Sugiyono Mangunwiyoto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 28:
'''[[Kolonel]] [[Infanteri|Inf.]] ([[Anumerta]]) R. Sugiyono Mangunwiyoto''' ([[Hanacaraka]]: {{jav|ꦫꦢꦺꦤ꧀‌ꦱꦸꦒꦶꦪꦤꦩꦔꦸꦤ꧀ꦮꦶꦪꦠ}}) ({{lahirmati|Gedaren, [[Sumbergiri, Ponjong, Gunung Kidul]]|12|8|1926|Kentungan, [[Yogyakarta]]|1|10|1965}}) adalah seorang [[pahlawan nasional Indonesia]] yang merupakan salah seorang korban peristiwa [[Gerakan 30 September]]. Ia merupakan mantan [[Korem 072/Pamungkas|Kepala Staf Korem 072/Pamungkas]].
 
==LatarRiwayat BelakangHidup==
 
=== Latar Belakang ===
Kolonel Inf (Anumerta) R. Sugiyono Mangunwiyoto lahir di Gedaren [[Sumbergiri, Ponjong, Gunungkidul|Sumbergiri]], [[Ponjong, Gunungkidul|Ponjong]], [[Kabupaten Gunungkidul]] pada tanggal 12 Agustus 1926 dari pasangan Kasan Sumitrorejo seorang petani sekaligus perangkat desa dan R. Ngt. Sutiyah Semito Rejo dari [[Semanu, Gunungkidul|Semanu]], [[Kabupaten Gunungkidul]].<ref>[https://kabarhandayani.com/kolonel-sugiyono-pahlawan-revolusi-putra-gedaren-ponjong/ "Kolonel Inf (Anumerta) Sugiyono, Pahlawan Revolusi Putra Gedaren Ponjong, Gunungkidul"]</ref> Sugiyono anak ke-11 dari 14 bersaudara dan hanya dia yang menganut agama [[Kristen]] di keluarganya.<ref>[https://fliphtml5.com/upjbv/zkzy/basic "EBOOK RS. MANGUNWIYOTO"]</ref>
 
=== Karier Militer ===
Sugiyono sebenarnya memiliki cita-cita menjadi seorang guru. Guna mewujudkan cita-citanya itu, ia dengan tekun menempuh pendidikan di Sekolah Guru Pertama di Wonosari, [[Kabupaten Gunungkidul]]. Namun, sebelum ia selesai dalam pendidikan di Sekolah Guru, Tentara Jepang menduduki Tanah Air dan memberlakukan wajib militer bagi anak-anak muda. Ia terpaksa mengubur impiannya untuk menjadi seorang guru, dan mengikuti pendidikan sebagai tentara di [[Pembela Tanah Air]] ([[Pembela Tanah Air|PETA]]). Selepas menyelesaikan pendidikan di PETA, ia diangkat sebagai Budancho (Komandan Peleton) di Wonosari, [[Kabupaten Gunungkidul]]. Selepas masa proklamasi, ia tergabung dalam [[Tentara Keamanan Rakyat]] (TKR), dan mengawali karir sebagai komandan seksi. Ia kemudian diangkat menjadi ajudan Komandan Brigade 10 di bawah [[Suharto|Letnan Kolonel Suharto]] pada tahun 1947.
 
Pada [[Serangan Umum 1 Maret 1949|1 Maret 1949 terjadi serangan umum terhadap Yogyakarta]] saat peristiwa [[Agresi Militer Belanda II|Agresi Militer II]]. Ia turut serta dalam keberhasilan pasukan menghentikan agresi militer II tersebut yang mampu merubah penilaian dunia internasional terhadap kekuatan RI.
 
== Kehidupan Pribadi ==
==Keluarga==
 
=== Keluarga ===
Kolonel Inf (Anumerta) Sugiyono menikah dengan Supriyati, seorang perawat di RS Bethesda. Pertemuannya dengan istrinya itu terjadi saat Kolonel Inf Sugiyono dirawat di RS Bethesda karena cidera atau sakit saat bertugas di medan perang. Lalu mereka menikah dan memiliki anak enam orang laki-laki:
 
Baris 100 ⟶ 104:
[[Kategori:Penerima Bintang Republik Indonesia Adipradana]]
[[Kategori:Penerima Bintang Gerilya]]
[[Kategori:Penerima Bintang Sewindu APRI]]
[[Kategori:Tokoh yang berpindah agama dari Islam ke Protestan]]
[[Kategori:Daftar pahlawan nasional Indonesia yang beragama Kristen]]