Paleontologi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
fix |
||
(5 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Paleontologi}}
{{Ilmu|expanded=false}}
'''Paleontologi'''
Paleontologi merupakan ilmu yang sangat berkaitan dengan [[biologi]] dan [[geologi]], tetapi berbeda dengan [[arkeologi]] karena paleontologi tidak memasukkan kebudayaan manusia modern di dalam studinya. Paleontologi kini mendayagunakan berbagai metode ilmiah dalam sains, mencakup [[biokimia]], [[matematika]], dan [[teknik]]. Penggunaan berbagai metode ini memungkinkan
Fosil tubuh dan [[fosil jejak]] adalah jenis-jenis bukti utama mengenai kehidupan purbakala. Sementara itu, bukti [[geokimia]] membantu untuk mempelajari evolusi kehidupan sebelum organisme berevolusi cukup besar untuk meninggalkan fosil tubuh. Memperkirakan usai dari bukti-bukti tersebut merupakan hal yang penting, namun sulit: terkadang batu yang bersebalahan memungkinkan [[penanggalan radiometrik]], yang memberi [[Penanggalan absolut|waktu absolut]] yang akurat hingga 0.5%, namun paleontolog lebih sering mengandalkan penanggalan relatif dengan menyusun dan memahami "potongan
== Ringkasan ==
Definisi paling sederhana dari
=== Ilmu sejarah ===
[[File:Europasaurus_Praeparation.JPG|pra=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/File:Europasaurus_Praeparation.JPG|jmpl|Persiapan fosil ''[[Europasaurus]] holgeri'']]
[[William Whewell]] (1794–1866) mengklasifikasikan paleontologi sebagai salah satu ilmu sejarah, bersamaan dengan [[arkeologi]], [[geologi]], [[astronomi]], [[kosmologi]], [[filologi]] dan sejarah itu sendiri:<ref>{{Cite book|author=Laudan, R.|date=1992|title=History and Evolution|publisher=SUNY Press|isbn=0-7914-1211-3|editor=Nitecki, M.H.|page=58|chapter=What's so Special about the Past?|quote=To structure my discussion of the historical sciences, I shall borrow a way of analyzing them from the great Victorian philosopher of science, William Whewell [...]. [...] while his analysis of the historical sciences (or as Whewell termed them, the palaetiological sciences) will doubtless need to be modified, it provides a good starting point. Among them he numbered geology, paleontology, cosmogony, philology, and what we would term archaeology and history.|editor2=Nitecki, D.V.|chapter-url=https://books.google.com/books?id=kyLRtsvLS2AC&pg=PA55}}</ref> Paleontologi bertujuan untuk mendeskripsikan fenomena di masa lalu untuk merekontruksi penyebab-penyebabnya.<ref name="Cleland2002MethodologicalAndEpistemicDifferences">{{Cite journal|author=Cleland, C.E.|author-link=Carol Cleland|date=September 2002|title=Methodological and Epistemic Differences between Historical Science and Experimental Science|url=http://spot.colorado.edu/~cleland/articles/Cleland.PS.Pdf|journal=Philosophy of Science|volume=69|issue=3|pages=474–96|doi=10.1086/342453|archive-url=https://web.archive.org/web/20081003221929/http://spot.colorado.edu/~cleland/articles/Cleland.PS.Pdf|archive-date=October 3, 2008|access-date=September 17, 2008|url-status=dead|s2cid=224835750}}</ref> Oleh karena itu, ilmu ini memiliki tiga elemen utama: deskripsi fenomena-fenomena di masa lalu; mengembangkan sebuah teori umum mengenai penyebab berbagai jenis perubahan; dan mengaplikasikan teori-teori tersebut untuk suatu fakta yang spesifik.<ref>{{Cite book|author=Laudan, R.|date=1992|title=History and Evolution|publisher=SUNY Press|isbn=0-7914-1211-3|editor=Nitecki, M.H.|page=58|chapter=What's so Special about the Past?