Sistem imun: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Menambah Kategori:Sistem organ menggunakan HotCat |
||
(28 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{artikel pilihan}}
{{Spoken Wikipedia|Liza Sumirat - Bagian 1 - Sistem Imun.wav|Liza Sumirat - Bagian 2 - Sistem Imun.wav|Liza Sumirat - Bagian 3 - Sistem Imun.wav|Liza Sumirat - Bagian 4 - Sistem Imun.wav|date=27 September 2022}}
[[Berkas:Neutrophil with anthrax copy.jpg|jmpl|upright=1.15|Hasil [[Mikroskop pemindai elektron|pemindaian mikroskop elektron]] yang menunjukkan suatu [[neutrofil]] (kuning) yang sedang menelan bakteri [[Bacillus anthracis|antraks]] (jingga)]]
'''Sistem imun''', '''sistem kekebalan''', atau '''sistem
[[Manusia]] dan vertebrata berahang lainnya memiliki mekanisme pertahanan yang kompleks, yang dapat dibagi menjadi [[sistem
Gangguan pada sistem
[[Patogen]] dapat berevolusi secara cepat dan mudah beradaptasi agar terhindar dari identifikasi dan penghancuran oleh sistem
== Sejarah imunologi ==
[[Imunologi]] adalah ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi sistem
Pada sekitar 1000 M, bangsa Tiongkok dilaporkan telah mempraktikkan bentuk imunisasi ini dengan menghirup bubuk kering yang berasal dari kulit [[lesi]] cacar. Pada awal abad ke-18 muncul minat baru pada imunitas dapatan melalui penggunaan [[variolasi]] sebagai tindakan pencegahan, yaitu dengan memasukkan sebagian dari lesi penderita cacar ke dalam tubuh orang yang sehat. Praktik variolasi juga makin umum dilakukan Inggris pada tahun 1720-an karena usaha [[Mary Wortley Montagu]], istri duta besar Inggris untuk [[Konstantinopel]] (sekarang Istanbul), yang mengamati efek positifnya dan melakukannya pada anak-anaknya. Pada tahun 1798 [[Edward Jenner]] mempublikasikan hasil vaksinasinya yang pertama, menggunakan nanah dari penderita [[cacar sapi]] (''cowpox'') dan disuntikkan ke seorang anak bernama James Phipps.<ref name="early_trends" />
Pengamatan imunitas dapatan berikutnya diteliti oleh [[Louis Pasteur]] pada tahun 1880 tentang [[vaksinasi]] dan pembuktian [[teori kuman penyakit]].<ref>{{cite journal | author = Plotkin S | title = Vaccines: past, present and future | journal = Nat Med | volume = 11 | issue = 4 Suppl | pages = S5–11 | year = 2005 | id = PMID 15812490}}</ref> Teori tersebut menyatakan bahwa penyakit disebabkan oleh mikroorganisme, dan teori ini merupakan perlawanan dari teori penyakit saat itu, seperti [[teori miasma]] yang menyatakan penyakit disebabkan oleh uap atau kabut beracun yang diyakini terdiri dari partikel-partikel dari bahan pembusuk dan dapat diidentifikasi dengan baunya yang busuk.<ref>{{Cite journal|last=Karamanou|first=Marianna|last2=Panayiotakopoulos|first2=George|last3=Tsoucalas|first3=Gregory|last4=Kousoulis|first4=Antonis A.|last5=Androutsos|first5=George|date=2012-3|title=From miasmas to germs: a historical approach to theories of infectious disease transmission|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22475662|journal=Le Infezioni in Medicina: Rivista Periodica Di Eziologia, Epidemiologia, Diagnostica, Clinica E Terapia Delle Patologie Infettive|volume=20|issue=1|pages=58–62|issn=1124-9390|pmid=22475662|access-date=2019-01-26|archive-date=2019-01-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20190126113833/https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22475662|dead-url=no}}</ref> Lebih lanjut, [[Robert Koch]] membuktikan teori kuman ini pada 1891, untuk itu ia diberikan [[penghargaan Nobel]] pada 1905. Ia membuktikan bahwa [[mikroorganisme]] merupakan penyebab dari penyakit infeksi.<ref>[http://nobelprize.org/nobel_prizes/medicine/laureates/1905/ The Nobel Prize in Physiology or Medicine 1905] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20061210184150/http://nobelprize.org/nobel_prizes/medicine/laureates/1905/ |date=2006-12-10 }} Nobelprize.org, Diakses 8 Januari 2007.</ref> Virus dikonfirmasi sebagai patogen manusia pada 1901 dengan penemuan virus [[demam kuning]] oleh [[Walter Reed]].<ref>[https://web.archive.org/web/20071023070838/http://www.wramc.amedd.army.mil/welcome/history/ Major Walter Reed, Medical Corps, U.S. Army] Walter Reed Army Medical Center. Diakses [[8 Januari]] [[2007]].</ref>
Imunologi mengalami perkembangan luar biasa pada akhir abad ke-19 pada penelitian [[imunitas humoral]] dan [[Sistem kekebalan dimediasi sel|imunitas diperantarai sel]].<ref>{{Cite journal|last=Doherty|first=Michelle|last2=Robertson|first2=Morag J.|date=2004-12|title=Some early Trends in Immunology|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15530829|journal=Trends in Immunology|volume=25|issue=12|pages=623–631|doi=10.1016/j.it.2004.10.008|issn=1471-4906|pmid=15530829|access-date=2019-01-19|archive-date=2019-01-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20190119231045/https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15530829|dead-url=no}}</ref> [[Paul Ehrlich]] mengusulkan [[teori rantai samping]] yang menjelaskan spesifisitas [[interaksi antigen-antibodi]]. Kontribusinya dalam memahami imunitas humoral diakui dengan penghargaan Nobel pada 1908, yang bersamaan dengan penghargaan untuk pendiri imunologi seluler, [[Elie Metchnikoff]].<ref>[http://nobelprize.org/nobel_prizes/medicine/laureates/1908/ The Nobel Prize in Physiology or Medicine 1908] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070219031808/http://nobelprize.org/nobel_prizes/medicine/laureates/1908/ |date=2007-02-19 }} Nobelprize.org, Diakses 8 Januari 2007.</ref>
== Perlindungan berlapis ==
Sistem
Sistem
<div align="center">
{| class="wikitable"
|+ '''Komponen sistem
! style="background:#ccccff;" |[[#Imunitas bawaan|Sistem
|-
| Respons tidak spesifik || Respons spesifik patogen dan [[antigen]]
Baris 41 ⟶ 43:
</div>
Baik imunitas bawaan dan adaptif bergantung pada kemampuan sistem
