Teknologi pangan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
 
(6 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 31:
Universitas Melbourne Australia bekerja sama dengan Universitas Surrey Inggris, menggunakan teknik pembuatan susu bubuk yang prosesnya dapat menghemat penggunaan energi hingga sebesar 20% yang disebut [[osmosis maju]]. Osmosis maju yang bekerja pada suhu di bawah 50&nbsp;°C juga dapat digunakan untuk memisahkan air dari bahan makanan cair lainnya. Proses ini juga dapat menghilangkan kandungan garam dari susu atau makanan untuk bayi dan anak hingga sebanyak 70% sehingga akan didapatkan produk yang lebih aman untuk ginjal anak.<ref>{{Cite web|last=Melbourne|first=Dr George Chen, Professor Sandra Kentish, Professor Sally Gras, University of|date=12 Februari 2020|title=Making milk powder less energy intensive|url=https://pursuit.unimelb.edu.au/articles/making-milk-powder-less-energy-intensive|website=Pursuit|language=en|access-date=2022-01-12}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Blandin|first=Gaetan|last2=Ferrari|first2=Federico|last3=Lesage|first3=Geoffroy|last4=Le-Clech|first4=Pierre|last5=Heran|first5=Marc|last6=Martinez-Llado|first6=Xavier|date=14 Oktober 2020|title=Forward Osmosis as Concentration Process: Review of Opportunities and Challenges|url=https://www.mdpi.com/2077-0375/10/10/284/htm|journal=Membrane Technologies for Resource Recovery|volume=10|issue=10|pages=284|doi=10.3390/membranes10100284|issn=2077-0375}}</ref>
 
=== Dekafeinasi untuk kopi dan teh, ===
Proses [[dekafeinasi]] secara komersial pertama kali ditemukan oleh pedagang kopi asal [[Jerman]] bernama [[Ludwig Roselius]]. Awalnya, Roselius menerima kiriman biji kopi yang terendam oleh air laut. Roselius memutuskan tetap mengolah biji kopi yang terendam air laut dan mendapati bahwa kadar kafeina dalam kopi tersebut berkurang.<ref name=":2">{{Cite web|last=Gannon|first=Megan|date=21 April 2019|title=How Is Decaf Coffee Made?|url=https://www.livescience.com/65278-how-decaf-coffee-is-made.html|website=livescience.com|language=|access-date=13 Januari 2022}}</ref>
 
Baris 113:
|Teknologi Pangan
|-
|[[Universitas SumatraSumatera Utara]]
|Pertanian
|Ilmu dan Teknologi Pangan
Baris 127:
|[[Universitas Dr. Soetomo]] Surabaya
|Fakultas Pertanian
|Teknologi Pangan &dan Gizi
|-
|[[Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya]]
Baris 150:
|-
|[[Universitas Ciputra]]
|''Fakultas Pariwisata''
|Hospitality
|''Teknologi Pangan''
|Food Technology Program
|-
|Universitas Djuanda Bogor
Baris 165:
|Teknologi Pangan
|}
 
Di Indonesia, [[Institut Pertanian Bogor]] menjadi pionir studi teknologi pangan dengan Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan.<ref>{{cite web|title=Ilmu dan Teknologi Pangan: Program Studi|url=http://www.inspirasi-insinyur.com/2013/01/ilmu-dan-teknologi-pangan-program-studi|website=Inspirasi-insinyur.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20131113031935/http://www.inspirasi-insinyur.com/2013/01/ilmu-dan-teknologi-pangan-program-studi|archive-date=13 November 2013|dead-url=yes|accessdate=9 November 2013}}</ref>