Bahasa Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Super Hylos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Berbuah salak (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(6 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 38:
}}
 
'''Bahasa Indonesia''' ({{IPA-id|baˈhasa indoˈnesija|}}) merupakan [[bahasa resmi]] sekaligus [[bahasa nasional]] di [[Indonesia]].<ref name="uud">{{cite wikisource |title=Article 36 of The 1945 Constitution of The Republic of Indonesia |wslink=Constitution of the Republic of Indonesia}}</ref> Bahasa Indonesia merupakan [[varietas (linguistik)|varietas]] [[bahasa baku|yang dibakukan]] dari [[bahasa Melayu]],<ref name=bc>{{cite book|author = Uri Tadmor |editor1= Yaron Matras |editor2=Jeanette Sakel |chapter= Grammatical borrowing in Indonesian |title= Grammatical Borrowing in Cross-Linguistic Perspective |date= 2008 |isbn = 978-3-11-019919-2 |publisher= Walter de Gruyter |page = 301 |url = https://books.google.com/books?id=Es4T018diPIC |language= en}}</ref> sebuah bahasa rumpun {{PRBahasa|Austronesia}} yang digolongkan kedalamke dalam rumpun {{PRBahasa|Melayik}} yang sendirinya merupakan cabang turunan dari cabang {{PRBahasa|Melayu-Polinesia}}. Bahasa Indonesia telah sejak lama digunakan sebagai [[basantara]] di wilayah kepulauan Indonesia yang rata-rata memiliki kemajemukan linguistika. Dengan jumlah penutur bahasa yang lumayan besar ditambah dengan populasi diaspora yang tinggal di luar negeri, bahasa Indonesia masuk sebagai salah satu bahasa yang paling banyak digunakan atau dituturkan di seluruh dunia.<ref>{{cite web|url=https://www.statista.com/statistics/266808/the-most-spoken-languages-worldwide/|title=The Most Spoken Languages Worldwide|lang=en|trans-title=Bahasa Yang Paling Banyak Dituturkan Seluruh Dunia|author=<!--Not stated-->|date=2021|website=statista.com|publisher=Statista|access-date=2021-09-13|archive-date=2015-06-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20150628162716/http://www.statista.com/statistics/266808/the-most-spoken-languages-worldwide/|dead-url=no}}</ref>
 
Kosakata bahasa Indonesia juga dipengaruhi oleh beberapa bahasa lokal di wilayah kepulauan Indonesia (misalnya: bahasa {{PBahasa|Jawa}}, {{PBahasa|Minangkabau}}, {{PBahasa|Bugis}}, {{PBahasa|Makasar}}, dan lain sebagainya),<ref name="The Indonesian Language 2004. Page 14">[[James Neil Sneddon]]. ''The Indonesian Language: Its History and Role in Modern Society''. UNSW Press, 2004.</ref> serta dari bahasa asing yang disebabkan oleh kontak sejarah dan keterikatan sejarah dengan bahasa lain dari wilayah lainnya.<ref>{{cite web|url=https://www.daytranslations.com/blog/global-importance-indonesian-language/|title=Global Importance of Indonesia and the Indonesian Language|lang=en|trans-title=Pentingnya Indonesia dan Bahasa Indonesia dalam Ranah Global|author=<!--Not stated-->|date=2018|access-date=2021-09-13|archive-date=2021-09-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20210913051020/https://www.daytranslations.com/blog/global-importance-indonesian-language/|dead-url=no}}</ref> Bahasa Indonesia memiliki banyak [[kata serapan]] yang berasal dari bahasa-bahasa Eropa, terutama dari bahasa [[bahasa Belanda|Belanda]], [[bahasa Portugis|Portugis]], [[bahasa Spanyol|Spanyol]], dan [[Bahasa Inggris|Inggris]]. Bahasa Indonesia juga memiliki [[kata serapan]] yang berasal dari bahasa [[Bahasa Sanskerta|Sanskerta]], [[Bahasa Tionghoa|Tionghoa]], dan [[Bahasa Arab|Arab]] yang membaur menjadi elemen dalam bahasa Indonesia yang terpengaruh karena adanya faktor-faktor seperti aktivitas perdagangan maupun religius yang telah berlangsung sejak zaman kuno di wilayah [[kepulauan Indonesia]].
Baris 430:
Meskipun menyandang nama bahasa persatuan, bahasa Indonesia digunakan sebagai [[bahasa ibu]] hanya oleh sebagian kecil saja dari penduduk Indonesia (terutama orang-orang yang tinggal di sekitar Jakarta dan kota-kota besar lainnya yang sebagian besar berbahasa Indonesia seperti [[Kota Medan|Medan]] dan [[Kota Balikpapan|Balikpapan]]), sedangkan lebih dari 200 juta orang lainnya menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua, dengan berbagai tingkat kemahiran. Sensus tahun 2010 menunjukkan hanya 19,94% orang berusia di atas lima tahun yang menggunakan bahasa Indonesia di rumah. Di negara yang memiliki lebih dari 700 bahasa daerah dan beragam kelompok suku, bahasa Indonesia memainkan peran penting dalam mempersatukan keberagaman budaya di seluruh Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa utama di media, badan pemerintah, sekolah, universitas, tempat kerja, dll.<ref>{{cite web|title=Publication Name|url=http://sp2010.bps.go.id/files/ebook/kewarganegaraan%20penduduk%20indonesia/index.html|archive-url=https://web.archive.org/web/20170710134114/http://sp2010.bps.go.id/files/ebook/kewarganegaraan%20penduduk%20indonesia/index.html|archive-date=10 July 2017|access-date=4 December 2018|url-status=dead|df=dmy-all}}</ref>
 
