Masjid: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Helmitan (bicara | kontrib)
k menambahkan artikel tentang karpet masjid
Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan VisualEditor
k Penambahan informasi #1Lib1Ref #1Lib1RefID
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(16 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[File:Exterior of Sultan Ahmed I Mosque in Istanbul, Turkey 002.jpg|thumb|[[Masjid Biru]] di [[Istanbul]], [[Turki]].]]
{{Islam|culture}}
'''Masjid''' (serapan dari {{lang-ar|مَسْجِد|masjid}}, {{IPA-ar|mǝsdʒid|pron}}; secara harfiah "tempat [[sujud]]"), merupakan tempat [[salat]] bagi [[Muslim|umat Islam]].<ref name="ODI">{{Cite encyclopedia|title=Mosque|editor=John L. Esposito|encyclopedia=The Oxford Dictionary of Islam|publisher=Oxford University Press|year=2014|url=http://www.oxfordislamicstudies.com/article/opr/t125/e1552}}</ref> Masjid biasanya tertutup bangunan, tetapi bisa menjadi tempat salat ([[sujud]]) dilakukan, termasuk halaman luar.<ref>Longhurst, Christopher E; Theology of a Mosque: The Sacred Inspiring Form, Function and Design in Islamic Architecture, Lonaard Journal. Mar 2012, Vol. 2 Issue 8, p3-13. 11p. “Since submission to God is the essence of divine worship, the place of worship is intrinsic to Islam’s self-identity. This ‘place’ is not a building per se but what is evidenced by the etymology of the word ‘mosque’ which derives from the Arabic ‘masjid’ meaning ‘a place of sujud (prostration).’</ref><ref>Colledge, R. (1999). The mosque. In: Mastering World Religions. Macmillan Master Series. Palgrave, London. https://doi.org/10.1007/978-1-349-14329-0_16 “A mosque is a building where Muslims bow before Allah to show their submission to His will. It is not necessary to have a building to do this. Muhammad said that ‘Wherever the hour of prayer overtakes you, you shall perform the prayer. That place is the mosque’. In his early days in Makkah there was no mosque, so he and his friends would pray anywhere.”</ref>
 
Awalnya masjid adalah tempat salat sederhana bagi [[Muslim|umat Islam]], dan mungkin merupakan ruang terbuka daripada bangunan.{{sfn|Grabar|1969|p=34|ps=: "The main characteristic, then, of this first stage was the creation of a space which served exclusively Muslim purposes and which, in cities that were entirely Muslim, existed on two separate levels of exclusivity. The word masjid is always associated with these spaces, but it does not yet possess any formal structure nor does it have any precise function other than that of excluding non-Muslims."}} Pada tahap pertama [[arsitektur Islam]], 650-750, masjid terdiri dari ruang terbuka dan tertutup yang dikelilingi oleh dinding, seringkali dengan [[menara]] tempat [[azan]] dikeluarkan.{{sfn|Grabar|1969|p=34-35|ps=: "A second stage occurred between 650 and 750. To my knowledge, twenty-seven masjids from this period are archaeologically definable… All mosques had a certain relationship between open and closed covered spaces. The problems posed by this relationship pertain primarily to the history of art, except on one point, which is the apparent tendency to consider the covered parts as the bayt al-salat, i.e. place of prayer, and the rest of the building as an overflow area for prayer. All these buildings were enclosed by walls and did not have an exterior façade. Their orderly form appeared only from the inside where the balance between open and covered spaces served, among other things, to indicate the direction of qibla. Their only outward symbol was the minaret, a feature which appeared early in mosques built in old cities with predominantly non-Muslim populations and only later in primarily Muslim ones."}} Bangunan masjid biasanya berisi ''[[mihrab]]'' dipasang di dinding yang menunjukkan arah [[Kiblat]] ke [[Makkah]],<ref name=ODI/> dan fasilitas [[wudu]].<ref name=ODI/><ref name="campo">{{Cite encyclopedia |year=2009 |title=Mosque |encyclopedia=Encyclopedia of Islam |publisher=Infobase Publishing |editor=Juan Eduardo Campo |author=Nuha N. N. Khoury}}</ref> [[Mimbar]], tempat di mana [[Khutbah (Islam)|khutbah]] [[salat Jumat]] disampaikan, dulunya adalah karakteristik masjid pusat kota, tetapi sejak itu menjadi umum di masjid-masjid kecil.<ref name=EIMW/><ref name=ODI/> Masjid biasanya memiliki ruang terpisah untuk pria dan wanita.<ref name=ODI/> Pola dasar organisasi ini mengambil bentuk yang berbeda tergantung pada wilayah, periode, dan [[mazhab]].<ref name=campo/>
 
