Prasasti Mula Malurung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
k ~
 
(11 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox cagar budaya
'''Prasasti Mula Malurung''' adalah piagam pengesahan penganugrahan desa Mula dan desa Malurung untuk tokoh bernama Pranaraja. Prasasti ini berupa lempengan-lempengan tembaga yang diterbitkan [[Kertanagara]] pada tahun 1255 sebagai raja muda di [[Kadiri]], atas perintah ayahnya [[Wisnuwardhana]] raja [[Singhasari]].
| Name= Prasasti Mula & Malurung
| Image=
| caption=
| Type=
| material= Lempeng Tembaga
| found = [[Kota Kediri]]
| Criteria= Situs Benda Cagar Budaya
| ID=E.90a-j.
| Location= [[Museum Nasional Republik Indonesia|Museum Nasional Jakarta Indonesia]]
| Year= 1177 Śaka (1255 Masehi)
| ownership = {{INA}}
| management= [[Museum Nasional Republik Indonesia|Museum Nasional Jakarta Indonesia]]
| link=
| embedded=
|border=infobox
| label=
| link=
| coordinates= {{coord|6|10|34|S|106|49|18|E|type:landmark|display=inline,title}}
}}
'''Prasasti Mula Malurung''' ({{lang-jv|'''''ꦥꦿꦯꦴꦱ꧀ꦠꦶꦩꦹꦭꦩꦭꦸꦫꦸꦁ'''''|Mūla-Maluruŋ}}) Adalah prasasti berupa lempengan-lempengan tembaga yang diterbitkan oleh [[Kertanagara|Kṛtanagara]] pada tahun 1255 sebagai raja muda di [[Kadiri|Kaḍiri]], atas perintah ayahnya [[Wisnuwardhana|Wiṣṇuwarddhana]] raja [[Singhasari|Siŋhasāri]]. Dan merupakan piagam pengesahan penganugrahan Desa Mula dan Desa Malurung untuk tokoh bernama Saŋ Prāṇarāja.
 
Kumpulan lempengan Prasastidari prasasti Mula & Malurung ditemukan pada dua waktu yang berbeda. Sebanyak sepuluh lempeng ditemukan pada tahun 1975 di dekat kota [[Kota Kediri|Kediri]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]. Sedangkan pada bulan Mei 2001, kembali ditemukan tiga lempeng di lapak penjual barang loak, tak jauh dari lokasi penemuan sebelumnya. Keseluruhan lempeng prasasti saat ini disimpan di [[Museum Nasional Indonesia]], [[Jakarta]].<ref name=Kompas2003>''Intrik Berdarah Tak Jemu-jemu'', [[Kompas]], 31 Maret 2003, dalam Katherine Purwanto, ''[http://www.acicis.murdoch.edu.au/hi/field_topics/kathpurwanto.pdf Laporan Hasil Penelitian: Candi Jago Dan Cerita Kunjarakarna Dalam Konteks Masa Kini]'', Lampiran D, Universitas Muhammadiyah Malang kerjasama dengan Australian Consortium for In-country Indonesian Studies,
Mei 2005, Malang</ref>
 
== Ringkasan isi ==
Naskah prasasti pada 10 lempeng pertama telah diterjemahkan dan dianalis oleh [[Slamet Muljana]] dan dimuat dalam bukunya, ''Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya'' (1979). Dari uraiannya, naskah prasasti tersebut diperkirakan terdiri atas sepuluh [[lempeng]], tetapi lempengan kedua, keempat, dan keenam tidak ditemukan.<ref> [[Slamet Muljana]]. 1979. ''Nagarakretagama dan Tafsir sejarahnya''. Jakarta: Bhratara</ref> Isinya adalah sebagai berikut:
 
