Kolera unggas: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika |
−Kategori:Penyakit burung dan unggas; +Kategori:Penyakit unggas menggunakan HotCat |
||
(16 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox medical condition
[[Berkas:Colera poyes schite.jpg|thumb|[[Ayam]] yang terkena penyakit kolera mengeluarkan [[diare]] berwarna hijau]] ▼
|name =
Kolera [[unggas]] atau dikenal juga dengan nama fowl cholerea disebabkan oleh [[bakteri bipoler]]<ref name="Mark">{{en}} Mark Pattison. 2008. Poultry Diseases. Beijing : Elsivier</ref>. Penyakit ini ditemukan pada awal abad ke-18. Pertama kali penyakit ini pertama kali ditemukan di daerah [[Amerika Utara]] pada tahun 1943-1944<ref name="Mark"/>. Penyakit ini pada tahun 2011 menyebabkan [[kematian]] pada [[bebek]] di daerah [[Kanada]] dan terjadi penyebaran wabah hingga ke daerah greenland<ref name="Mark"/>. Persebaran penyakit ini dapat terjadi secara perlahan maupun mendadak<ref name="Bambang">Bambang Agus Murtidjo. 1992. Pengendalian Hama Dan Penyakit Ayam. Yogyakarta : Kanisius</ref>. Penyakit ini dapat disebabkan karena [[makanan]] dan [[minuman]] yang di konsumsi secara langsung<ref name="Bambang"/>. Selain itu, karena unggas merupakan salah satu hewan yang bersifat [[coprophagi]] penularan melalui kotoran yang dikeluarkan<ref name="Bambang"/>.▼
|synonym =
|image = Colera poyes schite.jpg
|image_size =
|alt =
▲
|pronounce =
|specialty = <!--from Wikidata; can be overwritten-->
|penderita = <!--jika penyakit tidak hanya diderita oleh manusia (multispesies)-->
|types =
|causes = ''[[Pasteurella multocida]]''
|risks =
|symptoms =
|complications =
|onset =
|duration =
|diagnosis =
|differential =
|prevention =
|treatment =
|medication =
|prognosis =
|distribution =
|prevalence =
|incidence =
|deaths =
}}
▲'''Kolera [[unggas]]'''
.<ref name="Bambang"/>
Setelah di lakukan beberapa [[
Pada bentuk penyakit yang tidak ganas atau kronis ayam akan memiliki karakteristik seperti dibawah ini:<ref name="Bambang"/>
* terlihat lesu,<ref name="Bambang"/>
* nafsu makan hilang,<ref name="Bambang"/>
* suhu badan naik,<ref name="Bambang"/>
* pial dan jengger berubah warna menjadi merah kebiru-biruan,<ref name="Bambang"/>
* diare yang berair berwarna putih kekuning-kuningan kemudian berubah menjadi kehijau-hijauan,<ref name="Bambang"/>
* gangguan pernafasan.<ref name="Bambang"/>
Sedangkan pada penyakit yang akut biasanya terjadi kematian sebelun terjadinya tanda-tanda tersebut secara mendadak.<ref name="Bambang"/>
Proses penangan dari wabah ini adalah dengan melakukan [[injeksi]] berkala kepada [[unggas]] dan memisahkan [[unggas]] yang terkena wabah ini karena dapat bersifat [[kanibal]].<ref name="Mark"/><ref name="Bambang"/>
Jika tidak ada perbedaan yang nyata setelah di lakukan penangan maka akan terjadi [[kematian]] dalam waktu kurang dari satu minggu.<ref name="Bambang" /> Untuk itu, diperlukan langkah yang bersifat preventif seperti menghindari pemberian pakan dengan bahan dasar dedak atau bekatul karena bahan tersebut mudah mengalami pembusukan dalam crop ([[tembolok]]) sehingga berpotensi menimbulkan bakteri pembawa penyakit.
Efektivitas biosecurity dan [[sanitasi]] kandang juga perlu diperketat untuk meminimalisir penyebaran bakteri dari vektor (pembawa) penyakit seperti lalu lintas kendaraan (kendaraan pengangkut pakan, pengangkut telur), manusia, hewan liar (cicak, tikus, ular, kucing dan lainnya), [[serangga]], sirkulasi udara, dan air.
== Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori:
|