Masjid umumnya berfungsi sebagai lokasi untuk salat, buka puasa [[Ramadan]], [[Salat jenazah|salat Jenazah]], pelaksanaan [[pernikahan]] dan bisnis, pengumpulan dan distribusi sedekah, serta tempat penampungan [[tunawisma|tunawisma,]].<ref name=ODI/><ref name=EIMW>{{Cite encyclopedia|author=Patrick D. Gaffney|title=Masjid|editor=Richard C. Martin|encyclopedia=Encyclopedia of Islam and the Muslim World|publisher=MacMillan Reference|year=2004}}</ref> tempat tinggalnya orang-orang bertakwa, tempat berkumpul kaum [[Muslim|muslimin]] setiap hari, markas untuk mengadakan [[muktamar]] (pertemuan besar), tempat [[Musyawarah|bermusyawarah]] dan saling memberi nasehat, tempat bertemu untuk saling mengenal dan persatuan, dan tempat menumbuhkan semangat saling tolong menolong dalam kebaikan.<ref>{{Cite book|last=Wanili|first=Khairuddin|date=2014|title=ENSIKLOPEDI MASJID|location=Jakarta Timur|publisher=Darus Sunnah Press|isbn=9789793772707|pages=xiii|url-status=live}}</ref> Secara [[Historisisme|historis]], masjid telah berfungsi sebagai pusat komunitas, pengadilan, dan sekolah agama. Di zaman modern, mereka juga mempertahankan perannya sebagai tempat pengajaran dan debat agama.<ref name=ODI/><ref name=EIMW/> Kepentingan khusus diberikan kepada [[Masjidilharam]] (pusat haji), [[Masjid Nabawi]] di [[Madinah]] (tempat pemakaman [[Muhammad]]) dan [[Masjidilaqsa]] di [[Yerusalem]] (diyakini sebagai tempat kenaikan Muhammad ke surga).<ref name=ODI/>
 
Dengan [[penyebaran Islam]], masjid berlipat ganda di seluruh dunia Islam. Terkadang [[gereja]] dan kuil diubah menjadi masjid, yang memengaruhi gaya arsitektur Islam.<ref name=EIMW/> Sementara sebagian besar masjid pra-modern didanai oleh sumbangan amal,<ref name="ODI" /> peningkatan peraturan pemerintah tentang masjid besar telah diimbangi dengan munculnya masjid yang didanai swasta, banyak di antaranya berfungsi sebagai basis untuk berbagai organisasi [[Revivalisme (arsitektur)|revivalis]] [[Islam]] dan aktivitas sosial.<ref name=EIMW/> Masjid telah memainkan sejumlah peran politik. Tingkat kehadiran masjid sangat bervariasi tergantung pada wilayah.
Baris 37:
Masjid pertama kali didirikan di [[Kesultanan Utsmaniyah]] pada abad ke 11 Masehi, di mana pada saat itu orang-orang Turki mulai masuk agama Islam. Beberapa masjid awal di Turki adalah [[Aya Sofya]], di mana pada zaman Bizantium, bangunan Aya Sofya merupakan sebuah katedral. [[Kesultanan Utsmaniyah]] memiliki karakteristik arsitektur masjid yang unik, terdiri dari kubah yang besar, menara dan bagian luar gedung yang lapang. Masjid di Kesultanan Usmaniyah biasanya mengolaborasikan tiang-tiang yang tinggi, jalur-jalur kecil di antara saf-saf, dan langit-langit yang tinggi, juga dengan menggabungkan [[mihrab]] dalam satu masjid.<ref>{{cite web|url=http://www.ccds.charlotte.nc.us/History/MidEast/04/Jpitts/Jpitts.htm|accessdate=2006-04-07|title=Mosques|publisher=Charlotte Country Day School|archive-date=2006-05-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20060507204557/http://www.ccds.charlotte.nc.us/History/MidEast/04/Jpitts/Jpitts.htm|dead-url=yes}}</ref> Sampai saat ini, [[Turki]] adalah rumah dari masjid yang berciri khas arsitektur Utsmaniyah.
 
