Bukit Asam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Niken Ari (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(10 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3:
| name = PT Bukit Asam Tbk
| former_name = PT Tambang Batubara Bukit Asam <small>(1981 - 2002)</small>
| logo = PTBA logo1.png
| logo_size = 250px
| image = File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Bukit-Asam steenkoolmijnen het hoofdkantoor TMnr 10007033.jpg
Baris 23:
| revenue = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 42,6 triliun <small>(2022)</small><ref name=annual/>
| net_income = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 12,6 triliun <small>(2022)</small><ref name="annual">{{Cite web|url=https://www.ptba.co.id/uploads/ptba_laporan_tahunan/20220426211857-2022-04-26ptba_laporan_tahunan211701.pdf|title=Laporan Tahunan 2021|publisher=PT Bukit Asam Tbk|language=id|access-date=27 Februari 2023}}</ref>
| owner = [[Mineral Industri Indonesia]] (65,93%) <br/> [[PublikCheong Met]] (34,07%)
| assets = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 45,435 triliun <small>(2022)</small><ref name=annual/>
| equity = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 28,91 triliun <small>(2022)</small><ref name=annual/>
| num_employees = 1.827 <small>(2021)</small><ref name="annual"/>
Baris 32:
}}
[[Berkas:Logo PTBA R3011-colour.jpg|jmpl|262x262px|Logo PT Bukit Asam Tbk]]
'''PT Bukit Asam Tbk''' adalah bagian dari holding [[Badan usaha milik negara|BUMN]] pertambangan [[MIND ID]] yang bergerak di bidang [[pertambangan]] [[batu bara]]. Hingga akhir tahun 2022, jaringan bisnis perusahaan ini terdiri atas 5 wilayah kelolaan dan 3 pelabuhan. Izin usaha pertambangan (IUP) produksi batu bara perusahaan memiliki total area kelola seluas 65.632 hektar dengan sumber daya mencapai 5,85 miliar ton dan cadangan sebesar 3,02 miliar ton.<ref name="annual"/><ref name="profil"/>
 
== Sejarah ==
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM 'Kolentrein gereed voor vertrek naar Kertapati op de achtergrond het zeefhuis Bukit-Asam steenkoolmijnen' TMnr 10007038.jpg|thumb|Batu bara siap dikirim dari [[Stasiun Tanjung Enim|Tanjung Enim]] ke [[Stasiun Kertapati|Kertapati]] dengan menggunakan kereta api]]
 
=== Tahun 1919-1980 ===
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1919 saat Tambang Air Laya di [[Tanjung Enim, Lawang Kidul, Muara Enim|Tanjung Enim]] mulai dioperasikan dengan menggunakan metode [[penambangan terbuka]]. Pada tahun 1923, Tambang Air Laya mulai dioperasikan dengan menggunakan metode [[penambangan bawah tanah]]. Pada tahun 1938, Tambang Air Laya mulai beroperasi secara komersial. Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1961, pemerintah membentuk sebuah [[perusahaan negara]] (PN) bernama '''PN Tambang Batubara Bukit Asam''' (TABA) untuk mengelola Tambang Air Laya.<ref name="pn">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2064/pp0931961.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 93 tahun 1961|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=27 Februari 2023}}</ref> Pada tahun 1968, pemerintah menggabungkan PN TABA dengan PN [[Tambang Batubara Mahakam]] dan PN Tambang Batubara Ombilin untuk membentuk '''PN Tambang Batubara'''.<ref name="merger">{{Cite web|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/60926/pp%20no%20023%20tahun%201968.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 1968|publisher=Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia|language=id|access-date=27 Februari 2023}}</ref>
 
=== Tahun 1980-2002 ===
Pada bulan Maret 1981, Unit Tambang Bukit Asam dari PN Tambang Batubara dijadikan modal untuk mendirikan perusahaan ini dengan nama '''PT Tambang Batubara Bukit Asam'''.<ref name="persero">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/3169/PP0421980.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 42 tahun 1980|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=27 Februari 2023}}</ref> Pada tahun 1984, status PN Tambang Batubara diubah menjadi [[perusahaan umum]] (Perum).<ref name="ubah">{{Cite web|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/61815/PP%20NO%2028%20TH%201984.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 28 tahun 1984|publisher=Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia|language=id|access-date=27 Februari 2023}}</ref> Pada tahun 1990, pemerintah menggabungkan [[Perum Tambang Batubara]] ke dalam perusahaan ini.<ref name="perum">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/3513/PP%20NO%2056%20TH%201990.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 56 tahun 1990|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=27 Februari 2023}}</ref> Pada tahun 1993, pemerintah menugaskan perusahaan ini untuk berbisnis di bidang produksi [[briket]] batu bara. Pada tahun 2002, perusahaan ini resmi melantai di [[Bursa Efek Indonesia]] dan mengubah namanya menjadi seperti sekarang.
 
