Navigasi Polinesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Rute-rute: perbaikan kecil |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. |
||
(30 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Hokule'aSailing2009.jpg|ka|jmpl|250x250px|Hokule'a, kano Hawaii ganda yang berlayar dari [[Honolulu]]
[[Berkas:Priests_traveling_across_kealakekua_bay_for_first_contact_rituals.jpg|ka|jmpl|250x250px|Navigator Hawaii berlayar dengan multi-kano, sekitar tahun 1781.]]
'''Navigasi Polinesia''' tradisional digunakan selama ribuan tahun
Navigasi Polinesia menggunakan beberapa instrumen navigasi,
Kedua teknik [[pencarian jalan]] dan metode konstruksi [[Cadik|kano cadik]] telah disimpan sebagai [[Rahasia dagang|rahasia asosiasi]], tetapi
== Sejarah ==
{{See also|Hawaii kuno|Penemuan dan pemukiman Hawaii}}
[[
Sekitar tahun 3000 dan 1000 SM para penutur bahasa Austronesia berada tersebar di pulau-pulau [[Asia Tenggara]]; yang kemungkinannya berada dari [[Taiwan]],<ref name="howe20069298">{{Citation |title=Vaka Moana: Voyages of the Ancestors – the discovery and settlement of the Pacific |last=Howe |first=K. R |year=2006 |publisher=David Bateman |location=Albany, Auckland |pages=92–98}}</ref> sebagai suku dengan [[penduduk pribumi Taiwan|penduduk asli]] yang diperkirakan sebelumnya telah tiba dari daratan Cina Selatan, sekitar 8000 tahun yang lalu – ke ujung barat [[Mikronesia]]
== Kano-kano dan Navigasi ==
Orang-orang Polinesia menjumpai hampir setiap pulau di dalam [[Segitiga Polinesia]] yang luas dengan menggunakan perahu kano atau perahu gandeng ganda. Kano-kano bergandeng-ganda ini merupakan dua lambung besar, yang panjangnya sama, dan mengibas secara berdampingan. Ruang antara kano paralel
== Perangkat navigasi ==
[[
Terdapat banyak
== Teknik-teknik navigasi ==
Navigasi sangat bergantung pada pengamatan teratur serta hafalan; di mana Anda harus selalu waspada terhadap lingkungan Anda. Anda tidak bisa hanya melihat bintang-bintang dan tahu di mana Anda berada. Anda hanya dapat mengetahui di mana Anda berada jika Anda dapat menghafal dari mana Anda berlayar. Matahari adalah pemandu utama bagi para pelayar karena mereka dapat mengikuti titik-titik persisnya ketika naik dan terbenam; kemudian, pada waktu malam mereka akan beralih dengan menaiknya bintang-bintang dan menetapkan titik-titik. Dengan pengamatan terus-menerus, hadirnya pengetahuan untuk mengetahui dan mengingat kecepatan kano Anda (ketika kecepatannya melaju dan melambat), ke arah mana Anda menghadapinya, dan pada waktu berapa dari siang atau malam. Pada zaman dahulu, mereka tidak memiliki jam, kompas atau speedometer, tetapi mereka memiliki pikiran dan kemampuan untuk menghafal sekelilingnya. Ketika tidak ada bintang karena malam yang mendung atau selama tengah hari, para navigator ini akan menggunakan angin dan gelombang untuk memandu mereka.<ref>{{cite web|last1=Thompson|first1=Nainoa|title=On Wayfinding|url=http://archive.hokulea.com/ike/hookele/on_wayfinding.html|site= Polynesian Voyaging Society|accessdate=11 April 2018}}</ref> Para navigator Polinesia menggunakan berbagai macam teknik dengan menggunakan bintang-bintang, pergerakan arus laut dan pola-pola gelombang, pola interferensi udara dan laut yang disebabkan oleh pulau-pulau dan [[atoll]], serta burung-burung yang beterbangan, angin dan cuaca.<ref name="Gatty_1958">{{harvnb|Gatty|1958}}.</ref>
=== Pengamatan burung ===
