(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Museum 1000 Moko''' adalah museum yang terletak di Jln. Diponegoro, [[Kota Kalabahi]], [[Pulau Alor]], [[Nusa Tenggara Timur]].<ref name=":0">{{Cite web|last=BV|first=DE REE Archiefsystemen|title=Museum 1000 Moko, Kalabahi, Alor|url=http://arsip-indonesia.org/id/arsip-dan-koleksi/?mivast=50000&mizig=190&miadt=50000&miaet=14&micode=ORGANISASI&minr=1030510&miview=ldt|website=arsip-indonesia.org|access-date=2020-12-02}}</ref> Museum ini diresmikan pada tanggal 4 Mei 2004 oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur saat itu, [[Piet Tallo|Piet A. Tallo]].<ref name=":1">{{Cite webnews|last=OkezoneDestiana|date=2013-10-27|title=Keunikan Masyarakat Alor Terekam di Museum 1.000 Moko : Okezone Travel|url=https://travel.okezone.com/read/2013/10/26/408/887285/keunikan-masyarakat-alor-terekam-di-museum-1-000-moko|websitework=https://travel.okezone[[Okezone.com/]]|language=id-ID|access-date=2020-12-02|first=Winda}}</ref>
== Sejarah ==
Pada tahun 2003, Bupati Pemerintah Daerah Kabupaten Alor, Ans Takalapeta (menjabat tahun 2003-2013)<ref name=":2">{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cybernews|title=Museum 1.000 Moko bagi Generasi Muda Alor Halaman all|url=https://travel.kompas.com/read/2016/11/21/134200227/museum.1.000.moko.bagi.generasi.muda.alor|websitework=KOMPAS[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2020-12-02|editor-last=Asdhiana|editor-first=I Made|date=2016-11-21}}</ref> berinisiatif untuk membangun sebuah museum untuk mengakomodasi keragaman yang ada di wilayahnya. Gedung Museum dua unit yang berada pada lahan seluas satu hektar ini<ref name=":2" /> dinamai Museum 1000 Moko. Penamaan 1000 Moko mengandung makna yang luas. Angka 1000 menunjukkan keberagaman potensi yang dimiliki Kabupaten Alor dilihat dari aspek sumber daya alam maupun kebudayaan.<ref name=":0" /> Penamaan itu juga bermakna bahwa Alor memiliki sejumlah besar moko yang adalah warisan leluhur untuk dilestarikan dan dijaga oleh generasi muda Alor.<ref name=":2" /> [[Moko (drum)|Moko]] adalah sejenis tambur yang bagian atas dan bawahnya tertutup. Benda ini digunakan sebagai alat musik dan mas kawin di kalangan masyarakat Alor sejak ratusan tahun silam.<ref name=":2" />