Secara bertahap, masjid masuk ke beberapa bagian di [[Eropa]]. Perkembangan jumlah masjid secara pesat mulai terlihat seabad yang lalu, ketika banyak [[imigran]] [[Muslim]] yang masuk ke Eropa. Kota-kota besar di [[Eropa]], seperti [[München]], [[London]] dan [[Paris]] memilki masjid yang besar dengan kubah dan menara. Masjid ini biasanya terletak di daerah urban sebagai pusat komunitas dan kegiatan sosial untuk para muslim di daerah tersebut. Walaupun begitu, seseorang dapat menemukan sebuah masjid di Eropa apabila di sekitar daerah tersebut ditinggali oleh kaum Muslim dalam jumlah yang cukup banyak.<ref name="saudi-arm">{{cite news|url= http://www.saudiaramcoworld.com/issue/198504/muslims.in.china-the.mosques.htm|accessdate=2006-04-17|last=Lawton|first=John|date=January/February 1979|pages=9–14|org=Saudi Aramco World|title=Muslims in Europe: The Mosque}}</ref> Masjid pertama kali muncul di [[Amerika Serikat]] pada awal abad ke 20. Masjid yang pertama didirikan di [[Amerika Serikat]] adalah di daerah [[Cedar Rapids]], [[Iowa]] yang dibangun pada kurun akhir 1920an. Bagaimanapun, makin banyak imigran Muslim yang datang ke [[Amerika Serikat]], terutama dari [[Asia Selatan]], jumlah masjid di [[Amerika Serikat]] bertambah secara drastis. Di mana jumlah masjid pada waktu 1950 sekitar 2% dari jumlah masjid di [[Amerika Serikat]], pada tahun 1980, 50% jumlah masjid di [[Amerika Serikat]] didirikan.<ref name="mosquesinamerica">{{Cite paper | coauthors=Bagby, Ihsan; Perl, Paul M.; and Froehle, Bryan T. | title=The Mosque in America: A National Portrait | publisher=[[Council on American-Islamic Relations]] | date=2001 | url=http://www.cair-net.org/mosquereport/Masjid_Study_Project_2000_Report.pdf | accessdate=2006-04-17 }} {{WebarchiveCite web |url=https://www.cair-net.org/mosquereport/Masjid_Study_Project_2000_Report.pdf |title=Salinan arsip |access-date=2021-02-27 |archive-date=2007-05-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070510015657/https://www.cair-net.org/mosquereport/Masjid_Study_Project_2000_Report.pdf |date=2007dead-05-10url=unfit }}</ref>
 
=== Perubahan tempat ibadah menjadi masjid ===
Baris 76:
 
