihan Umum Presiden]] di [[Surakarta]]. Sepeninggalnya sempat terjadi perebutan takhta antara [[KGPH. Hangabehi]] dangan [[KGPH. Tejowulan]], yang masing-masing menyatakan diri sebagai [[Pakubuwana XIII]].
[[File:Mangkatnya Pakubuwana XII(4).jpg|thumb|Jenazah Pakubuwana XII dihantar ke [[Pajimatan Imogiri]]]]
 
Pada pertengahan tahun [[2004]], Pakubuwana XII mengalami koma dan menjalani perawatan intensif di [[Rumah Sakit dr. Oen Surakarta|Rumah Sakit Panti Kosala Dr. Oen Surakarta]]. Akhirnya pada tanggal [[11 Juni]] [[2004]], Pakubuwana XII dinyatakan wafat.<ref name=liputan6.com>[https://www.liputan6.com/news/read/79999/paku-buwono-xii-mangkat Solo: Paku Buwono XII Mangkat.] dari situs Liputan6.com</ref> Wafatnya Pakubuwana XII bersamaan dengan keramaian kampanye [[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2004|Pemilihan Umum Presiden]] di [[Surakarta]]. Sepeninggalnya sempat terjadi perebutan takhta antara [[KGPH. Hangabehi]] dangan [[KGPH. Tejowulan]], yang masing-masing menyatakan diri sebagai [[Pakubuwana XIII]].
== Silsilah ==
 
== Kehidupan Pribadi ==
=== Silsilah ===
* Anak laki-laki pertama dari [[Pakubuwana XI|Susuhunan Pakubuwana XI]] dan permaisuri GKR. Pakubuwana, atau anak terakhir dari kesebelas putra-putri [[Pakubuwana XI|Susuhunan Pakubuwana XI]].
* Memiliki enam istri:<ref name=royalark.net>[https://www.royalark.net/Indonesia/solo9.htm ''The Surakarta Dynasty: GENEALOGY''.] dari situs The Royal Ark</ref>
Baris 163 ⟶ 201:
# GRM. Surya Wahana/GPH. Surya Mataram
 
== Penghargaan MiliterGaleri ==
 
<gallery>
 
File:Kampanye Kemerdekaan tahun 1946.jpg|thumb|[[Soekarno]], [[Hatta]] dan Susuhunan Pakubuwono XII saat [[Kampanye Kemerdekaan Indonesia]] pada tahun [[1946]]
File:Penyerahan Karesidenan Surakarta oleh Belanda kepada Indonesia.jpg|thumb|Pakubuwono XII menghadiri prosesi penyerahan Karesidenan Surakarta oleh Belanda pada 12 November 1949 pasca [[Serangan Umum Empat Hari]]
File:Penyerahan kedaulatan Daerah Surakarta oleh Belanda pasca Serangan Umum Surakarta.jpg|thumb|Pakubuwana XII menghadiri prosesi penyerahan [[Karesidenan Surakarta]] oleh [[Belanda]] pasca [[Serangan Umum Surakarta]] tahun [[1949]]
File:Aankomst Mohammed Hatta met Minister Maarseveen, Bestanddeelnr 903-5388.jpg|Kedatangan Susuhunan Pakubuwana XII, Adipati [[Mangkunegara VIII]] dan Perdana Menteri [[Mohammad Hatta]] di Belanda dalam rangka mengikuti [[Konferensi Meja Bundar]] pada tahun [[1949]]
File:Soekarno mendatangi ibundanya untuk meminta doa dan restu.jpg|thumb|Pakubuwana XII ikut dalam rombongan [[Presiden Soekarno]] saat sowan ke Ibunda Soekarno yakni [[Ida Ayu Nyoman Rai]]
 
</gallery>
 
== Penghargaan ==
 
* [[File:Letjen pdh ad.png|40px]][[Letnan Jenderal]] [[Tituler]]
* Pangkat Letnan Jenderal Tituler pada [[1 November]] [[1945]]
* [[File:Satyalancana Perang Kemerdekaan I.gif|60px]] [[Satyalancana Perang Kemerdekaan I]] pada [[17 Agustus]] [[1958]]
* [[File:Satyalancana Perang Kemerdekaan II.gif|60px]] [[Satyalancana Perang Kemerdekaan II]] pada [[17 Agustus]] [[1958]]
* [[File:Bintang Dharma rib.svg|60px]] Penghargaan atas Darma Bakti Pembinaan Angkatan Perang RI yang dikeluarkan [[Soekarno|Presiden Soekarno]] pada [[5 Oktober]] [[1958]]
* [[File:Bintang Gerilya rib.svg|60px]] Tanda Jasa Pahlawan dalam Perjuangan Gerilya Membela Kemerdekaan yang dikeluarkan [[Soekarno|Presiden Soekarno]] pada [[10 November]] [[1958]]
* Mendapat Kartu Tanda Veteran Perjuangan RI pada [[8 Juni]] [[1968]]
* [[File:Order of Orange-Nassau ribbon - Knight Grand Cross Ribbon.png|60px]] Knight Grand Cross of the [[Orde Oranye-Nassau|Order of Orange-Nassau]] (1997)<ref>{{Cite book|last=Bina Rena Pariwara|first=Indonesia|date=2001|url=https://www.google.co.id/books/edition/Raja_di_alam_republik/7_9wAAAAMAAJ?hl=id&gbpv=1&bsq=bintang+orde+oranje-nassau+dari+belanda&dq=bintang+orde+oranje-nassau+dari+belanda&printsec=frontcover|title=Raja di alam republik
Keraton Kasunanan Surakarta dan Paku Buwono XII|location=Indonesia|publisher=Bram Setiadi, Qomarul Hadi, Danang Suryo Tri Handayani|pages=97|url-status=live}}</ref>
 
Baris 237 ⟶ 287:
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:Tokoh dari Surakarta]]
[[Kategori:Penerima Bintang Dharma]]
[[Kategori:Penerima Bintang Gerilya]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]