Daftar karakter Lorong Waktu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(44 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{DISPLAYTITLE:Daftar karakter ''Lorong Waktu''}}
'''''[[Lorong Waktu (
Tampil sebagai karakter utama dalam sinetron ini adalah [[Haji Husin (Lorong Waktu)|Haji Husin]] bersama dua muridnya yaitu [[Ustaz Addin (Lorong Waktu)|Ustaz Addin]] dan [[Zidan (Lorong Waktu)|Zidan]]. Ustaz Addin sendiri kemudian menikah dengan [[Sabrina (Lorong Waktu)|Sabrina]] sementara di sisi lain hadir tiga murid tambahan bagi Haji Husin yaitu masing-masing Havid, Jambrong dan Jagur.
Baris 14:
! style="text-align:center;"| ''[[Lorong Waktu 5]]''
! style="text-align:center;"| ''[[Lorong Waktu 6]]''
! style="text-align:center;"| ''[[Lorong Waktu (
|-
! style="background-color:#ccccff;" colspan="8"| {{small|''Karakter utama''}}
Baris 88:
! Jin Hitam
| style="background:lightgrey;" |
| colspan="5" | [[Ali Bustomi (pemeran)|Ali Bustomi]]
| style="background:lightgrey;" |
|-
Baris 106:
| colspan="2" style="background:lightgrey;" |
| colspan="3" | [[Irma De Vanty]]
| [[Irma Annisa]]
| style="background:lightgrey;" |
|-
! Firdaus
Baris 132 ⟶ 133:
! Engkong Icung
| colspan="5" style="background:lightgrey;" |
| [[
| style="background:lightgrey;" |
|-
Baris 141 ⟶ 142:
{{main|Haji Husin (Lorong Waktu)}}
:''Diperankan oleh [[Deddy Mizwar]] (termasuk untuk pengisi suara di versi animasi).''
:Haji Husin adalah karakter protagonis utama dalam sinetron ''Lorong Waktu''.<ref name="HajiHusin1">{{Cite web|url=https://www.kincir.com/movie/series/karakter-ikonis-ramadan-indonesia-penyejuk-hati|title=Catat! 5 Karakter Ikonis Ramadan Indonesia Penyejuk Hati|last=Kirana|first=Intan|date=28 Mei 2018|website=Kincir |language=|access-date=10 April 2021 |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20210410034515/https://www.kincir.com/movie/series/karakter-ikonis-ramadan-indonesia-penyejuk-hati |archive-date=10 April 2021}}</ref><ref name="HajiHusin2">{{Cite
*;Muhammad Addin
Baris 174 ⟶ 175:
*;Aura
:''Diperankan oleh [[Lenia Masagantha]].''
:Aura adalah seorang gadis yatim piatu yang menjadi teman kuliah Ustaz Addin. Secara tidak langsung ia memperlihatkan ketertarikannya pada Ustaz Addin tetapi meskipun sudah memberikan beberapa tanda (seperti membeli dan menyarankan buku panduan membangun keluarga Muslim), Ustaz Addin masih kaku dan tidak peka pada tanda-tanda yang diperlihatkan Aura.<ref>{{cite web |url=https://www.vidio.com/watch/1917242-lorong-waktu-1-episode-8 |title=Lorong Waktu Episode 8 |author=<!--Not stated--> |date= |website=[[Vidio.com]] |publisher=[[Demi Gisela Citra Sinema]] |access-date=7 April 2021 |quote=}}</ref> Pada episode ke-14 musim pertama, Haji Husin, Ustaz Addin dan Zidan akhirnya mengetahui siapa Aura sebenarnya dengan ibunya yang meninggal saat melahirkan Aura dan Aura kecil kemudian diadopsi oleh sepasang suami-istri kaya yang baik hati yang kebetulan tidak memiliki anak.<ref>{{cite web |url=https://www.vidio.com/watch/1917249-lorong-waktu-1-episode-14 |title=Lorong Waktu Episode 14 |author=<!--Not stated--> |date= |website=[[Vidio.com]] |publisher=[[Demi Gisela Citra Sinema]] |access-date=7 April 2021 |quote=}}</ref> Pada episode ke-23, Aura sempat cemburu saat melihat Ustaz Addin menemui Lestari yang merupakan teman bermainnya saat masih kanak-kanak. Untuk mencegah putusnya tali silaturahmi, Aura kemudian menemui Lestari dan berujar ikhlas jika misal Ustaz Addin memilih Lestari dan sebaliknya Lestari juga ikhlas jika Ustaz Addin memilih Aura.<ref name=curhatauralestari>{{cite web |url=https://www.vidio.com/watch/1919051-lorong-waktu-1-episode-23 |title=Lorong Waktu Episode 23 |author=<!--Not stated--> |date= |website=[[Vidio.com]] |publisher=[[Demi Gisela Citra Sinema]] |access-date=7 April 2021 |quote=}}</ref> Akhirnya karena keraguan dan kekakuan Ustaz Addin, Aura dan Lestari memilih mengakhiri hubungan secara baik-baik dengan Ustaz Addin dan menikah dengan pria lain. Dalam salah satu episode di musim kedua, Haji Husin sempat memperingatkan Ustaz Addin agar tegas memilih calon pendamping dan agar kejadian seperti ini tidak terulangi lagi.
