Park Chung Hee: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: halaman dengan galat kutipan
k ~
 
(7 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 15:
|birth_date = [[14 November]] [[1917]]
|birth_place = [[Gumi-si]], [[Gyeongsang Utara]], [[Korea dalam Kekuasaan Jepang|Jepang-Berkuasa di Korea]] (kini [[Korea Selatan]])
|death_date = {{death date and age|1979|10|26|1917|911|3014}}
|death_place = [[Seoul]], [[Korea Selatan]]
|nationality = [[Korea]]
Baris 101:
==Karier Militer==
=== Akademi Militer Manchukuo ===
Pada masa ini, ia mengadopsi nama Jepang Takagi Masao (高木正雄).<ref>{{cite book |author=趙 甲済 |date=1991 |publisher=亜紀書房 |isbn=9784750591193 |page=65 |script-title=ja:朴正煕:韓国近代革命家の実像}}</ref> Dia lulus dengan nilai tertinggi di kelasnya pada tahun 1942 dan diakui sebagai perwira berbakat oleh instruktur Jepangnya, yang merekomendasikan dia untuk studi lebih lanjut di Akademi [[Akademi Angkatan Darat Kekaisaran Jepang]] di Jepang. Bakatnya sebagai perwira segera diakui dan dia adalah salah satu dari sedikit orang Korea yang diizinkan bersekolah di Akademi Angkatan Darat Kekaisaran Jepang dekat Tokyo. Dia kemudian ditempatkan di resimen Angkatan Darat Jepang di Manchuria dan bertugas di sana sampai Jepang menyerah pada akhir [[Perang Dunia II]].<ref name="Park">{{cite web |title=The Encyclopedia of the Cold War: A Political, Social, and Military History: Park Jung Hee (1917–1979) |url=http://www.historyandtheheadlines.abc-clio.com/ContentPages/ContentPage.aspx?entryId=1162682&currentSection=1130228&productid=4 |access-date=March 24, 2013 |publisher=[[American Broadcasting Company]]}}</ref>
 
=== di Manchukuo ===
Baris 114:
Ia dipromosikan menjadi letnan kolonel pada bulan September 1950 dan menjadi kolonel pada bulan April 1951. Sebagai seorang kolonel, Park adalah wakil direktur Biro Intelijen Markas Besar Angkatan Darat pada tahun 1952 sebelum beralih ke artileri dan memimpin Korps Artileri II dan III selama perang. Pada saat perang berakhir pada tahun 1953, Park telah naik pangkat menjadi brigadir jenderal. Setelah penandatanganan [[Perjanjian Gencatan Senjata Korea]], Park dipilih untuk mengikuti pelatihan enam bulan di [[Fort Sill]] di [[Amerika Serikat]].<ref name="Kim">{{Cite book |publisher=Harvard University Press|pages=132–43|url=https://books.google.com/books?id=0KsyCLwgsd0C&pg=PA143|isbn=978-0-674-06106-4|last = Kim|first=Byung-Kook |author2=Pyŏng-guk Kim |author3=Ezra F Vogel|title=The Park Jung Hee Era: the transformation of South Korea|year=2011}}</ref>
 
Setelah kembali ke Korea, karier Park semakin meningkat. Dia adalah kepala Sekolah Artileri Angkatan Darat dan memimpin Divisi 5 dan 7 tentara Korea Selatan sebelum dipromosikan menjadi mayor jenderal pada tahun 1958.<ref name="Park"/> Park kemudian diangkat menjadi Kepala Staf Angkatan Darat Pertama dan diangkat menjadi kepala Komando Distrik 1 dan 6 Korea, yang memberinya tanggung jawab untuk pertahanan [[Seoul]]. Pada tahun 1960, Park menjadi komandan Komando Logistik Pusan ​​sebelumsebelum menjadi Kepala Staf Operasi Angkatan Darat Korea Selatan dan wakil komandan Angkatan Darat Kedua. Oleh karena itu, ia adalah salah satu tokoh paling berkuasa dan berpengaruh di militer.<ref name="Park"/>
 
