Garuda Indonesia Penerbangan 206: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jelajahlangit (bicara | kontrib)
→‎Akibat: mem buat
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 14:
|destination = [[Bandar Udara Internasional Polonia]], [[Medan]]
|passengers = 48
|crew = 5
|injuries = 2
|fatalities = 7 (5 pembajak, 1 komando, dan pilot)
Baris 42:
**Resimen Operasi Khusus
| units2 = Tidak ada unit khusus
| strength1 = 35 prajurit KopassandhaKopassus<br>20 prajurit RTAF
| strength2 = 5 pembajak
| casualties1 = 1 prajurit tewas
Baris 54:
 
== Akibat ==
[[Achmad Kirang]], anggota tim Kopassus yang terluka akibat tertembak di bagian [[abdomen]], meninggal dunia keesokan harinya pada tanggal 1 April 1981 di Rumah Sakit Bhumibol Adulyadej di Bangkok. Kapten Herman Rante, pilot pesawat yang tertembak dalam [[baku tembak]], juga meninggal di Bangkok beberapa hari kemudian. Jenazah Kirang dan Rante diterbangkan dari Bangkok ke Jakarta, di mana keduanya kemudian dimakamkan di [[Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata|Taman Makam Pahlawan Kalibata]].
 
 
Nama pesawat pun berubah menjadi
Porong.
 
Seluruh anggota Kopassus, termasuk pemimpinnya [[Letnan Kolonel]] [[Sintong Panjaitan]], dianugerahi [[Bintang Sakti]] oleh [[pemerintah Indonesia]] dan [[Promosi jabatan|naik pangkat]]. Achmad Kirang secara [[anumerta]] mendapat kenaikan pangkat dua kali lipat.<ref name="Wiwoho">{{cite book|author=B Wiwoho|year=2016|title=Operasi Woyla - Pembebasan Pembajakan Pesawat Garuda Indonesia|publisher=Kompas Gramedia Group|isbn=978-602-412-122-8|page=151}}</ref>