Burung laut tertentu seperti [[White tern]] dan Noddy tern memakan ikan di pagi hari dan kembali beristirahat di darat di malam hari. Para navigator menggunakan burung-burung ini untuk membimbing mereka mendarat dengan mengikuti ke mana burung-burung tersebut terbang dari pagi, sehingga membimbing mereka ke arah daratan. Kebiasaan burung berubah selama musim bersarang yang merupakan hal lain yang harus diingat oleh para navigator ketika melakukan perjalanan. Secara umum, jika seorang navigator dapat membawa sekelompok besar burung laut, hal tersebut merupakan tanda yang jauh lebih dapat diandalkan untuk mendarat dibandingkan hanya mengikuti satu, dua atau sekelompok kecil burung-burung.<ref name="Lewis 1972">{{cite book|last1=Lewis|first1=David|title=We, the Navigators|url=https://archive.org/details/wenavigatorsanci0000lewi_a1c4|date=1972|publisher=University of Hawaii Press|location=HI|isbn=9780824802295}}</ref>
[[Harold Gatty]] menyarankan bahwa pelayaran Polinesia jarak jauh mengikuti jalur musiman [[migrasi burung]]. Di dalam "The Raft Book",<ref>"[http://blog.library.si.edu/tag/harold-gatty/ Be Your Own Navigator] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160306162405/http://blog.library.si.edu/tag/harold-gatty/ |date=2016-03-06 }}," ''Smithsonian Libraries Unbound'', 11 February 2016.</ref> yaitu sebuah pedoman bertahan hidup yang ditulis bagi angkatan militer AS selama Perang Dunia II, Gatty menguraikan berbagai teknik-teknik serikat navigasi Polinesia atau pilot yang mengalami kecelakaan di laut, supaya dapat menggunakannya sehingga menemukan jalan ke arah daratan. Beberapa referensi di dalam tradisi lisan mereka tentang burung-burung yang beterbangan
=== Navigasi dengan bintang-bintang ===▼
▲Beberapa referensi di dalam tradisi lisan mereka tentang burung-burung yang beterbangan dan beberapa mengatakan bahwa terdapat tanda-tanda dengan kisaran di darat yang menunjuk ke pulau-pulau yang jauh sejalan dengan [[West Pacific Flyway|Jalur Terabang Pasifik Barat]]. Sebuah perjalanan dari Tahiti, Tuamotus atau Kepulauan Cook ke Selandia Baru mungkin telah mengikuti migrasi dari [[kukuk berekor panjang]] (''Eudynamys taitensis'') seperti halnya pelayaran dari Tahiti ke Hawai{{okina}} saya bertepatan dengan jejak [[Plover emas pasific]] (''Pluvialis fulva'') dan [[curlew keriting]] (''Numenius tahitiensis''). Juga diyakini bahwa orang-orang Polinesia menggunakan burung-burung yang mengamati pantai seperti halnya yang dilakukan oleh para pelaut. Satu teori menyebutkan bahwa mereka akan mengambil [[burung pergata]] (''Fregata'') bersama dengan mereka. Burung-burung ini menolak mendarat di air karena bulu mereka akan menjadi basah kuyup yang membuat mereka tidak dapat terbang. Ketika para pelayar mengira mereka dekat dengan tanah mereka mungkin telah melepaskan burung itu, yang akan terbang ke arah daratan atau kembali lagi ke arah kano.<ref name="Gatty_1958" />
[[
Posisi bintang-bintang membantu memandu orang Polinesia melalui rute-rute pelayaran mereka. Bintang-bintang; sebagai lawan planet mampu mempertahankan posisi yang stabil sepanjang tahun. Satu-satunya hal yang berubah adalah waktu bintang menaik yang berubah secara musiman. Pelancong Polinesia akan mengikuti bintang di dekat cakrawala; apakah mereka baru saja naik atau mengatur serta menggunakan bintang-bintang khusus ini sebagai pemandu. Bintang-bintang ini digunakan untuk mengatur arah kano mereka hingga titik ketika bintang-bintang menaik terlalu tinggi, serta tidak lagi mudah diikuti. Setelah bintang yang mereka gunakan untuk memandu mereka naik terlalu tinggi, mereka menggunakan bintang berikutnya yang menaik dari bintang-bintang sebelumnya, yaitu titik yang tepat untuk memandu mereka selanjutnya. Garis lintang kano dan jalur yang diikuti menentukan berapa banyak bintang yang diperlukan para navigator untuk membawanya sampai tujuan.<ref name = "Lewis 1972" />
▲===Navigasi dengan bintang-bintang===