*;Lestari
:''Diperankan oleh [[Irma Safitri]].''
:Lestari adalah seorang gadis yatim piatu yang menjadi teman bermain Ustaz Addin saat mereka masih kanak-kanak. Ayahnya diceritakan meninggal saat Lestari masih berusia SD dan meninggalkan warisan sebuah rumah yang diincar oleh pamannya.<ref>{{cite web |url=https://www.vidio.com/watch/1919090-lorong-waktu-1-episode-24 |title=Lorong Waktu Episode 24 |author=<!--Not stated--> |date= |website=[[Vidio.com]] |publisher=[[Demi Gisela Citra Sinema]] |access-date=7 April 2021 |quote=}}</ref> Lestari kemudian menjadi pewaris sah rumahnya tersebut usai berhasil mengamankan sertifikatnya yang ternyata oleh sang ayah disembunyikan dalam sebuah boneka.<ref>{{cite web |url=https://archive.org/download/LorongWaktu1/25.mp4 |title=Lorong Waktu Episode 25 |author=<!--Not stated--> |date= |website=Archive.org |publisher=[[Demi Gisela Citra Sinema]] |access-date=7 April 2021 |quote=}}</ref> Usai mengetahui bahwa Ustaz Addin juga berteman dengan Aura, Lestari sempat berbicara empat mata dengan Aura dan berujar ikhlas jika misal Ustaz Addin memilih Lestari dan sebaliknya Lestari juga ikhlas jika Ustaz Addin memilih Aura.<ref name=curhatauralestari /> Akhirnya karena keraguan dan kekakuan Ustaz Addin, Aura dan Lestari memilih mengakhiri hubungan secara baik-baik dengan Ustaz Addin dan menikah dengan pria lain. Dalam salah satu episode di musim kedua, Haji Husin sempat memperingatkan Ustaz Addin agar tegas memilih calon pendamping dan agar kejadian seperti ini tidak terulangi lagi.
*;Ibu Zidan
Baris 197 ⟶ 198:
*;Jin Hitam
:''Diperankan oleh [[Ali Bustomi (pemeran)|Ali Bustomi]] (musim kedua sampai keenam).''
:Jin Hitam adalah sesosok [[makhluk gaib]] dari golongan [[jin]] yang tujuan utamanya adalah mengganggu keimanan manusia. Ia pertama muncul di musim kedua saat membantu "kembaran Havid" dalam memperoleh kekayaan duniawi.<ref>{{cite web |url=https://www.vidio.com/watch/2111839-lorong-waktu-2-episode-32 |title=Lorong Waktu 2 Episode 32 |author=<!--Not stated--> |date= |website=[[Vidio.com]] |publisher=[[Demi Gisela Citra Sinema]] dan [[SCTV]] |access-date=7 April 2021 |quote=}}</ref> Pada episode kelima di musim ketiga, Jin Hitam sukses mengacaukan keimanan seorang pria mukmin yang tadinya berniat akan memberantas kemusyrikan. Sejak musim kelima ia berkawan dengan Dukun Setan dan membantu dalam urusan bisnis gaib dengan target "pasien-pasien" golongan manusia yang imannya lemah dan mudah dibodohi.
Baris 214 ⟶ 215:
*;Firdaus
:''Diperankan oleh Ferdiansyah (musim kelima, sebagai bayi) dan [[Emir Alviandri Akram]] (musim keenam).''