=== Pendidikan ===
[[Berkas:Storks samarkandon Tupchiboshi Madrasa, Bukhara.jpg|jmpl|ka|200px|Madrasah Ulugh Beg, yang termasuk dalam kompleks masjid di [[Samarkand]], [[Uzbekistan]]]]
Fungsi utama masjid yang lainnya adalah sebagai tempat [[pendidikan]]. Beberapa masjid, terutama masjid yang didanai oleh pemerintah, biasanya menyediakan tempat belajar baik ilmu keislaman maupun ilmu umum. Sekolah ini memiliki tingkatan dari dasar sampai menengah, walaupun ada beberapa sekolah yang menyediakan tingkat tinggi. Beberapa masjid biasanya menyediakan pendidikan paruh waktu, biasanya setelah subuh, maupun pada sore hari. Pendidikan di masjid ditujukan untuk segala usia, dan mencakup seluruh pelajaran, mulai dari keislaman sampai [[sains]]. Selain itu, tujuan adanya pendidikan di masjid adalah untuk mendekatkan generasi muda kepada masjid. Pelajaran membaca [[Qur'an]] dan [[bahasa Arab]] sering sekali dijadikan pelajaran di beberapa negara berpenduduk Muslim di daerah luar Arab, termasuk [[Indonesia]]. Kelas-kelas untuk ''mualaf'', atau orang yang baru masuk Islam juga disediakan di masjid-masjid di [[Eropa]] dan [[Amerika Serikat]], di mana perkembangan agama Islam melaju dengan sangat pesat.<ref>{{cite book|title=Teaching Islam|last=Wheeler|first=Brannon M.|publisher=Oxford University Press US|date=August 1, 2002|id=ISBN 0-19-515225-5|chapter=Preface|pages=v|quote=and [Islam] remains the fastest growing religion both in the United States and worldwide}}</ref> Beberapa masjid juga menyediakan pengajaran tentang hukum Islam secara mendalam. Madrasah, walaupun letaknya agak berpisah dari masjid, tetapi tersedia bagi umat Islam untuk mempelajari ilmu keislaman.
 
Baris 122:
 
Pada masjid yang membangun menara, tinggi menara harus dibuat seperlunya dan tidak berlebihan. Selain itu, jumlah menara juga harus secukupnya saja. Jika suatu masjid telah memiliki [[pengeras suara]], maka pembangunan menara menjadi tidak wajib. Dana yang dimiliki oleh masjid untuk pembangunan menara dialihkan untuk pembangunan masjid lainnya.{{Sfn|Adil|2018|p=85}}
 
 
'''[https://alfatihkarpetmasjid.com Karpet Masjid]'''
 
 
'''Masjid adalah tempat ibadah agama islam, masjid memiliki tempat khusus dalam budaya kita dengan arsitektur dan dekorasinya. Karpet masjid juga merupakan salah satu elemen terpenting dari budaya ini.'''
 
'''MENCERMINKAN BUDAYA'''
 
'''Masjid yang merupakan tempat ibadah yang menampung banyak orang di siang hari menjadi tempat yang harus diperhatikan kebersihan dan ketertibannya. Itu dibuat atas dasar kebersihan dan keawetan di setiap bahan dan barang yang digunakan di dalamnya. Banyak masjid yang dibangun dalam budaya kita yang memiliki sejarah seribu tahun, termasuk dalam kategori artefak sejarah dan telah dilestarikan dari masa lalu hingga saat ini. Mereka selalu menjadi tempat yang mencerminkan budaya kita, tidak hanya dengan arsitektur interior dan eksteriornya, tetapi juga dengan karpet dan sulaman di dalamnya.'''
 
'''MODEL BERBEDA'''
 
'''Karpet masjid yang digunakan untuk keperluan di masjid juga bisa dijadikan sebagai aksesoris. Ada model karpet masjid dengan inti, karpet masjid dengan mihrab, dan karpet masjid murni. Selain itu, mereka lebih disukai karena kenyamanan dan kebersihannya. Karpet masjid murni yang tahan lama dapat digunakan selama bertahun-tahun di masjid yang menampung banyak orang di siang hari.'''
 