Untuk navigator di [[navigasi selestial]] yang berdekatan dengan khatulistiwa disederhanakan karena seluruh [[bola selestial]] telah terekspos. Setiap bintang yang melewati [[zenit]] (atas) berada pada [[ekuator sorestial]], yang merupakan dasar dari [[sistem koordinat khatulistiwa]]. Setiap bintang memiliki [[deklinasi]] tertentu, dan ketika mereka naik atau diatur, mereka memberikan [[bantalan (navigasi)|bantalan]] untuk navigasi. Bintang-bintang dipelajari dengan titik kompas, dengan membuat sebuah kompas bintang (daftar kompas bintang ~ 150 bintang, dalam beberapa sistem<ref>[[Harold Gatty]] (1958). ''[https://books.google.com/books?id=r7XDAgAAQBAJ&pg=PA45#v=onepage&q&f=false Nature Is Your Guide]'', p. 45</ref>). Sebuah kompas yang disederhanakan hanya memuat beberapa lusin bintang.<ref>[http://archive.hokulea.com/ike/hookele/star_compasses.html Star Compass diagrams with translations]</ref> Misalnya, di [[Kepulauan Caroline]] [[Mau Piailug]] mengajarkan navigasi alami dengan menggunakan [[Daftar bintang-bintang terpilih untuk navigasi|kompas bintang]] yang digambarkan di sini. Perkembangan "[[Compass rose#Sidereal compass rose|kompas-kompas bintang]]" telah dipelajari<ref>M.D. Halpern (1985) [http://nautarch.tamu.edu/pdf-files/Halpern-MA1985.pdf The Origins of the Carolinian Sidereal Compass], Master's thesis, [[Texas A & M University]]</ref> dan telah berteori yang telah berkembang dari [[pelorus (instrumen)
▲[[File:Mau-star-compass.png|thumb|Sebuah potret rekreasi dari kompas bintang dari Mau Piailug yang digambarkan dengan kerang-kerang di atas pasir, dengan Satawalese (Lihat label teks bahasa Trukic), yang telah digambarkan dan telah diterjemahkan oleh Masyarakat Pelayaran Polinesia.<ref>{{cite web |url=http://pvs.kcc.hawaii.edu/ike/hookele/star_compasses.html |archive-url=https://www.webcitation.org/5rkR1hSvX?url=http://pvs.kcc.hawaii.edu/ike/hookele/star_compasses.html |archive-date=5 August 2010 |title=Star Compasses |publisher=Polynesian Voyaging Society |deadurl=yes |df=dmy-all }}</ref>]]
▲Untuk navigator di [[navigasi selestial]] yang berdekatan dengan khatulistiwa disederhanakan karena seluruh [[bola selestial]] telah terekspos. Setiap bintang yang melewati [[zenit]] (atas) berada pada [[ekuator sorestial]], yang merupakan dasar dari [[sistem koordinat khatulistiwa]]. Setiap bintang memiliki [[deklinasi]] tertentu, dan ketika mereka naik atau diatur, mereka memberikan [[bantalan (navigasi)|bantalan]] untuk navigasi. Bintang-bintang dipelajari dengan titik kompas, dengan membuat sebuah kompas bintang (daftar kompas bintang ~ 150 bintang, dalam beberapa sistem<ref>[[Harold Gatty]] (1958). ''[https://books.google.com/books?id=r7XDAgAAQBAJ&pg=PA45#v=onepage&q&f=false Nature Is Your Guide]'', p. 45</ref>). Sebuah kompas yang disederhanakan hanya memuat beberapa lusin bintang.<ref>[http://archive.hokulea.com/ike/hookele/star_compasses.html Star Compass diagrams with translations]</ref> Misalnya, di [[Kepulauan Caroline]] [[Mau Piailug]] mengajarkan navigasi alami dengan menggunakan [[Daftar bintang-bintang terpilih untuk navigasi|kompas bintang]] yang digambarkan di sini. Perkembangan "[[Compass rose#Sidereal compass rose|kompas-kompas bintang]]" telah dipelajari<ref>M.D. Halpern (1985) [http://nautarch.tamu.edu/pdf-files/Halpern-MA1985.pdf The Origins of the Carolinian Sidereal Compass], Master's thesis, [[Texas A & M University]]</ref> dan telah berteori yang telah berkembang dari [[pelorus (instrumen) #instrumen kuno|pelorus kuno]].<ref name="Gatty_1958" />
Polinesia juga mengambil pengukuran ketinggian bintang untuk menentukan garis lintang mereka. Garis lintang pulau tertentu juga telah dikenal,
=== Gelombang besar ===