Bayi yang baru lahir mendapat beberapa lapisan perlindungan pasif yang disediakan oleh ibu. Selama [[kehamilan]], jenis antibodi yang disebut [[Antibodi G|IgG]] yang dikirim dari ibu ke bayi secara langsung melewati [[plasenta]], sehingga bayi memiliki antibodi tinggi bahkan saat lahir, dengan rentang spesifisitas antigen (fragmen kecil patogen) yang sama dengan ibunya.<ref>{{cite journal|author=Saji F, Samejima Y, Kamiura S, Koyama M|year=1999|title=Dynamics of immunoglobulins at the feto-maternal interface.|url=http://ror.reproduction-online.org/cgi/reprint/4/2/81.pdf|journal=Rev Reprod|volume=4|issue=2|pages=81-9|id=PMID 10357095|access-date=2007-11-09|archive-date=2008-06-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20080624234912/http://ror.reproduction-online.org/cgi/reprint/4/2/81.pdf|dead-url=yes}}</ref> [[Air susu ibu]] atau [[kolostrum]] juga mengandung antibodi yang dikirim ke [[sistem pencernaan]] bayi dan melindungi bayi terhadap infeksi bakteri sampai bayi dapat menyintesis antibodinya sendiri.<ref>{{cite journal|author=Van de Perre P|year=2003|title=Transfer of antibody via mother's milk.|journal=Vaccine|volume=21|issue=24|pages=3374–6|id=PMID 12850343}}</ref> Hal ini disebut imunitas pasif karena [[fetus]] tidak membuat sel memori atau antibodi sendiri. Pada ilmu kedokteran, imunitas pasif protektif juga dapat dikirim dari satu individu ke individu lainnya melalui [[plasma darah|serum]] yang kaya antibodi.<ref name="Keller">{{cite journal|author=Keller, Margaret A. and E. Richard Stiehm|year=2000|title=Passive Immunity in Prevention and Treatment of Infectious Diseases.|url=http://cmr.asm.org/cgi/content/full/13/4/602|journal=Clinical Microbiology Reviews|volume=13|issue=4|pages=602–614|id=PMID 11023960|access-date=2007-11-09|archive-date=2020-04-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20200408180058/https://cmr.asm.org/content/13/4/602.full|dead-url=yes}}</ref>
== Sistem
{{main|Sistem
Mikroorganisme atau racun yang berhasil memasuki organisme akan berhadapan dengan mekanisme [[sistem
=== Penghalang permukaan ===
Beberapa penghalang melindungi organisme dari infeksi, termasuk penghalang mekanis, kimiawi, dan biologis. Contoh penghalang mekanis yaitu [[Kutikula tumbuhan|kulit ari tanaman]] pada [[daun]], [[eksoskeleton]] [[serangga]], [[Telur|kulit telur]] dan membran bagian luar dari [[telur]], serta [[kulit]] yang merupakan pertahanan awal terhadap infeksi. Namun, karena organisme tidak dapat sepenuhnya tertutup sempurna dari lingkungan, sistem lainnya diperlukan untuk melindungi tubuh pada bagian seperti [[paru-paru]], [[usus]], dan [[Sistem urogenital|saluran urogenital]]. Pada paru-paru, [[batuk]] dan [[bersin]] secara mekanis mengeluarkan patogen dan iritan lainnya dari [[sistem pernapasan|saluran pernapasan]].<ref name="Alberts">{{cite book|last = Alberts|first = Bruce|coauthors = Alexander Johnson, Julian Lewis, David Morgan, Martin Raff, Keith Roberts, and Peter Walters|title = Molecular Biology of the Cell, Sixth Edition|publisher = Garland Science|date = 2017|location = New York and London|id = ISBN 978-0-8153-4464-3}}</ref>{{rp|1298}} Pengeluaran [[air mata]] dan [[urin]] juga secara mekanis mengeluarkan patogen, sementara [[ingus]] dikeluarkan oleh [[Sistem pernapasan|saluran pernapasan]] dan [[sistem pencernaan|saluran pencernaan]] untuk menangkap [[mikroorganisme]].<ref>{{cite journal | author = Boyton R, Openshaw P | title = Pulmonary defences to acute respiratory infection. | journal = Br Med Bull | volume = 61 | issue = | pages = 1–12 | year = | id = PMID 11997295}}</ref>
Penghalang kimiawi juga melindungi tubuh terhadap infeksi. Kulit dan sistem pernapasan mengeluarkan [[peptida antimikrobial]] seperti β-[[defensin]].<ref>{{cite journal | author = Agerberth B, Gudmundsson G | title = Host antimicrobial defence peptides in human disease. | journal = Curr Top Microbiol Immunol | volume = 306 | issue = | pages = 67–90 | year = | id = PMID 16909918}}</ref> [[Enzim]] seperti [[lisozim]] dan [[fosfolipase A2]] pada [[air liur]], air mata, dan [[air susu ibu]] juga bersifat [[Antiseptik|antibakteri]].<ref>{{cite journal | author = Moreau J, Girgis D, Hume E, Dajcs J, Austin M, O'Callaghan R | title = Phospholipase A(2) in rabbit tears: a host defense against Staphylococcus aureus. | url = http://www.iovs.org/cgi/content/full/42/10/2347 | journal = Invest Ophthalmol Vis Sci | volume = 42 | issue = 10 | pages = 2347–54 | year = 2001 | id = PMID 11527949 | access-date = 2007-11-05 | archive-date = 2008-04-17 | archive-url = https://web.archive.org/web/20080417002539/http://www.iovs.org/cgi/content/full/42/10/2347 | dead-url = no }}</ref><ref>{{cite journal | author = Hankiewicz J, Swierczek E | title = Lysozyme in human body fluids. | journal = Clin Chim Acta | volume = 57 | issue = 3 | pages = 205-9 | year = 1974 | id = PMID 4434640}}</ref> Sekresi [[vagina]] berperan sebagai penghalang kimiawi selama menstruasi pertama, membuat lingkungan vagina agak bersifat asam, sementara [[Semen (reproduksi)|semen]] mengandung [[defensin]] dan [[seng]] untuk membunuh patogen.<ref>{{cite journal | author = Fair W, Couch J, Wehner N | title = Prostatic antibacterial factor. Identity and significance. | journal = Urology | volume = 7 | issue = 2 | pages = 169-77 | year = 1976 | id = PMID 54972}}</ref><ref>{{cite journal | author = Yenugu S, Hamil K, Birse C, Ruben S, French F, Hall S | title = Antibacterial properties of the sperm-binding proteins and peptides of human epididymis 2 (HE2) family; salt sensitivity, structural dependence and their interaction with outer and cytoplasmic membranes of Escherichia coli. | url = http://www.pubmedcentral.nih.gov/picrender.fcgi?artid=1223422&blobtype=pdf | journal = Biochem J | volume = 372 | issue = Pt 2 | pages = 473-83 | year = 2003 | id = PMID 12628001 | access-date = 2007-11-05 | archive-date = 2019-09-16 | archive-url = https://web.archive.org/web/20190916022658/https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1223422/pdf/12628001.pdf | dead-url = no }}</ref> Pada [[lambung]], [[asam lambung]] dan [[protease]] menyediakan pertahanan kimiawi yang sangat kuat untuk melawan patogen yang tertelan.<ref>{{Cite web|url=https://www.britannica.com/science/proteolytic-enzyme|title=Proteolytic enzyme {{!}} enzyme|website=Encyclopedia Britannica|language=en|access-date=2019-01-31|archive-date=2022-05-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20220513141621/https://www.britannica.com/science/proteolytic-enzyme|dead-url=no}}</ref>