|quote=[Whewell] distinguished three tasks for such a historical science (1837 [...]): ' the Description of the facts and phenomena; – the general Theory of the causes of change appropriate to the case; – and the Application of the theory to the facts.'|editor2=Nitecki, D.V.|chapter-url=https://books.google.com/books?id=kyLRtsvLS2AC&pg=PA55}}</ref> Saat mencoba menjelaskan masa lalu, paleontolog dan ahli ilmu sejarah lainnya biasanya membangun satu atau lebih [[hipotesis]] mengenai penyebab-penyebabnya, lalu mencari sebuah "[[tembakan berasap]]" ("''smoking gun''"), yaitu sebuah bukti yang mendukung suatu hipotesis dengan kuat daripada hipotesis lainnya.<ref>{{cite book|last1=Perreault|first1=Charles|date=2019|url=https://books.google.com/books?id=TwyiDwAAQBAJ|title=The Quality of the Archaeological Record|location=Chicago|publisher=University of Chicago Press|isbn=978-0226631011|page=5|chapter=The Search for Smoking Guns|quote=Historical scientists successfully learn about the past by employing a 'smoking-gun' approach. They start by formulating multiple, mutually exclusive hypotheses and then search for a "smoking gun" that discriminates between these hypotheses [...].|access-date=January 9, 2020}}</ref> Terkadang, peneliti menemukan "tembakan berasap" ini secara keberuntungan yang tidak disengaha saat penelitian mengenai hal yang lain. Sebagai contoh, penemuan [[
Sebuah pendekatan komplementer untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, yaitu [[Percobaan|sains percobaan]],<ref>{{cite web|date=October 25, 2019|title='Historical science' vs. 'experimental science'|url=https://ncse.ngo/creationism/analysis/historical-science-vs-experimental-science|publisher=National Center for Science Education|access-date=January 9, 2020|quote=Philosophers of science draw a distinction between research directed towards identifying laws and research which seeks to determine how particular historical events occurred. They do not claim, however, that the line between these sorts of science can be drawn neatly, and certainly do not agree that historical claims are any less empirically verifiable than other sorts of claims. [...] 'we can separate their two enterprises by distinguishing means from ends. The astronomer's problem is a historical one because the goal is to infer the properties of a particular object; the astronomer uses laws only as a means. Particle physics, on the other hand, is a nomothetic discipline because the goal is to infer general laws; descriptions of particular objects are only relevant as a means.'}}</ref> disebut-sebut{{by whom|date=January 2020}} bekerja dengan melaksanakan eksperimen untuk ''membantah'' hipotesis-hipotesis mengani cara kerja dan penyebab sebuah fenomena alami. Pendekatan ini tidak bisa membuktikan sebuah hipotesis, karena beberapa eksperimen yang dilakukan belakangan dapat membantahnya, namun penumpukan kegagalan untuk membantah biasanya dapat menjadi bukti kuat untuk mendukung suatu hipotesis yang lainnya. Namun, saat dihadapkan dengan fenomena yang sama sekali tidak terduga, seperti pada bukti pertama [[radiasi]] tak terlihat, ahli ilmu percobaan biasanya menggunakan pendekatan yang sama dengan ahli ilmu sejarah: membangun serangkaian hipotesis mengenai penyebab, lalu menjadi
=== Ilmu yang berhubungan ===