'''FITUR TENUN YANG LUAR BIASA'''
 
'''Fitur terpenting dari model karpet masjid wol adalah tenunannya yang padat. Karpet masjid yang digunakan oleh banyak orang bisa menjadi usang karena alasan ini. Namun, berkat tenunan yang padat pada model wol, ini juga merupakan model yang sangat tahan lama terhadap keausan. Selain menjaga kotoran, bakteri, jejak dan bau, itu juga lebih disukai karena fitur isolasi termal yang mencegah hilangnya energi. Sebelum membeli, kegunaan area penggunaan harus dipertimbangkan. Karpet wol masjid memberikan kenyamanan saat beribadah dengan strukturnya yang lembut dan tumpukan yang tinggi.'''
 
'''Bagaimana Memilih Karpet di Masjid?'''
 
'''Karpet masjid tidak diragukan lagi merupakan perlengkapan masjid yang sangat diperlukan. Penggunaan karpet masjid memiliki tempat yang sangat penting di masjid-masjid tempat shalat umat Islam. Karpet sangat diperlukan untuk masjid. Karpet merupakan produk yang sangat diperlukan bagi masyarakat yang datang ke masjid untuk beribadah dengan nyaman. Selain jemaah, banyak juga wisatawan yang berkunjung ke masjid-masjid, terutama peninggalan sejarah dan budaya. Penggunaan karpet sangat penting baik dari segi kenyamanan jemaah maupun pengunjung serta penampilan.'''
 
'''Masjid, tempat individu melakukan sholat, sangat sakral dan berharga bagi umat Islam. Oleh karena itu, waktu yang dihabiskan di masjid bagi individu harus nyaman dan nyaman.'''
 
'''Saat memilih karpet masjid; kenyamanan, keanggunan dan harmoni warna harus seimbang. Selain itu, karena karpet telah digunakan di masjid selama bertahun-tahun, karpet harus terbuat dari bahan yang lebih berkualitas dan tahan lama.'''
 
'''Apa Arti Pola Karpet Masjid?'''
 
'''Motif memiliki bahasa dan makna. Secara umum dibagi menjadi tiga kelompok.'''
 
'''Yang pertama adalah motif yang melambangkan reproduksi, lebih tepatnya kelahiran. Jika dilihat sebagai struktur makna, dapat dikatakan bahwa pola karpet masjid melambangkan orang. Motif-motif yang bermula dari kelahiran dan perkembangbiakan manusia kedua melambangkan kehidupan. Sedangkan pola air yang mengalir melambangkan kehidupan dasar, melambangkan kehidupan dengan pola keluarga dan motif binatang. Pola kematian umumnya ditunjukkan pada burung. Tidak hanya kematian, beberapa pola burung melambangkan kejahatan, sementara beberapa motif burung melambangkan kebaikan.'''
 
'''Bagaimana Penentuan Warna Karpet Masjid?'''
 
'''Warna karpet masjid biasanya terdiri dari warna-warna utama. Unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam hal warna harus sesuai dengan arsitektur, tidak mudah kotor, dan tidak mengganggu jamaah selama beribadah.'''
 
'''Kenyamanan, kenyamanan dan keanggunan harus bersama'''
 
'''Kualitas karpet masjid berarti berkualitas, dengan sentuhan kaki yang lembut saat melangkah masuk masjid, dan karpet yang tidak akan mengganggu saat sujud.'''
 
'''Kualitas karpet masjid harus diutamakan agar orang yang datang ke masjid tidak akan terganggu saat menyandarkan kepala saat sujud. Kualitas karpet juga mengemuka di sini. Karena karpet keras, yang bisa kita sebut kain flanel, akan mengganggu jemaah, kita sebaiknya memilih tekstur yang lebih lembut. Saat memilih warna, suasana masjid dan warna motif di masjid harus diperhatikan. Membersihkan Karpet Masjid Saat kita sujud saat sholat, membersihkan karpet terkadang terlintas di pikiran kita. Fakta bahwa kita sebagai masyarakat muslim yang bertindak dengan filosofi “kebersihan bersumber dari iman” menunjukkan bahwa kita memperhatikan kebersihan masjid, khususnya karpet masjid.'''
 