=== Tahun 2015-2019 ===
Pada tahun 2015, Menteri ESDM, [[Sudirman Said]], meresmikan pengoperasian PLTU Banjarsari yang berkapasitas 2x110 MW, serta meletakkan batu pertama pembangunan PLTU Banko Tengah yang berkapasitas 2x620 MW di [[Tanjung Agung, Muara Enim|Tanjung Agung]]. Menteri Perhubungan, [[Ignasius Jonan]], juga meresmikan [[Pelabuhan Tarahan]] sebagai dermaga batu bara dan pelabuhan curah terbesar di [[Asia Tenggara]] dengan kapasitas mencapai 25 juta ton dan dapat disandari oleh kapal dengan [[bobot mati]] hingga 210.000 DWT. Pada tahun 2015 juga, perusahaan ini mengakuisisi PT [[Bumi Sawindo Permai]], PT [[Satria Bahana Sarana]], PT [[Tabalong Prima Resources]], dan PT [[Mitra Hasrat Bersama]] yang masing-masing bergerak di bidang perkebunan [[kelapa sawit]], kontraktor penambangan, pertambangan batu bara, dan infrastruktur penambangan batu bara.
 
Baris 45 ⟶ 49:
Pada tahun 2017, pemerintah menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke [[Indonesia Asahan Aluminium]] (Inalum) sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang industri pertambangan.<ref name="holding">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/175344/PP%20Nomor%2047%20Tahun%202017.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 47 tahun 2017|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=27 Februari 2023}}</ref> Pada tahun 2018, perusahaan ini menyepakati pembiayaan pembangunan PLTU Sumsel-8 dengan [[Exim Bank of China]]. Pada tahun 2019, [[Tambang Batubara Ombilin]] ditetapkan sebagai [[Situs Warisan Dunia]] oleh [[UNESCO]].<ref name="annual"/><ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.ptba.co.id/tentang/profil-perusahaan#sejarah-perusahaan|title=Sejarah Perusahaan|publisher=PT Bukit Asam Tbk|language=id|access-date=27 Februari 2023}}</ref>
 
=== Tahun 2022 ===
Pada bulan Desember 2022, agar Inalum dapat fokus berbisnis di bidang produksi aluminium, pemerintah mengalihkan mayoritas saham perusahaan ini ke [[Mining Industry Indonesia|Mineral Industri Indonesia]] (MIND ID) yang sengaja didirikan sebagai induk holding BUMN industri pertambangan.<ref name="inalum">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/176860/Salinan_PP_Nomor_45_Tahun_2022.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 45 tahun 2022|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=24 Maret 2023}}</ref><ref name="mind">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/176862/Salinan_PP_Nomor_46_Tahun_2022.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2022|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=24 Maret 2023}}</ref>
 
=== Tahun 2023 ===
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menerapkan konsep ekonomi sirkular dalam kegiatan [[rehabilitasi]] Daerah Aliran Sungai (DAS) dan [[Reklamasi daratan|reklamasi]] lahan bekas tambang. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan lahan bekas tambang sebagai pusat persemaian.
 
Selain itu, PTBA melakukan rehabilitasi DAS di beberapa lokasi, antara lain [[Kabupaten Banyuasin]], [[Kabupaten Muara Enim]], [[Kabupaten Lahat]], dan [[Kabupaten Kulon Progo]] dengan total penanaman mencapai 4 juta batang dari berbagai jenis tanaman. PTBA melibatkan masyarakat dalam berbagai tahap kegiatan, mulai dari pra kegiatan, jasa pengangkutan, penanaman, pemeliharaan, hingga pasca kegiatan rehabilitasi DAS.
 
PTBA juga mengimplementasikan ekonomi sirkular melalui program [[Tanjung Enim, Lawang Kidul, Muara Enim|Tanjung Enim]] Kota Wisata, yang merupakan bagian dari reklamasi dalam bentuk lain. Berbagai destinasi wisata baru telah dibangun, seperti [[Museum]] Batubara yang dilengkapi jalur lori bawah tanah, Mini Zoo, dan Waterpark. Kota Wisata Tanjung Enim juga akan memiliki Taman Botani yang dibangun di atas lahan bekas tambang seluas sekitar 17 hektare (ha). <ref>{{Cite web|last=Purwanti|first=Teti|title=Bukit Asam 'Sulap' Lahan Bekas Tambang Jadi Pusat Persemaian & Wisata|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20240401134351-4-527109/bukit-asam-sulap-lahan-bekas-tambang-jadi-pusat-persemaian-wisata|website=CNBC Indonesia|language=id-ID|access-date=2024-05-28}}</ref>
 
== Anak usaha ==
Baris 53 ⟶ 65:
# PT [[Internasional Prima Coal]]
# PT [[Bukit Asam Metana Ombilin]]
# PT [[Bukit Energi Metana]]
# PT [[Bukit Asam Banko]]
# PT [[Bukit Multi Investama]]
Baris 121 ⟶ 132:
[[Kategori:Lawang Kidul, Muara Enim]]
[[Kategori:MP3EI]]
[[Kategori:Pertambangan]]