Paleontologi berada diantara [[biologi]] dan geologi karena ilmu ini berfokus kepada catatan mengenai kehidupan di masa lalu, namun sumber bukti utamanya adalah [[fosil]] pada bebatuan.<ref>{{Cite encyclopedia|url=https://www.britannica.com/science/paleontology|title=paleontology {{!}} science|encyclopedia=Encyclopædia Britannica|access-date=August 24, 2017|language=en|url-status=live|archive-url=https://web.archive.org/web/20170824223403/https://www.britannica.com/science/paleontology|archive-date=August 24, 2017}}</ref><ref>{{Cite book|date=2002|url=https://archive.org/details/mcgrawhillencycl165newy/page/58|title=McGraw-Hill Encyclopedia of Science & Technology|publisher=McGraw-Hill|isbn=0-07-913665-6|page=[https://archive.org/details/mcgrawhillencycl165newy/page/58 58]}}</ref> Karena alasan sejarah, paleontologi merupakan bagian dari departemen geologi pada banyak universitas: pada abad ke-19 dan awal abad
[[File:Joda_paleontologist.jpg|pra=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/File:Joda_paleontologist.jpg|jmpl|Seorang paleontolog yang bekerja di [[Monumen Nasional John Day Fossil Beds]]]]{{Linimasa kehidupan}}
Paleontologi juga memiliki aspek yang bertumpang tindih dengan arkeologi, yang sebagian besar mempelajari dan bekerja dengan objek-objek yang dibuat oleh manusia dan dengan sisa-sisa manusia, sementara paleontologi tertarik mengnai karakteristik-karakteristik dan evolusi manusia sebagai sebuah spesies. Saat menangani bukti-bukti mengenai manusia, paleontolog dan arkeolog dapat bekerjasama. Sebagai contoh, paleontolog dapat mengidentifikasi fosil-fosil hewan atau tumbuhan disekitar sebuah [[situs arkeologi]], untuk mengetahui orang-orang yang pernah hidup disana, dan apa yang mereka makan; atau mereka dapat menganalisa iklim pada waktu saat orang-orang disana pernah tinggal.<ref name="UCMPfaqAnthro">{{cite web|title=How does paleontology differ from anthropology and archaeology?|url=http://www.ucmp.berkeley.edu/faq.php#anthro|publisher=University of California Museum of Paleontology|archive-url=https://web.archive.org/web/20080916013642/http://www.ucmp.berkeley.edu/faq.php#anthro|archive-date=September 16, 2008|access-date=September 17, 2008|url-status=dead}}</ref>
Selain itu, paleontologi biasa "meminjam" teknik-teknik atau keahlian dari bidang lainnya, termasuk biologi, [[osteologi]], ekologi, [[kimia]], [[fisika]] dan matematika.<ref name="CowenHistLifeEd3Pxi2">{{Cite book|author=Cowen, R.|date=2000|title=History of Life|url=https://archive.org/details/historyoflife0000cowe_u5z0|publisher=Blackwell Science|isbn=0-632-04444-6|edition=3rd|pages=xi, 47–50, 61}}</ref> Sebagai contoh, tanda [[geokimia]] pada bebatuan dapat membantu mengungkap kapan [[Asal-usul kehidupan|kehidupan pertamakali muncul di Bumi]],<ref name="BrasierMcLoughlinEtAl2006FreshLook">{{Cite journal|author=Brasier, M.|author-link=Martin Brasier|author2=McLoughlin, N.|author3=Green, O.|author4=Wacey, D.|date=June 2006|title=A fresh look at the fossil evidence for early Archaean cellular life|url=http://physwww.mcmaster.ca/~higgsp/3D03/BrasierArchaeanFossils.pdf|journal=[[Philosophical Transactions of the Royal Society B]]|volume=361|issue=1470|pages=887–902|doi=10.1098/rstb.2006.1835|pmc=1578727|pmid=16754605|archive-url=https://web.archive.org/web/20080911075352/http://physwww.mcmaster.ca/~higgsp/3D03/BrasierArchaeanFossils.pdf|archive-date=September 11, 2008|access-date=August 30, 2008|name-list-style=amp|url-status=live}}</ref> sementara analisis [[Analisis isotop|rasio isotop]] [[karbon]] dapat membantu mengidentifikasi perubahan iklim dan bahkan membantu menjelaskan transisi-transisi besar seperti [[Peristiwa kepunahan Perm–Trias]].