[[Mikroflora normal manusia|Flora komensal]] dalam [[Sistem pencernaan|saluran pencernaan]] dan [[Sistem urogenital|saluran urogenital]] merupakan penghalang biologi yang bersaing dengan patogen untuk makanan dan tempat. Selain itu, flora komensal kadang mengubah kondisi lingkungan mereka seperti [[pH]] atau ketersediaan zat [[besi]].<ref>{{cite journal | author = Gorbach S | title = Lactic acid bacteria and human health | journal = Ann Med | volume = 22 | issue = 1 | pages = 37–41 | year = 1990 | id = PMID 2109988}}</ref> Hal ini menyebabkan adanya hubungan simbiosis antara flora komensal dan sistem
=== Peradangan ===
{{main|Radang}}
Peradangan merupakan salah satu dari respons pertama sistem
=== Sistem komplemen ===
Baris 64 ⟶ 66:
Sistem komplemen merupakan [[kaskade biokimia]] (rangkaian reaksi berurutan) yang akhirnya menyerang permukaan sel asing. Sistem komplemen terdiri dari lebih dari 20 protein yang berbeda. Sistem ini dinamakan [[Sistem komplemen|komplemen]] ("sesuatu yang melengkapi") karena pertama kali kemampuannya dikenali untuk "melengkapi" pembunuhan patogen oleh [[antibodi]]. Komplemen merupakan komponen humoral utama dari respons imun bawaan.<ref name=Rus>{{cite journal | author = Rus H, Cudrici C, Niculescu F | title = The role of the complement system in innate immunity. | journal = Immunol Res | volume = 33 | issue = 2 | pages = 103-12 | year = 2005 | id = PMID 16234578}}</ref> Banyak spesies memiliki sistem komplemen, termasuk spesies bukan mamalia seperti tumbuhan, ikan, dan beberapa [[invertebrata]].<ref name=Non>{{cite journal | author = Nonaka M, Kimura A | title = Genomic view of the evolution of the complement system | journal = Immunogenetics | volume = 58 | issue = 9 | pages = 701-13 | year = 2006 | id = PMID 16896831}}</ref>
Pada manusia, respons ini diaktifkan oleh protein komplemen yang terikat ke antibodi yang menempel pada
=== Komponen seluler ===
[[Berkas:SEM blood cells.jpg|jmpl|ka|220px|Gambar [[darah]] normal manusia diamati menggunakan [[mikroskop elektron]]. Dapat terlihat [[sel darah merah]], dan juga terlihat sel darah putih termasuk [[limfosit]], [[monosit]], [[neutrofil]] dan banyak [[platelet]] kecil lainnya.]]
Leukosit ([[sel darah putih]]) bertindak layaknya organisme bersel tunggal yang bebas dan merupakan pertahanan penting dalam sistem
Makrofag, neutrofil, dan sel dendritik merupakan kelas sel sensor yang mendeteksi dan menginisiasi respons imun dengan menghasilkan mediator inflamasi. Sel-sel ini mengekspresikan sejumlah reseptor terbatas untuk mengenali patogen atau sel yang rusak, bernama PRR. Beberapa PRR merupakan [[reseptor transmembran]] (reseptor pada permukaan sel), seperti [[reseptor jenis Toll]] (''Toll-like receptor'', TLR) yang dapat mendeteksi struktur [[pola molekuler terkait patogen]] (''pathogen-associated molecular pattern,'' PAMP) yang dihasilkan oleh bakteri ekstraseluler atau bakteri yang ditangkap dan mengalami fagositosis. PRR lainnya merupakan protein sitoplasmik (berada di sitoplasma) misalnya [[reseptor jenis NOD]] (''NOD-like receptor'', NLR) yang dapat mendeteksi serangan bakteri intraseluler.<ref name=Jan>{{cite book|last = Murphy|first = Kenneth|coauthors = Casey Weaver|title = Janeway's Immunobiology
==== Fagosit ====
[[Fagositosis]] adalah sifat penting pada imunitas bawaan yang dilakukan oleh sel [[fagosit]], yaitu sel yang menelan patogen atau partikel. Fagosit biasanya berpatroli di seluruh tubuh mencari patogen, tetapi dapat dipanggil ke lokasi spesifik oleh [[sitokin]].<ref name=Alberts/>{{rp|1301}} Ketika patogen ditelan oleh fagosit, patogen terperangkap di [[vesikel]] intraseluler yang disebut fagosom, yang sesudah itu menyatu dengan vesikel lainnya disebut [[lisosom]] untuk membentuk [[fagolisosom]]. Patogen dibunuh oleh aktivitas [[enzim]] pencernaan atau [[ledakan pernapasan]] (''respiratory burst'') yang mengeluarkan molekul [[radikal (kimia)|radikal bebas]] ke fagolisosom.<ref>{{cite journal | author = Ryter A | title = Relationship between ultrastructure and specific functions of macrophages. | journal = Comp Immunol Microbiol Infect Dis | volume = 8 | issue = 2 | pages = 119-33 | year = 1985 | id = PMID 3910340}}</ref><ref>{{cite journal | author = Langermans J, Hazenbos W, van Furth R | title = Antimicrobial functions of mononuclear phagocytes | journal = J Immunol Methods | volume = 174 | issue = 1–2 | pages = 185-94 | year = 1994 | id = PMID 8083520}}</ref> Secara evolusi, fungsi asal fagositosis adalah untuk memperoleh [[nutrisi]], tetapi peran ini diperluas sehingga fagosit juga berfungsi menelan patogen sebagai mekanisme pertahanan.<ref>{{cite journal | author = May R, Machesky L | title = Phagocytosis and the actin cytoskeleton | url = http://jcs.biologists.org/cgi/reprint/114/6/1061 | journal = J Cell Sci | volume = 114 | issue = Pt 6 | pages = 1061–77 | year = 2001 | id = PMID 11228151 | access-date = 2007-11-09 | archive-date = 2008-05-03 | archive-url = https://web.archive.org/web/20080503221836/http://jcs.biologists.org/cgi/reprint/114/6/1061 | dead-url = no }}</ref> Fagositosis mungkin mewakili bentuk pertahanan tertua, karena fagosit telah diidentifikasikan ada pada vertebrata dan invertebrata.<ref>{{cite journal | author = Salzet M, Tasiemski A, Cooper E | title = Innate immunity in lophotrochozoans: the annelids | journal = Curr Pharm Des | volume = 12 | issue = 24 | pages = 3043–50 | year = 2006 | id = PMID 16918433}}</ref>
