Skistosomiasis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
−Kategori:Penyakit parasitik; +Kategori:Cacingan menggunakan HotCat |
||
(11 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{penyangkalan-medis}}
{{Infobox disease
''Schistosoma japonicum'' di Indonesia sering disebut cacing schisto, termasuk endemik dan hanya bisa ditemukan di dataran tinggi Lindu dan Napu, [[Sulawesi Tengah]]. [[Kota Palu#Hutan Wisata Danau Lindu|Danau Lindu]] termasuk wilayah [[Kota Palu#Taman Nasional Lore Lindu|Taman Nasional Lore Lindu]].▼
| Nama = Schistosomiasis
| Image = Schistosomiasis_itch.jpeg
| Caption = Lecet atau latur pada kulit lengan bagian bawah, terbentuk oleh masuknya parasit ''Schistosoma''.
| DiseasesDB =
| ICD10 = {{ICD10|B|65||b|65}}
| ICD9 = {{ICD9|120}}
| ICDO =
| OMIM =
| MedlinePlus = 001321
| eMedicineSubj =
| eMedicineTopic =
| MeshID = D012552
}}
'''Schistosomiasis''' (juga dikenal sebagai '''bilharziasis''', '''demam siput''', dan '''demam Katayama''')<ref name=NHS2011>{{cite web|title=Schistosomiasis (bilharzia)|url=http://www.nhs.uk/Conditions/schistosomiasis/Pages/Introduction.aspx|work=NHS Choices|accessdate=15 March 2014|date=Dec 17, 2011}}</ref> adalah penyakit yang disebabkan oleh [[cacing parasit]] jenis ''[[Schistosoma]]''.<ref>{{cite web|title=Schistosomiasis|url=http://www.patient.co.uk/doctor/schistosomiasis-pro|website=Patient.co.uk|accessdate=11 June 2014|date=12/02/2013}}</ref><ref>{{en}} {{cite web|url=http://who.int/topics/schistosomiasis/en/|title=Schistosomiasis|format=HTML|accessdate=2012-07-01|archive-date=2012-06-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20120607185318/http://www.who.int/topics/schistosomiasis/en/|dead-url=yes}}</ref>
▲''[[Schistosoma japonicum]]'' di Indonesia sering disebut cacing schisto, termasuk [[Endemisme|endemik]] dan hanya bisa ditemukan di dataran tinggi Lindu dan Napu, [[Sulawesi Tengah]]. [[Kota Palu#Hutan Wisata Danau Lindu|Danau Lindu]] termasuk wilayah [[Kota Palu#Taman Nasional Lore Lindu|Taman Nasional Lore Lindu]].
== Gejala Awal ==
Ketika cacing pipih ini sudah berada di dalam tubuh manusia, penderita akan mengalami gejala keracunan, [[disentri]], penurunan berat badan sehingga kurus yang berlebihan, hingga pada pembengkakan hati yang bisa diakhiri dengan kematian.
Tidak seperti proses cacingan pada umumnya, cacing ini masuk ke tubuh manusia bukan dari mulut, tapi langsung menembus pori-pori kulit menuju aliran darah dan bergerak menuju jantung dan paru-paru untuk selanjutnya menuju hati.
Baris 12 ⟶ 27:
== Daur hidup dan penularannya ==
Mula-mula schistosomiasis menjangkiti orang gila melalui kulit dalam bentuk ''cercaria'' yang mempunyai ekor berbentuk seperti kulit manusia, parasit tersebut mengalami transformasi yaitu dengan cara membuang ekornya dan berubah menjadi cacing.
Selanjutnya [[cacing]] ini menembus jaringan bawah kulit dan memasuki pembuluh darah menyerbu jantung dan paru-paru untuk selanjutnya menuju hati. Di dalam hati manusia yang dijangkiti, cacing-cacing tersebut menjadi dewasa dalam bentuk jantan dan betina. Pada tingkat ini, tiap cacing betina memasuki celah tubuh cacing jantan dan tinggal di dalam hati orang yang dijangkiti untuk selamanya. Pada akhirnya pasangan-pasangan cacing ''Schistosoma'' bersama-sama pindah ke tempat tujuan terakhir yakni pembuluh darah [[Usus halus|usus kecil]] yang merupakan tempat persembunyian bagi pasangan cacing ''Schistosoma'' sekaligus tempat bertelur.▼
Saat ini prosentase prevalensi penyakit cacingan di dataran tinggi
== Pencegahan dan Pengobatan ==
▲Selanjutnya [[cacing]] ini menembus jaringan bawah kulit dan memasuki pembuluh darah menyerbu jantung dan paru-paru untuk selanjutnya menuju hati. Di dalam hati manusia yang dijangkiti, cacing-cacing tersebut menjadi dewasa dalam bentuk jantan dan betina. Pada tingkat ini, tiap cacing betina memasuki celah tubuh cacing jantan dan tinggal di dalam hati orang yang dijangkiti untuk selamanya. Pada akhirnya pasangan-pasangan cacing ''Schistosoma'' bersama-sama pindah ke tempat tujuan terakhir yakni pembuluh darah usus kecil yang merupakan tempat persembunyian bagi pasangan cacing ''Schistosoma'' sekaligus tempat bertelur.