<ref name="Twitchett">{{Cite journal|author=Twitchett R.J.|author2=Looy C.V.|author3=Morante R.|author4=Visscher H.|author5=Wignall P.B.|year=2001|title=Rapid and synchronous collapse of marine and terrestrial ecosystems during the end-Permian biotic crisis|journal=Geology|volume=29|issue=4|pages=351–54|bibcode=2001Geo....29..351T|doi=10.1130/0091-7613(2001)029<0351:RASCOM>2.0.CO;2|s2cid=129908787}}</ref> Sebuah disiplin ilmu yang relatif baru, [[filogenetika molekuler]], membandingkan [[DNA]] dan [[RNA]] pada organisme moderen untuk merekonstruksi ulang
Paleontologi bahkan juga berkontribusi untuk [[astrobiologi]], yaitu ilmu yang mempelajari kemungkinan kehidupan untuk tinggal di [[planet]] lainnya, dengan cara mengembangkan model mengenai bagaimana kehidupan dapat muncul dan dengan memberi teknik-teknik untuk mendeteksi bukti kehidupan.<ref>{{Cite journal|author=Cady, S.L.|date=April 1998|title=Astrobiology: A New Frontier for 21st Century Paleontologists|journal=[[PALAIOS]]|volume=13|issue=2|pages=95–97|bibcode=1998Palai..13...95C|doi=10.2307/3515482|jstor=3515482|pmid=11542813}}</ref>
Baris 27:
=== Subdivisi ===
[[File:Fossil_Tyranausaurus_Rex_at_the_Royal_Tyrell_Museum,_Alberta,_Canada.jpg|pra=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/File:Fossil_Tyranausaurus_Rex_at_the_Royal_Tyrell_Museum,_Alberta,_Canada.jpg|kiri|jmpl|Analisis menggunakan teknik-teknik keinsinyuran menunjukkan bahwa ''[[Tyrannosaurus]]'' memiliki gigitan yang kuat, namun mempertanyakan mengenai kemampuan berlarinya.]]
Seiring
[[Paleoklimatologi]], meski terkadang dianggap sebagai bagian dari paleoekologi,<ref name="UCMPpaleoSpecialisms" /> lebih berfokus kepada sejarah iklim Bumi dan mekanisme-mekanisme yang telah mengubahnya<ref>{{cite web|title=Paleoclimatology|url=http://matrix.geology.ohio-state.edu/ProspectiveGradStudents/school-of-earth-sciences-directory/specialties/global-and-environmental-change/paleoclimatology|publisher=Ohio State University|archive-url=https://web.archive.org/web/20071109175527/http://matrix.geology.ohio-state.edu/ProspectiveGradStudents/school-of-earth-sciences-directory/specialties/global-and-environmental-change/paleoclimatology|archive-date=November 9, 2007|access-date=September 17, 2008|url-status=dead}}</ref> – yang terkadang mencakup perkembangan [[Evolusi|evolusioner]], seperti pada saat penyebaran cepat tumbuhan daratan pada periode [[Devon (zaman)|Devon]] mengambil lebih banyak [[karbon dioksida]] dari atmosfer, mengurangi [[gas rumah kaca]] dan akhirnya mengarah ke peristiwa [[zaman es]] pada periode [[Karbon (zaman)|Karbon]]<ref name="AlgeoScheckler1998errestrialMarineTeleconnectionsInDevonian">{{Cite journal|author=Algeo, T.J.|author2=Scheckler, S.E.|date=1998|title=Terrestrial-marine teleconnections in the Devonian: links between the evolution of land plants, weathering processes, and marine anoxic events|journal=Philosophical Transactions of the Royal Society B|volume=353|issue=1365|pages=113–30|doi=10.1098/rstb.1998.0195|pmc=1692181|name-list-style=amp}}</ref>
Baris 40:
{{Main|Fosil}}
[[File:Marrella_(fossil).png|pra=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/File:Marrella_(fossil).png|kiri|jmpl|Spesimen ''[[Marrella]]'' ini menggambarkan seberapa jelas dan mendetail fosil-fosil dari sebuah [[lagerstätte]] (spesimen ini berasal dari lagerstätte [[Batu Burgess]]).]]