:Firdaus merupakan putra pertama dari pasangan Ustaz Addin dan Sabrina. Ia pertama muncul di musim kelima saat masih bayi dan diceritakan selalu menangis apabila bertemu dengan kakeknya, Haji Husin. Pada musim keenam Firdaus diceritakan sudah memasuki usia sekolah dasar dan terkenal akan kenakalannya termasuk kebiasaannya berantem dengan anak yang usianya lebih tua dari dirinya. Sabrina sebagai ibu kerap memarahi putranya tersebut apabila ketahuan berantem sementara Firdaus sendiri sering mengaku bahwa ia kelak ingin jadi ulama yang jagoan seperti sang kakek saat masih muda, Haji Husin. Deddy Mizwar selaku pengkonsep karakter menyebutkan bahwa karakter Firdaus dimunculkan sebagai pengganti untuk sosok Zidan yang diperankan Jourast Jordy yang saat ''Lorong Waktu 6'' diproduksi pada 2006 sudah memasuki usia remaja.<ref name=LorongWaktu6Hadir>{{cite web |url=
*;Vira
Baris 229 ⟶ 230:
*;Engkong Icung
:''Diperankan oleh [[
:Engkong Icung sebelumnya merupakan seorang pedagang balon gas mainan keliling yang diusir dari rumah oleh istrinya karena merasa suaminya tersebut tidak mampu memuaskan sang istri. Sadar tidak punya saudara, Engkong Icung kemudian memilih pergi ke masjid Haji Husin dan meminta agar diangkat menjadi marbot masjid. Haji Husin sebelumnya sempat ragu karena ia mengetahui bahwa sosok Engkong Icung sering berbicara ngawur, bertindak sembrono serta sok tahu tetapi karena didesak oleh Ustaz Addin dan Sabrina akhirnya Haji Husin luluh dan memberikan kesempatan untuk Engkong Icung untuk bekerja sebagai marbot di masjid.<ref name=LorongWaktu6Hadir />
Baris 255 ⟶ 256:
*;Jamil dan istrinya
:''Diperankan oleh [[Gito Rollies]] dan [[Elly Ermawati]].''
:Jamil dan istrinya merupakan
*;Ayah dan ibu angkat Havid
Baris 270 ⟶ 271:
! Episode
|-
| '''Trio Pejuang Kemerdekaan Indonesia'''{{br}}Tiga orang pejuang kemerdekaan Indonesia yang juga merupakan teman
| Joko Ngambang, R. Denny Idam Mansyah dan Gusnadi
| align=center | 1–2
Baris 286 ⟶ 287:
|-
| '''[[Pangeran Diponegoro]] dan asistennya'''{{br}}Salah satu pahlawan kemerdekaan Indonesia yang juga diidolai oleh Zidan. Zidan memanggilnya dengan sebutan Om Dip. Zidan sangat penasaran dengan kepala Om Dip apakah botak seperti dalam lukisan sejarah atau ada rambutnya. Zidan juga mencoba mengingatkan Om Dip agar jangan menghadiri undangan Belanda karena itu adalah jebakan tetapi Om Dip mengatakan kalau memang sudah takdirnya demikian ia tidak bisa mundur lagi.
| [[Andra Ramadan Muluk]] (Pangeran Diponegoro) dan [[Ali Bustomi (pemeran)|Ali Bustomi]] (asisten)
|-
| '''Zidan Remaja'''{{br}}Gambaran Zidan dimasa depan saat ia memasuki usia remaja. Digambarkan menjadi pecandu narkoba dan kemudian menjadi maniak dengan hal-hal yang berbau mistis. Ustaz Addin menyatakan dirinya tidak setuju jika pengiriman lorong waktu dilakukan ke masa depan karena masa depan itu belumlah sepenuhnya pasti.
Baris 349 ⟶ 350:
| align=center | 18–19
|-
| '''Pak Zaenal'''{{br}}Seorang pria yang dulunya hidup berkecukupan dan berniat menunaikan ibadah haji tetapi selalu terhalang dengan alasan kesibukan kerja dan sejenisnya hingga akhirnya hartanya habis setelah rumahnya
| [[Zainal Abidin Domba]]
| align=center rowspan=2 | 20
|-
| '''Ayah Zaenal'''{{br}}Orang tua kandung dari Pak Zaenal yang selalu mengingatkan anaknya agar secepatnya memenuhi niat melaksanakan ibadah haji sekaligus melamar pacarnya yang
| [[Urip Arphan]]
|-
| '''Pak Muadzin'''{{br}}Seorang muadzin yang selalu pindah-pindah kampung karena diusir oleh warga akibat suara adzan-nya yang sumbang dan tidak enak didengar. Ia memiliki niat naik haji berbekal hasil uang yang diberikan sebagai 'tanda terima kasih' (uang pengusir) dari warga di setiap masjid yang ia kunjungi.