* Lempengan pertama berisi perintah [[Kertanagara]] untuk menerbitkan prasasti sebagai piagam pengesahan anugerah Bhatara Parameswara dan Seminingrat, sebagai penguasa Jawa.
* Lempengan ketiga berisi pengabdian Pranaraja terhadap raja-raja sebelumnya. [[Kertanagara]] disebut sebagai putra Seminingrat dan Waning Hyun. Waning Hyun adalah putri Parameswara. Pengganti Parameswara adalah [[Guningbhaya]] lalu [[Tohjaya]]. Sepeninggal Tohjaya, Seminingrat menyatukan kembali kerajaan [[Tumapel]].
* Lempengan kelima berisi kesetiaan Pranaraja terhadap Seminingrat. Juga berisi puji-pujian untuk Seminingrat.
* Lempengan ketujuh berisi lanjutan nama-nama raja bawahan yang diangkat Seminingrat, antara lain Kertanagara di Kadiri dan [[Jayakatwang]] di Gelang-Gelang[[Gelanggelang]].
* Lempengan kedelapan berisi ungkapan terima kasih para abdi yang dipimpin Ramapati atas anugerah raja.
* Lempengan kesembilan berisi anugerah untuk Pranaraja adalah desa Mula dan desa Malurung. Disebutkan pula bahwa Seminingrat adalah cucu Bhatara Siwa pendiri kerajaan.
Baris 21 ⟶ 41:
 
== Fakta baru Singhasari ==
NaskahKeterangan pada prasasti Mula Malurung yang dianggap lebih akurat dibandingkan ''[[Pararaton]]'' ataupun ''[[Nagarakretagama]]'', isi piagam tersebut telah menampilkan fakta-fakta baru antara lain:
* Pendiri [[Kerajaan Tumapel]] bernama Bhatara Siwa. Bhatara Siwa adalah namasebutan lain untuk Sang Rajasa alias [[Ken ArokAngrok]].
* Setelah ditaklukkan [[Tumapel]], [[Kadiri]] kemudian diperintah oleh Bhatara Parameswara putra Bhatara Siwa. Hal ini berbeda dengan keterangan menurut ''[[Nagarakretagama]]'' yang menyatakan bahwa Kadiri diserahkan pada Jayasabha, putra [[Kertajaya]].
* Bhatara Parameswara digantikan adiknya yang bernama [[Guningbhaya]].
* [[Guningbhaya]] digantikan kakaknya yang bernama [[Tohjaya|Apanji Tohjaya]].
* [[Tohjaya]] dengan demikian adalah seorang raja [[Kadiri]]. Hal ini berbeda dengan Pararaton, yang menyatakan bahwa Tohjaya adalah raja [[Singhasari]].
* Sepeninggal [[Tohjaya]], [[Kadiri]] disatukan dengan [[Tumapel]] oleh Seminingrat (alias [[Wisnuwardhana]]).
* [[Kertanagara]] putra Seminingrat diangkat sebagai raja bawahan di [[Kadiri]] karena ia lahir dari Waning Hyun, putri Bhatara Parameswara.
* [[Jayakatwang]] menantu Seminingrat diangkat sebagai raja bawahan di Gelang-GelangGelanggelang (sekarang adalah daerah di selatan [[Madiun]]).
 
== Referensi ==
Baris 35 ⟶ 55:
 
== Kepustakaan ==
 
* [[Slamet Muljana]]. 1979. ''Nagarakretagama dan Tafsir sejarahnya''. Jakarta: Bhratara
* {{Cite journal|last=Sidomulyo|first=Hadi|date=2010|title=From Kuṭa Rāja to Singhasāri: Towards a Revision of the Dynastic History of 13th Century Java|url=https://www.persee.fr/doc/arch_0044-8613_2010_num_80_1_4177|journal=Archipel|volume=80|issue=1|pages=77–138|doi=10.3406/arch.2010.4177}}
 
{{DEFAULTSORT:Mula Malurung}}
[[Kategori:Prasasti di IndonesiaJawa Timur|Mula Malurung]]
[[Kategori:Kota Kediri]]
[[Kategori:Kerajaan Singhasari]]