===Naik ke Kekuasaan===
Pada tanggal 26 April 1960, Syngman Rhee, [[Presiden Korea Selatan]] perdana yang berkuasa secara otoriter, dipaksa turun dari jabatannya dan diasingkan setelah Gerakan 19 April, pemberontakan yang dipimpin mahasiswa. Pemerintahan demokratis yang baru mulai menjabat pada tanggal 13 Agustus 1960. Namun, masa pemerintahan [[parlementer]] di Korea Selatan hanya berumur pendek. [[Yun Bo-seon]] hanya menjadi presiden boneka sedangkan kekuasaan sesungguhnya berada di tangan Perdana Menteri [[Chang Myon]]. Permasalahan segera muncul karena tidak ada pemimpin yang dapat memperoleh dukungan dari suara mayoritas Partai Demokrat atau mencapai kesepakatan mengenai komposisi kabinet. Perdana Menteri Chang berusaha untuk mempertahankan koalisi yang lemah dengan merombak posisi kabinet sebanyak tiga kali dalam waktu lima bulan.<ref name="countrystudy12">{{cite book|editor1-last=Savada|editor1-first=Andrea Matles|editor2-last=Shaw|editor2-first=William|year=1990|title=South Korea: A Country Study|location=Washington|publisher=GPO for the Library of Congress|url=http://countrystudies.us/south-korea/|chapter=The Democratic Interlude|chapter-url=http://countrystudies.us/south-korea/12.htm}}</ref>
 
Sementara itu, pemerintahan baru terjebak antara perekonomian yang menderita akibat mismanajemen dan korupsi selama satu dekade di bawah kepemimpinan Rhee dan para mahasiswa yang menghasut pemecatan Rhee. Para pengunjuk rasa secara teratur memenuhi jalan-jalan dan menyampaikan tuntutan mengenai reformasi politik dan ekonomi yang lebih luas. Keamanan publik memburuk ditambah masyarakat yang tidak mempercayai polisi, karena berada di bawah kendali pemerintahan Rhee. Selain itu, Partai Demokrat yang berkuasa juga kehilangan dukungan publik setelah pertikaian antar faksi yang berkepanjangan.
Baris 124:
 
Awalnya, pemerintahan baru dibentuk dari kalangan perwira militer yang mendukung Park. [[Dewan Tertinggi untuk Rekonstruksi Nasional|Dewan Tertinggi Rekonstruksi Nasional]] bentukan reformis militer secara nominal dipimpin oleh Jenderal Chang. Setelah penangkapan Chang pada bulan Juli 1961, Park mengambil kendali keseluruhan dewan. Kudeta ini disambut baik oleh masyarakat umum yang kelelahan karena kekacauan politik. Meskipun Perdana Menteri Chang dan Jenderal AD Amerika Serikat [[Carter Magruder]] menolak upaya kudeta, Presiden Yun memihak militer dan membujuk Angkatan Darat Ke-8 Amerika Serikat dan para komandan berbagai unit tentara Korea Selatan untuk tidak ikut campur dalam pemerintahan baru.<ref name="countrystudy12"/>
 
 
Segera setelah kudeta, Park dipromosikan menjadi Letnan Jenderal. Sejarawan Korea Selatan Hwang Moon Kyung menggambarkan pemerintahan Park sebagai sangat "militeristik", dan sejak awal ia menyatakan bahwa Park bertujuan untuk memobilisasi masyarakat Korea Selatan mengikuti "garis disiplin militer". Salah satu tindakan pertama Park setelah berkuasa adalah kampanye untuk "membersihkan" jalanan dengan menangkap dan mempekerjakan para tunawisma di "pusat kesejahteraan".
Baris 166 ⟶ 165:
Salah satu tujuan utama Park adalah untuk mengakhiri kemiskinan di Korea Selatan, dan mengangkat negara tersebut dari perekonomian terbelakang menjadi perekonomian maju melalui metode statistik. Dengan menggunakan model ala [[Uni Soviet]] dan Rencana Lima Tahunnya, Park meluncurkan Rencana Lima Tahun pertamanya pada tahun 1962 dengan mendeklarasikan kota [[Ulsan]] sebagai "zona pengembangan industri khusus".<ref>Hwang, Kyung Moon A History of Korea, London: Macmillan, 2010 page 230.</ref> ''Chaebol'' [[Hyundai]] memanfaatkan status khusus Ulsan untuk menjadikan kota ini sebagai rumah bagi pabrik utamanya.<ref name="auto4"/>
 
