Kerusuhan Sambas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pai Walisongo (bicara | kontrib)
k Membatalkan 1 suntingan oleh 202.67.46.3 (pembicaraan) diidentifikasi sebagai vandalisme ke revisi terakhir oleh 114.79.1.1. (TW)
Pena Nulis (bicara | kontrib)
k jumlah korban yang tewas atau terbunuh, saya sesuaikan dengan data yang ada diatas
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Newcomer task: copyedit
 
(40 revisi perantara oleh 33 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{cleanup}}
'''Kerusuhan Sambas''' adalah pecahnya kerusuhan antar etnis di wilayah [[Kabupaten Sambas]] dan sekitarnya. Kerusuhan di Sambas sudah berlangsung sekitar tujuh kali sejak [[1970]], namun yang terakhir ini (tahun [[1999]]) merupakan terbesar dan akumulasi dari kejengkelan [[suku Dayak]] dan [[Suku Melayu|Melayu]] terhadap ulah oknum-oknum pendatang dari Madura. Akibatnya, orang-orang keturunan Madura yang sudah bermukim di Sambas sejak awal 1900-an itu ikut menanggung dosa perusuh.<ref>http://zkarnain.tripod.com/MELETUS.HTM</ref>
{{Infobox military conflict|conflict=Konflik Sambas|combatant1=[[Suku Sambas|Suku Melayu]] dan [[Suku Dayak]]{{sfn|Sampit Berdarah, Dayak|2001}}|combatant2=[[Suku Madura]]{{sfn|Konflik Sampit, Madura|2001}} |place=[[Sambas]]{{refn|group=Catatan|tidak ada data pasti untuk daerah lain}}{{br}}|casualties1= *1.189 terbunuh <br /> 168 orang luka berat <br />34 orang luka ringan <br /> 29.823 warga Madura mengungsi.
Korban akibat kerusuhan Sambas terdiri dari, 1.189 orang tewas, 168 orang luka berat, 34 orang luka ringan, 3.833 rumah dibakar dan dirusak, 12 mobil dan 9 motor dibakar/dirusak, 8 masjid/madrasah dirusak/dibakar, 2 sekolah dirusak, 1 gudang dirusak, dan 29.823 warga Madura mengungsi.
}}
 
{{noref|Beberapa bagian}}'''Kerusuhan Sambas''' adalahmerujuk pecahnyakepada peristiwa kerusuhan antar [[Etnisitas|etnis]] di wilayah [[Kabupaten Sambas]], dan[[Kalimantan sekitarnyaBarat]]. Kerusuhan di Sambas sudah berlangsung sekitar tujuh kali sejak [[1970]], namuntetapi yang terakhir inikerusuhan (tahun [[1999]]) merupakanadalah yang terbesar dan akumulasimerupakan dari akumulasi kejengkelan [[sukuSuku DayakMelayu|Melayu]] dan [[Sukusuku MelayuDayak|MelayuDayak]] terhadap ulah oknum-para oknum pendatang dari [[Pulau Madura|Madura]]. Akibatnya, orang-orang keturunan Madura yang sudah bermukim di Sambas sejak awal 1900-an itu, ikut menanggung dosamenjadi perusuhkorban.<ref>http://zkarnain.tripod.com/MELETUS.HTM</ref> Korban akibat kerusuhan Sambas terdiri dari 1.189 orang tewas, 168 orang luka berat, 34 orang luka ringan, 3.833 rumah dibakar dan dirusak, 12 mobil dan 9 motor dibakar/dirusak, 8 masjid/madrasah dirusak/dibakar, 2 sekolah dirusak, 1 gudang dirusak, dan 29.823 warga Madura mengungsi.
 
== Latar belakang ==
* Awal peristiwa dilatardilatarbelakangi belakangioleh kasus pencurian ayam oleh seorang warga suku Madura yang ditangkap dan dianiaya oleh warga masyarakat suku melayuMelayu.
* Peristiwa berkembang dengan bergabungnya ratusan warga suku Madura dan menyerang beberapa warga suku Melayu yang berakibat 3 orang suku Melayu meninggal dunia dan 2 orang luka-luka. Peristiwa ini dikenal dengan istilah "Ketupat Berdarah" merujuk kejadian pada hari raya Idul Fitri di Dusun Parit Setia Jawai.
* Selain itu, terjadi pula kasus perkelahian antara kenek angkot warga suku Melayu dengan penumpang angkot warga suku Madura yang tidak mau membayar ongkos.
* Akibatnya, terjadi saling balas membalas antara warga lokal yakni suku Melayu dibantudan suku Dayak menghadapi warga suku Madura dalam bentuk perkelahian, penganiayaan dan pengrusakan.
* Peristiwa berkembang dengan terjadinya kerusuhan, pembakaran, pengrusakan, perkelahian, penganiayaan dan pembunuhan antara warga suku Melayu dibantudan warga suku Dayak menghadapi warga suku Madura, yang meluas sampai kedaerahke daerah sekitarnya.
* Telah terjadi pengungsian warga suku Madura secara besar-besaran. Kemudian isu ini dieksploitir oleh kelompok-kelompok tertentu untuk kepentingannya.
* Peristiwa ini adalah kejadian yang kesepuluh sejak tahun 19771970 dan juga pernah terjadi terhadap etnis yang lain.
 
