Park Chung Hee: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
UsernameGoogle (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k ~
 
Baris 114:
Ia dipromosikan menjadi letnan kolonel pada bulan September 1950 dan menjadi kolonel pada bulan April 1951. Sebagai seorang kolonel, Park adalah wakil direktur Biro Intelijen Markas Besar Angkatan Darat pada tahun 1952 sebelum beralih ke artileri dan memimpin Korps Artileri II dan III selama perang. Pada saat perang berakhir pada tahun 1953, Park telah naik pangkat menjadi brigadir jenderal. Setelah penandatanganan [[Perjanjian Gencatan Senjata Korea]], Park dipilih untuk mengikuti pelatihan enam bulan di [[Fort Sill]] di [[Amerika Serikat]].<ref name="Kim">{{Cite book |publisher=Harvard University Press|pages=132–43|url=https://books.google.com/books?id=0KsyCLwgsd0C&pg=PA143|isbn=978-0-674-06106-4|last = Kim|first=Byung-Kook |author2=Pyŏng-guk Kim |author3=Ezra F Vogel|title=The Park Jung Hee Era: the transformation of South Korea|year=2011}}</ref>
 
Setelah kembali ke Korea, karier Park semakin meningkat. Dia adalah kepala Sekolah Artileri Angkatan Darat dan memimpin Divisi 5 dan 7 tentara Korea Selatan sebelum dipromosikan menjadi mayor jenderal pada tahun 1958.<ref name="Park"/> Park kemudian diangkat menjadi Kepala Staf Angkatan Darat Pertama dan diangkat menjadi kepala Komando Distrik 1 dan 6 Korea, yang memberinya tanggung jawab untuk pertahanan [[Seoul]]. Pada tahun 1960, Park menjadi komandan Komando Logistik Pusan ​​sebelumsebelum menjadi Kepala Staf Operasi Angkatan Darat Korea Selatan dan wakil komandan Angkatan Darat Kedua. Oleh karena itu, ia adalah salah satu tokoh paling berkuasa dan berpengaruh di militer.<ref name="Park"/>
 
===Naik ke Kekuasaan===
Baris 216:
Meskipun pertumbuhan ekonomi negara yang tinggi membuat dukungan pada Presiden Park sangat besar pada tahun 1960-an, dukungan tersebut mulai memudar setelah pertumbuhan ekonomi mulai melambat pada awal tahun 1970-an. Banyak warga Korea Selatan yang tidak senang dengan pemerintahan otokratisnya, layanan keamanannya, dan pembatasan kebebasan pribadi. Meskipun Park telah melegitimasi pemerintahannya dengan menggunakan ketentuan yang ditetapkan dalam undang-undang keadaan darurat sejak Perang Korea, ia telah gagal memenuhi jaminan konstitusional atas kebebasan berbicara dan pers. Selain itu, KCIA selaku dinas keamanan, memiliki kewenangan luas untuk menangkap dan menahan; banyak penentang Park ditahan tanpa diadili dan sering kali disiksa. Akhirnya demonstrasi menentang sistem Yushin meletus di seluruh negeri ketika ketidakpopuleran Park mulai meningkat.
 
Demonstrasi ini mencapai momen yang menentukan pada tanggal 16 Oktober 1979, ketika sebuah kelompok mahasiswa menyerukan diakhirinya kediktatoran dan sistem Yushin dimulai di Universitas Nasional Busan. Aksi yang merupakan bagian dari perjuangan "Pu-Ma" (dinamai berdasarkan wilayah Pusan ​​dandan Masan) segera berpindah ke jalan-jalan kota tempat mahasiswa dan polisi anti huru hara bertempur sepanjang hari. Menjelang malam, hingga 50.000 orang berkumpul di depan balai kota Busan. Selama dua hari berikutnya beberapa kantor publik diserang dan sekitar 400 pengunjuk rasa ditangkap. Pada tanggal 18 Oktober, pemerintahan Park mengumumkan darurat militer di Busan. Pada hari yang sama protes menyebar ke Universitas Kyungnam di Masan. Hingga 10.000 orang, sebagian besar pelajar dan pekerja, bergabung dalam demonstrasi menentang Sistem ''Yushin'' milik Park. Kekerasan dengan cepat meningkat dengan serangan yang dilancarkan di kantor polisi dan kantor partai berkuasa di kota. Saat malam tiba, jam malam di seluruh kota diberlakukan di Masan.<ref>Shin, Gi-Wook. "Introduction. " Contentious Kwangju: the May 18 Uprising in Korea's Past and Present. Eds. Gi-Wook Shin and Kyung Moon Hwang. Lanham: Rowman & Littlefield Publishers, 2003.</ref>
 
===Pembunuhan===