Oei Hong Djien: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
06Ivonne (bicara | kontrib)
Iripseudocorus (bicara | kontrib)
Penambahan referensi #1lib1ref #1lib1refID
 
(10 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Chinese name|[[Huang (marga)|Oei]]}}
{{Unreferenced|date=Oktober 2021}}
{{Infobox_Officeholder
| name = Oei Hong Djien
Baris 16 ⟶ 18:
| prizes =
}}
[[Dokter|dr.]] '''Oei Hong Djien''', Sp[[patologi anatomi|PA]] ({{lahirmati|[[Magelang]], [[Jawa Tengah]]|5|4|1939}}) atau; dikenal juga dengan panggilan '''OHD''',) adalah seorang kolektor asal Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Ia merupakan pendiri dan kurator OHD Museum, sebuah museum seni rupa [[Indonesia]] terkenalmodern asaldan [[Magelang]], [[Jawa Tengah]]kontemporer. Pria yang akrab disebut OHD selain dikenal sebagai kolektor lukisan juga dikenal sebagai pedagang tembakau sekaligus ''grader'' tembakau untuk PT. [[Djarum]] [[Kudus]]. Gelar dokter diperoleh OHD dari [[Universitas Indonesia]] tahun 1964,<ref name=":0">{{Cite journal|last=Sudarmana|first=Teguh Djaka|date=2012|title=PERAN DAN POSISI OEI HONG DJIEN DALAM ARENA SENI LUKIS INDONESIA|url=https://jurnal.isi-ska.ac.id/index.php/dewaruci/article/view/1043|journal=Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni|language=en|volume=7|issue=3|doi=10.33153/dewaruci.v7i3.1043|issn=2685-287X}}</ref> kemudian ia melanjutkan spesialisasi didapatuntuk daripatologi anatomi di [[Belanda]].
 
Namanya sebagai kolektor seni rupa sangat dikenal di kalangan seni rupa di seluruh Indonesia dan berbagai negara. Pada awalnya OHD memiliki lukisan karya maestro dunia seperti [[Picasso]], [[Van Gogh]], [[Monet]], dan [[Rembrandt]].{{fact}} OHD sangat bergaul akrab dengan lingkungan seniman, terutama seniman-seniman di kubu Yogyakarta. Menurut beberapa sumber, konon koleksi Museum OHD telah mencapai angkalebih dari 2.000 buah koleksi karya seni dengan beraneka ragam media hasil kreasi perupa, papanbaik atasdari Indonesia danmaupun dunialuar negeri, seperti karya Raden Saleh, [[Affandi]], [[Basoeki Abdullah]], [[Lee Man Fong]], [[S. Sudjojono]], [[Hendra Gunawan]], EkoSoedibio, NugrohoTrubus S., FXHarijadi WidayantoS., RickyKartono SuryadiYudhokusumo, Eko Nugroho, F. Widayanto, Ahmad Sadali, [[Widayat]], [[Fadjar Sidik]], Srihadi, Edhi Sunarso, G. Sidharta Soegio, [[Edi Sunaryo]], I Made Djirna, Ivan Sagito, [[Heri Dono]], [[Nasirun]], [[Agus Suwage]], [[Ugo Untoro]], [[Dadang Christanto]], SunaryoPupuk D.P., Entang Wiharso, Nyoman Masriadi, Handiwirman Saputra, dan masih banyak lainnya, sehingga para peneliti [[seni rupa]] Indonesia dari berbagai negara tak akan merasa lengkap tanpa menjadikan OHD sebagai narasumber.
 
== Pemburu lukisan ==
OHD mengenal lukisan sejak masa kanak-kanak. Perkenalan dengan lukisan merupakan warisan orang tuanya. Ayah dan kerabat-kerabatnya termasuk penikmat dan kolektor lukisan. Dinding rumah dipenuhidipajangi lukisan tua peninggalan [[Belanda]].<ref name=":0" /> Tapi tak satu pun kerabat OHD yang berbakat menjadi pelukis hebat, tak terkecuali OHD.
 
Tumbuh besar di lingkungan keluarga yang gandrung pada lukisan membuatnya jatuh cinta. Minat OHD pada lukisan mulai terlampiaskan manakala ia hijrah ke [[Jakarta]] untuk kuliah di [[Fakultas]] [[Kedokteran]] [[Universitas Indonesia]]. IaDi jadiibukota rajinia mengunjungimempunyai pamerankesempatan lukisanmelihat serta galeripameran lukisan yang ada di ibu kota. Namun, calon dokter itu baru sebatas menikmati lukisan tapi tak kuasa membeli. OHD baru benar-benar mampu membeli sebuah lukisan pada 1965, setelah enamlulus tahundokter.<ref menabungname=":0" sebagian uang saku kiriman orang tuanya./>
 
Hobi bertandang ke galerimuseum lukisan dan pameran lukisan kian menjadi saat melanjutkan kuliahspesialisasi kedi negeri Belanda. Ia bahkan makinkemudian rajin mengikuti seminar-seminar yang membahas karya seni dan bahkan menjadi pembicara. Dari situlah pemahaman serta wawasannya terhadap lukisan makin bertambah, dan kian lihai menilai lukisan.
lukisan.
 