Bahasa Indonesia baku digunakan untuk keperluan penulisan buku dan surat kabar, serta untuk siaran berita televisi/radio. Bahasa Indonesia baku jarang digunakan dalam percakapan sehari-hari, sebagian besar terbatas pada keperluan formal saja. Meskipun hal ini merupakan gejala yang umum terjadi pada kebanyakan bahasa di dunia (misalnya, bahasa Inggris lisan tidak selalu sesuai dengan standar bahasa tulis), bahasa Indonesia lisan cukup berbeda/jauh dari bahasa Indonesia baku, baik dalam hal tata bahasa maupun kosa katakosakata. Hal itu utamanya disebabkan karena orang Indonesia cenderung menggabungkan aspek bahasa daerahnya sendiri (misalnya, Jawa, Sunda, dan Bali) dengan bahasa Indonesia. Hal ini menghasilkan berbagai dialek bahasa Indonesia yang kedaerahan, jenis inilah yang paling mungkin didengar oleh orang asing saat tiba di sebuah kota di Indonesia.<ref>[http://www.bbc.com/travel/story/20180703-why-no-one-speaks-indonesias-language Why no-one speaks Indonesia's language] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20201105001742/http://www.bbc.com/travel/story/20180703-why-no-one-speaks-indonesias-language |date=2020-11-05 }}, BBC, by David Fettling, 4 July 2018</ref> Fenomena ini diperkuat dengan penggunaan [[Bahasa prokem|bahasa gaul Indonesia]], khususnya di [[Kawasan perkotaan|perkotaan]]. Tidak seperti varietas baku yang relatif seragam, Bahasa Indonesia daerah menunjukkan tingkat variasi geografis yang tinggi, meskipun bahasa Indonesia gaul ala Jakarta berfungsi sebagai norma ''de facto'' bahasa informal dan merupakan sumber pengaruh yang populer di seluruh Indonesia.<ref name=":0" /> Pemisahan bahasa Indonesia baku dan [[bahasa gaul]] Jakarta ini, oleh [[Ben Anderson|Benedict Anderson]], disebut sebagai gejala [[kramanisasi]].<ref>{{Cite book|last=Anderson|first=Benedict R. O'G|date=2006|url=https://books.google.co.id/books?id=05cZ6dxZYLcC&pg=PA145&dq=kramanization&redir_esc=y#v=onepage&q=kramanization&f=false|title=Language and Power: Exploring Political Cultures in Indonesia|publisher=Equinox Publishing|isbn=978-979-3780-40-5|language=en|access-date=2020-09-26|archive-date=2023-04-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20230416140424/https://books.google.co.id/books?id=05cZ6dxZYLcC&pg=PA145&dq=kramanization&redir_esc=y#v=onepage&q=kramanization&f=false|dead-url=no}}</ref>
 
