Televisi digital: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k ~ |
||
(37 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Tentang|televisi digital secara umum|televisi digital yang diterima secara terestrial menggunakan antena|Televisi digital terestrial}}
{{untuk|perkembangan televisi digital khususnya terestrial di Indonesia|Televisi digital di Indonesia}}
[[Berkas:Digitalfreeview.jpg|jmpl|340px|Ilustrasi televisi digital]]
{{Standar penyiaran video digital}}
'''Televisi digital''' atau '''DTV''' adalah jenis [[televisi]] yang menggunakan [[modulasi]] [[digital]] (berbentuk [[bit]] data seperti [[komputer]]) dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal [[gambar]], [[suara]], dan [[data]] ke pesawat televisi. Merupakan aplikasi teknologi digital pada sistem penyiaran TV yang dikembangkan di pertengahan tahun 90-an dan diujicobakan pada tahun 2000, televisi digital berbeda dengan [[televisi analog]] yang telah hadir sebelumnya dalam banyak faktor, terutama sistem dan fiturnya. Kehadiran televisi digital dianggap merupakan perkembangan paling signifikan sejak kehadiran [[televisi berwarna]] di era 1950-an.<ref>{{cite book |last=Kruger |first=Lennard G. |year=2002 |title=Digital Television: An Overview |location=New York |publisher=Nova Publishers |isbn=1-59033-502-3 |url=https://books.google.com/books?id=BIAfWq2V3wgC}}</ref>
Televisi digital modern umumnya dapat/sudah banyak yang ditransmisikan secara [[televisi definisi tinggi|HDTV]], sehingga memiliki resolusi yang lebih tinggi dibanding televisi analog, dan juga memiliki rasio [[layar lebar]] (16:9) dibanding televisi analog yang lebih sempit. Keunggulan lainnya dari televisi digital adalah frekuensi [[spektrum radio]] yang lebih efisien, karena dengan satu saluran analog, televisi digital bisa mentransmisikan lebih dari 5 saluran/kanal<ref>{{cite web |url=http://www.disabled-world.com/artman/publish/digital-hdtv.shtml |title=HDTV Set Top Boxes and Digital TV Broadcast Information |access-date=28 June 2014 |archive-url=http://arquivo.pt/wayback/20160522191336/http://www.disabled%2Dworld.com/artman/publish/digital%2Dhdtv.shtml |archive-date=22 May 2016 |url-status=dead}}</ref> dan memberikan fitur-fitur baru yang tidak ada di televisi analog sebelumnya. Banyak negara di dunia saat ini sedang melakukan transisi ke televisi digital, terhitung sejak 2000.
Standar-standar televisi digital yang umum di dunia, meliputi:
* ''[[Digital Video Broadcasting]]'' (DVB) yang menggunakan modulasi ''[[orthogonal frequency-division multiplexing]]'' (OFDM). Telah diadopsi 60 negara.
* ''[[ATSC|Advanced Television System Committee]]'' (ATSC) yang menggunakan sistem [[8VSB]] dalam siaran terestrial. Telah diadopsi 9 negara.
* ''[[Integrated Services Digital Broadcasting]]'' (ISDB), didesain untuk penerimaan baik televisi maupun perangkat portabel, dengan sistem OFDM, ''interleaving'' dua dimensi, [[MPEG-2]] dan ''[[Advanced Audio Coding]]''. Varian dari ISDB adalah ISDB-T International, yang menggunakan standar [[H.264/MPEG-4 AVC]]. Beberapa negara seperti [[Jepang]], [[Filipina]] dan banyak negara di [[Amerika Selatan]] menggunakan teknologi ini.
