Wirausahawan kebijakan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InsanTeknika (bicara | kontrib)
Penambahan info
k ~
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 2:
 
== Kerangka kerja ==
Dalam konteks analisis kebijakan, [[Kewiraswastaan|wirausahawan]] kebijakan sering beroperasi dalam kerangka kerja "Multiple Streams" yang dikembangkan oleh John W. Kingdon. Kerangka ini mengidentifikasi tiga aliran yang berpengaruh dalam proses kebijakan: aliran masalah (problem stream), aliran kebijakan (policy stream), dan aliran politik (politics stream). Wirausahawan kebijakan berperan dalam menyatukan ketiga aliran ini saat ada peluang untuk memperkenalkan kebijakan baru. Misalnya, mereka dapat menghubungkan masalah yang diakui publik dengan solusi kebijakan yang praktis dan mendapatkan dukungan politik yang diperlukan untuk penerapannya​penerapannya. <ref name=":0">{{Cite book|last=Kingdon|first=John|date=2003|title=Agenda, Alternatif, dan Kebijakan Publik(Edisi ke-2nd)|location=New York|publisher=NY: Pearson|url-status=live}}</ref>
 
Orang-orang ini memiliki kepercayaan yang memungkinkan pendapat mereka didengar dibandingkan orang lain. Hal ini dapat berupa memiliki pengetahuan ahli mengenai suatu topik atau memegang posisi penting dalam sebuah perusahaan atau kelompok kepentingan khusus yang memungkinkan mereka mengambil keputusan. Seorang pengambil kebijakan biasanya memiliki jaringan besar orang-orang dengan pengaruh politik yang mereka manfaatkan ketika mendorong gagasan mereka ke depan. Kegigihan sangat penting bagi seorang pengambil kebijakan agar berhasil. Banyak waktu yang harus didedikasikan untuk ide mereka dengan memberikan pidato dan ceramah, menulis makalah dan berbicara di depan komite pemerintah jika mereka ingin sukses.<ref name=":0" />
 
== Kebijakan ==
Program kewirausahaan tidak boleh dipaksakan hanya untuk menambah jumlah wirausaha baru atau memperbaharui seluruh usaha yang sudah ada. Padahal, usaha mikro dan kecil yang tidak produktif harus dikurangi dengan memperkuat sektor formal dan membuka lapangan kerja bagi mereka yang sebelumnya tidak mempunyai kesempatan lain untuk bekerja. Oleh karena itu, kebijakan kewirausahaan harus menetapkan tujuan utama.
 
Tidak semua bisnis mempunyai dampak yang luas dan tidak berperan dalam pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, prioritas harus ditetapkan ketika merencanakan kebijakan perdagangan. Dengan berfokus pada wirausaha yang memiliki potensi pertumbuhan, diharapkan dapat menciptakan efek riak yang bermanfaat bagi semua orang yang terlibat. Peningkatan produktivitas dan taraf hidup secara keseluruhan secara otomatis membantu meningkatkan daya beli masyarakat, merekrut karyawan baru dan menstimulasi usaha mikro dan kecil lainnya, yang sebenarnya bukan merupakan tujuan utama kebijakan wirausaha.<ref>{{Cite web|last=UK|first=Doctrine|date=2022-11-29|title=Sesat Pikir Kebijakan Kewirausahaan|url=https://www.doctrineuk.org/articles/sesat-pikir-kebijakan-kewirausahaan/|website=DOCTRINE-UK {{!}} Doctoral Epistemic of Indonesian In the United Kingdom|language=en-US|access-date=2024-05-23}}</ref>
 
== Faktor keberhasilan ==