Kertas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jaamilah (bicara | kontrib)
memperbaiki ejaan, kosakata, dsb
Reno-Sifana (bicara | kontrib)
k Perbaikan Tata Bahasa
(10 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Paper sheet.jpg|jmpl|Selembar kertas]]
'''Kertas''' atau '''jeluang''' adalah bahan tipis yang dihasilkan dari kompresi [[serat]] yang berasal dari [[pulp]]. Serat yang digunakan biasanya berbahan alami dan mengandung [[selulosa]] dan [[hemiselulosa]]. Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak, melukis, dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas; misalnya kertas pembersih (''tissue'') yang digunakan untuk hidangan, kebersihan. ataupun keperluan toilet.
 
Adanya kertas merupakan [[revolusi]] baru dalam dunia tulis-menulis yang menyumbangkan perubahan besar dalam peradaban dunia. Sebelum kertas ditemukan, bangsa-bangsa dahulu menggunakan [[loh tanah liat|loh]] dari lempung yang dibakar. Hal ini bisa dijumpai dari peradaban bangsa [[Sumeria]], Prasasti dari [[batu]], [[kayu]], [[bambu]], kulit, atau tulang binatang, [[sutra]], bahkan daun lontar yang dirangkai seperti dijumpai pada naskah-naskah [[Nusantara]] beberapa abad lampau.
Baris 14:
 
=== Tiongkok ===
Terinspirasi dari proses penggulungan sutra, orang China kuno berhasil menemukan bahan seperti kertas yang disebut '''bo''' yang terbuat dari sutra. Namun, produksi ''bo'' sangatlah mahal karena kelangkaan bahan.
 
Pada awal abad kedua, pejabat pengadilan bernama Cai Lun berhasil menemukan kertas jenis baru yang terbuat dari kulit kayu, kain, batang
gandum dan yang lainnya. Kertas jenis ini relatif murah, ringan, tipis, tahan lama, dan lebih cocok untuk digunakan dengan kuas.
 
Pada awal abad ketiga, proses pembuatan kertas pertama ini menyebar ke wilayah Korea dan kemudian mencapai Jepang. Kertas jenis ini merambah negeri Arab pada masa Dinasti Tang dan mulai menyentuh Eropa pada abad ke-12.
 
Pada abad ke 16, kertas mencapai wilayah Amerika dan secara bertahap menyebar ke seluruh dunia.
 
=== Indonesia ===
Di Indonesia, kertas pertama kali telah di buat di Wengker atau [[Kabupaten Ponorogo|Ponorogo]] sejak abad ke-7 yang terbuat dari kulit kayu pohon setempat<ref>https://sidu.id/in/-/apa-itu-kertas-multifungsi-yuk-cari-tahu-seluk-beluknya-</ref>.<ref>{{Cite web|url=https://www.bernas.id/8705-perkembangan-wayang-beber-dalam-budaya-indonesia.html|title=Perkembangan Wayang Beber dalam Budaya Indonesia|website=bernas.id|access-date=24 Desember 2019|archive-date=2019-12-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20191224081634/https://www.bernas.id/8705-perkembangan-wayang-beber-dalam-budaya-indonesia.html|dead-url=yes}}</ref> Kertas yang telah dibuat di Ponorogo tersebut dipergunakan sebagai menulis para biksu yang belajar agama [[Buddha]] di kerajaan [[Sriwijaya]] hingga [[Mataram Kuno]] karena cocok pada daerah tropis. Namun meskipun sudah dapat membuat kertas, Ponorogo tidak menuliskan peristiwa pada kertas, melainkan pada sebuah lempengan tembaga pada temuan abad ke-9 di Desa Taji tentang peristiwa keagamaan Buddha.<ref>{{Cite web|url=https://dapobud.kemdikbud.go.id/objek-benda/5c0d36830e3db34cf86fcd58/prasasti-taji-no-inv-e-12-823-s|title=Prasasti Taji No. Inv. E 12 823 S|website=dapobud.kemdikbud.go.id|publisher=Direktorat Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia|access-date=24 Desember 2019|archive-date=2019-12-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20191224081633/https://dapobud.kemdikbud.go.id/objek-benda/5c0d36830e3db34cf86fcd58/prasasti-taji-no-inv-e-12-823-s|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://facebook.com/SemuaTentangPonorogo/photos/a.458054577584895.107874.458014677588885/1045113032212377/?type=3|title=Rubrik Sejarah. Taji Inscription, Prasasti Tulis Tertua Di Ponorogo - SEMUA Tentang Ponorogo|website=facebook.com|access-date=15 Oktober 2016}}</ref>
 
Selain itu, kertas buatan Ponorogo digunakan sebagai media melukis [[wayang beber]], yang menjadi cikal bakal dari [[wayang kulit]] dan bahan utama [[Damar Kurung]] pada masa Majapahit. Ketika [[Islam]] di Indonesia, kertas buatan Ponorogo dipergunakan untuk material [[Balon Lebaran Ponorogo]] dalam perayaan idul fitri yang umat Islam Ponorogo sebelumnya juga perayaan umat [[Budha]] di Ponorogo sejak abad ke 7, selain itu kertas Ponorogo juga digunakan sebagai menulis kitab suci [[Al-Qur'an]] pada [[Pesantren Tegalsari]] yang diasuh oleh Kyai Ageng Hasan Besari.
Baris 32:
Pada tahun [[1799]], seorang Prancis bernama Nicholas Louis Robert menemukan proses untuk membuat lembaran-lembaran kertas dalam satu ''wire screen'' yang bergerak, dengan melalui perbaikan-perbaikan alat ini kini dikenal sebagai mesin Fourdrinier. Penemuan mesin silinder oleh John Dickinson pada tahun 1809 telah menyebabkan meningkatnya penggunaan mesin Fourdrinier dalam pembuatan kertas-kertas tipis. Tahun [[1826]], ''[[steam cylinder]]'' untuk pertama kalinya digunakan dalam pengeringan dan pada tahun [[1927]] Amerika Serikat mulai menggunakan mesin Fourdrinier.
 
Peningkatan produksi oleh [[mesin]] Fourdrinier dan mesin silinder telah menyebabkan meningkatnya kebutuhan bahan baku kain bekas yang makin lama makin berkurang. Tahun 1814, Friedrich Gottlob Keller menemukan proses mekanik pembuatan pulp dari kayu, tetapi kualitas kertas yang dihasilkan masih rendah. Sekitar tahun 1853-1854, Charles Watt dan [[Hugh Burgess]] mengembangkan pembuatan kertas dengan menggunakan proses soda. Tahun 1857, seorang kimiawan dari Amerika bernama [[Benjamin Chew Tilghman]] mendapatkan ''British Patent'' untuk proses sulfit. Pulp yang dihasilkan dari proses sulfit ini bagus dan siap diputihkan. [[Proses kraft]] dihasilkan dari eksperimen dasar oleh Carl Dahl pada tahun 1884 di Danzig. Proses ini biasa disebut proses sulfat, karena Na<sub>2</sub>SO<sub>4</sub> digunakan sebagai make-up kimia untuk sisa larutan pemasak.
 
== Lihat pula ==
* [[Ukuran kertas]]
* [[Washi]]
* [[Kertas batu]]
* [[Kertas daluwang]]
* [[Kertas lontar]]