* ''[[Digital Terrestrial Multimedia Broadcast]]'' (DTMB), dengan teknologi OFDM ''time-domain synchronous'' (TDS). Diadopsi di Tiongkok (termasuk [[Hong Kong]] dan [[Makau]]) serta beberapa negara lainnya.<ref>Ong, C. Y., Song, J., Pan, C., & Li, Y.(2010, May). Technology and Standards of Digital Television Terrestrial Multimedia Broadcasting [Topics in Wireless Communications], IEEE Communications Magazine, 48(5),119-127</ref>
* ''[[Digital Multimedia Broadcasting]]'' (DMB), yang dikembangkan di [[Korea Selatan]]<ref>{{cite web|url=http://www.zdnet.co.kr/ArticleView.asp?artice_id=00000039146251 |title=Korea's Terrestrial DMB: Germany to begin broadcast this May |publisher=ZDNet Korea |date= 2006-04-06|access-date=2010-06-17}}</ref><ref>{{cite web |url=http://www.textually.org/picturephoning/archives/cat_dmb.htm |title=picturephoning.com: DMB |publisher=Textually.org |access-date=2010-06-17 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20100809051720/http://www.textually.org/picturephoning/archives/cat_dmb.htm |archive-date=2010-08-09 }}</ref><ref>{{cite web |url=http://www.reportworld.co.kr/cbqna/cb_answer_view.html?no=40590 |title=South Korea : Social Media 답변 내용 : 악어새 - 리포트월드 |publisher=Reportworld.co.kr |access-date=2010-06-17 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20090817143122/http://www.reportworld.co.kr/cbqna/cb_answer_view.html?no=40590 |archive-date=2009-08-17 }}</ref> sebagai bagian dari pengembangan [[teknologi informasi]] multimedia, dalam hal ini pengiriman TV, radio dan data ke [[peranti bergerak|perangkat bergerak]] seperti telepon genggam, laptop dan GPS.
==Perkembangan==
Munculnya televisi digital tidak bisa dilepaskan dari ketersediaan [[komputer]] yang murah dan berkinerja tinggi, terutama pada 1990-an.<ref name="benton">{{cite web |url= http://www.benton.org/initiatives/obligations/charting_the_digital_broadcasting_future/sec1 |title= The Origins and Future Prospects of Digital Television |publisher= [[Benton Foundation]] |date= 2008-12-23 }}</ref> Sebelum periode tersebut, televisi digital dianggap tidak efisien karena membutuhkan ''[[bandwidth]]'' yang terlalu banyak dalam [[video digital]] [[video tidak terkompresi|tidak terkompresi]],<ref name="Lea">{{cite book |last1=Lea |first1=William |title=Video on demand: Research Paper 94/68 |date=1994 |publisher=[[House of Commons Library]] |location=9 May 1994 |url=https://researchbriefings.parliament.uk/ResearchBriefing/Summary/RP94-68 |access-date=20 September 2019}}</ref><ref name="Barbero">{{cite journal |last1=Barbero |first1=M. |last2=Hofmann |first2=H. |last3=Wells |first3=N. D. |title=DCT source coding and current implementations for HDTV |journal=EBU Technical Review |date=14 November 1991 |issue=251 |pages=22–33 |publisher=[[European Broadcasting Union]] |url=https://tech.ebu.ch/publications/trev_251-barbero |access-date=4 November 2019}}</ref> dengan membutuhkan sekitar 200{{nbsp}}Mbit/dtk (25{{nbsp}}MB/dtk) untuk [[SDTV]]<ref name="Lea"/> ataupun lebih dari 1{{nbsp}}Gbit/dtk untuk HDTV.<ref name="Barbero"/>
Pada pertengahan 1980-an, [[Toshiba]] merilis [[perangkat televisi]] dengan kemampuan digital, menggunakan [[sirkuit terpadu]] seperti [[mikroprosesor]] untuk mengubah sinyal siaran televisi analog menjadi sinyal digital, dengan fitur seperti pembekuan gambar dan dua saluran dalam satu layar. Kemudian, di tahun 1986, [[Sony]] dan [[NEC]] Home Electronics mengumumkan perangkat TV serupa buatan mereka sendiri dengan kemampuan video digital. Akan tetapi, produk-produk dari perusahaan Jepang tersebut masih harus menerima sinyalnya dari siaran analog, karena siaran digital belum tersedia saat itu.<ref>{{cite magazine |last1=Meigs |first1=James B. |title=Home Video: Get set for digital |magazine=[[Popular Mechanics]] |date=June 1986 |volume=163 |issue=6 |page=52 |url=https://books.google.com/books?id=H-MDAAAAMBAJ |publisher=[[Hearst Magazines]] |issn=0032-4558}}</ref><ref>{{cite magazine |last1=Bateman |first1=Selby |title=New Technologies: The Converging Digital Universe |magazine=[[Compute!]] |date=April 1986 |issue=71 |pages=21-29 (26-8) |url=https://archive.org/details/1986-04-compute-magazine/page/n27}}</ref> Sementara itu, dari pemerintah Jepang sendiri bersama perusahaan [[Nippon Telegraph and Telephone]] (NTT), di tahun serupa juga mengusulkan siaran televisi digital bernama "Sistem Jaringan Terintegrasi". Namun, sebelum penerapan teknik kompresi video semacam [[MPEG]] pada 1990-an, televisi digital masih menjadi angan-angan semata.<ref name="Lea"/> Bisa dikatakan, saat itu pabrikan elektronik Jepang sudah dapat mengembangkan sistem HDTV dan format televisi analog [[Multiple sub-Nyquist sampling encoding|MUSE]] yang diusulkan [[NHK]] sebagai sistem global. Terkhususnya bagi MUSE, hingga Juni 1990, sistem tersebut dianggap paling baik dibanding 23 sistem televisi yang dipertimbangkan.