[[Neutrofil]] dan [[monosit]] merupakan [[fagosit]] utama yang berkeliling di seluruh tubuh untuk mengejar dan menyerang patogen.<ref>{{cite journal | author = Zen K, Parkos C | title = Leukocyte-epithelial interactions | journal = Curr Opin Cell Biol | volume = 15 | issue = 5 | pages = 557-64 | year = 2003 | id = PMID 14519390}}</ref> [[Neutrofil]] ditemukan di aliran darah dan merupakan jenis fagosit yang paling melimpah, normalnya sebanyak 50% sampai 60% jumlah leukosit yang bersirkulasi.<ref name="IandF">{{cite book|last = Stvrtinová|first = Viera|coauthors = Ján Jakubovský and Ivan Hulín|title = ''Inflammation and Fever'' from Pathophysiology: Principles of Disease|publisher = Academic Electronic Press|date = 1995|location = Computing Centre, Slovak Academy of Sciences|url = http://nic.savba.sk/logos/books/scientific/Inffever.html|accessdate = 2007-01-01|archive-date = 2001-07-11|archive-url = https://web.archive.org/web/20010711220523/http://nic.savba.sk/logos/books/scientific/Inffever.html|
[[Makrofag]] merupakan sel serba guna yang bermukim pada jaringan dan menghasilkan banyak zat-zat kimia termasuk enzim, [[sistem komplemen|protein komplemen]], dan [[sitokin]]. Makrofag juga bertindak sebagai "sel pemakan" yang membersihkan tubuh dari sel mati dan debris (pecahan komponen sel) lainnya, dan sebagai [[sel penyaji antigen]] yang mengaktifkan sistem
==== Sel dendritik ====
[[Sel dendritik]] adalah fagosit pada jaringan yang berhubungan dengan lingkungan luar; oleh karena itu, sel-sel ini terutama berada di [[kulit]], [[hidung]], [[paru-paru]], [[lambung]], dan [[usus]].<ref name=Guermonprez>{{cite journal | author = Guermonprez P, Valladeau J, Zitvogel L, Théry C, Amigorena S | title = Antigen presentation and T cell stimulation by dendritic cells | journal = Annu Rev Immunol | volume = 20 | issue = | pages = 621-67 | year = | id = PMID 11861614}}</ref> Mereka dinamai demikian karena kemiripannya dengan [[dendrit|dendrit saraf]], keduanya memiliki proyeksi seperti paku, tetapi sel dendritik tidak ada hubungan dengan [[sistem saraf]]. Sel dendritik menyediakan hubungan antara sistem
==== Sel pembunuh alami ====
Sel pembunuh alami (Inggris: ''Natural Killer,'' NK) merupakan komponen sistem
==== Sel mast ====
[[Mastosit|Sel mast]] adalah sel penting dari sistem kekebalan dan merupakan bagian dari [[Sel punca hematopoietik|hematopoietik]]. Sel mast berasal dari sel progenitor pluripoten dari sumsum tulang, dan matang di bawah pengaruh ligan c-kit dan faktor sel induk dengan adanya faktor pertumbuhan lain yang berbeda yang disediakan oleh lingkungan mikro jaringan. Dalam kondisi normal, sel mast yang matang tidak bersirkulasi dalam aliran darah. Namun, sel mast yang matang bermigrasi ke jaringan dan berdiferensiasi menjadi sel mast di bawah pengaruh faktor sel induk dan berbagai [[sitokin]]. Sel mast terdapat di seluruh tubuh dan mereka memainkan peran penting dalam pemeliharaan banyak fungsi fisiologis serta dalam patofisiologi penyakit.<ref>{{Cite journal|last=Krystel-Whittemore|first=Melissa|last2=Dileepan|first2=Kottarappat N.|last3=Wood|first3=John G.|date=2016|title=Mast Cell: A Multi-Functional Master Cell|url=https://www.frontiersin.org/article/10.3389/fimmu.2015.00620|journal=Frontiers in Immunology|volume=6|doi=10.3389/fimmu.2015.00620|issn=1664-3224|pmc=PMC4701915|pmid=26779180|access-date=2022-04-06|archive-date=2023-03-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20230327094550/https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fimmu.2015.00620/full|dead-url=no}}</ref>
[[Mastosit|Sel mast]] terletak di jaringan penghubung dan [[membran mukosa]], berfungsi untuk mengatur respons peradangan.<ref>{{cite journal|author=Krishnaswamy G, Ajitawi O, Chi D|year=|title=The human mast cell: an overview.|journal=Methods Mol Biol|volume=315|issue=|pages=13–34|id=PMID 16110146}}</ref> Mereka berkaitan dengan [[alergi]] dan [[anafilaksis]].<ref name="IandF" /> Pada hewan pengerat, sel mast juga berada di rongga peritoneal dan toraks. Sel mast ditemukan di semua jaringan vaskuler kecuali sistem saraf pusat dan retina.<ref>{{Cite journal|last=da Silva|first=Elaine Zayas Marcelino|last2=Jamur|first2=Maria Célia|last3=Oliver|first3=Constance|date=2014-10|title=Mast Cell Function: A New Vision of an Old Cell|url=http://journals.sagepub.com/doi/10.1369/0022155414545334|journal=Journal of Histochemistry & Cytochemistry|language=en|volume=62|issue=10|pages=698–738|doi=10.1369/0022155414545334|issn=0022-1554|pmc=PMC4230976|pmid=25062998|access-date=2022-04-06|archive-date=2022-06-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20220605175753/https://journals.sagepub.com/doi/10.1369/0022155414545334|dead-url=no}}</ref> Sel mast terletak pada titik pertemuan pejamu dan lingkungan luar tempat masuknya antigen (saluran cerna, kulit, epitel respiratori).<ref>{{Cite journal|last=Galli|first=Stephen J.|last2=Tsai|first2=Mindy|date=2010-07|title=Mast cells in allergy and infection: Versatile effector and regulatory cells in innate and adaptive immunity|url=https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/eji.201040559|journal=European Journal of Immunology|language=en|volume=40|issue=7|pages=1843–1851|doi=10.1002/eji.201040559|pmc=PMC3581154|pmid=20583030|access-date=2022-04-06|archive-date=2022-04-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20220406095641/https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/eji.201040559|dead-url=no}}</ref> Sel mast terletak di daerah di bawah epitel di jaringan ikat yang mengelilingi sel darah, otot polos, mukosa, dan folikel rambut.