Polinesia juga menggunakan formasi gelombang dan ombak untuk bernavigasi. Banyak wilayah yang dapat dihuni di Samudra Pasifik merupakan kelompok pulau (atau atol) dalam rantai dengan panjang ratusan kilometer. Rantai-rantai pulau memiliki efek yang dapat diprediksi terhadap gelombang dan arus. Navigator yang tinggal di dalam kelompok pulau akan mempelajari pengaruh berbagai pulau terhadap bentuk, arah, dan gerak mereka dan akan mampu memperbaiki jalan mereka sesuai dengan perubahan yang mereka rasakan. Ketika mereka tiba di sekitar rantai pulau yang tidak mereka kenal, mereka mungkin dapat mengalihkan pengalaman mereka dan menyimpulkan bahwa mereka mendekati sekelompok pulau. Begitu mereka tiba cukup dekat dengan pulau tujuan, mereka akan mampu menentukan lokasinya dengan melihat burung-burung yang mendekati daratan, formasi awan tertentu, serta refleksi air dangkal yang dibuat di bagian bawah awan.
Energi yang ditransfer dari angin ke laut merupakan gelombang angin. Gelombang ini diciptakan ketika energi bergerak menjauh dari area sumber (seperti riak) yang dikenal sebagai gelombang besar. Ketika angin kuat di daerah sumber, yang ombaknya lebih besar. Semakin lama angin berhembus, semakin lama gelombang itu bertahan. Karena gelombang samudera dapat tetap konsisten selama berhari-hari, para navigator mengandalkannya untuk membawa kano mereka dalam garis lurus dari satu rumah pada kompas bintang ke sebuah rumah dengan nama yang sama di sisi lain cakrawala. Navigator tidak selalu bisa melihat bintang; karena ini, mereka bergantung pada gelombang lautan. Pola gelombang merupakan metode navigasi yang lebih andal daripada gelombang sebenarnya yang ditentukan oleh angin lokal. Gelombang tersebut bergerak dalam arah lurus yang membuatnya lebih mudah bagi navigator untuk menentukan apakah kano tersebut sedang menuju ke arah yang benar.<ref>{{cite book|last1=Gooley|first1=Tristan|title=How to Read Water: Clues, Signs & Patterns from Puddles to the Sea|year=2016|publisher=Hodder & Stoughton|location=NY|isbn=9781473615205}}</ref>
== Rute-rute ==
[[
Pada [[Pelayaran pertama dari James Cook|pelayaran pertamanya dari penjelajahan Pasifik]], Kapten James Cook memiliki layanan dari seorang navigator Polinesia, [[Tupaia (navigator)|Tupaia]], yang menggambar bagan pulau-pulau dalam {{convert|2000|mi|km}} radius (ke utara dan barat) dari pulau asalnya [[Ra'iatea]]. Tupaia memiliki pengetahuan tentang 130 pulau dan diberi nama 74 di bagannya.<ref name="Druett2">{{cite book |last1= Druett |first1= Joan|authorlink1= |title=Tupaia – The Remarkable Story of Captain Cook's Polynesian Navigator |url= |format= |accessdate= |year= 1987 |publisher=Random House, New Zealand|location= |language= |isbn=|oclc= |doi= |id= |page= |pages=226–227|chapter= |chapterurl= |quote= |ref= |bibcode= }}</ref> Tupaia telah bernavigasi dari Ra'iatea dalam perjalanan singkat ke 13 pulau. Dia belum mengunjungi Polinesia barat, karena sejak kakeknya, tingkat pelayaran oleh orang-orang Raiate yang telah berkurang ke kepulauan Polinesia timur. Kakek dan ayahnya telah pergi ke Tupaia; di mana pengetahuan tentang lokasi pulau-pulau besar di Polinesia barat serta informasi navigasi yang diperlukan untuk berlayar ke [[Fiji]], [[Samoa]] dan [[Tonga]].<ref name="Druett1">{{cite book |last1= Druett |first1= Joan|authorlink1= |title=Tupaia – The Remarkable Story of Captain Cook's Polynesian Navigator |url= |format= |accessdate= |year= 1987 |publisher=Random House, New Zealand|location= |language= |isbn=|oclc= |doi= |id= |page= |pages=218–233|chapter= |chapterurl= |quote= |ref= |bibcode= }}</ref> Tupaia dipekerjakan oleh Joseph Banks, yaitu seorang naturalis kapal, yang menulis bahwa Cook mengabaikan bagan Tupaia dan keahliannya sebagai seorang navigator.<ref name="O'Sullivan">{{cite book |title =In search of Captain Cook | first =Dan | last =O'Sullivan | author2= | month = | year =2008 | publisher =I.B. Taurus | page =[https://archive.org/details/insearchofcaptai0000osul/page/148 148] | url =
=== Subantarktik dan antarktika ===
[[
Terdapat perdebatan akademis tentang perluasan Polinesia yang berada di selatan.