Antara 1988 dan 1991, beberapa organisasi Eropa mulai mengembangkan [[standar koding video]] digital [[Discrete cosinus transform|DCT]] untuk SDTV dan HDTV. Proyek EU 256 oleh CMTT dan [[ETSI]], bersama dengan penelitian dari perusahaan penyiaran Italia [[RAI]], mengembangkan ''[[video codec]]'' DCT yang menyiarkan SDTV pada 34{{nbsp}}Mbit/dtk dan HDTV berkualitas tinggi pada sekitar 70{{ndash}}140 Mbit/dtk. RAI mendemonstrasikan teknologi ini pada [[Piala Dunia FIFA 1990]] yang disiarkan pada Maret 1990.<ref name="Barbero"/><ref>{{cite journal |last1=Barbero |first1=M. |last2=Stroppiana |first2=M. |title=Data compression for HDTV transmission and distribution |journal=IEE Colloquium on Applications of Video Compression in Broadcasting |date=October 1992 |pages=10/1–10/5 |url=https://ieeexplore.ieee.org/document/193745}}</ref> Sementara itu, di Amerika Serikat, perusahaan [[General Instrument]] juga menunjukkan kelayakan sinyal televisi digital pada tahun 1990. Hal ini menyebabkan ''[[Federal Communications Commission]]'' (FCC) mempertimbangkan untuk menunda penentuan standar televisi analog sampai selesainya pengembangan standar televisi digital.
Ketika pada Maret 1990 televisi digital mulai dianggap potensial untuk dikembangkan, FCC membuat sejumlah keputusan penting. Pertama, FCC menyatakan bahwa standar TV digital baru tidak hanya sebatas [[sinyal analog]] yang ditingkatkan, akan tetapi juga mampu menyiarkan sinyal HDTV dengan dua kali resolusi televisi biasa. Kemudian, untuk memastikan penonton yang tidak ingin membeli televisi digital baru dapat terus menerima siaran televisi analog, ditentukan bahwa televisi analog harus dapat ''[[simulcast]]'' di saluran yang berbeda. Standar analog baru ini memperbolehkan adanya standar digital yang benar-benar baru, meskipun berbeda dengan standar NTSC analog yang ada, tetapi cukup memiliki banyak peningkatan.<ref name="benton" /> Standar akhir yang diadopsi oleh FCC tidak memerlukan standar tunggal untuk format pemindaian, rasio aspek, atau garis resolusi. Keputusan standar akhir ini terwujud setelah perselisihan antara industri elektronik (ditambah sejumlah perusahaan penyiara) dan industri komputer (dibantu oleh industri film dan beberapa kelompok kepentingan publik) mengenai bagaimana standar proses pemindaian, apakah ''interlaced'' atau progresif. Standar ''Interlaced'' dianggap lebih baik oleh industri elektronik dan penyiaran, dan standar progresif sebaliknya.