| [[Ali Bustomi (pemeran)|Ali Bustomi]]
| align=center rowspan=2 | 21
|-
Baris 429 ⟶ 430:
| Ujang Kumbara
| align=center | 3
|-
| '''Wirojoyo'''{{br}}Seorang pria yang berniat berjihad untuk memberantas para perampok yang mengganggu kampungnya tetapi selalu berat hati untuk meninggalkan istrinya dan khawatir jika ia mati di tengah jalan.
| Chandra Sundawa
| align=center rowspan=2 | 4
|-
| '''Sawitri'''{{br}}Istri dari Wirojoyo yang selalu khawatir jika suaminya pergi berjihad.
| Ivo Dessy
|-
| '''Pak Kosim'''{{br}}Seorang juragan kampung yang meminta Sabrina untuk memberitahu siapa kawanan perampok yang menganggu ketertiban kampung. Sabrina menolak dengan alasan ia sudah tidak lagi menjadi ahli nujum tetapi Pak Kosim mengancam akan memberitahu masyarakat bahwa Sabrina adalah dukun santet jika perintahnya tidak dilakukan.
| Drs. Abdullah H
| align=center rowspan=2 | 5
|-
| '''Trio Perampok'''{{br}}Para perampok yang niat awalnya mencoba merampok rumah Sabrina sekaligus membunuh Sabrina agar saksi kejahatan mereka hilang. Tiga perampok ini kemudian menyerah usai Sabrina menjebak mereka dibantu Haji Husin dan Zidan.
| [[Asrul Dahlan]], Maulana dan Kamus M.
|-
| '''Ibu Pembeli'''{{br}}Seorang wanita paruh baya yang berbelanja di koperasi masjid dan sempat mengobrol dengan Ustaz Addin.
| [[Rosita Sanusi]]
| align=center | 6–8
|-
| '''Pembeli Rumah'''{{br}}Wanita yang tinggal di rumah bekas Sabrina yang sudah dijual kepada suaminya.
| Ibu Tati
| align=center | 6
|-
| '''Sopir Angkot'''{{br}}Seorang sopir angkot yang mau apapun kondisinya selalu menyempatkan waktu untuk shalat sekalipun ia sedang mencari penumpang.
| Joko Sarwono
| align=center rowspan=2 | 7
|-
| '''Kernet'''{{br}}Asisten sopir angkot yang merasa heran bosnya selalu mementingkan ibadah sekalipun uang setoran yang dikejar setiap hari belum memenuhi target.
| Zainal Arifin
|-
| '''Sakum'''{{br}}Kakak dari Sakumi yang sedang bingung untuk membagi warisan peninggalan orang tuanya. Ia sempat coba mengakali dengan membagi tidak rata sebelum kemudian diingatkan oleh Haji Husin.
| [[Yanto Tampan]]
| align=center rowspan=2 | 8
|-
| '''Sakumi'''{{br}}Adik dari Sakum yang sempat coba diakali oleh kakaknya sendiri untuk pembagian warisan peninggalan orang tuanya.
| [[Linda Leona]]
|-
| '''Hasan'''{{br}}Seorang tukang kebun yang memberikan hasil kebunnya berupa singkong untuk Kyai Firman.
| Bagus
| align=center | 9–10
|-
| '''[[Malin Kundang]] dan Istrinya'''{{br}}Seorang anak yang menjadi kaya raya setelah merantau tetapi kemudian lupa pada ibunya dan mengaku dirinya bukanlah orang miskin seperti yang ibunya katakan.
| [[Septian Dwi Cahyo]] dan Nurrohmah
| align=center rowspan=2 | 10–11
|-
| '''Ibunda [[Malin Kundang]]'''{{br}}Seorang ibu yang menyambut kepulangan Malin Kundang tetapi tidak diakui oleh anaknya yang merasa lahir bukan dari wanita miskin.
| [[Aty Cancer Zein]]
|-
| '''Ibu Pengemis dan Anaknya'''{{br}}Pasangan ibu dan anak yang datang ke rumah Zidan saat Zidan berulang tahun dan kemudian mendapat potongan kue ulang tahun dari Zidan.