Terdapat bukti material dari kunjungan Polinesia yang mendatangi beberapa [[Pulau-pulau subantarktika Selandia Baru|pulau-pulau ke arah selatan Selandia Baru]], yang berada di luar Polinesia. Sisa-sisa pemukiman Polinesia yang berasal dari abad ke-13 telah ditemukan di [[Pulau Enderby]] di [[Kepulauan Auckland]].<ref>O'Connor, Tom ''Polynesians in the Southern Ocean: Occupation of the Auckland Islands in Prehistory'' in New Zealand Geographic 69 (September–October 2004): 6–8</ref><ref>Anderson, Atholl J., & Gerard R. O'Regan "To the Final Shore: Prehistoric Colonisation of the Subantarctic Islands in South Polynesia" in ''Australian Archaeologist: Collected Papers in Honour of Jim Allen'' Canberra: Australian National University, 2000. 440–454.</ref><ref>Anderson, Atholl J., & Gerard R. O'Regan ''The Polynesian Archaeology of the Subantarctic Islands: An Initial Report on Enderby Island'' Southern Margins Project Report. Dunedin: Ngai Tahu Development Report, 1999</ref><ref>{{cite journal |last=Anderson |first=Atholl J. |title=Subpolar Settlement in South Polynesia |url=https://archive.org/details/sim_antiquity_2005-12_79_306/page/791 |journal=Antiquity |volume=79 |issue=306 |year=2005 |pages=791–800 |doi=10.1017/S0003598X00114930}}</ref>
Deskripsi dari pecahan tembikar Polinesia awal terkubur di [[Kepulauan Antipodes]]<ref>{{Cite journal|last=Te Ao Hou|first=|date=1967|title=The Maori Magazine|url=http://teaohou.natlib.govt.nz/teaohou/issue/Mao59TeA/c18.html|journal=|volume=|pages=|via=}}</ref> yang tidak berdasar, dan [[Museum Selandia Baru Te Papa Tongarewa]], yang seharusnya disimpan, telah menyatakan bahwa "Museum ini belum dapat menemukan pecahan seperti itu di dalam koleksinya, dan referensi asli<ref>{{Cite journal|last=|first=|date=|title=Captain Fairchild to the Secretary, Marine Department, Wellington|url=http://atojs.natlib.govt.nz/cgi-bin/atojs?a=d&d=AJHR1886-I.1.2502&cl=search&srpos=1&e=-------50--1------01886+hZz-24%E2%80%94|journal=Appendix to the Journals of the House of Representatives, 1886 Session I, H-24 Page 6|volume=|pages=|via=}}</ref> ke objek dalam dokumentasi koleksi Museum yang menunjukkan tidak ada referensi tentang adanya pengaruh Polinesia."
