Retorika: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan VisualEditor |
k ~ |
||
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Pidato Rektor di sidang senat terbuka.jpg|jmpl|Pidato seorang rektor di sidang senat terbuka, yang merupakan contoh seseorang sedang beretorika.]]'''Retorika''' ({{Lang-nl|retorica}}, {{Lang-en|rhetoric}}) atau '''keterampilan berbicara''' adalah cabang dari ilmu [[dialektik|dialektika]] yang membahas mengenai kemampuan dalam membuat argumen dalam bahasa sebagai alat di bidang ilmu etika.<ref>{{Cite book|last=Aristoteles|first=|last2=Tomovska, Vesna|year=2018|url=https://www.google.co.id/books/edition/Retorika_Seni_Berbicara/6J27DwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1|title=Retorika (Seni Berbicara)|location=[[Yogyakarta]]|publisher=Basabasi|isbn=9786026651983|edition=|pages=20|language=id|translator-last=Handayani|translator-first=Dedeh Sri|url-status=live}}</ref> Retorika (berasal dari [[bahasa Yunani]]: ῥήτωρ, rhêtôr, orator, ''teacher'') adalah sebuah teknik pembujuk-rayuan menggunakan persuasi untuk menghasilkan bujukan baik terhadap [[karakter]] pembicara, emosional, atau argumen.<ref>{{cite journal|last=Sardila|first=Vera|last2=Arini|first2=|date=2018|title=Alternatif Peningkatan Kreativitas Retorika Mahasiswa Melalui Model Simulasi Pada Media Penyiaran|url=http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/risalah/article/download/5890/3389|journal=Jurnal RISALAH|language=|volume=29|issue=1|pages=48-54|doi=10.24014/jdr.v29i1.5890|issn=|id=}}</ref> [[Seni]] ini berhubungan dengan kemampuan berbicara ataupun berbahasa yang dimiliki seseorang, dan bahkan merupakan kunci utamanya. Dari sisi historis, retorika dimaksudkan dengan apa yang ingin dicapai didasarkan bakat dan keterampilan sebagai kesenian berbicara dengan baik, hal inilah yang disebut retorika.<ref>{{Cite book|last=Saepullah|first=Asep|year=2021|url=https://www.google.co.id/books/edition/Retorika_Dalam_Debat_Keagamaan_Zakir_Nai/xRFOEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=retorika+teacher&pg=PA61&printsec=frontcover|title=Retorika Dalam Debat Keagamaan Zakir Naik: Studi Analisis Pemikiran Tokoh|location=[[Jawa Barat]]|publisher=Guepedia|isbn=978-623-281-773-9|edition=|pages=61|language=id|url-status=live}}</ref> Awalnya Aristoteles mencetuskan dalam sebuah dialog sebelum ''The Rhetoric'' dengan judul 'Grullos' atau Plato menulis dalam Gorgias, secara umum ialah seni manipulatif atau teknik [[persuasi]] politik bersifat transaksional dengan menggunakan lambang untuk mengidentifikasi pembicara dengan pendengar melalui pidato, persuader (orang yang mempersuasi) dan yang dipersuasi saling bekerja sama dalam merumuskan nilai, kepercayaan dan pengharapan mereka.<ref>{{Cite web|title=dalam Perspektif Ilmu Sosial"|url=https://www.jurnalkabar.com/index.php/2017/04/22/retorika-dalam-perspektif-ilmu-sosial/|archive-url=https://web.archive.org/web/20180926085934/https://www.jurnalkabar.com/index.php/2017/04/22/retorika-dalam-perspektif-ilmu-sosial/|archive-date=2018-09-26|dead-url=yes|access-date=2018-09-26}}</ref> Ini yang dikatakan Kenneth Burke (1969) sebagai konsubstansialitas dengan penggunaan media oral atau tertulis, bagaimanapun, definisi dari retorika telah berkembang jauh sejak retorika naik sebagai bahan studi di [[universitas.]] Dengan ini, ada perbedaan antara retorika klasik (dengan definisi yang sudah disebutkan di atas) dan praktik kontemporer dari retorika yang termasuk analisis atas teks tertulis dan visual. Misalnya, ketika seseorang menjadi pandai menggunakan retorika terhadap orang lain, orang itu akhirnya tanpa sadar menggunakannya pada diri sendiri.<ref>{{Cite book|last=Booth|first=Wayne C.|year=2004|url=https://download.e-bookshelf.de/download/0000/5793/32/L-G-0000579332-0002344783.pdf|title=The Rhetoric of Rhetoric - The Quest for Effective Communication|location=|publisher=Blackwell Publishing|isbn=978-1405112376|edition=|pages=ix|language=en|url-status=live}}</ref>
Seni [[berbicara]] ini dimiliki seseorang secara alami ataupun dengan menggunakan latihan khusus.<ref name="rujukan1">{{cite book|author=Henry Guntur Tarigan|year=1979|title=Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa|place=Bandung|publisher=Angkasa
Dalam proses penyampaian gagasan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:<ref name="rujukan2" />
Baris 140:
=== Etika dan nilai moral ===
[[Etika]] dan nilai moral sebagai bagian terpenting. Adanya etika dan nilai moral dalam retorika menjadikan aktifitas komunikasi yang dilakukan bertanggung jawab. Etika dan nilai moral inilah menjadi tumpuan bahwa orang yang menguasai retorika harus bertanggung jawab dalam aktifitas komunikasinya. Dalam mengkomunikasikan informasi, komunikator perlu memperhatikan tiga syarat yang berkaitan dengan etika yakni 1) bertanggung jawab memilih unsur persuasif dan menyadari kemungkinan melakukan kesalahan, 2) berusaha memahami dan memperlakukan secara jujur
=== Penalaran yang benar ===
|