Kesibukan mengelola usaha jual beliperusahaan tembakau tak menyurutkan kegemarannya mengumpulkan lukisan. Ia tetap saja rajin melihat pameran atau lelang lukisan dan menyambangi galeri untuk memburu lukisan yang diinginkannya. Apalagi kala itu ia sudah punya bekal dana yang cukup. Ia tak mematok hanya pada pelukis ternama, lukisan para pemula juga diborongnya.
 
OHD berburu lukisan tidak sebatas di pameran lukisan. Ia juga menyambangi langsung seorang pelukis-pelukis agar mendapatkan lukisan berkualitas. OHD rela berjam-jam menunggui maestro lukis Indonesia, Affandi, yang sedang melukis seraya mengamati goresan tanganseniman Affandibekerja.
 
Ia juga dikenal berteman dekat dengan pelukis kondang, Widayat. Bahkan, Widayat kerap memintanya memberi komentar terhadap lukisan yang sedang dibuatnya. Sebagai imbalannya Widayat menghadiahinya beberapabanyak lukisan dan mengangkatnya sebagai salah satu kurator Museum H.Widayat. Kedekatannya dengan sejumlah pelukis ternama membuat ketajaman dan keterampilannya menelisik lukisan kian terasah. Inilah cikal-bakal keahliannya sebagai seorang kurator atau penilai lukisan.
 
OHD pernah berburu lukisan karya Affandi, Sudjojono, Widayat, A. Sadali, Popo Iskandar, Mochtar Apin, Srihadi dan Widayatlain-lain hingga [[Rio de Janeiro]], [[Brasil]]. Ceritanya, ada mantan [[Duta Besar]] Brasil yang saat bertugas di Indonesia gemar mengoleksi lukisan seniman ternama Indonesia. Sayang,Ia koleksimeninggal yangdunia beradadan dikoleksinya Riodijual de Janeiro itukarena tak terawat dan malahmempunyai akanahli dilelangwaris. Jadilah ia terbang ke ibu kota negeri samba dan memborong 2030 lukisan koleksi mantan sang duta besar.
 
Nama OHD sendiri sekarang sudah melambung dan menjadi jaminan kepatenan seorang kolektor maupun kurator lukisan. Ketenarannya bahkan sudah melampaui batas negara dan benua. Ia sudah berkali-kali didaulat menjadi kurator''guest of honor'' dalam berbagai lelangpameran lukisan di [[mancanegara]]. Ia juga kerap menjadi pembicara dalam sebuah pameran lukisan atau sekadar menggoreskan tulisan sebagai pengantar sebuah katalog lukisan.
 
Kegemarannya pada lukisan bukan untuk investasi atau berdagang lukisan. Dia hanya rela menjual jika benar-benar sudahmembutuhkan takdana cintauntuk lagiakuisisi padakarya sebuahpenting lukisannyayang belum ada di koleksinya untuk meningkatkan kualitas koleksi. Sayangnya itu pun jarang sekali dilakukannya.
== Lihat juga ==
* [[Museum Oei Hong Djien]]
 
== Pranala luar ==
 
* [http://www.kontan-online.com/print.php?q=v&tahun=IX&edisi=33&id=29/ Dokter Spesialis Lukisan]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* [http://www.suaramerdeka.com/harian/0504/05/bud03.htm/ Intermezzo Ala Oei Hong Djien] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110116021159/http://www.suaramerdeka.com/harian/0504/05/bud03.htm |date=2011-01-16 }}
* [httphttps://web.archive.org/web/20071102044732/http://bungimam.blogspot.com/2007/09/seribu-kanvas-juragan-tembakau.html/ Seribu Kanvas Juragan Tembakau]
* [http://www.michellechin.net/writings/21.html/ Dr Oei Hong Djien: An Addiction to Art] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20081121033757/http://www.michellechin.net/writings/21.html |date=2008-11-21 }}
* [http://blog.tujuhbintang.com/2008/07/oei-hong-djien-dan-pameran-lukisan.html Pemburu Lukisan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090804195455/http://blog.tujuhbintang.com/2008/07/oei-hong-djien-dan-pameran-lukisan.html |date=2009-08-04 }}
* [http://lukisantrubus.blogspot.com/ Lukisan Trubus Soedarsono,Gadis dan Pura Bali yang Hening]
 
Baris 55 ⟶ 58:
[[Kategori:Tokoh dari Magelang]]
[[Kategori:Marga Oey]]
 
 
 
 
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]