Sejarah lisan menggambarkan [[Ui-te-Rangiora]], di sekitar tahun 650, memimpin armada [[Waka (kano)|Waka Tīwai]] ke arah selatan hingga mereka mencapai, ''"tempat
=== Kontak pra-Columbus dengan Amerika ===
{{Main|Kontak trans-samudera pra-Columbus}}
Pada pertengahan abad ke-20, [[Thor Heyerdahl]] mengusulkan teori baru tentang asal-usul Polinesia
Kehadiran [[Ipomoea batatas|ubi jalar]] di [[Kepulauan Cook]] yang merupakan tanaman asli Amerika (disebut ''kūmara'' di dalam [[bahasa Māori|Māori]]), yang telah dilakukan radiokarbonisasi hingga tahun 1000 M,
Sebuah studi
<blockquote>
Spesimen Chili yang telah diterbitkan, tampaknya merupakan pra-Columbus, dan enam spesimen Polinesia pra-Eropa juga mengelompok dengan urutan Eropa/subbenua India/Asia Tenggara yang sama, yang tidak memberikan dukungan untuk pengenalan ayam-ayam Polinesia ke Amerika Selatan. Sebaliknya, urutan dari dua situs arkeologi pada kelompok Pulau Paskah dengan haplogroup yang tidak umum dari Indonesia, Jepang, dan Tiongkok dapat mewakili jejak genetik dari penyebaran Polinesia awal. Pemodelan kontribusi karbon laut potensial untuk spesimen arkeologi Chili membuat keraguan lebih lanjut pada klaim tentang ayam pra-Columbus, serta bukti definitif yang memerlukan analisis lebih lanjut dari urutan DNA kuno serta radiokarbon,
</blockquote>
Baris 68 ⟶ 70:
Dalam 20 tahun terakhir, tanggal dan fitur anatomi sisa-sisa manusia yang ditemukan di [[Meksiko]] dan Amerika Selatan telah menyebabkan beberapa arkeolog{{who|date = Februari 2014}} mengusulkan bahwa daerah-daerah tersebut merupakan daerah yang pertama kali dihuni oleh orang-orang yang menyeberangi samudera Pasifik di beberapa milenium sebelum terjadinya migrasi pada [[Zaman Es]]; menurut teori ini, hal ini akan dieliminasi atau diserap oleh para imigran Siberia. Namun, bukti arkeologi saat ini mengenai migrasi manusia dan pendudukan Oseania terpencil (yaitu [[Samudera Pasifik]] ke arah timur [[Kepulauan Solomon]]) bertanggal tidak lebih awal dari sekitar tahun 3.500 [[Sebelum kini|BP]];<ref>Kirch, Patrick V. [http://sscl.berkeley.edu/~oal/background/background.htm ''Background to Pacific Archaeology and Prehistory''] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070609112244/http://sscl.berkeley.edu/~oal/background/background.htm |date=9 June 2007 }}, Oceanic Archaeology Laboratory, Univ. California, Berkeley.</ref> kontak trans-Pasifik dengan Amerika bertepatan dengan atau pra-tejadinya migrasi Beringia setidaknya 11.500 BP yang sangat bermasalah, kecuali karena adanya pergerakan di sepanjang rute antar pesisir.
Akhir-akhir ini, ahli bahasa [[Kathryn A. Klar]] dari [[Universitas California, Berkeley]] dan [[arkeolog]] [[Terry L. Jones]] dari [[Universitas Negeri Politeknik California]] telah mengajukan kontak antara Polinesia dan [[Chumash(suku)|suku Chumash]] serta [[Gabrielino]] dari [[California Selatan]], tahun antara 500 dan 700. Bukti utama mereka terdiri dari desain perahu sewn-plank canggih, yang digunakan di seluruh Kepulauan Polinesia, tetapi tidak diketahui di [[Amerika Utara]]; kecuali kedua suku tersebut. Selain itu, kata Chumash untuk "kano sewn-plank", "[[tomolo'o]] '', mungkin berasal dari ''kumulaa'au'', di mana kata Hawaii artinya adalah "pohon berguna".