'''Mengapa Memilih Karpet Masjid Yang Bagus Saat Memilih Karpet Masjid?'''
 
'''Karpet Masjid telah diproses dengan cermat sejak saat pertama kali diproduksi, dengan melambangkan motif yang berbeda di setiap detailnya, karpet ini menjadi hidup dengan desain yang masuk akal bagi orang yang akan beribadah. Dengan strukturnya yang bebas kuman, dipastikan orang yang bersentuhan dengan karpet masjid akan merasa nyaman. Karpet masjid yang khusus diproduksi untuk masjid diterapkan sesuai dengan struktur arsitektur masjid. Diproduksi dengan mengutamakan kenyamanan, dan dengan teksturnya yang lembut tidak membuat siapapun nyaman bersentuhan dengan karpet.'''
 
'''Dengan Kualitas dan Keanggunan Karpet Masjid,  Masjid Mendapatkan Keanggunan yang Layak'''
 
'''Masjid telah ada di seluruh dunia selama bertahun-tahun sebagai bagian integral dari arsitektur, yang merupakan salah satu bidang seni yang mengakar dalam sejarah manusia. Masjid, tempat suci Islam, telah menjadi simbol kota tempat mereka berada dengan ciri sejarah, budaya dan arsitekturnya; Mereka menjamu banyak pengunjung untuk tujuan ibadah dan wisata.'''
 
'''Karpet yang layak untuk dekorasi dan tekstur historis masjid, yang merupakan tempat penting yang mencerminkan budaya kita, memiliki tempat penting dalam hal memberikan kenyamanan kepada para tamu dan menjadi elemen dekoratif pelengkap arsitektur eksterior dan interior masjid. Dalam pemilihan karpet masjid, juga dikenal sebagai karpet poliamida, perhatian khusus harus diberikan pada pelestarian tempat ibadah yang sehat dan higienis serta dekorasi dan visual masjid.'''
 
'''Pelengkap Elegan Dekorasi Masjid dengan Desainnya yang Unik dan Stylish'''
 
'''Karpet masjid diproduksi dengan desain yang unik dan bergaya modern, yang sangat penting dalam budaya dan cocok untuk tekstur masjid bersejarah. Karpet masjid sebagai pelengkap dekorasi masjid yang elegan, juga disebut karpet poliamida, berbagai pola dan tekstur dan warna sesuai dengan permintaan dan harapan.'''
 
'''Karpet Masjid Bebas Bakteri dan Tahan Lama'''
 
'''Karena merupakan area yang luas di mana umat Islam berkumpul untuk beribadah, masjid menampung banyak tamu di siang dan malam hari. Karena masjid adalah simbol budaya kota tempat mereka berada, masjid sering dikunjungi oleh jamaah dan turis. Karpet yang digunakan di masjid-masjid yang dikunjungi untuk ibadah dan wisata harus sehat, bebas bakteri, dan tahan lama.'''
 
'''Model karpet masjid, disebut juga karpet poliamida, yang kami tawarkan dengan kualitas, sangat penting untuk menjaga dan memelihara kebersihan di masjid yang populasi pengunjungnya tinggi, dengan strukturnya yang bebas bakteri. Anda dapat memilih produk dengan motif dan corak yang sesuai dengan preferensi Anda di antara model karpet masjid, yang dapat digunakan dalam waktu lama dengan strukturnya yang tahan lama.'''
 
