Media sosial: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: kemungkinan spam pranala VisualEditor |
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(38 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''
== Sejarah ==
Sejarah sosial media diawali pada tahun 1970-an yakni saat ditemukannya sistem papan [[buletin]] untuk menghubungkan satu orang dengan orang lain melalui [[surat elektronik]] atau mengunggah dan mengunduh perangkat lunak. Aktivitas ini masih dilakukan menggunakan saluran [[telepon]] yang terhubung dengan modem. Tahun [[1980]]-an, komputer sudah menjadi hal yang umum dan media sosial jadi sangat digemari. Mulai ada Internet yang bernama "Relay Chat", dan berlanjut semakin populer hingga 1990. Media sosial pertama kali yang diketahui adalah "[[
Pada tahun 1995, muncul situs bernama [[Yahoo! GeoCities|GeoCities]], sekarang dikenal sebagai [[Yahoo!]] yang memberikan layanan penyewaan penyimpanan data
== Peran ==
Media sosial merupakan sarana yang mendukung sebuah [[interaksi sosial]] dengan menggunakan [[teknologi]] berbasis [[internet]] atau [[web]] yang bisa mengubah [[komunikasi]] menjadi [[dialog]] interaktif seperti menciptakan hubungan [[komunikasi]] antara seorang [[penulis]] dengan [[
Sejak awal diciptakan, media sosial diperuntukkan sebagai wadah bagi para [[pengguna]]nya agar dapat dengan mudah [[Partisipasi|berpartisipasi]], [[berbagi]], dan bertukar [[informasi]] dan ide di [[komunitas]] dan [[Internet|jejaring virtual]].<ref>{{Cite web|date=2020-05-20|title=Kadis : Pentingnya Peran Media Sosial Dalam Penyebaran Informasi|url=https://disnakertrans.ntbprov.go.id/kadis-pentingnya-peran-media-sosial-dalam-penyebaran-informasi/|website=Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Provinsi Nusa Tenggara Barat|language=id-ID|access-date=2022-03-30}}</ref> Media sosial menjadikan pola perilaku [[masyarakat]] mengalami pergeseran baik [[budaya]], [[etika]] dan [[norma]] yang ada, meliputi penduduk yang besar dengan berbagai kultur [[Etnis|suku]], [[ras]] dan [[agama]] yang beraneka ragam, serta memiliki banyak sekali potensi perubahan sosial.<ref>{{Cite journal|last=Cahyono|first=Anang Sugeng|date=2016|title=PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT DI INDONESIA|url=https://journal.unita.ac.id/index.php/publiciana/article/view/79|journal=Publiciana|language=en|volume=9|issue=1|pages=140–157|issn=2502-7336}}</ref>
Selain itu, media sosial juga digunakan untuk [[Dokumentasi|mendokumentasikan]] kenangan, belajar tentang dan mengeksplorasi hal-hal, [[Promosi (pemasaran)|mengiklankan]] diri sendiri, dan menjalin [[persahabatan]] seiring dengan tumbuhnya ide-ide dari penciptaan [[
== Contoh ==
Contoh media sosial yang populer digunakan dalam beberapa dekade adalah [[Facebook (jejaring sosial)|Facebook]], [[Twitter]], [[Instagram]], [[LinkedIn|Linkedin]], [[Tiktok]], [[WhatsApp]], [[YouTube]] dan lain sebagainya.<ref>{{Cite
== Pengguna ==
Penggunaan media sosial sangat besar dan berdampak pada [[dunia]]. Berdasarkan survei tahun 2021 mencatat bahwa pengguna media sosial di dunia telah mencapai 4,66 miliar jiwa.<ref>{{Cite web|last=Riadi|first=Yuni|date=2021-02-03|title=Jumlah Pengguna Media Sosial di Dunia Mencapai 4,2 Miliar|url=https://selular.id/2021/02/jumlah-pengguna-media-sosial-di-dunia-mencapai-42-miliar/|website=Selular.ID|language=id-ID|access-date=2022-03-30}}</ref> Angka ini naik sebesar 290% dari tahun [[2015]] silam,