==== Granulosit ====
Baris 94 ⟶ 98:
==== Sel limfoid bawaan ====
Sel limfoid bawaan (Inggris: ''innate lymphoid cell'', ILC) adalah sekelompok sel imun bawaan yang termasuk dalam garis keturunan [[limfoid]], tetapi tidak memiliki [[reseptor sel B]] atau [[reseptor sel T]] spesifik antigen. ILC juga tidak mengekspresikan penanda sel [[myeloid]] atau dendritik.<ref>{{Cite journal|last=Spits|first=Hergen|last2=Cupedo|first2=Tom|year=2012|title=Innate lymphoid cells: emerging insights in development, lineage relationships, and function|url=|journal=Annual Review of Immunology|volume=30|issue=|pages=647–675|doi=10.1146/annurev-immunol-020711-075053|pmid=22224763}}</ref> Kelompok sel ini memiliki fungsi fisiologis yang bervariasi; beberapa fungsi dianalogikan dengan sel T pembantu, sementara kelompok ini juga termasuk sel NK sitotoksik. Oleh karena itu, mereka memiliki peran penting dalam kekebalan protektif dan pengaturan [[homeostasis]] dan peradangan, sehingga kelainan pada ILC dapat menyebabkan gangguan sistem
== Sistem
{{main|Sistem
Sistem
=== Imunitas diperantarai sel ===
Komponen sel utama pada sistem
Awalnya, subtipe sel T dibagi menjadi dua yaitu [[sel T pembunuh|sel T sitotoksik]] (sel T pembunuh) dan [[sel T pembantu]]. Namun seiring pesatnya penelitian imunologi pada dekade terakhir, banyak ditemukan jenis lain dari limfosit misalnya [[sel T gamma delta]] (sel T γδ). Sel T sitotoksik hanya mengenali antigen yang dirangkaikan pada molekul [[Kompleks histokompatibilitas utama#Protein MHC kelas I|MHC kelas I]], sementara sel T pembantu hanya mengenali antigen yang dirangkaikan pada molekul [[Kompleks histokompatibilitas utama#Protein MHC kelas II|MHC kelas II]]. Dua mekanisme presentasi antigen tersebut memunculkan peran berbeda dua tipe sel T. Jenis lain sel T yang termasuk subtipe minor yaitu sel T γδ, yang mengenali antigen yang tidak melekat pada molekul [[Kompleks histokompatibilitas utama|MHC]].<ref>{{cite journal | author = Holtmeier W, Kabelitz D | title = gammadelta T cells link innate and adaptive immune responses | journal = Chem Immunol Allergy | volume = 86 | issue = | pages = 151-83 | year = | id = PMID 15976493}}</ref>
==== Sel T sitotoksik ====
[[Berkas:Sel T sitotoksik.jpg|jmpl|200px|ka|Sel T sitotoksik secara langsung menyerang sel lainnya yang membawa antigen asing atau abnormal di permukaan.<ref name=NIAID>{{cite web | title = Understanding the Immune System: How it Works | publisher = National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) | url =
[[Sel T CD8|Sel T sitotoksik]] (Inggris: ''cytotoxic T lymphocyte'', CTL) atau sel T pembunuh merupakan subkelompok dari sel T yang membunuh sel yang terinfeksi virus (dan patogen lainnya), sel-sel yang rusak, atau sel yang tidak berfungsi dengan baik.<ref>{{cite journal | author = Harty J, Tvinnereim A, White D | title = CD8+ T cell effector mechanisms in resistance to infection | journal = Annu Rev Immunol | volume = 18 | issue = | pages = 275–308 | year = | id = PMID 10837060}}</ref> Sel T sitotoksik diaktifkan ketika [[reseptor sel T]] melekat pada antigen spesifik ini dalam sebuah kompleks dengan reseptor MHC kelas I dari sel lainnya. Pengenalan MHC:antigen ini dibantu oleh [[koreseptor]] pada sel T yang disebut [[CD8]]. Sel T lalu berkeliling ke seluruh tubuh untuk mencari sel yang menyajikan antigen ini pada molekul MHC kelas I. Ketika sel T yang aktif berikatan dengan sel yang demikian, sel T melepaskan protein sitotoksik (seperti [[perforin]]) yang dapat membentuk pori pada [[membran sel|membran plasma]] target, membuat [[ion]], air, dan toksin masuk ke dalamnya. Hal ini menyebabkan sel mengalami [[apoptosis]].<ref name=Radoja>{{cite journal | author = Radoja S, Frey A, Vukmanovic S | title = T-cell receptor signaling events triggering granule exocytosis | journal = Crit Rev Immunol | volume = 26 | issue = 3 | pages = 265-90 | year = 2006 | id = PMID 16928189}}</ref> Sel T sitotoksik penting untuk mencegah replikasi virus. Pengaktifan sel T membutuhkan sinyal pengaktifan antigen/[[Kompleks histokompatibilitas utama|MHC]] yang sangat kuat dan sinyal pengaktifan tambahan yang disediakan oleh [[sel T pembantu]].<ref name=Radoja/>
==== Sel T pembantu ====
[[Sel T pembantu]] (Inggris: ''T helper cell'', Th) mengatur respons imun bawaan dan respons imun adaptif, serta membantu menentukan jenis respons imun pada patogen khusus.<ref>{{cite journal | author = Abbas A, Murphy K, Sher A | title = Functional diversity of helper T lymphocytes | journal = Nature | volume = 383 | issue = 6603 | pages = 787-93 | year = 1996 | id = PMID 8893001}}</ref><ref>{{cite journal | author = McHeyzer-Williams L, Malherbe L, McHeyzer-Williams M | title = Helper T cell-regulated B cell immunity | journal = Curr Top Microbiol Immunol | volume = 311 | issue = | pages = 59–83 | year = | id = PMID 17048705}}</ref> Sel tersebut tidak memiliki aktivitas sitotoksik dan tidak membunuh sel yang terinfeksi atau membersihkan patogen secara langsung, tetapi mereka mengontrol respons imun dengan mengarahkan sel lain untuk melakukan tugas tersebut.<ref>{{Cite journal|last=Romagnani|first=S.|date=1991|title=Type 1 T helper and type 2 T helper cells: functions, regulation and role in protection and disease|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1687725|journal=International Journal of Clinical & Laboratory Research|volume=21|issue=2|pages=152–158|issn=0940-5437|pmid=1687725|access-date=2019-01-31|archive-date=2019-02-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20190201013621/https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1687725|dead-url=no}}</ref>