Setelah standar yang ada muncul, beberapa penyiar digital mulai hadir. Perusahaan pertama yang menyiarkan [[televisi satelit]] digital adalah [[DirecTV]] di AS, pada 1994 dengan sistem ''[[Digital Satellite System]]'' (DSS).<ref>{{cite web|url=http://www.fundinguniverse.com/company-histories/u-s-satellite-broadcasting-company-inc-history/|title=History of U.S. Satellite Broadcasting Company, Inc. – FundingUniverse|website=www.fundinguniverse.com|access-date=9 August 2018}}</ref><ref>{{cite web|url=https://eu.indystar.com/story/money/2015/09/04/business-insider-digital-satellite-tv-indy-roots/71611606/|title=Business Insider: Digital satellite TV has Indy roots|access-date=9 August 2018}}</ref> [[Tele-Communications Inc.|TCI]] dan [[Time Warner]] kemudian juga mengujicoba siaran [[televisi kabel]] digital pada 1996 di AS.<ref>{{cite web|url=https://money.cnn.com/1997/12/17/technology/nextlevel/|title=NextLevel signs cable deal - Dec. 17, 1997|website=money.cnn.com|access-date=9 August 2018}}</ref><ref>{{cite web|url=https://money.cnn.com/1996/08/15/companies/tci_pkg/|title=TCI faces big challenges - Aug. 15, 1996|website=money.cnn.com|access-date=9 August 2018}}</ref> Sedangkan [[televisi digital terestrial]] pertama, diluncurkan pada November 1998, bernama [[ONdigital]] di Britania Raya dan menggunakan standar [[DVB-T]].<ref>{{cite web|url=http://www.onhistory.co.uk/timeline/1998/11/10/canal-technologies-and-worlds-first-digital-terres|title=CANAL+ TECHNOLOGIES and the world's first digital terrestrial television service in the United Kingdom|access-date=9 August 2018}}</ref>
==Sistem==
===Format===
[[File:Digital & Analog TV screen quality comparison-1.jpg|thumbnail|right|Perbandingan siaran digital [[ISDB-T]] dan analog [[NTSC]] (atas-bawah)]]
Televisi digital mendukung banyak format gambar berbeda yang ditentukan oleh [[sistem siaran televisi]] yang merupakan kombinasi dari ukuran dan [[rasio aspek]] (rasio lebar terhadap tinggi). Di siaran [[televisi digital terestrial]] (DTT), terdapat dua jenis format: HDTV ([[televisi definisi tinggi]]) SDTV ([[televisi definisi standar]]. Format HDTV dapat berbentuk 1280 × 720 [[pixel]] (atau ''[[720p]]'') dan 1920 × 1080 pixel (atau ''[[1080i]]''), dengan aspek rasio [[16:9]]. HDTV tidak dapat ditransmisikan melalui [[saluran televisi]] analog karena masalah [[kapasitas saluran]].
SDTV, sebagai perbandingan, dapat menggunakan salah satu dari beberapa format berbeda dalam bentuk berbagai rasio aspek tergantung pada teknologi yang digunakan. [[NTSC]] dapat memberikan resolusi 640 × 480 4:3 dan 854 × 480 [[16:9]], sedangkan [[PAL]] dapat menghasilkan 768 × 576 [[4:3]] dan 1024 × 576 [[16:9]]. Namun, penyiar dapat memilih untuk mengurangi resolusi ini untuk mengurangi [[kecepatan bit]] (misalnya banyak saluran DVB-T di Inggris Raya menggunakan resolusi horizontal 544 atau 704 pixel).<ref>[http://dtt.me.uk Latest snapshots - Freeview/DTT bitrates] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071122175239/http://dtt.me.uk/ |date=2007-11-22 }} (Mendip transmitter, UK)</ref>
Stasiun televisi dapat memilih untuk menggunakan SDTV maupun [[HDTV]], karena siaran digital dalam MUX dapat dibagi menjadi beberapa ''[[digital subchannel]]'' (mirip dengan [[Radio HD]] bagi radio FM). Teknologi ini mampu menyediakan banyak ''feed'' berbeda dari [[program televisi]] di saluran yang sama. Kemampuan untuk menyediakan satu ''feed'' HDTV atau beberapa ''feed'' dengan resolusi lebih rendah ini sering disebut sebagai ''multicasting'', yang mungkin bisa diatur secara otomatis dengan [[multiplekser statistik]] (atau "stat-mux"). Resolusi gambar mungkin dibatasi oleh ''bandwidth''; misalnya di [[DVB-T]], penyiar dapat memilih beberapa skema modulasi yang berbeda, sehingga dapat mengurangi transmisi ''[[bit rate]]'' agar penerimaan lebih mudah untuk pemirsa yang lebih jauh dari transmisi atau menggunakan perangkat seluler.