Fosil-fosil tubuh organisme biasanya menjadi jenis bukti yang paling informatif. Salah satu jenis fosil yang paling sering dijumpai adalah [[fosil kayu]], tulang, dan cangkang.<ref name="UCMPWhatIsPaleo">{{cite web|title=What is paleontology?|url=http://www.ucmp.berkeley.edu/faq.php#paleo|publisher=University of California Museum of Paleontology|archive-url=https://web.archive.org/web/20080916013642/http://www.ucmp.berkeley.edu/faq.php#paleo|archive-date=September 16, 2008|access-date=September 17, 2008|url-status=dead}}</ref> [[Fosilisasi]] adalah sebuah peristiwa yang langka, dan kebanyakan fosil telah hancur karena [[erosi]] atau [[metamorfisme]] sebelum mereka ditemukan dan digali oleh ilmuwan. Oleh karena itu catatan fosil sangat tidak lengkap. Semakin jauh mengintip ke masa lampau, semakin tak lengkap pula catatan fosilnya. Meski begitu, catatan fosil biasanya cukup untuk mengilustrasikan pola-pola sejarah kehidupan secar luas.<ref name="BentonQualityFossilRecord">{{Cite journal|author=Benton M.J.|author2=Wills M.A.|author3=Hitchin R.|date=2000|title=Quality of the fossil record through time|url=http://doc.rero.ch/record/13615/files/PAL_E635.pdf|journal=Nature|volume=403|issue=6769|pages=534–37|bibcode=2000Natur.403..534B|doi=10.1038/35000558|pmid=10676959|s2cid=4407172}}
:
Terkadang, kondisi-kondisi lingkungan yang tak biasa dapat mengawetkan jaringan lunak.<ref name="Anderson2023FossilChemicalFramework">{{Cite journal|author=Anderson, L.A.|date=2023|title=A chemical framework for the preservation of fossil vertebrate cells and soft tissues|journal=Earth-Science Reviews|volume=240|pages=104367|bibcode=2023ESRv..24004367A|doi=10.1016/j.earscirev.2023.104367|doi-access=free}}</ref>
=== Fosil jejak ===
Baris 65 ⟶ 63:
{{Main|Klasifikasi biologi|Kladistika|Nomenklatur filogenetika|Taksonomi evolusioner}}Penamaan kelompok-kelompok organisme dengan cara yang jelas dan disetujui dengan luas adalah perihal yang penting, karena beberapa pertentangan pada paleontologi telah didasari hanya pada kesalahpahaman penamaan organisme.<ref name="BrochuSumrall2001">{{Cite journal|author=Brochu, C.A|author2=Sumrall, C.D.|date=July 2001|title=Phylogenetic Nomenclature and Paleontology|url=http://doc.rero.ch/record/14974/files/PAL_E2123.pdf|journal=Journal of Paleontology|volume=75|issue=4|pages=754–57|doi=10.1666/0022-3360(2001)075<0754:PNAP>2.0.CO;2|issn=0022-3360|jstor=1306999|name-list-style=amp|s2cid=85927950}}</ref> [[Taksonomi Linnaeus]] umumnya digunakan untuk mengklasifikasikan organisme hidup, namun mengalami kesulitan saat menangani organisme-organisme yang baru ditemukan yang sangat berbeda dengan organisme-organisme lainnya yang sudah diketahui. Sebagai contoh: sulit untuk memutuskan tingkat apa pengelompokan tingkat yang lebih tinggi akan ditempatkan (seperti [[genus]], [[Famili (biologi)|famili]] atau [[Ordo (biologi)|ordo]]). Hal ini penting karena peraturan Linnaeus untuk menamai kelompok terhubung dengan peringkat mereka, oleh karena itu bila suatu kelompok dipindahkan ke tingkat yang berbeda, maka kelompok tersebut harus dinamai ulang.<ref>{{Cite book|author=Ereshefsky, M.|date=2001|url=https://books.google.com/books?id=tM6E8-_vSD0C&pg=PP1|title=The Poverty of the Linnaean Hierarchy: A Philosophical Study of Biological Taxonomy|publisher=Cambridge University Press|isbn=0-521-78170-1|page=5|author-link=Marc Ereshefsky}}</ref>
