Sutan Aswar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Szabot (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(50 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{lindungidarianon2|small=yes}}
{{Infobox Officeholder
| name = {{PAGENAME}}Sutan Aswar
| image = Young Sutan Aswar.jpg
| office = Anggota MPR-DPR Republik Indonesia
| term_start = [[1966]]
| term_end = [[1976]]
| president = [[Soekarno]]
| office3 = Direktur Perminyakan dan Angkutan ABRI | Dephankamdephankam
|successor2 = [[Soeharto]]
| birth_date = {{birth date|1925|6|23}}
|office3 = Direktur Perminyakan dan Angkutan ABRI | Dephankam
| birth_place = {{flagicon|Indonesia}} = [[Padang]], [[Sumatera Barat]]
|birth_date = {{birth date|1925|6|23}}
| death_date = {{death date and age|2006|8|27|1925|6|23}}
|birth_place = {{flagicon|Indonesia}} [[Padang]], [[Sumatera Barat]]
| death_place = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
|death_date = {{death date and age|2006|8|27|1925|6|23}}
|death_place =nationality {{flagicon|Indonesia}} [[Jakarta]], = [[Indonesia]]
| party = Non partai
|nationality = [[Indonesia]]
| spouse = Puti Ida Martunus
|party = Non partai
| children = [[Sativa Sutan Aswar]], [[Saiful Sutan Aswar|Saiful Ihsan]], Fadia Sutan Aswar, Mutia Sutan Aswar, [[Gina Sutan Aswar]] (†)
|spouse = Puti Ida Martunus
| profession = [[Tentara]]
|children = Sativa Sutan Aswar, Saiful Ihsan, Fadia, Mutia, Gina
|profession religion = [[TentaraIslam]]
| signature =
|religion = [[Islam]]
| Grandchildren = Puti Adla Runisa Arryman, Adhia Absar Arryman, Puti Azira Ahimsa, Puti Anasha Arryman, Puti Alaia Djamaluddin, Arael Ahimsa, Aero Sutan Aswar, Aqsa Sutan Aswar, Puti Alifa Djamaluddin
|signature =
}}
'''''Sutan Aswar''''' Lahir({{lahirmati|[[Padang]], tahun[[Hindia Belanda]]|23|06|1925|[[Jakarta]], [[Sutan AswarIndonesia]]|27|08|2006}}) adalah salah satu yang turut mendirikan [[TNI]] Angkatan Udara [[Republik Indonesia]] dan merupakan pencipta bensin pesawat (AFTUR) pertama di Indonesia atas perintah Komodor Udara [[Halim Perdanakusuma]] pada tahun 1947. Pernah mengenyam pendidikan di Technische Hoogeschool (sekarang [[Institut Teknologi Bandung]],) Sutansebelum Aswarbergabung merupakandalam salahperjuangan satukemerdekaan. pakarAnggota perminyakanHakim yangMahkamah dikenalMiliter santunLuar danBiasa jujur(Mahmilub), dikemudian dalamdiangkat pengabdiannyamenjadi kepada negara. Anggota [[MPR]]-[[DPR RI]] Fraksi-[[ABRI]] 1966-1976 ini dianugerahi berbagai macam bintang dan tanda jasa;
- [[Bintang Dharma]], [[Bintang Gerilya]], [[Bintang Yudha Dharma]] Pratama, Bintang Swa Buana Paksa Pratama, [[Bintang Yudha Dharma]] Nararya, Bintang Swa Buana Paksa Nararya, Bintang Sewindu APRI.
- Satya Lencana Kesetiaan 24thn, SL Kesetiaan 16thn, SL Kesetiaan 8thn, SL Kemerdekaan I, SL Kemerdekaan II, SL Sapta Marga, SL Penegak, SL Pepera [[Irian Barat]], SL Dwi Dja Sista, SL HUT AURI X
- dll.<br />
 
''Cat. Sejarah Markas Besar TNI-AU RI:
(Sewindu Angkatan Udara Republik Indonesia_9 April 1946-9 April 1954)<br />''
 
== Riwayat Hidup ==
Cat. Sejarah Markas Besar TNI-AU RI:
(Sewindu Angkatan Udara Republik Indonesia_9 April 1946-9 April 1954)<br />
 
=== Karier di AURI ===
Pada tanggal 28 Desember 1947 dari Yogyakarta dikirimkan [[Tetra etil timbal|Tetra Ethyl]] Fluid (TEL) ke [[Sumatra]] untuk pembuatan bensin udara. TEL tersebut diterima oleh AURI [[Yogyakarta]] dari Pabrik Minyak [[Cepu]] sisa-sisa pabrik tahun [[1942]]. Dengan melalui darat TEL diangkut dari [[Pekan Baru]] melalui Bukitinggi ke [[Jambi]]; Komodor Udara [[Halim Perdanakusuma]] menunjuk OMU-2 [[Sutan Aswar]] pada jawatan minyak di [[Jambi]] diperbantukan SMU Mardjoeki.
 