Berdasarkan jumlah pengguna, [[Facebook (jejaring sosial)|Facebook]] menempati posisi pertama sebagai media sosial paling populer, yakni mencapai 2,7 miliar pengguna di seluruh dunia.<ref>{{Cite
Menurut [[Pew Research Center]], pengguna media sosial cenderung berusia lebih muda. Hampir 90% orang berusia antara 18 dan 29 tahun menggunakan setidaknya satu bentuk media sosial.<ref>{{Cite web|title=Social Media: Sharing Ideas and Thoughts|url=https://www.investopedia.com/terms/s/social-media.asp|website=Investopedia|language=en|access-date=2022-04-01}}</ref>
Penggunaan media sosial di [[Amerika Serikat]] menunjukkan bahwa 72 persen [[orang dewasa]] menggunakan beberapa bentuk media sosial. Angka ini naik dari tahun [[2005]] setelah Facebook setahun diluncurkan,
Di [[Indonesia]], pengguna media sosial telah mencapai 190 juta pengguna, atau sekitar 70 persen dari jumlah penduduk.<ref>{{Cite
Sebuah studi dari tahun 2009 menunjukkan bahwa mungkin ada perbedaan [[individu]] yang menunjukkan berapa banyak pengguna media sosial sesuai [[Ekstraversi dan introversi|ekstraversi]] dan keterbukaan dengan hubungan positif dengan media sosial, dan seberapa banyak orang yang tidak menggunakan media sosial akibat [[
Studi terpisah dari tahun 2015 menemukan bahwa orang dengan orientasi perbandingan [[sosial]] yang lebih tinggi tampaknya menggunakan media sosial lebih banyak daripada orang dengan orientasi perbandingan sosial yang rendah. Data dari [[Common Sense (pamflet)|Common Sense]] Media menunjukkan bahwa [[Anak|anak-anak]] di bawah usia 13 tahun banyak yang telah menggunakan layanan jejaring sosial meskipun faktanya banyak [[Situs web|situs media sosial]] memiliki kebijakan yang menyatakan bahwa seseorang harus berusia minimal 13 tahun atau lebih untuk bergabung.<ref>{{Cite news|last=Jargon|first=Julie|date=2019-06-18|title=How 13 Became the Internet’s Age of Adulthood|url=https://www.wsj.com/articles/how-13-became-the-internets-age-of-adulthood-11560850201|newspaper=Wall Street Journal|language=en-US|issn=0099-9660|access-date=2022-05-25}}</ref>
Pada tahun 2017, Common Sense Media kembali melakukan [[survei]] perwakilan terhadap orang tua dari anak-anak usia 0 hingga usia 8 tahun dan menemukan bahwa 4% anak-anak pada usia ini menggunakan situs media sosial seperti [[Instagram]], [[Snapchat]], hingga [[YouTube]].<ref>{{Cite web|title=The Common Sense Census: Media Use by Kids Age Zero to Eight, 2017 {{!}} Common Sense Media|url=https://www.commonsensemedia.org/research/the-common-sense-census-media-use-by-kids-age-zero-to-eight-2017|website=www.commonsensemedia.org|language=en|access-date=2022-05-25}}</ref> Sebuah survei yang berbeda dengan Common Sense juga melakukan sebuah penelitian pada tahun 2019 dan berhasil mensurvei anak-anak berusia 8–16 tahun dan menemukan bahwa sekitar 31% anak usia 8–12 tahun pernah menggunakan media sosial seperti Snapchat, Instagram, atau [[Facebook]].<ref>{{Cite web|title=The Common Sense Census: Media Use by Tweens and Teens, 2019 {{!}} Common Sense Media|url=https://www.commonsensemedia.org/research/the-common-sense-census-media-use-by-tweens-and-teens-2019|website=www.commonsensemedia.org|language=en|access-date=2022-05-25}}</ref>
|