Johnny Andrean: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k →‎Referensi: clean up
Kelapa gading bukan kepala gading
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 7:
 
== Awal Merintis Bisnis Salon ==
Ilmu salon dari ibunya merupakan bekal dan modal Johnny untuk mengawali bisnisnya tahun 80-an di tanah perantauan Jakarta. Dengan bekal itu jualahjugalah kemudian Johnny membuka sebuah salon di ujung utara Jakarta.
 
Saat mengawali bisnis salon ini, Johnny mengakui perjalannya tidak mudah dan mulus. Banyak rintangan dan halangan yang menghadang perjalanan bisnis salon Johnny Andrean. Tantangan umum yang sering kali dialaminya adalah menjaga hairstylist mereka agar tetap mau bekerja di salonnya.
Baris 18:
 
== Sukses Membangun BreadTalk ==
Setelah sukses dengan bisnis salon, Johnny Andrean kemudian memutuskan untuk menjadi master franchise Waralaba [[BreadTalk]] dari Singapura. Sebelum benar-benar membuka gerai pertamanya, Johnny Andrean pergi ke Singapura dalam beberapa bulan untuk belajar mengolah roti. Setelah memahami seluk beluk pengolahan roti, maka pada bulan Maret 2003 ia pun membuka gerai BreadTalk pertamanya di Mal KepalaKelapa Gading, Jakarta.
 
Di tangannya, konsep waralaba BreadTalk yang telah ada dimodifikasi dan dikreasikan sedemikan rupa hingga membuahkan hasil yang memuaskan. Gerai BreadTalk tersebut ia desain terbuka dan transparan, sehingga konsumen bisa melihat proses produksinya. Akibatnya pengunjung pun tertarik berkunjung ke gerainya dan membeli roti yang diproduksinya, walaupun harganya tak bisa disebut murah.
Baris 26:
Pada tanggal 4 Desember 2020, Johnny mengembangkan sayapnya dengan membuka toko roti barunya, yaitu '''Mako Cake & Bakery''', dengan cabang pertama di Jalan Merdeka No. 54 Kota Bandung. Pada bulan November 2022, Mako secara bertahap akan menggantikan seluruh gerai BreadTalk di Indonesia.
 
== Sukses Mendirikan J.CoCO ==
Kesuksesan di bisnis salon dan roti BreadTalk tenyata tak membuat Johnny berpuas diri. Ia pun kembali melakukan ekspansi bisnis di industri beverage. Kali ini donat menjadi sasarannya. Saat akan membuka bisnis donat ini, Johnny sempat berpikir untuk menggunakan konsep yang sama dengan BreadTalk yaitu membeli hak waralaba dari luar negeri.
 
Namun setelah dianalisis, Johnny kemudian mengurungkan niatnya karena donat luar negeri dirasa kurang memenuhi standar. Analisis Johnny sendiri waktu itu memang tak sembarangan, ia mendapatkan ilmu dan wawasannya dari kegiatan survei dan risetnya ke berbagai negara, seperti Australia, Amerika Serikat, Jepang dan berbagai negara Eropa di dunia.
 
Walhasil, keputusannya untuk tidak membeli waralaba luar negeri pun sangat tepat. Dengan membawa nama J-Co.CO Donuts & CoffeCoffee, Johnny membuka gerai pertamanya tahun 2005. Dengan mengadopsi gerai terbuka seperti halnya BreadTalk, J.CoCO ternyata juga disambut pasar dengan luar biasa.
 
Dalam waktu singkat kini telah ada lebih dari 100 gerai J.CoCO<ref>{{Cite web|url=https://www.cermati.com/artikel/kisah-sukses-johnny-andrean-dari-gunting-rambut-sampai-bisnis-donat|title=Kisah Sukses Johnny Andrean, Dari Gunting Rambut Sampai Bisnis Donat - Cermati|website=www.cermati.com|access-date=2019-08-09|archive-date=2019-08-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20190809102726/https://www.cermati.com/artikel/kisah-sukses-johnny-andrean-dari-gunting-rambut-sampai-bisnis-donat|dead-url=yes}}</ref> yang tersebar di berbagai kota di Tanah Air. Bahkan, J.CoCO pun telah merambah negara tetangga,seperti Malaysia, Singapura, Shanghai dan Filipina.
 
== Referensi ==
<references />
 
[[Kategori:Filantropis Indonesia]]
[[Kategori:Tionghoa-Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Kalimantan Barat]]
 
{{Indo-bio-stub}}