| Farida Hanum dan Savika Azi
| align=center | 12
|-
| '''Hendri dan Susi'''{{br}}Pasangan hacker yang juga menjadi pembobol banyak rekening bank. Mereka berhasil membobol keamanan lorong waktu dan meminta Ustaz Addin mengirim mereka ke masa depan. Ustaz Addin menuruti kemauan mereka tetapi ia juga diam-diam menyisipkan kode khusus agar apa yang mereka minta di lorong waktu sama sekali terhapus dari ingatan mereka dan kemudian dua hacker ini ditangkap pihak yang berwajib.
| [[Asrul Dahlan]] dan Esther Adiwinata
| align=center | 13
|-
| '''Aulia'''{{br}}Seorang ustazah yang memiliki pemahaman ilmu agama tinggi dengan spesialisasi di udara. Usai bersaing adu ilmu dengan Syaiful Bahri, Haji Husin menegaskan bahwa keduanya sebenarnya tidak ada yang istimewa karena setinggi apapun ilmu yang dimiliki masih tetap lebih tinggi derajat ilmu Allah SWT.
| Rita Ansahari
| align=center rowspan=2 | 14
|-
| '''Syaiful Bahri'''{{br}}Seorang ustaz yang memiliki pemahaman ilmu agama tinggi dengan spesialisasi di daratan dan air. Usai bersaing adu ilmu dengan Aulia, Haji Husin menegaskan bahwa keduanya sebenarnya tidak ada yang istimewa karena setinggi apapun ilmu yang dimiliki masih tetap lebih tinggi derajat ilmu Allah SWT.
| Asmadi Syafar
|-
| '''Firda'''{{br}}Murid Kyai Firman yang dikirim untuk menjadi murid Haji Husin. Haji Husin yang mengharapkan agar dikirim Sabrina menolak dengan halus kepada Kyai Firman dengan alasan wajah Firda mirip dengan wajah almarhum istrinya.
| Nurlela
| align=center | 15
|-
| '''Ki Dodol'''{{br}}Seorang ulama yang disegani di desanya tetapi keseganan warga tersebut menjadikan sosok Ki Dodol seolah dikultuskan. Ki Dodol menemui cobaannya saat masyarakat ramai-ramai mencabut jenggotnya setelah Haji Husin mendapat satu helai jenggot yang dianggap berkaromah.
| [[Mustafa]]
| align=center | 16
|-
| '''Asep dan Kristi'''{{br}}Pasangan suami-istri yang bekerja sebagai pemulung di sungai. Mereka menjadi orang kaya dan menyadari bahwa jalan rezekinya berasal dari air setelah menemukan ikan yang menelan berlian.
| [[Edy Oglek]] dan Ivo Dessy
| align=center | 17
|-
| '''Mahesa Gembong'''{{br}}Seorang bangsawan [[Majapahit]] yang berkhianat dan berubah menjadi perampok. Ia merupakan leluhur dari ayah Zidan yang ditandai dengan tanda hitam diatas udelnya.
| M. Abud
| align=center rowspan=2 | 18–19
|-
| '''[[Gadjah Mada]]'''{{br}}Patih dari kerajaan [[Majapahit]] yang mencoba memburu dan memberantas kejahatan yang dilakukan oleh Mahesa Gembong.
| Diding Yacob
|-
| '''Pengemis Sakti'''{{br}}Seorang pengemis tua yang tadinya meminta sisa makanan yang akan dibuang Havid dalam mimpi tetapi Havid menolak memberikannya. Pengemis tersebut kemudian mengingatkan manusia harus ingat berbagi kepada sesama utamanya kepada orang yang lebih membutuhkan ketimbang tamak menggandakan dan mengalikan kekayaan pribadi.
| [[Aldisar Syafar]]
| align=center | 20
|-
| '''Cowboy Ayah dan Anaknya'''{{br}}Dua orang koboi, satu sebagai ayah dan satu sebagai anak, yang bersaing memperebutkan cinta seorang wanita bahkan kalau perlu sampai berduel satu lawan satu sampai mati. Keduanya akhirnya pulang dengan tangan hampa setelah si wanita memilih mencintai pria lain.
| [[Mustafa]] dan [[Ramdhani Qubil AJ]]
| align=center rowspan=2 | 21
|-
| '''Gadis Cantik dan Pacarnya'''{{br}}Seorang wanita yang tadinya diperebutkan oleh dua koboi namun akhirnya wanita ini memilih mencintai pria lain demi mendamaikan kedua koboi tersebut.