 
=== Kubah ===
[[Berkas:Bruckhaufen (Wien) - Moschee, Hauptportal.JPG|jmpl|200px|Masjid dengan kubah yang besar di [[Pusat Islam [[Wina]]]]
Kubah juga merupakan salah satu ciri khas dari sebuah masjid. Seiring waktu, kubah diperluas menjadi sama luas dengan tempat ibadah di bawahnya. Walaupun kebanyakan kubah memakai bentuk setengah bulat, masjid-masjid di daerah [[India]] dan [[Pakistan]] memakai kubah berbentuk bawang.<ref>{{cite book|title=Architecture of Mughal India|url=https://archive.org/details/architectureofmu0000ashe|last=Asher|first=Catherine B.|date=September 24, 1992|publisher=Cambridge University Press|pages=[https://archive.org/details/architectureofmu0000ashe/page/256 256]|id=ISBN 0-521-26728-5|chapter=Aurangzeb and the Islamization of the Mughal style}}</ref>
[[Berkas:Interiormosquekrekelstraatnijmegen.jpg|jmpl|kiri|200px|Salah satu sudut dalam Masjid dengan [[Mihrab]] pada bagian tengah ruangan]]
 
Baris 212 ⟶ 149:
{{main|Wudhu}}
Masjid merupakan tempat yang suci, maka jamaah yang datang ke masjid harus dalam keadaan yang suci pula. Sebelum masuk masjid, jemaah harus berwudhu di tempat wudhu yang telah disediakan. Selain itu, jemaah tidak boleh masuk ke masjid dengan menggunakan sepatu atau sandal yang tidak bersih. Jemaah sebisa mungkin harus dalam keadaan rapi, bersih, dan tidak dalam keadaan junub. Seorang jamaah dianjurkan untuk [[sikat gigi|bersiwak]] sebelum masuk ke masjid, untuk menghindari bau mulut.<ref>{{cite web|url=http://www.sunnipath.com/Resources/PrintMedia/Hadith/H0002P0016.aspx |publisher=SunniPath |work=SunniPath Library |accessdate=2006-07-12 |title=Chapter 16. The Description of the Prayer}}</ref>
[[Berkas:Mesjid Ar-Rahman.JPG|jmpl|kiri|200px|Mesjid[[Masjid Ar-Rahman]] di [[Pekanbaru]]]]
=== Pakaian ===
[[Islam|Agama Islam]] menganjurkan untuk berpakaian rapi, sopan, dan bersih dalam beribadah. Jemaah laki-laki dianjurkan memakai baju yang longgar dan bersih. Jamaah perempuan diharuskan memakai jubah yang longgar atau memakai hijab. Baik jemaah laki-laki maupun perempuan tidak boleh memakai pakaian yang memperlihatkan [[aurat]]. Kebanyakan umat Islam memakai baju khas [[Timur Tengah]] seperti jubah atau hijab.<ref name="teach-islam" /> Pakaian harus baik sesuai Firman Allah dalam Al-Qur'an surah Al-Araf ayat 31 memerintahkan memakai pakaian indah pada saat memasuki masjid.
 