===Penerimaan===
Ada beberapa cara untuk menerima televisi digital. Metode paling umum adalah menerima siaran yang dipancarkan lewat [[stasiun transmisi]] secara umum, mengguunakan antena biasa. Metode ini dikenal sebagai [[televisi terestrial digital]] (DTT), dengan cakupan yang terbatas menurut jangkauan transmisi. Selain itu, saat ini siaran digital juga bisa ditangkap lewat [[televisi kabel]] (di Indonesia umumnya DVB-C) dan [[televisi satelit]] (di Indonesia umumnya DVB-S2). Di beberapa negara, dengan transmisi TV [[microwave]], dapat menggunakan sistem [[MMDS]]; selain itu, juga ada sistem ''[[digital multimedia broadcasting]]'' (DMB) dan [[DVB-H]] yang membuat penonton bisa menerima siaran televisi digital lewat perangkat ''mobile'' seperti telepon genggam. Ada juga penerimaan lewat [[IPTV]], maupun [[televisi internet]] secara ''streaming'' atau P2P. Beberapa sinyal digital (khususnya yang non-terestrial) diberikan [[enkripsi]] dan/ataupun diberi restriksi seperti tidak boleh direkam, ditambah dengan kewajiban hukum untuk mematuhinya, terutama terkait [[hak cipta]]. Untuk menerima siaran terenskripsi (umumnya disebut "acak") ini, pelanggan diberikan [[kartu pintar]] (''smart card'') khusus, seperti [[DVB-CI]] untuk Eropa dan ''[[Point Of Deployment]]'' (POD) untuk IS atau diberi nama berbeda [[CableCard]].
Khusus ISDB, terdapat sistem bernama [[1seg]]. Setiap saluran dibagi lagi menjadi 13 segmen. 12 segmen dialokasikan untuk [[HDTV]] dan segmen sisanya, yang ke-13, digunakan untuk penerima pita sempit seperti televisi bergerak atau [[ponsel]].
Transisi dari pesawat televisi analog menjadi pesawat televisi digital membutuhkan penggantian perangkat pemancar televisi dan penerima siaran televisi. Agar dapat menerima penyiaran digital, diperlukan pesawat TV digital. Namun, jika ingin tetap menggunakan pesawat penerima televisi analog, penyiaran digital dapat ditangkap dengan alat tambahan yang disebut [[rangkaian konverter]] ([[Set Top Box]]). Sinyal siaran digital diubah oleh rangkaian konverter menjadi sinyal analog, dengan demikian pengguna pesawat penerima televisi analog tetap bisa menikmati siaran televisi digital. Dengan cara ini secara perlahan-lahan akan beralih ke teknologi siaran TV digital tanpa terputus layanan siaran yang digunakan selama ini.
===Interaksi===
Orang dapat berinteraksi dengan sistem DTV dengan berbagai cara, seperti lewat ''[[panduan jadwal acara]]'' (Electronic Program guide, EPG). Ada juga sistem televisi digital yang dapat memberikan umpan balik dari penyiar ke penerima, biasanya bagi pengguna televisi kabel, modem atau IPTV.
Beberapa dari sistem televisi digital mendukung ''[[video on demand]]'' menggunakan [[saluran komunikasi]] lokal, dengan cakupan yang terbatas.
===Parameter perlindungan penyiaran televisi digital===
Sinyal televisi digital tidak boleh bersinggungan satu sama lain, dan juga harus mengudara dengan televisi analog sampai analog dihentikan.
Tabel berikut memberikan rasio ''signal-to-noise'' dan ''signal-to-interference'' yang diperbolehkan untuk berbagai skenario interferensi. Tabel ini merupakan alat penting sebagai regulasi pengaturan penempatan dan daya pancar stasiun transmisi. TV digital lebih toleran terhadap interferensi daripada TV analog, dan inilah alasan kanal yang lebih sedikit bisa memasukkan semua stasiun televisi digital.