Alat-alat yang sangat minim dan sederhana dibuat oleh [[Jepang]] sebagai instalasi darurat, dengan sendirinya tidak sesuai standar untuk menghasilkan bensin ringan sebagai dasar bensin udara. Begitu pula alat-alat untuk memeriksa akurasi hasil bensin tersebut, hanya bisa untuk mengetahui berat jenis dan ASTM destillatie saja.
== PERAN MINYAK BAGI ANGKATAN UDARA REPUBLIK INDONESIA ==
 
Ahli-ahli tersebut pada pembuatan bensin udara itu tidak ada, sedangkan masukan-masukan yang diterima dari orang yang ahli dari Sawahlunto negatif, berhubung ybs. tidak setuju dengan kondisi alat yang tidak memadai (al. Alm. Jacob dan Soediardjo).
Pada tanggal 28 Desember 1947 dari Yogyakarta dikirimkan Tetra Ethyl Fluid (TEL) ke [[Sumatra]] untuk pembuatan bensin udara. TEL tersebut diterima oleh AURI [[Yogyakarta]] dari Pabrik Minyak [[Cepu]] sisa-sisa pabrik tahun [[1942]]. Dengan melalui darat TEL diangkut dari [[Pekan Baru]] melalui Bukitinggi ke [[Jambi]]; Komodor Udara [[Halim Perdanakusuma]] menunjuk OMU-2 [[Sutan Aswar]] pada jawatan minyak di [[Jambi]] diperbantukan SMU Mardjoeki.
 
Tenaga dari Pabrik Minyak [[Jambi]] yang banyak menyumbangkan tenaga hanyalah seorang tukang yang mengetahui seluk beluk alat saja, namun tidak kepada proses pembuatan bensin udara.
 
Akan tetapi meskipun begitu OMU-2 [[Sutan Aswar]] dan SMU Mardjoeki dibantu oleh seorang tukang tersebut memberanikan diri melangsungkan proses pembuatan bensin udara, dengan resikonyarisikonya adalah tanggung jawab OMU-2 [[Sutan Aswar]].
Alat-alat yang sangat minim dan sederhana dibuat oleh [[Jepang]] sebagai instalasi darurat, dengan sendirinya tidak sesuai standar untuk menghasilkan bensin ringan sebagai dasar bensin udara. Begitu pula alat-alat untuk memeriksa akurasi hasil bensin tersebut, hanya bisa untuk mengetahui berat jenis dan ASTM destillatie saja.
 
Hasil-hasil pertama didapat pada akhir bulan Februari 1948. Menurut contoh-contoh yang diperiksakan di Cepu, banyak juga diadakan perubahan dalam fraksi bensin oleh OMU-2 [[Sutan Aswar]], tetapi belum juga memenuhi syarat-syarat bensin udara.
 
Ketika bulan Maret 1948 pesawat Anson datang ke Jambi, dan karena harus mengisikan bensin maka OMU-2 Sutan Aswar memberanikan diri untuk menyatakan bahwa bensin udara tersebut siap dipakai.
Ahli-ahli tersebut pada pembuatan bensin udara itu tidak ada, sedangkan masukan-masukan yang diterima dari orang yang ahli dari Sawahlunto negatif, berhubung ybs. tidak setuju dengan kondisi alat yang tidak memadai (al. Alm. Jacob dan Soediardjo).
 
Mutu bensin udara disempurnakan oleh OMU-2 [[Sutan Aswar]], dan percoabaanpercobaan dimulai dengan hasil bensin udara pertama [[Indonesia]] tersebut. Berhasil. Sejak itu hasil bensin udara dari [[Jambi]] terus dipakai oleh jawatan minyak seluruh [[Indonesia]]. Hal ini berarti suatu prestasi yang besar artinya dalam usaha ke arah ''self help'' dipada masa perjuangan.
 
[[Berkas:Sutan Aswar.jpg|jmpl|ka|180px|Sutan Aswar pada masa tua]]
Tenaga dari Pabrik Minyak [[Jambi]] yang banyak menyumbangkan tenaga hanyalah seorang tukang yang mengetahui seluk beluk alat saja, namun tidak kepada proses pembuatan bensin udara.
 