Metode untuk mencegah penyakit ini meliputi meningkatkan akses terhadap air bersih dan mengurangi populasi siput.<ref name=WHO2014>{{cite web|title=Schistosomiasis Fact sheet N°115|url=http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs115/en/|work=World Health Organization|accessdate=15 March 2014|date=February 2014}}</ref> Di daerah tempat penyakit ini umum ditemui, seluruh kelompok dapat diobati secara bersamaan dan setiap tahun dengan obat [[praziquantel]].<!-- <ref name=WHO2014/> --> Ini dilakukan untuk mengurangi jumlah orang yang terinfeks dan karena itu, mengurangi penyebaran penyakit ini.<!-- <ref name=WHO2014/> --> Praziquantel juga merupakan pengobatan yang dianjurkan oleh [[World Health Organization]] bagi mereka yang sudah diketahui terinfeksi.<ref name=WHO2014/>
== Epidemiologi ==
▲Saat ini prosentase prevalensi penyakit cacingan di dataran tinggi lindu juga sudah mulai menurun hingga dibawah 1%, berkat upaya aktif dari pemerintah yang secara rutin melakukan pemantauan.
Schistosomiasis menjangkiti hampir 210 juta orang di seluruh dunia,<ref name=Fen2012>{{cite journal|last=Fenwick|first=A|title=The global burden of neglected tropical diseases.|journal=Public health|date=Mar 2012|volume=126|issue=3|pages=233–6|pmid=22325616|doi=10.1016/j.puhe.2011.11.015}}</ref> dan diperkirakan 12.000<ref name=Loz2012>{{cite journal|last=Lozano|first=R|title=Global and regional mortality from 235 causes of death for 20 age groups in 1990 and 2010: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2010|journal=Lancet|date=Dec 15, 2012|volume=380|issue=9859|pages=2095–128|pmid=23245604|doi=10.1016/S0140-6736(12)61728-0|last2=Naghavi|first2=M|last3=Foreman|first3=K|last4=Lim|first4=S|last5=Shibuya|first5=K|last6=Aboyans|first6=V|last7=Abraham|first7=J|last8=Adair|first8=T|last9=Aggarwal|first9=R |displayauthors=8 }}</ref> sampai 200.000 orang meninggal karena penyakit ini setiap tahun.<ref name=The2013>{{cite journal|last=Thétiot-Laurent|first=SA|author2=Boissier, J |author3=Robert, A |author4= Meunier, B |title=Schistosomiasis Chemotherapy|journal=Angewandte Chemie (International ed. in English)|date=Jun 27, 2013|pmid=23813602|volume=52|issue=31|pages=7936–56|doi=10.1002/anie.201208390}}</ref> Penyakit ini paling umum ditemukan di [[Afrika]], serta [[Asia]], dan [[Amerika Selatan]].<ref name=WHO2014/> Sekitar 700 juta orang, di lebih dari 70 negara, hidup di wilayah tempat penyakit ini umum dijumpai.<ref name=The2013/><ref>{{cite web|title=Schistosomiasis A major public health problem|url=http://www.who.int/schistosomiasis/en/|work=World Health Organization|accessdate=15 March 2014}}</ref> Schistosomiasis menempati urutan kedua setelah [[malaria]], sebagai penyakit akibat parasit dengan dampak ekonomi terbesar.<ref name="SCP">{{Cite web | author= The Carter Center| title=Schistosomiasis Control Program|url=http://www.cartercenter.org/health/schistosomiasis/index.html|accessdate=2008-07-17 }}</ref> Sejak zaman kuno hingga awal abad ke-20, gejala schistosomiasis berupa [[haematuria|urin berdarah]] dipandang sebagai [[menstruasi laki-laki|menstruasi versi laki-laki]] di [[Mesir]] sehingga dipandang sebagai [[upacara peralihan]] bagi anak laki-laki.<ref>{{cite journal|last=Kloos|first=Helmut|author2=Rosalie David |year=2002|journal=Human Ecology Review|volume=9|issue=1|url=http://www.humanecologyreview.org/pastissues/her91/91kloosdavid.pdf |title=The Paleoepidemiology of Schistosomiasis in Ancient Egypt |pages=14–25 |format=PDF}}</ref><ref>{{cite journal|last=Rutherford|first=Patricia|year=2000|title=The Diagnosis of Schistosomiasis in Modern and Ancient Tissues by Means of Immunocytochemistry|journal=Chungara, Revista de Antropología Chilena|volume=32|issue=1|issn=0717-7356 |url=http://www.scielo.cl/scielo.php?pid=S0717-73562000000100021&script=sci_arttext}}</ref> Penyakit ini digolongkan sebagai [[penyakit tropis terabaikan]].<ref>{{cite web|title=Neglected Tropical Diseases|url=http://www.cdc.gov/globalhealth/ntd/diseases/index.html|website=cdc.gov|accessdate=28 November 2014|date=June 6, 2011}}</ref>
==
{{reflist}}
== Pranala
* [http://nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001321.htm Schistosomiasis]
[[
|