== Persebaran geografis ==
Baris 481:
|}
 
Bahasa Indonesia juga mempunyai diftong {{IPA|/ai̯/}}, {{IPA|/au̯/}}, {{IPA|/oi̯/}}, dan {{IPA|/ei̯/}} yang ada pada kata-kataperkataan bersuku kata terbuka, seperti ''damai'' {{IPA|/da.mai̯/}}. Namun, di dalam suku kata tertutup seperti ''air'' {{IPA|/a.ir/}}, kedua vokal tidak diucapkan sebagai diftong.
 
=== Konsonan ===
Baris 601:
 
Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu awalnya tidak mengenal adanya gugus konsonan, tetapi karena pengaruh dari bahasa asing dan daerah ke dalam bahasa Indonesia ditemukan cukup banyak gugus konsonan. Gugus konsonan dalam bahasa Indonesia adalah /pl/, /bl/, /kl/, /fl/, /sl/, /pr/, /br/, /tr/, /dr/, /kr/, /gr/, /fr/, /sr/, /ps/, /sw/, /sp/, /sk/, /st/, /str/, /spr/, /skr/, dan /skl/.
* VokalFonem diyang ada dalam tanda kurung adalahmenandakan [[alofon]],bahwa sedangkania konsonan di dalam tanda kurung adalahmerupakan fonem pinjaman dan hanya muncul di dalam kata serapan. atau sebagai [[alofon]], yaitu pengucapannya berubah tergantung pada bunyi sekitar
* Konsonan {{IPA|/k/}}, {{IPA|/p/}}, dan {{IPA|/t/}} tidak diucapkan dengan [[aspirasiAspirasi (fonetiklinguistik)|diaspirasikanhembusan nafas yang kuat]].
* {{IPA|/t/}} dan {{IPA|/d/}} adalahmerupakan [[konsonan gigilidah tengah]], sehingga pengucapannya bisa bukanberupa [[konsonan rongga gigi]] sepertimaupun di[[konsonan dalam bahasa Inggrisgigi]]. Namun, terdapatpada variasikebanyakan bunyipenutur, konsonan {{IPA|/t/}} (biasanya diucapkan sebagai konsonan gigi) {{IPA|[t̪]}} dan {{IPA|/d/}} (sebagai konsonan rongga gigi) tergantung aksen pengguna{{IPA|[d]}}.
* Dalam beberapa kasuskeadaan tertentu, {{IPA|/k/}} pada akhir suku kata menjadi [[konsonan letup celah -suara]], seperti pada ''kakak'' {{IPA|/kakaʔ/}} dan ''capek'' {{IPA|/t͡ʃapeʔ/}}, namun tidak pada kata-beberapa kata lainnya, seperti ''enak'' {{IPA|/e.nak̚/}} dan ''solek'' {{IPA|/so.lek̚/}}.
* Penekanan ditempatkansuku kata biasanya terletak pada awal [[suku kata]] keduadalam dariperkataan terakhiryang daribersuku kata akardua, dan pada suku kata dalam perkataan yang bersuku kata tiga maupun lebih. Apabila ada suku kata awal yang mengandung [[pepet]], maka penekananpenekanannya pindah ke suku kata terakhiryang tidak mengandung pepet, seperti ''ayam'' {{IPA|/ˈa.jam/}}, ''halaman'' {{IPA|/haˈla.man/}}, ''kerang'' {{IPA|/kəˈraŋ/}} dan lain sebagainya.
 
 
== Sistem penulisan ==
Baris 757 ⟶ 756:
|-
|'''[[ber-]]'''
|verba transitif
|be-; bel-
|per-