== PENEMUANPenemuan ==
Akan tetapi meskipun begitu OMU-2 [[Sutan Aswar]] dan SMU Mardjoeki dibantu oleh seorang tukang tersebut memberanikan diri melangsungkan proses pembuatan bensin udara, dengan resikonya adalah tanggung jawab OMU-2 [[Sutan Aswar]].
'''Bensin udara'''; 91 oktan untuk pesawat Anson, C-47 untuk pesawat Dakota, 80 oktan untuk pesawat Stinson.<br />
 
== Penghargaan ==
Ia dianugerahi berbagai macam bintang dan tanda jasa:
 
* [[Bintang Dharma]]
Hasil-hasil pertama didapat pada akhir bulan Februari 1948. Menurut contoh-contoh yang diperiksakan di Cepu, banyak juga diadakan perubahan dalam fraksi bensin oleh OMU-2 [[Sutan Aswar]], tetapi belum juga memenuhi syarat-syarat bensin udara.
* [[Bintang Gerilya]]
* [[Bintang Yudha Dharma|Bintang Yudha Dharma Pratama]]
* [[Bintang Yudha Dharma|Bintang Yudha Dharma Nararya]]
* [[Bintang Swa Bhuwana Paksa|Bintang Swa Bhuwana Paksa Pratama]]
* Bintang Swa Bhuwana Paksa Nararya
* [[Bintang Sewindu Angkatan Perang Republik Indonesia|Bintang Sewindu APRI]]
* [[Satyalancana Kesetiaan|Satyalancana Kesetiaan 24thn]]
* SL Kesetiaan 16thn
* SL Kesetiaan 8thn
* [[Satyalancana Perang Kemerdekaan I|SL Kemerdekaan I]]
* [[Satyalancana Perang Kemerdekaan II|SL Kemerdekaan II]]
* [[Satyalancana Sapta Marga|SL Sapta Marga]]
* [[Satyalancana Penegak|SL Penegak]]
* SL Pepera Irian Barat
* [[Satyalancana Dwidya Sistha|SL Dwidya Sistha]]
* SL HUT [[AURI]] X - dll.
 
== Referensi ==
# Soewito, Irna H.N Hadi, Suyono, Nana Nurliana, Suhartono, Soedarini. ''Awal Kedirgantaraan Indonesia-Perjuangan AURI 1945-1950 ed.1'', Yayasan Obor Indonesia, 2008
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
Ketika bulan Maret 1948 pesawat Anson datang ke Jambi, dan karena harus mengisikan bensin maka OMU-2 Sutan Aswar memberanikan diri untuk menyatakan bahwa bensin udara tersebut siap dipakai.
 
* {{id}} [http://books.google.com/books?printsec=frontcover&vid=ISBN9789794616727#v=onepage&q&f=false]
 
{{lifetime|1925|2006|Aswar, Sutan}}
 
[[Kategor:Pejuang dan Perintis TNI AU]]
Mutu bensin udara disempurnakan oleh OMU-2 [[Sutan Aswar]], dan percoabaan dimulai dengan hasil bensin udara pertama [[Indonesia]] tersebut. Berhasil. Sejak itu hasil bensin udara dari [[Jambi]] terus dipakai oleh jawatan minyak seluruh [[Indonesia]]. Hal ini berarti suatu prestasi yang besar artinya dalam usaha ke arah ''self help'' di masa perjuangan.
 
{{URUTANBAKU:Aswar, Sutan}}
== PENEMUAN ==
== Keluarga [[Kategori:Sutan Aswar| ==]]
'''Bensin udara'''; 91 oktan untuk pesawat Anson, C-47 untuk pesawat Dakota, 80 oktan untuk pesawat Stinson.<br />
[[Kategori:Pejuang kemerdekaan Indonesia]]
== Keluarga Sutan Aswar ==
[[Kategori:Tokoh Dirgantara Indonesia]]
{{utama|Keluarga Sutan Aswar}}<br />
[[Kategori:Tokoh TNI]]
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh militer Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara]]
[[Kategori:Perintis Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara]]
[[Kategori:Alumni Institut Teknologi Bandung]]
[[Kategori:Sutan]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh dari Padang]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
[[Kategori:Penerima Bintang Dharma]]
[[Kategori:Penerima Bintang Gerilya]]
[[Kategori:Penerima Bintang Sewindu APRI]]