| Ade Lia dan Iwan Nizwan
|-
| '''Ibu Kandung Sabrina'''{{br}}Orang tua kandung Sabrina yang menjual putrinya kepada orang lain karena merasa tidak mampu untuk merawat dan membiayai hidup anaknya tersebut.
| Ambar Soedarsono
| align=center | 22–23
|-
| '''Pak Tino'''{{br}}Seorang yang kaya raya yang tengah menghadapi masa sakaratul maut dan disisi lain ia dipaksa oleh anaknya sendiri untuk segera menandatangani surat waris harta.
| [[Yadi Timo]]
| align=center rowspan=2 | 24
|-
| '''Ganda'''{{br}}Putra satu-satunya Pak Tino yang memaksa ayahnya menandatangani surat warisan harta. Ia kemudian terkena serangan jantung mendadak dan meninggal dunia usai melihat ayahnya yang nyaris meninggal tiba-tiba hidup kembali dan keberatan menyerahkan hartanya pada si anak yang dinilai durhaka.
| Ivan P.
|-
| '''Penjudi Tobat'''{{br}}Seorang penjudi yang menyadari kesalahannya dan kemudian insaf berhijrah usai dikalahkan dalam permainan kartu oleh Ustaz Addin.
| [[Ujang Ronda]]
| align=center rowspan=2 | 27
|-
| '''Penjudi Lainnya'''{{br}}Teman-teman si penjudi tobat yang tetap bersikukuh bertahan dalam kekufuran meskipun sudah diperingatkan dan bahkan dikalahkan dalam permainan kartu oleh Ustaz Addin.
| Dadang A.R., Cang Bidin, Dwie Ganda dan Tino
|-
| '''Rizal'''{{br}}Seorang pengusaha kaya yang merasa hidupnya terlalu mudah dan malah menantang Allah SWT untuk menurunkan cobaan pada dirinya.
| Agam
| align=center rowspan=2 | 28
|-
| '''Pembeli Cantik'''{{br}}Seorang wanita muda yang berbelanja di koperasi masjid dan membuat Havid gembira dan tidak menyadari bahwa pesanan si wanita tersebut dicatat dengan salah.
| Rani Tamara
|-
| '''Kyai Malik'''{{br}}Seorang ulama terkemuka didaerahnya yang dianggap aneh oleh masyarakat setempat karena pemikiran dan pengajaran ilmu agamanya yang sulit diterima oleh akal.
| Opik Amada
| align=center rowspan=2 | 29
|-
| '''Orang Tenggelam'''{{br}}Seorang pria yang hanyut di sungai dan nyaris tenggelam sebelum kemudian diselamatkan oleh Havid.
| [[Asrul Dahlan]]
|-
| '''Ishak dan Pe'i'''{{br}}Dua sahabat yang berbeda sifat. Ishak adalah seorang pencuri yang kemudian berhasil mencuri radio di salah satu rumah komplek dan melarikan diri saat ketahuan warga. Karena kasihan Pe'i kemudian menolong Ishak dan menggantikan posisinya seolah-olah bahwa Pe'i-lah pencuri radio tersebut. Pe'i kemudian ditangkap dan digebuki oleh warga
| [[Tino Karno]] dan [[Ali Bustomi (pemeran)|Ali Bustomi]]
| align=center rowspan=3 | 30
|-
| '''Pak RW'''{{br}}Kepala masyarakat komplek yang menjadi penengah dari warga yang mengamuk dan menyiksa Pe'i. Ia kemudian atas nama warga meminta maaf kepada Pe'i setelah mengetahui bahwa pencuri sebenarnya adalah Ishak.
| Supriyadi
|-
| '''Warga Komplek'''{{br}}Para warga komplek yang mengejar Ishak dan kemudian memukuli Pe'i yang disangka sebagai pencuri radio yang sesungguhnya.
| Herry Ranyan, Ujang Ronda dan Maulana
|-
|}
===Musim ketiga===
{{Empty section|date=Juni 2022}}
===Musim keempat===
{{Empty section|date=Juni 2022}}
===Musim kelima===
{{Empty section|date=Juni 2022}}
===Musim keenam===
{{Empty section|date=Juni 2022}}
==Referensi==
{{reflist|2}}
{{Lorong Waktu}}
[[Kategori:Lorong Waktu]]
[[Kategori:
|