[[File:Biological_classification_L_Pengo.svg|pra=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/File:Biological_classification_L_Pengo.svg|kiri|jmpl|Peringat-peringkat pada [[Taksonomi Linnaeus]]|213x213px]]
Paleontolog biasanya menggunakan pendekatan bedasarkan [[kladistika]], yaitu sebuah cara untuk mencari tahu suatu
|1=[[Amphibia]] (Amfibi)
|label2=[[Amniota]]
Baris 96 ⟶ 94:
{{font color|yellow|red| '''?''' }} Ciri berdarah panas juga harus berevolusi pada<br />titik-titik ini – sebuah contoh [[evolusi konvergen]].<ref name="CowenHistLifeEd3Pxi4" />
</div>[[Biologi perkembangan evolusioner]], biasanya disingkat sebagai
== Menentukan penanggalan organisme kuno ==
Baris 104 ⟶ 102:
Oleh karena itu, paleontolog biasanya harus mengandalkan [[stratigrafi]] untuk menanggali fosil. Stratigrafi adalah ilmu yang mengartikan catatan [[sedimen]] mirip lapisan kue, dan telah dibandingkan dengan menyelesaikan [[teka teki gambar]].<ref>{{Cite journal|author=Pufahl, P.K.|author2=Grimm, K.A.|author3=Abed, A.M.|author4=Sadaqah, R.M.Y.|date=October 2003|title=Upper Cretaceous (Campanian) phosphorites in Jordan: implications for the formation of a south Tethyan phosphorite giant|journal=Sedimentary Geology|volume=161|issue=3–4|pages=175–205|bibcode=2003SedG..161..175P|doi=10.1016/S0037-0738(03)00070-8|name-list-style=amp}}</ref>
Bebatuan biasanya membentuk lapisan yang relatif horizontal, dengan tiap lapisan yang terbentuk, lebih muda daripada yang ada dibawahnya. Bila sebuah fosil ditemukan diantara dua lapisan dengan umur yang telah diektahui, maka umur dari fosil tersebut seharusnya berada diantara dua umur yang telah diketahui.<ref>{{cite web|title=Geologic Time: Radiometric Time Scale|url=http://pubs.usgs.gov/gip/geotime/radiometric.html|publisher=U.S. Geological Survey|archive-url=https://web.archive.org/web/20080921135337/http://pubs.usgs.gov/gip/geotime/radiometric.html|archive-date=September 21, 2008|access-date=September 20, 2008|url-status=live}}</ref>{{Annotated image|caption=[[Fosil indeks|Fosil-fosil indeks]] yang umumnya digunakan untuk menanggali batuan di timur laut Amerika Serikat|image=Index fossils blank 01.png|width=332|style="height:261px;"|image-width=338|image-left=0|image-top=0|float=left|annot-font-size=9|annotations=<!-- eras -->
{{Annotation|1|15|[[Kenozoikum]]}}
{{Annotation|1|70|[[Mesozoikum]]}}
{{Annotation|1|165|[[Paleozoikum]]}}
{{Annotation|1|252|[[Proterozoikum]]}}
<!-- periods -->
{{Annotation|57|0|[[Kuarter]]}}
{{Annotation|57|25|[[Tersier]]}}
{{Annotation|57|42|[[Kapur (zaman)|Kapur]]}}
{{Annotation|57|68|[[Jura (zaman)|Jura]]}}
{{Annotation|57|89|[[Trias]]}}
{{Annotation|57|109|[[Perem]]}}
{{Annotation|57|122|[[Mississippian (geologi)|Missis-<br />sippian]]}}
{{Annotation|57|146|[[Pennsylvanian (geologi)|Pennsyl-<br />vanian]]}}
{{Annotation|57|166|[[Devon (zaman)|Devon]]}}
{{Annotation|57|191|[[Silur]]}}