Park dianggap berperan penting dalam pengembangan [[Ekonomi macan|ekonomi macan]] Korea Selatan dengan mengalihkan fokusnya ke [[Industrialisasi|industrialisasi]] yang berorientasi ekspor. Saat berkuasa pada tahun 1961, pendapatan per kapita Korea Selatan hanya US$72,00. Korea Utara mempunyai kekuatan ekonomi dan militer yang lebih besar di semenanjung ini. Hsl ini karena sejarah industri berat yang dimiliki Korea Utara seperti pabrik listrik dan kimia ditambah sejumlah besar bantuan ekonomi, teknis dan keuangan yang diterimanya dari negara-negara blok komunis lainnya seperti Uni Soviet, [[Jerman Timur]] dan [[Tiongkok]].
 
Salah satu reformasi yang dilakukan Park adalah menyediakan listrik 24 jam pada tahun 1964, yang merupakan perubahan besar karena sebelumnya rumah dan tempat usaha mendapat listrik selama beberapa jam setiap hari. Dengan Rencana Lima Tahun kedua pada tahun 1967, Park mendirikan Kawasan Industri Kuro di barat daya Seoul, dan mendirikan [[POSCO|Pohang Iron and Steel Company Limited]] milik negara untuk menyediakan baja murah bagi ''chaebol'', yang mendirikan pabrik mobil dan galangan kapal pertama di Korea Selatan.<ref name="auto4"/> Pemerintahan Park menilai perusahaan lewat nilai statistik, mereka akan memberi beberapa penghargaan kepada ''chaebol'' yang memenuhi target mereka berdasarkan Rencana Lima Tahun. Penghargaan itu denganberupa pinjaman dengan syarat pembayaran yang mudah, perizinan yang cepat, pemotongan pajak, dan subsidi.<ref name="auto5">Hwang, Kyung Moon A History of Korea, London: Macmillan, 2010 page 232.</ref>
 
Sejak akhir tahun 1960-an dan seterusnya, sudah menjadi hal yang lumrah bagi masyarakat Korea Selatan untuk membicarakan sifat "gurita" dari ''chaebol'' ketika mereka mulai memperluas "tentakel" mereka ke seluruh bidang perekonomian.<ref name="auto5"/> Beberapa ''chaebol'' sukses seperti Lucky Goldstar ([[LG]]) dan [[Samsung]] yang didirikan pada zaman Jepang serta Hyundai yang didirikan tak lama setelah berakhirnya kekuasaan Jepang; semuanya akan menjadi perusahaan terkenal di dunia.<ref name="auto5"/> Hyundai, yang dimulai sebagai perusahaan transportasi yang memindahkan pasokan untuk Angkatan Darat AS selama Perang Korea kemudian akan mendominasi industri konstruksi Korea Selatan pada tahun 1960-an. Pada tahun 1967, Hyundai membuka pabrik mobil pertamanya, memproduksi mobil di bawah lisensi [[Ford]].<ref name="auto5"/>
Baris 189 ⟶ 188:
Kemudian pada tahun 1970, Park meluncurkan ''Saemaul Undong'' (Gerakan Desa Baru) yang bertujuan untuk memodernisasi pedesaan dengan menyediakan listrik dan air mengalir kepada para petani, membangun jalan beraspal, dan mengganti atap jerami dengan atap seng. Proyek atap tersebut dikatakan mencerminkan obsesi pribadi Park, yang tidak tahan melihat atap jerami di rumah petani, yang baginya merupakan tanda keterbelakangan Korea Selatan.<ref>Hwang, Kyung Moon A History of Korea, London: Macmillan, 2010 page 238.</ref> Park menggunakan asbes untuk memperbaiki rumah pedesaan, yang berbahaya bagi manusia.
 