Pada tahun 2008, sebuah ekspedisi yang dimulai di Filipina berlayar dengan dua katamaran modern yang dirancang [[James Wharram|
Kontak Polinesia dengan budaya [[Mapuche]] prasejarah di Chili tengah-selatan telah disarankan karena sifat-sifat budaya yang tampaknya serupa, termasuk kata-kata seperti ''toki'' (kapak batu dan adzes), klub tangan yang mirip dengan [[bahasa Māori|Māori]] ''wahaika'', di mana kano sewn-plank seperti yang digunakan di pulau Chiloe, oven bumi ''curanto'' (Polinesia ''umu'') umumnya di Chili selatan, dengan teknik penangkapan ikan seperti dinding batu, dengan permainan seperti hoki, serta paralel potensial lainnya. Beberapa angin kuat serta angin [[Osilasi El Niño Selatan|El Niño]] yang bertiup langsung dari Polinesia tengah-timur ke wilayah Mapuche, antara wilayah Concepcion dan Chiloe. Koneksi langsung dari Selandia Baru adalah mungkin, yang berlayar dengan [[Roaring Forties]].
== Sejarah penelitian pascakolonial ==▼
[[
Pengetahuan tentang metode navigasi tradisional Polinesia secara luas hilang setelah adanya kontak dengan kolonialisme orang-orang Eropa. Hal ini menyebabkan perdebatan atas alasan kehadiran Polinesia di daerah Pasifik yang terisolir dan tercerai-berai. Menurut [[Andrew Sharp (sejarawan)|Andrew Sharp]], seorang penjelajah Kapten [[James Cook]], yang sudah akrab dengan nama [[Charles de Brosses]] tentang kelompok besar penduduk pulau Pasifik yang digerakkan di jalur badai dan berakhir ratusan mil jauhnya tanpa tahu di mana mereka, ditemukan dalam perjalanan salah satu
▲==Sejarah penelitian pascakolonial==
▲[[File:Mau Piailug.gif|thumb|right|150px|Navigator [[Mau Piailug]] (1932–2010) dari Pulau [[Satawal]], Mikronesia]]
▲Pengetahuan tentang metode navigasi tradisional Polinesia secara luas hilang setelah adanya kontak dengan kolonialisme orang-orang Eropa. Hal ini menyebabkan perdebatan atas alasan kehadiran Polinesia di daerah Pasifik yang terisolir dan tercerai-berai. Menurut [[Andrew Sharp (sejarawan)|Andrew Sharp]], seorang penjelajah Kapten [[James Cook]], yang sudah akrab dengan nama [[Charles de Brosses]] tentang kelompok besar penduduk pulau Pasifik yang digerakkan di jalur badai dan berakhir ratusan mil jauhnya tanpa tahu di mana mereka, ditemukan dalam perjalanan salah satu pelayarannya mandiri dengan kelompok terbuang Tahitians yang telah hilang di laut dalam badai dengan angin yang bertiup 1000 mil jauhnya ke pulau [[Atiu]]. Cook menulis bahwa insiden ini "akan berfungsi untuk menjelaskan, lebih baik daripada ribuan dugaan spekulatif, tentang bagaimana bagian yang terpisah dari bumi, dan, khususnya, bagaimana Laut Selatan, mungkin telah dihuni".<ref name="Sharp_1963_16">{{harvnb|Sharp|1963|p=16}}.</ref>
Di akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, pandangan umum tentang navigasi Polinesia lebih disukai, dengan pandangan yang sangat romantis tentang pelayaran, kano, dan keahlian navigasi mereka. Akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 penulis seperti [[Abraham Fornander]] dan [[Percy Smith (ethnologis)|Percy Smith]] menceritakan tentang Polinesia heroik yang bermigrasi dalam armada terkoordinasi besar dari Asia jauh ke Polinesia masa kini.<ref name="Finney_1963_5">{{harvnb|Finney|1963|p=5}}.</ref>
Baris 91 ⟶ 85:
Pandangan lain juga disampaikan oleh Andrew Sharp yang menantang hipotesis "visi kepahlawanan", dengan menegaskan bahwa keahlian maritim Polinesia sangat terbatas di bidang eksplorasi dan sebagai hasilnya penyelesaian Polinesia merupakan hasil dari keberuntungan, kenampakan pulau acak, dan persinggahan, bukan sebagai penjelajahan terorganisir atas kolonisasi. Setelah itu pengetahuan lisan yang diwariskan dari generasi ke generasi memungkinkan penguasaan penjelajahan akhir antara lokasi yang diketahui.<ref name="Sharp_1963">{{harvnb|Sharp|1963}}.</ref> Penilaian ulang Sharp menyebabkan sejumlah besar kontroversi dan menyebabkan kebuntuan antara pandangan romantis dan skeptis.<ref name="Finney_1963_5" />
[[
Pada pertengahan hingga akhir tahun 1960-an; merupakan masa pendekatan baru. Antropolog [[David Henry Lewis|David Lewis]] yang berlayar dengan katamaran dari Tahiti ke Selandia Baru menggunakan [[navigasi bintang]] tanpa instrumen apapun.<ref name="Lewis_1976">{{harvnb|Lewis|1976}}.</ref> Antropolog dan sejarawan [[Ben Finney]] membangun ''Nalehia'', yaitu sebuah replika dengan panjang 40 kaki dari [[Kano outrigger canoe|Kano ganda]]. Finney menguji kano dalam serangkaian percobaan berlayar serta mendayung di perairan Hawaii. Pada saat yang sama, penelitian etnografi di Kepulauan Caroline di [[Mikronesia]] mengungkap fakta bahwa metode navigasi bintang tradisional masih sangat banyak digunakan sehari-hari di sana. Bangunan dan pengujian kano-kano proa (''[[Wa (watercraft)|wa]]'') terinspirasi oleh desain tradisional, dengan memanfaatkan pengetahuan dari ahli Mikronesia, di mana pelayarannya menggunakan navigasi bintang, yang memungkinkan adanya kesimpulan praktis tentang kelayakan kondisi suatu lautan serta kemampuan menggunakan kano tradisional Polinesia yang membutuhkan pemahaman lebih baik tentang metode navigasi yang mungkin digunakan oleh orang-orang Polinesia serta bagaimana mereka, sebagai manusia, menyesuaikan diri dengan pelayaran di lautan.<ref name="Finney_1963_69">{{harvnb|Finney|1963|pp=6–9}}.</ref> Kreasi ulang terbaru dari pelayaran Polinesia telah menggunakan metode yang sebagian besar didasarkan pada metode Mikronesia serta pengajaran seorang navigator Mikronesia, [[Mau Piailug]].<ref>See also: [[Masyarakat Pelayaran Polynesia]], [[Hokulea]].</ref>
Sesuai dengan tradisi lisan Polinesia, geografi jalur navigasi Polinesia dikatakan menyerupai kualitas geometris gurita dengan kepala berpusat pada [[Ra'iātea]] (Polinesia Prancis) dan tentakel yang tersebar di seluruh Pasifik.<ref>E. Tetahiotupa, ''Au gré des vents et des courants'' ([[Éditions des Mers Australes]]) 2009, https://www.tahiti-infos.com/Pourquoi-le-Triangle-polynesien-est-une-pieuvre_a135121.html</ref> Dalam tradisi lisan gurita ini dikenal dengan berbagai nama seperti [[Taumata-Fe'e-Fa'atupu-Hau]] (Gurita Raksasa atas Kesejahteraan), [[Tumu-Ra'i-Fenua]] (Awal-Surga-dan-Bumi) dan [[Te Wheke-a-Muturangi]] (Gurita dari [[Muturangi]]).
== Catatan ==
Baris 100 ⟶ 96:
== Referensi ==
{{refbegin}}
* {{cite book |last1= Bellwood|first1= Peter|authorlink1= |title=The Polynesians – Prehistory of an Island People |url= https://archive.org/details/polynesiansprehi00unse|year= 1987 |publisher=Thames and Hudson |pages=
* {{Citation
|last1 = Downes | first1 = Lawrence
Baris 237 ⟶ 233:
|location=Honolulu, HI, USA
|accessdate=26 November 2012}}
* {{cite web
|url=http://www.exploratorium.edu/neverlost/ |title=Never Lost | Polynesian Navigation
|author=Exploratorium
Baris 244 ⟶ 241:
|publisher=Exploratorium
|location=San Francisco, CA, USA
|accessdate=26 November 2012
|archive-date=2016-10-30
|archive-url=https://web.archive.org/web/20161030211056/http://www.exploratorium.edu/neverlost/
|dead-url=yes
}} Presentasi interaktif dengan pilihan bahasa Inggris dan Hawaii.
[[Kategori:Navigasi]]
|