{{Annotation|57|207|[[Ordovisium|Ordo-<br />visium]]}}
{{Annotation|57|227|[[Kambrium|Kamb-<br />rium]]}}
<!-- fossils: left col -->
{{Annotation|112|2|''[[Pecten|Pecten gibbus]]''}}
{{Annotation|120|20|''[[Calyptraphorus velatus|Calyptraphorus<br />velatus]]''}}
{{Annotation|125|40|''[[Scaphites hippocrepis|Scaphites<br />hippocrepis]]''}}
{{Annotation|129|63|''[[Perisphinctes]]<br />tiziani''}}
{{Annotation|125|83|''[[Tropites subbullatus|Tropites<br />subbullatus]]''}}
{{Annotation|123|105|''[[Leptodus americanus|Leptodus<br />americanus]]''}}
{{Annotation|110|125|''[[Cactocrinus multibrachiatus|Cactocrinus<br />multibrachiatus]]''}}
{{Annotation|128|143|''[[Dictyoclostus americanus|Dictyoclostus<br />americanus]]''}}
{{Annotation|99|166|''[[Mucrospirifer mucronatus|Mucrospirifer<br />mucronatus]]''}}
{{Annotation|125|186|''[[Cystiphyllum niagarense|Cystiphyllum<br />niagarense]]''}}
{{Annotation|105|211|''[[Bathyurus extans]]''}}
{{Annotation|127|231|''[[Paradoxides]] pinus''}}
<!-- fossils: rightcol -->
{{Annotation|225|6|''[[Neptunea]] tabulata''}}
{{Annotation|257|20|''[[Venericardia]]<br />planicosta''}}
{{Annotation|249|40|''[[Inoceramus]]<br />labiatus''}}
{{Annotation|253|63|''[[Nerinea]] trinodosa''}}
{{Annotation|252|82|''[[Monotis subcircularis|Monotis<br />subcircularis]]''}}
{{Annotation|275|103|''[[Parafusulina]]<br />bosei''}}
{{Annotation|230|123|''[[Lophophyllidium proliferum|Lophophyllidium<br />proliferum]]''}}
{{Annotation|255|143|''[[Prolecanites gurleyi]]''}}
{{Annotation|240|165|''[[Palmatolepus]]<br />unicornis''}}
{{Annotation|251|185|''[[Hexamocaras hertzeri]]''}}
{{Annotation|250|206|''[[Tetragraptus]] fructicosus''}}
{{Annotation|260|226|''[[Billingsella corrugata]]''}}}}
Karena deretan batuan tidak sinambung, dan biasanya terpotong dengan [[Patahan (geologi)|patahan]] atau periode [[erosi]], mencocokkan lapisan batuan yang tidak berada disamping satu sama lainnya sangat sulit. Namun, fosil-fosil spesies yang selamat selama periode waktu yang relatif pendek dapat digunakan untuk mengubungan bebatuan terisolasi: teknik ini dikenal sebagai ''biostratigrafi''. Contohnya, spesies [[conodont]] ''Eoplacognathus pseudoplanus'' hanya hidup pada jangka waktu yang pendek di periode Ordovisium Tengah.<ref>{{Cite journal|author=Löfgren, A.|date=2004|title=The conodont fauna in the Middle Ordovician ''Eoplacognathus pseudoplanus'' Zone of Baltoscandia|journal=Geological Magazine|volume=141|issue=4|pages=505–24|bibcode=2004GeoM..141..505L|doi=10.1017/S0016756804009227|s2cid=129600604}}</ref> Bila sebuah batuan dengan umur yang tidak diketahui memiliki sisa-sisa ''E. pseudoplanus'', maka batuan tersebut pasti berasal dari periode Ordovisium Tengah.
Hubungan pohon keluarga dapat juga membantu mempersempit tanggal suatu garis keturunan muncul. Contohnya, bila fosil-fosil B atau C berasal dari X juta tahun lalu dan
Juga mungkin untuk memperkirakan seberapa lama yang lalu dua klad hidup terpisah – i.e. kurang lebih seberapa lama lalu leluhur bersama terakhir mereka hidup – dengan menganggap bahwa [[mutasi]] DNA terakumulasi pada laju yang konstan.
== Catatan kaki ==
|