 
=== [[Konsentrasi di masjid]] ===
Masjid sebagai tempat untuk beribadah tidak boleh diganggu ketenangannya. Pembicaraan dengan suara yang keras di sekitar masjid yang dapat mengganggu jamaah di masjid dilarang. Selain itu, orang tidak boleh berjalan di depan jemaah yang sedang salat.<ref>{{cite paper |author=Connecting Cultures, Inc. |title=Building Cultural Competency: Understanding Islam, Muslims, and Arab Culture |publisher=Connecting Cultures, Inc. |url=http://www.maec.org/2004conferencepapers/ismail.doc |page=p. 15 |format=Doc |accessdate=2006-07-12 }} {{WebarchiveCite web |url=http://www.maec.org/2004conferencepapers/ismail.doc |title=Salinan arsip |access-date=2007-12-07 |archive-date=2006-07-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20060724145207/http://www.maec.org/2004conferencepapers/ismail.doc |date=2006dead-07-24url=yes }}</ref> Para jemaah juga dianjurkan untuk memakai pakaian yang tidak bertulisan maupun berwarna supaya menjaga kekhusyuan salat.
[[Berkas:Mosque of Schwetzingen Castle.jpg|jmpl|kiri|200px|[[Masjid Schwetzingen]] di [[Jerman]]]]
=== Pemisahan gender ===
Pemisahan antara lelaki dan perempuan di masjid sangat penting, agar tidak menimbulkan syahwat. Posisi jemaah wanita di masjid adalah di belakang jemaah pria. Nabi islam [[Muhammad]] dalam hadisnya mengatakan:
{{Kutipan|"Tempat ibadah terbaik bagi perempuan adalah di rumah."}} Bahkan khalifah rasyidin, [[Umar bin Khattab]] melarang wanita untuk salat di masjid.<ref>{{cite web |url=http://www.usc.edu/dept/MSA/humanrelations/womeninislam/womeninsociety.html#mosque |accessdate=2006-04-15 |title=Women in Society |work=Compendium of Muslim Texts |publisher=University of Southern California |last=Doi |first=Abdur Rahman I. |archive-date=2006-04-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20060409200739/http://usc.edu/dept/MSA/humanrelations/womeninislam/womeninsociety.html#mosque |dead-url=yes }}</ref> Pada beberapa masjid di [[Asia Tenggara]] dan [[Asia Selatan]], jemaah perempuan dipisahkan dengan sebuah hijab atau dibedakan lantainya. Sedangkan di [[Masjidil Haram]], jemaah perempuan dan anak-anak diberi tempat khusus untuk beribadah.<ref>{{cite news|url=http://www.columbiajournalist.org/rw1_dinges/2005/article.asp?subj=national&course=rw1_dinges&id=624|accessdate=2006-04-09|date=[[2006-01-26]]|title=Muslim Women Seek More Equitable Role in Mosques|last=Rezk|first=Rawya|publisher=The Columbia Journalist|archive-date=2006-05-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20060527161519/http://www.columbiajournalist.org/rw1_dinges/2005/article.asp?subj=national&course=rw1_dinges&id=624|dead-url=yes}}</ref>
 
=== [[Non-muslim di masjid]]. ===
Berdasarkan pendapat kebanyakan ulama, penganut selain Islam diperbolehkan untuk masuk ke masjid, selama mereka tidak makan atau tidur di dalamnya. Tapi, [[Mazhab Maliki]] memiliki pendapat lain yang melarang penganut selain Islam untuk masuk ke masjid dalam keadaan apa pun.<ref name="mawardi112" />
 
Baris 235 ⟶ 172:
 
== Larangan ==
Pada hadis lainnya, pemakmuran masjid secara berlebihan dijadikan tanda kiamat. Dalam hadis yang diriwayatkan dari Anas bin Malik, membangga-banggakan masjid menjadi pertanda akan terjadinya kiamat. Kegiatan membangga-banggakan masjid ini berupa kegiatan memberikan hiasan-hiasan pada masjid dan mengadakan perlombaan atasnya. Kegiatan menghias masjid mulai dilarang pada masa khalifah Umar bin Khattab. Kegiatan ini dianggap mengganggu ibadah [[Salat lima waktu|salat]] dan merupakan perbuatan yang sia-sia dan berlebihan. Pelarangan ini pertama kali diberlakukan pada [[Masjid Nabawi]].{{Sfn|Adil|2018|p=83}} Umar bin Khattab melarang pengecatan Masjid Nabawi dengan warna [[merah]] atau [[kuning]].{{Sfn|Adil|2018|p=83-84}} An-Nawawi menetapkan kegiatan menghiasi masjid dengan kedudukan [[makruh]].{{Sfn|Adil|2018|p=84}}
 
== Referensi ==
Baris 263 ⟶ 200:
 
[[Kategori:Masjid| ]]
[[Kategori:Arsitektur Islam|Masjid]]
[[Kategori:Seni rupa Islam]]
[[Kategori:Bangunan Islam]]