Pada tahun 1971, Park memenangkan pemilihan umum melawan saingannya, Kim Dae-jung. Pada bulan Desember tahun itu, tak lama setelah dilantik, ia mendeklarasikan keadaan darurat "berdasarkan kenyataan berbahaya dari situasi internasional". Pada bulan Oktober 1972, Park membubarkan badan legislatif dan menangguhkan Konstitusi tahun 1963 melalui kudeta mandiri. Pekerjaan kemudian dimulai pada penyusunan konstitusi baru. Park mendapatkan inspirasi kudeta dari Ferdinand Marcos, Presiden Filipina, yang merencanakan kudeta serupa beberapa minggu sebelumnya. Pekerjaan kemudian dimulai pada penyusunan konstitusi baru. Park mendapatkan inspirasi kudeta dari [[Ferdinand Marcos]], [[Presiden Filipina]], yang merencanakan kudeta serupa beberapa minggu sebelumnya.
 
Sebuah konstitusi baru, yang disebut ''Konstitusi Yushin'', disetujui melalui pemungutan suara yang sangat curang pada bulan November 1972. Terjemahannya adalah "peremajaan" atau "pembaruan" (serta "restorasi" dalam beberapa konteks). Para ahli melihat penggunaan istilah tersebut sebagai referensi Park sendiri sebagai "presiden kekaisaran".{{sfnp|Kim|Vogel|2011|p=27}}
Baris 217 ⟶ 216:
Meskipun pertumbuhan ekonomi negara yang tinggi membuat dukungan pada Presiden Park sangat besar pada tahun 1960-an, dukungan tersebut mulai memudar setelah pertumbuhan ekonomi mulai melambat pada awal tahun 1970-an. Banyak warga Korea Selatan yang tidak senang dengan pemerintahan otokratisnya, layanan keamanannya, dan pembatasan kebebasan pribadi. Meskipun Park telah melegitimasi pemerintahannya dengan menggunakan ketentuan yang ditetapkan dalam undang-undang keadaan darurat sejak Perang Korea, ia telah gagal memenuhi jaminan konstitusional atas kebebasan berbicara dan pers. Selain itu, KCIA selaku dinas keamanan, memiliki kewenangan luas untuk menangkap dan menahan; banyak penentang Park ditahan tanpa diadili dan sering kali disiksa. Akhirnya demonstrasi menentang sistem Yushin meletus di seluruh negeri ketika ketidakpopuleran Park mulai meningkat.
 
Demonstrasi ini mencapai momen yang menentukan pada tanggal 16 Oktober 1979, ketika sebuah kelompok mahasiswa menyerukan diakhirinya kediktatoran dan sistem Yushin dimulai di Universitas Nasional Busan. Aksi yang merupakan bagian dari perjuangan "Pu-Ma" (dinamai berdasarkan wilayah Pusan ​​dandan Masan) segera berpindah ke jalan-jalan kota tempat mahasiswa dan polisi anti huru hara bertempur sepanjang hari. Menjelang malam, hingga 50.000 orang berkumpul di depan balai kota Busan. Selama dua hari berikutnya beberapa kantor publik diserang dan sekitar 400 pengunjuk rasa ditangkap. Pada tanggal 18 Oktober, pemerintahan Park mengumumkan darurat militer di Busan. Pada hari yang sama protes menyebar ke Universitas Kyungnam di Masan. Hingga 10.000 orang, sebagian besar pelajar dan pekerja, bergabung dalam demonstrasi menentang Sistem ''Yushin'' milik Park. Kekerasan dengan cepat meningkat dengan serangan yang dilancarkan di kantor polisi dan kantor partai berkuasa di kota. Saat malam tiba, jam malam di seluruh kota diberlakukan di Masan.<ref>Shin, Gi-Wook. "Introduction. " Contentious Kwangju: the May 18 Uprising in Korea's Past and Present. Eds. Gi-Wook Shin and Kyung Moon Hwang. Lanham: Rowman & Littlefield Publishers, 2003.</ref>
 
===Pembunuhan===