{| class="wikitable"
|-
! Parameter sistem<br /><small>(rasio perlindungan)</small>
! Kanada [13]
! AS [5]
! EBU [9, 12]<br /><small>ITU-mode M3</small>
! Jepang & Brasil [36, 37]<ref>ISDB-T (6 MHz, 64QAM, R=2/3), TV Analog (M/NTSC).<br /></ref>
|-
! C/N untuk Saluran AWGN
| +19.5 dB<br />(16.5 dB<ref name="protection_parameters_table_note_a">Parameter Kanada, C/(N+I) antarmuka saluran bersama DTV dan derau diwajibkan 16.5 dB.<br /></ref>)
| +15.19 dB
| +19.3 dB
| +19.2 dB
|-
! DTV satu saluran ke TV analog
| +33.8 dB
| +34.44 dB
| +34 ~ 37 dB
| +38 dB
|-
! TV analog satu saluran ke DTV
| +7.2 dB
| +1.81 dB
| +4 dB
| +4 dB
|-
! DTV satu saluran ke DTV
| +19.5 dB<br />(16.5 dB<ref name="protection_parameters_table_note_a" />)
| +15.27 dB
| +19 dB
| +19 dB
|-
! DTV Saluran Sebelah Lebih Rendah ke TV analog
| −16 dB
| −17.43 dB
| −5 ~ −11 dB<ref name="protection_parameters_table_note_c">Tergantung sistem TV analog.</ref>
| −6 dB
|-
! DTV Saluran Sebelah Lebih Tinggi ke TV analog
| −12 dB
| −11.95 dB
| −1 ~ −10<ref name="protection_parameters_table_note_c" />
| −5 dB
|-
! TV analog Saluran Sebelah Lebih Rendah ke DTV
| −48 dB
| −47.33 dB
| −34 ~ −37 dB<ref name="protection_parameters_table_note_c" />
| −35 dB
|-
! TV analog Saluran Sebelah Lebih Tinggi ke DTV
| −49 dB
| −48.71 dB
| −38 ~ −36 dB<ref name="protection_parameters_table_note_c" />
| −37 dB
|-
! DTV Saluran Sebelah Lebih Rendah ke DTV
| −27 dB
| −28 dB
| −30 dB
| −28 dB
|-
! DTV Saluran Sebelah Lebih Tinggi ke DTV
| −27 dB
| −26 dB
| −30 dB
| −29 dB
|}
== Lihat pula ==
Baris 92 ⟶ 125:
* [[DVB]]
* [[IPTV]]
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.beritaiptek.com/zberita-beritaiptek-2006-01-11-Menyongsong-Era-TV-Digital.shtml "Menyongsong Era TV Digital"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080429091920/http://www.beritaiptek.com/zberita-beritaiptek-2006-01-11-Menyongsong-Era-TV-Digital.shtml |date=2008-04-29 }}, Berita Iptek
* {{id}} [http://jardiknas.depdiknas.go.id/index.php/eadministrasi/informasi/720-televisi-digital "Televisi Digital"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20091015045102/http://jardiknas.depdiknas.go.id/index.php/eadministrasi/informasi/720-televisi-digital |date=2009-10-15 }}, Depdiknas
* {{id}} [http://www.detikinet.com/read/2009/06/26/165910/1154734/328/lisensi-tv-analog-dihentikan-bertahap "Lisensi TV Analog Dihentikan Bertahap"], Detik iNet
* {{id}} [http://www.dtvanswers.com/ "Era Menuju ke Televisi Digital (DTV) Telah Tiba"], DTV Answer
* {{id}} [http://www.ristek.go.id/index.php?mod=News&conf=v&id=54 "Info Iptek TV Digital"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111128032704/http://www.ristek.go.id/index.php?mod=News&conf=v&id=54 |date=2011-11-28 }}, Ristek
* {{id}} [http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2009/09/14/80506/18/Selamat.Datang.Televisi.Digital "Selamat Datang Televisi Digital"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150218083737/http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2009/09/14/80506/18/Selamat.Datang.Televisi.Digital |date=2015-02-18 }}, Suara Merdeka
* {{id}} [http://arsip.televisiana.net/?p=72 "Perlunya TV Digital di Indonesia"]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, Televisiana
* {{en}} [http://www.electronics.howstuffworks.com/dtv.htm "How Digital Television Works"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20091020025234/http://electronics.howstuffworks.com/dtv.htm |date=2009-10-20 }}, How Stuff Works
* {{en}} [http://www.slate.com/id/2220284 "Digital TV is Here. Please Remain Calm!"], Slate Magazine
|