== Kronologi ==
Baris 15 ⟶ 18:
* Pada tanggal 19 Januari 1999 sekitar 200 orang suku madura dari suatu desa menyerang warga suku Melayu desa lainnya.
* Hari berikutnya terjadi perkelahian antara warga suku Madura dan warga suku Melayu karena tidak membayar ongkos angkot. Kejadian ini berkembang menjadi perkelahian antara kelompok dan antara desa yang disertai pembakaran, pengrusakan dan tindak kekerasan lainnya.
* Warga suku [[Suku Melayu|Melayu]] dibantudan suku [[Suku Dayak|Dayak]] melakukan penyerangan, pembakaran, pengrusakan, penganiayaan dan pembunuhan terhadap warga suku Madura dan selanjutnya saling membalas.
* Peristiwa berkembang dengan terjadinya pengungsian warga Madura dalam jumlah cukup besar menuju Singkawang dan Pontianak.
 
Tindakan aparat keamanan antara lain :
 
-* Melokalisir dan mencegah meluasnya kejadian,
* Membantu evakuasi para pengungsi, melakukan pencarian dan penyelamatan suku [[Suku Madura|Madura]] yang melarikan diri ke hutan,
 
-* Membantu mengevakuasi para pengungsi, melakukan pencarian dan penyelamatan suku Madura yang melarikan diriditempat kehutanpenampungan,
-* Mengadakan dialog dengan tokoh masyarakat dan pemuka agama, serta
 
-* Melakukan upaya penegakan hukum terhadap para pelaku kriminal.
- Membantu para pengungsi ditempat penampungan,
 
- Mengadakan dialog dengan tokoh masyarakat dan pemuka agama, serta
 
- Melakukan upaya penegakan hukum terhadap para pelaku kriminal.
 
== Proses hukum ==
Pelaku yang ditangkap 208 orang dan dalam proses peradilan sebanyak 59 orang, yang terdiri dari suku Madura 13 orang, suku Melayu 42 orang dan suku Dayak 4 orang. Barang bukti yang disita terdiri dari 607 pucuk senjata api rakitan, 2.336 senjata tajam, 76 bom molotov, 86 katapel, 969 anak panah, 8 botol dan 8 toples obat mesiu, 443 butir peluru timah, 79 peluru pipa besi, 349 butir peluru standar ABRI dan 441 butir peluru gotri.<ref>{{Cite web |url=http://www.dephan.go.id/fakta/p_sambas.htm |title=Departemen Pertahanan RI - Peristiwa Sambas |access-date=2010-03-22 |archive-date=2002-11-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20021108025519/http://www.dephan.go.id/fakta/p_sambas.htm |dead-url=yes }}</ref>
Barang bukti disita 607 pucuk senjata api rakitan, 2.336 senjata tajam, 76 bom molotov, 86 ketapel, 969 anak panah, 8 botol dan 8 toples obat mesiu, 443 butir peluru timah, 79 peluru pipa besi, 349 butir peluru setandard ABRI dan 441 butir peluru gotri.<ref>[http://www.dephan.go.id/fakta/p_sambas.htm Departemen Pertahanan RI - Peristiwa Sambas]</ref>
 
== Referensi ==
Baris 38 ⟶ 36:
 
== Pranala luar ==
* [http://202.158.52.214/id/arsip/1999/03/30/NAS/mbm.19990330.NAS94217.id.html Tempo - Mereka Lari ke Malaysia]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* [http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1999/03/23/NAS/mbm.19990323.NAS94089.id.html Tali Kepala Merah Kembali Dikenakan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100919165625/http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1999/03/23/NAS/mbm.19990323.NAS94089.id.html |date=2010-09-19 }}
[[Kategori:Indonesia dalam tahun 1999]]
 
[[Kategori:Sejarah Kalimantan]]
[[Kategori:IndonesiaSejarah dalamKalimantan tahun 1999Barat]]
[[Kategori:Kabupaten Sambas]]
<references group="Catatan" />{{Bencana di Indonesia tahun 1990an}}{{Bacharuddin Jusuf Habibie}}