Sel T pembantu mengekspresikan [[reseptor sel T]] yang mengenali antigen terikat pada molekul MHC kelas II. MHC:antigen juga dikenali oleh protein [[CD4]] yang penting dalam pengaktifan sel T. Sel T pembantu memiliki ikatan yang lebih lemah dengan MHC: antigen daripada sel T sitotoksik, sehingga pengaktifannya memerlukan lebih banyak ikatan (sekitar 200-300), sementara sel T sitotoksik dapat diaktifkan dengan satu ikatan molekul MHC:antigen dengan reseptor. Pengaktifan sel T pembantu juga membutuhkan durasi pengikatan lebih lama dengan sel yang memiliki antigen.<ref>{{cite journal | author = Kovacs B, Maus M, Riley J, Derimanov G, Koretzky G, June C, Finkel T | title = Human CD8+ T cells do not require the polarization of lipid rafts for activation and proliferation | url = http://www.ncbi.nlm.nih.gov/sites/entrez?db=pubmed&uid=12419850&cmd=showdetailview | journal = Proc Natl Acad Sci U S A | volume = 99 | issue = 23 | pages = 15006-11 | year = 2002 | id = PMID 12419850 | access-date = 2007-11-09 | archive-date = 2008-10-15 | archive-url = https://web.archive.org/web/20081015203643/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/sites/entrez?db=pubmed | dead-url = no }}</ref> Sel T pembantu yang telah aktif selanjutnya menyekresikan [[sitokin]] yang memengaruhi aktivitas banyak jenis sel. Sinyal [[sitokin]] yang dihasilkan oleh sel T pembantu memperbesar fungsi mikrobisidal dari makrofag dan aktivitas sel T sitotoksik.<ref name= Alberts/>{{rp|1335-1336}} Selain itu, pengaktifan sel T pembantu menyebabkan peningkatan molekul yang diekspresikan pada permukaan sel T, seperti [[CD40]] (juga dikenal sebagai [[CD154]]), yang menyediakan sinyal stimulasi tambahan yang dibutuhkan untuk mengaktifkan sel B menjadi sel plasma.<ref>{{cite journal | author = Grewal I, Flavell R | title = CD40 and CD154 in cell-mediated immunity | journal = Annu Rev Immunol | volume = 16 | issue = | pages = 111-35 | year = | id = PMID 9597126}}</ref>
==== Sel T gamma delta ====
Sel T gamma delta (sel T γδ) memiliki reseptor sel T alternatif yang berbeda dengan sel T CD4+ dan CD8+ (αβ), serta memiliki ciri yang mirip dengan sel T pembantu, sel T sitotoksik, dan sel NK, sehingga berada pada perbatasan antara sistem
[[Berkas:Antibody illustration.svg|jmpl|220px|ka|Antibodi tersusun dari dua rantai berat dan dua rantai ringan. Daerah variasi unik membuat antibodi mengenali antigen yang cocok.<ref name=NIAID/>{{rp|8}}]]
=== Imunitas humoral ===
Pada sistem
== Regulasi fisiologis ==
Sistem
=== Hormon ===
[[Hormon]] dapat bertindak sebagai [[Imunoterapi#imunomodulator|imunomodulator]], yaitu mengubah sensitivitas sistem
=== Vitamin D ===
Saat suatu sel T menjumpai [[patogen]] asing, pada beberapa kasus melibatkan [[reseptor vitamin D]]. Hal ini pada dasarnya merupakan alat pensinyalan yang memungkinkan sel T untuk berikatan dengan bentuk aktif vitamin D, suatu hormon steroid [[kalsitriol]]. Di sisi lain, sel T mengekspresikan CYP27B1, suatu enzim yang bertanggung jawab mengubah versi pra-hormon vitamin D, [[kalsidiol]], menjadi versi hormon steroid, [[kalsitriol]]. Setelah mengikat dengan kalsitriol, sel T dapat melakukan fungsi yang diinginkan. Sel-sel sistem
Diperkirakan bahwa penurunan progresif kadar hormon seiring bertambahnya usia juga menjadi salah satu faktor yang mengakibatkan pelemahan respons imun pada individu yang menua.<ref>{{cite journal | vauthors = Hertoghe T | title = The "multiple hormone deficiency" theory of aging: is human senescence caused mainly by multiple hormone deficiencies? | journal = Annals of the New York Academy of Sciences | volume = 1057 | issue = 1 | pages = 448–65 | date = Dec 2005 | pmid = 16399912 | doi = 10.1196/annals.1322.035 | bibcode = 2005NYASA1057..448H }}</ref> Penurunan fungsi kekebalan yang sehubungan dengan usia juga terkait dengan penurunan kadar vitamin D pada lansia. Seiring bertambahnya usia, ada dua hal yang secara negatif memengaruhi kadar vitamin D mereka. Pertama, mereka yang tinggal di dalam rumah akan lebih menurun tingkat aktivitasnya. Mereka mendapat lebih sedikit sinar matahari dan karenanya menghasilkan lebih sedikit [[kolekalsiferol]] melalui radiasi [[ultraungu]] B. Kedua, seiring bertambahnya usia, kulit menjadi berkurang kemampuannya memproduksi vitamin D.<ref>{{cite journal | vauthors = Mosekilde L | title = Vitamin D and the elderly | journal = Clinical Endocrinology | volume = 62 | issue = 3 | pages = 265–81 | date = Mar 2005 | pmid = 15730407 | doi = 10.1111/j.1365-2265.2005.02226.x }}</ref>
=== Tidur dan istirahat ===
Sistem
=== Nutrisi dan diet ===
Kelebihan gizi dikaitkan dengan penyakit seperti diabetes dan obesitas, yang diketahui memengaruhi fungsi kekebalan tubuh. Malnutrisi yang lebih sedang, serta defisiensi mineral dan nutrisi tertentu, juga dapat membahayakan respons imun.<ref>R.M. Suskind, C.L. Lachney, J.N. Udall, Jr., "[https://books.google.com/books?hl=en&lr=&id=K5MekeZP1CMC&oi=fnd&pg=PA285&dq=malnutrition+immune+system&ots=rTBYIJoPJ8&sig=bMwK6YPhiwjs2qcWI5p-V4Mupok#v=onepage&q=malnutrition%20immune%20system&f=false Malnutrition and the Immune Response] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230327094554/https://books.google.com/books?hl=en&lr=&id=K5MekeZP1CMC&oi=fnd&pg=PA285&dq=malnutrition+immune+system&ots=rTBYIJoPJ8&sig=bMwK6YPhiwjs2qcWI5p-V4Mupok#v=onepage&q=malnutrition%20immune%20system&f=false |date=2023-03-27 }}", in: ''Dairy products in human health and nutrition'', M. Serrano-Ríos, ed., CRC Press, 1994, pp. 285–300</ref> Demikian juga, kekurangan gizi pada janin dapat menyebabkan kerusakan sistem kekebalan seumur hidup.<ref>{{cite journal | vauthors = Langley-Evans SC, Carrington LJ | title = Diet and the developing immune system | journal = Lupus | volume = 15 | issue = 11 | pages = 746–52 | year = 2006 | pmid = 17153845 | doi = 10.1177/0961203306070001 }}</ref>
=== Perbaikan dan regenerasi ===
Sistem
== Gangguan pada imunitas ==
Sistem
=== Imunodefisiensi ===
[[Imunodefisiensi]] terjadi ketika satu atau lebih komponen sistem
Imunodefisiensi juga bisa muncul akibat faktor turunan atau perolehan (didapat). [[Penyakit granuloma kronik|Penyakit granuloma kronis]], yaitu penyakit dengan rendahnya kemampuan [[fagosit]] untuk menghancurkan patogen, adalah contoh dari imunodefisiensi turunan. Sementara itu, [[AIDS]] dan beberapa jenis [[kanker]] merupakan contoh imunodefisiensi dapatan.<ref>{{cite journal | author = Joos L, Tamm M | title = Breakdown of pulmonary host defense in the immunocompromised host: cancer chemotherapy | url = http://pats.atsjournals.org/cgi/content/full/2/5/445 | journal = Proc Am Thorac Soc | volume = 2 | issue = 5 | pages = 445-8 | year = 2005 | id = PMID 16322598 | access-date = 2007-11-09 | archive-date = 2008-04-29 | archive-url = https://web.archive.org/web/20080429094700/http://pats.atsjournals.org/cgi/content/full/2/5/445 | dead-url = no }}</ref><ref>{{cite journal | author = Copeland K, Heeney J | title = T helper cell activation and human retroviral pathogenesis | url=http://www.pubmedcentral.nih.gov/picrender.fcgi?artid=239461&blobtype=pdf | journal = Microbiol Rev | volume = 60 | issue = 4 | pages = 722-42 | year = 1996 | id = PMID 8987361}}</ref>
=== Autoimunitas ===
Autoimunitas adalah respons imun terlalu aktif termasuk fungsi imun yang tidak berfungsi baik sehingga berakhir pada gangguan [[autoimunitas|autoimun]]. Sistem
=== Hipersensitivitas ===
Baris 159 ⟶ 163:
== Manipulasi pada kedokteran ==
[[Berkas:Dexamethasone structure.svg|jmpl|ka|200px|[[Obat imunosupresif]] [[deksametason]]]]
Respons imun dapat dimanipulasi untuk menekan respons yang tidak diinginkan akibat [[autoimunitas]], [[alergi]], atau penolakan [[Transplantasi organ|transplantasi]]. Manipulasi juga dapat dilakukan untuk merangsang respons perlindungan terhadap patogen yang sebagian besar menghindari sistem
=== Obat imunosupresif ===
Baris 167 ⟶ 171:
=== Imunostimulan ===
Pada pengobatan tradisional, beberapa obat-obatan tradisional dipercaya dapat menstimulasi imunitas, seperti [[ekinasea]], [[akar manis]], [[ginseng]], [[astragalus]], [[saga pohon|saga]], [[bawang putih]], [[sangitan]], [[jamur]] [[shiitake]], jamur [[lingzhi]], [[hisop]], dan [[madu]]. Penelitian telah menunjukan bahwa bahan-bahan tersebut dapat menstimulasi sistem
=== Imunologi tumor ===
[[Berkas:Macs killing cancer cell.jpg|jmpl|ka|250px|Makrofag telah mengidentifikasi sebuah sel kanker (berukuran besar dan runcing). Setelah membran antarsel menyatu, makrofag (sel putih yang lebih kecil) menyuntikkan toksin yang akan membunuh sel tumor. [[Imunoterapi]] untuk pengobatan [[kanker]] merupakan salah satu bidang yang saat ini sedang aktif diteliti dalam penelitian medis.<ref>{{cite journal | author = Morgan R ''et al''. | title = Cancer regression in patients after transfer of genetically engineered lymphocytes | journal = [[Science (journal)|Science]] | year = 2006 | volume = 314 | pages = 126–129 | id = PMID 16946036}}</ref>]]
Peran penting sistem
Respons utama sistem
Makrofag memiliki peran ganda dalam karsinogenesis (proses perkembangan kanker). Peran tersebut yaitu dengan cara melawan aktivitas sitotoksik sel imun terhadap sel kanker atau dengan meningkatkan respons antitumor.<ref>{{Cite journal|last=Poh|first=Ashleigh R.|last2=Ernst|first2=Matthias|date=2018|title=Targeting Macrophages in Cancer: From Bench to Bedside|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/29594035|journal=Frontiers in Oncology|volume=8|pages=49|doi=10.3389/fonc.2018.00049|issn=2234-943X|pmc=PMC5858529|pmid=29594035|access-date=2019-01-31|archive-date=2019-02-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20190201020815/https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/29594035|dead-url=no}}</ref> Makrofag terkait tumor (''tumor-associated macrophage'', TAM) dapat menghasilkan [[sitokin]] dan faktor pertumbuhan seperti TNF-alfa yang dapat memelihara perkembangan tumor atau mendorong plastisitas sifat seperti sel punca.<ref name=":1" /> Sementara itu, sel tumor yang terus menerus terpapar keadaan [[hipoksia]] relatif ditambah dengan sitokin dan TNF-alfa menyebabkan turunnya produksi protein yang menghalangi [[metastasis]] sehingga mempercepat penyebaran sel kanker.<ref name=":1" />
Beberapa tumor menghindari sistem
=== Memori imunologi dan vaksinasi ===
Ketika limfosit telah aktif dan mulai melakukan replikasi, beberapa dari keturunan mereka menjadi sel memori berumur panjang. Sel memori akan mengingat setiap patogen yang pernah ditemui secara spesifik dan dapat melakukan respons lebih kuat jika [[patogen]] terdeteksi kembali. Hal ini disebut "adaptif" karena terjadi sepanjang hidup suatu individu dalam beradaptasi pada infeksi patogen dan menyiapkan sistem
[[Berkas:Immune response2.svg|jmpl|kiri|360px|Lama waktu respons imun dimulai dengan pertemuan dengan patogen awal (atau vaksinansi awal), dan mendorong pembentukan dan penjagaan memori imunologi aktif.]]
Memori aktif jangka panjang didapat setelah terjadinya infeksi melalui proses pengaktifan sel B dan sel T. Imunitas aktif dapat juga dibuat melalui [[vaksinasi]]. Prinsip di balik vaksinasi (juga disebut [[imunisasi]]) yaitu untuk memperkenalkan [[antigen]] dari patogen untuk menstimulasi sistem
Kebanyakan vaksin virus berasal dari virus yang dilemahkan, sedangkan banyak vaksin bakteri berasal dari komponen aseluler dari mikroorganisme, termasuk komponen [[toksin]] yang tidak berbahaya. Karena banyak antigen berasal dari vaksin aseluler tidak menginduksi respons adaptf dengan kuat, maka kebanyakan vaksin bakteri disediakan dengan penambahan [[adjuvan imunologik|adjuvan]] yang mengaktifkan [[sel penyaji antigen]] pada [[Sistem kekebalan bawaan|sistem
=== Prediksi imunogenisitas ===
Obat-obat berukuran besar (>500 [[Satuan massa atom|Da]]) dapat memicu aksi penetralan oleh respons imun, terutama jika obat digunakan berulang-ulang atau pada dosis yang lebih besar.<ref>{{Cite journal|last=Krishna|first=Murli|last2=Nadler|first2=Steven G.|date=2016|title=Immunogenicity to Biotherapeutics - The Role of Anti-drug Immune Complexes|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26870037|journal=Frontiers in Immunology|volume=7|pages=21|doi=10.3389/fimmu.2016.00021|issn=1664-3224|pmc=PMC4735944|pmid=26870037|access-date=2019-01-21|archive-date=2019-01-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20190121232507/https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26870037|dead-url=no}}</ref> Hal ini membatasi obat-obat yang berbentuk peptida dan protein dengan ukuran besar (yang umumnya lebih besar dari 6000 Da). Pada beberapa kasus, obat tersebut tidak imunogenik, tetapi dapat diberikan bersamaan dengan senyawa imunogenik, seperti pada kasus [[paklitaksel]] ("Taxol") serta kombinasi oksaliplatin dan siklofosfamid.<ref>{{Cite journal|last=Hodge|first=James W.|last2=Garnett|first2=Charlie T.|last3=Farsaci|first3=Benedetto|last4=Palena|first4=Claudia|last5=Tsang|first5=Kwong-Yok|last6=Ferrone|first6=Soldano|last7=Gameiro|first7=Sofia R.|date=2013-08-01|title=Chemotherapy-induced immunogenic modulation of tumor cells enhances killing by cytotoxic T lymphocytes and is distinct from immunogenic cell death|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23364915|journal=International Journal of Cancer|volume=133|issue=3|pages=624–636|doi=10.1002/ijc.28070|issn=1097-0215|pmc=PMC3663913|pmid=23364915|access-date=2019-01-25|archive-date=2019-01-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20190125131256/https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23364915|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Pfirschke|first=Christina|last2=Engblom|first2=Camilla|last3=Rickelt|first3=Steffen|last4=Cortez-Retamozo|first4=Virna|last5=Garris|first5=Christopher|last6=Pucci|first6=Ferdinando|last7=Yamazaki|first7=Takahiro|last8=Poirier-Colame|first8=Vichnou|last9=Newton|first9=Andita|date=2016-02-16|title=Immunogenic Chemotherapy Sensitizes Tumors to Checkpoint Blockade Therapy|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26872698|journal=Immunity|volume=44|issue=2|pages=343–354|doi=10.1016/j.immuni.2015.11.024|issn=1097-4180|pmc=PMC4758865|pmid=26872698|access-date=2019-01-25|archive-date=2019-01-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20190125131216/https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26872698|dead-url=no}}</ref>
Metode komputerisasi telah dikembangkan untuk memprediksi imunogenisitas peptida dan protein, yang berguna dalam merancang antibodi untuk obat, menilai keganasan mutasi pada partikel pembungkus virus, dan validasi pengobatan calon obat dengan bahan peptida. Teknik zaman awal memanfaatkan kecenderungan bahwa [[asam amino]] [[hidrofil]] memiliki konsentrasi lebih tinggi pada daerah [[epitop]].<ref name="Welling">{{cite journal|author = Welling GW, Wiejer WJ, van der Zee R, Welling-Werster S. |date = 1985 |title= Prediction of sequential antigenic regions in proteins|journal=J Mol Recognit|volume=88|issue=2|pages=215–8|id = PMID 2411595}}</ref> Namun demikian, perkembangan-perkembangan terbaru lebih bersandar pada teknik [[pembelajaran mesin]] yang menggunakan basis data epitop yang diketahui ada (biasanya mengenai protein-protein virus yang sudah diteliti dengan baik) sebagai set pelatihan.<ref name="Sollner">{{cite journal|author = Sollner J, Mayer B. | date = 2006 | title = Machine learning approaches for prediction of linear B-cell epitopes on proteins. | volume=19|issue=3|pages=200–8|id = PMID 16598694}}</ref>
Baris 197 ⟶ 201:
== Evolusi dan mekanisme lainnya ==
=== Evolusi sistem
[[Sistem kekebalan adaptif|Sistem
Prokariota juga memiliki imunitas adaptif melalui sistem yang menggunakan urutan [[CRISPR]] untuk mempertahankan fragmen genom dari [[bakteriofag]] yang pernah ditemui sebelumnya, yang memungkinkan prokariota menghalangi replikasi virus melalui mekanisme sejenis [[interferensi RNA]].<ref>{{cite journal | vauthors = Barrangou R, Fremaux C, Deveau H, Richards M, Boyaval P, Moineau S, Romero DA, Horvath P | title = CRISPR provides acquired resistance against viruses in prokaryotes | journal = Science | volume = 315 | issue = 5819 | pages = 1709–12 | date = Mar 2007 | pmid = 17379808 | doi = 10.1126/science.1138140 | bibcode = 2007Sci...315.1709B }}</ref><ref>{{cite journal | vauthors = Brouns SJ, Jore MM, Lundgren M, Westra ER, Slijkhuis RJ, Snijders AP, Dickman MJ, Makarova KS, Koonin EV, van der Oost J | title = Small CRISPR RNAs guide antiviral defense in prokaryotes | journal = Science | volume = 321 | issue = 5891 | pages = 960–4 | date = Aug 2008 | pmid = 18703739 | pmc = 5898235 | doi = 10.1126/science.1159689 | bibcode = 2008Sci...321..960B }}</ref> <!--Prokariota juga memiliki mekanisme pertahanan lain.<ref>{{Cite journal|last=Hille|first=Frank|last2=Charpentier|first2=Emmanuelle|date=2016|title=CRISPR-Cas: biology, mechanisms and relevance|url=http://rstb.royalsocietypublishing.org/content/371/1707/20150496|journal=Philosophical Transactions of the Royal Society B|volume=371|issue=1707|pages=20150496|via=|doi=10.1098/rstb.2015.0496|pmid=27672148|pmc=5052741}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Koonin|first=Eugene V.|date=2017|title=Evolution of RNA- and DNA-guided antivirus defense systems in prokaryotes and eukaryotes: common ancestry vs convergence|journal=Biology Direct|volume=12|issue=1|pages=5|doi=10.1186/s13062-017-0177-2|issn=1745-6150|pmc=5303251|pmid=28187792}}</ref>--> Sistem
[[Reseptor pengenal pola]] merupakan protein yang digunakan oleh hampir semua organisme untuk mengidentifikasi molekul yang terkait dengan patogen. [[Peptida antimikrobial]] yang disebut [[defensin]] adalah komponen evolusioner respons imun bawaan yang ditemukan pada semua jenis hewan dan tumbuhan, serta mewakili bentuk utama imunitas sistemik [[invertebrata]].<ref name="Beck" /> [[Sistem komplemen]] dan fagositik juga digunakan oleh hampir semua bentuk kehidupan invertebrata. [[Ribonuklease]] dan jalur interferensi RNA digunakan pada semua [[eukariot]]; keduanya diyakini memainkan peran pada respons imun terhadap virus.<ref>{{cite journal|author = Stram Y, Kuzntzova L.|title = Inhibition of viruses by RNA interference|journal = Virus Genes|volume = 32|issue = 3|pages = 299–306|year = 2006|id = PMID 16732482}}</ref>
Baris 207 ⟶ 211:
=== Imunitas adaptif alternatif ===
Evolusi sistem
=== Manipulasi oleh patogen ===
Keberhasilan patogen bergantung pada kemampuannya untuk menghindar dari respons imun. Oleh karena itu, patogen telah mengembangkan beberapa metode yang menyebabkan mereka dapat menginfeksi inang, sementara patogen menghindari deteksi dan kehancuran akibat sistem
Strategi menghindar digunakan oleh beberapa patogen untuk menghindari sistem
Mekanisme yang digunakan oleh virus untuk menghindari sistem
== Lihat pula ==
* [[Epitop]]
* [[Hapten]]
* [[Antibodi monoklonal]]
* [[Antigen]]
Baris 230 ⟶ 232:
{{commonscat|Immunology|Imunologi}}
* [http://health.howstuffworks.com/immune-system.htm Bagaimana Imunitasmu bekerja] dari How Stuff Works
* [http://uhaweb.hartford.edu/BUGL/immune.htm Imunitas] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070101022025/http://uhaweb.hartford.edu/BUGL/immune.htm |date=2007-01-01 }} dari Universitas Hartford
* Buku elektronik [http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/bv.fcgi?call=bv.View..ShowTOC&rid=imm.TOC&depth=10 Imunobiologi] edisi kelima (ISBN 0-8153-3642-X), oleh Charles Janeway, et al.
* [http://www.biomedcentral.com/bmcimmunol/ Imunologi] dari jurnal ilmu pengetahuan Pusat BioMed
* [http://multimedia.mcb.harvard.edu/media.html Kehidupan dalam sel] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080422024412/http://multimedia.mcb.harvard.edu/media.html |date=2008-04-22 }} - Fungsi dalam tubuh manusia
* [http://www.microbiologytext.com/index.php?module=Book&func=displayarticlesinchapter&chap_id=74 Dunia mikroba, pertahanan binatang terhadap mikroba] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080501111442/http://www.microbiologytext.com/index.php?module=Book&func=displayarticlesinchapter&chap_id=74 |date=2008-05-01 }} - bahasan dalam buku elektronik mikrobiologi
* [http://www.gsf.de/biop/en/plantimmuenglisch.phtml Imunitas tanaman] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070930165332/http://www.gsf.de/biop/en/plantimmuenglisch.phtml |date=2007-09-30 }} - Institut Patologi Tanaman Biokimia di Pusat Penelitian GSF-National untuk lingkungan dan kesehatan
{{Imunitas}}
[[Kategori:Imunologi]]
[[Kategori:Sistem organ]]
|