Wijaya Karya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Update data perusahaan
Tag: pranala ke halaman disambiguasi
Akuindo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(47 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{rapikan|topik=BUMN}}
{{Infobox company
| name = PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
| trading_name = WikaWIKA
| logo = Wijaya Karya.svg
| logo_size = 150px
| image = WIKA - panoramio.jpg
| image_size = 200px
| image_caption = Gedung WIKA, kantor pusat Wijaya Karya di Jakarta
| former_name = PN Widjaja Karja <small>(1961–1972)</small>
| type = [[Badan usaha milik negara]]
| traded_as = {{IDX|WIKA}}
| industry = [[Konstruksi]]
| foundation = {{Start date and age|df=yes|1960|033|11}}
| fate =
| predecessor = NV Vis en Co.
| founder =
| area_served = [[Indonesia]]
| location = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| locations =
| key_people = [[Agung Budi Waskito]]<ref name="direksi">{{cite web|url=https://www.wika.co.id/id/division/director|title=Dewan Direksi|publisher=Wijaya Karya (Persero)|access-date=5 Oktober 2021}}</ref><br/>([[Direktur Utama]])<br>[[Jarot Widyoko]]<ref name="komisaris">{{cite web|url=https://www.wika.co.id/id/division/commissioners/|title=Dewan Komisaris|publisher=Wijaya Karya (Persero)|access-date=5 Oktober 2021|archive-date=2021-10-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20211005120902/https://www.wika.co.id/id/division/commissioners|dead-url=yes}}</ref><br/>(Komisaris Utama)
| brands = Tamansari
| products = {{hlist|[[Perumahan]]|[[Hotel]]|[[Apartemen]]|[[Perkantoran]]}}
| services = {{hlist|Pembangunan [[infrastruktur]] & [[gedung]]|[[EPC]] [[pabrik]] dan [[pembangkit listrik]]|Pencetakan [[beton]]|Pengecoran [[baja]]|ProduksiPengolahan [[bitumen]]|[[Lahan yasan]]|[[Investasi]]}}
| revenue = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 16,536 triliun <small>(2020)</small><ref name=annual/>
| net_income = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 322,343 milyar <small>(2020)</small><ref name="annual">{{Cite web|url=https://ir.listedcompany.com/tracker.pl?type=5&id=144180&m=0fd95726fbf96af144a0a9ae54bff4fd9c5754c5031b0f94416ec9883a9c86d7&redirect=https%3A%2F%2Finvestor.waskita.co.id%2Fmisc%2FAR%2FAR-2020.pdf|title=Laporan Tahunan 2020|publisher=Wijaya Karya (Persero)|language=id|access-date=5 Oktober 2021}}</ref>
| owner = [[PemerintahNegara Republik Indonesia]] (65%) <br/>
[[Publik]] (35%)
| assets = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 68,109 triliun <small>(2020)</small><ref name=annual/>
| equity = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 16,657 triliun <small>(2020)</small><ref name=annual/>
| num_employees = 2.834 <small>(2020)</small><ref name="annual"/>
| subsid = Lihat [[#Anak perusahaan|daftar]]
| subsid = PT [[Wijaya Karya Beton]] Tbk<br/>PT [[Wijaya Karya Realty]]<br/>PT Wijaya Karya Industri dan Konstruksi<br/>PT Wijaya Karya Rekayasa Konstruksi<br/>PT [[Wijaya Karya Bangunan Gedung]] Tbk<br/>PT [[Wijaya Karya Bitumen]]<br/>PT Wijaya Karya Serang Panimbang
| homepage = {{URL|https://www.wika.co.id}}
}}
 
'''PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.''' atau biasa disingkat menjadi '''WikaWIKA,''' adalah sebuah [[badan usaha milik negara]] [[Indonesia]] yang bergerak di bidang [[konstruksi]]. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, perusahaan ini juga memiliki sebelas kantor operasi yang tersebar di seluruh Indonesia dan sembilan kantor perwakilan yang terletak di luar Indonesia.<ref name="annual"/>
 
== Sejarah ==
===1958 - 1970===
Perusahaan ini telah eksis sejak masa pendudukan Belanda di Indonesia dengan nama '''NV Technische Handel Maatschappij en Bouwbedrijf Vis en Co.''' (NV Vis en Co.), dengan fokus di bisnis pembangunan [[jaringan listrik]] dan pipa air. Pada tahun 1958, NVperusahaan Vis en Co.ini resmi diambil alih oleh Pemerintahpemerintah Indonesia, dan pada tahun 1960, [[Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga]] mengubah nama perusahaan tersebutini menjadi '''Perusahaan Bangunan Widjaja Karja'''. Pada saat itu, kantor pusat perusahaan ini terletak di Jl. Johar No. 10, [[Jakarta Pusat]]. Pada tanggal 29 Maret 1961, perusahaan ini resmi di[[nasionalisasi]] oleh Pemerintah Indonesia,pemerintah dan namanya diubahditetapkan menjadi sebuah [[perusahaan negara]] (PN) dengan nama '''PN Widjaja Karja'''.<ref name="pn">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2035/pp0641961.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 64 tahun 1961|publisher=BadanSekretariat Pemeriksa KeuanganKabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=5 Oktober 2021}}</ref>

Perusahaan ini pun turut membangun [[Gelora Bung Karno]] dalam rangka penyelenggaraan [[Games of the New Emerging Forces]] dan [[Asian Games 1962]] di Jakarta. Pada tahun 1962, perusahaan ini memindahkan kantor pusatnya ke Jl. Hayam Wuruk No. 111, Jakarta Pusat. Pada tahun 1972, status perusahaan ini resmi diubah menjadi [[persero]], dan namanya disesuaikan dengan [[Ejaan Yang Disempurnakan|EYD]] menjadi "PTseperti Wijaya Karya (Persero)"sekarang.<ref name="persero">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2798/PP0401971.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 40 tahun 1971|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=5 Oktober 2021}}</ref> Pada dekade 1960-an sampai 1970-an, WIKA mengerjakan sejumlah proyek, antara lain pemasangan jaringan listrik Asahan di Sumatera Utara dan jaringan irigasi Jatiluhur di Jawa Barat.<ref name="annual" /><ref name="profil" />
 
===1971 - 1990===
Perusahaan ini kemudian membangun enam pabrik beton yang tersebar di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Perusahaan ini lalu meluncurkan produk beton pertamanya, yakni tiang listrik prategang berpenampang H. Perusahaan ini kemudian perusahaan ini berekpansi ke bisnis konstruksi gedung dengan membangun gedung tinggi pertamanya, yakni kantor pusat [[Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia]]. Pada tahun 1979, perusahaan ini kembali memindahkan kantor pusatnya ke Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur. Pada tahun 1982, perusahaan ini membentuk tujuh divisi baru, yakni Sipil Umum, Bangunan Gedung, Sarana Papan, Produk Beton & MetalLogam, Konstruksi Industri, Energi, dan Perdagangan. Perusahaan ini kemudian mulai memproduksi PC Piles dan mempelopori produksi [[bantalan rel]] berbahan beton di Indonesia.<ref Perusahaan ini lalu berhasil menyelesaikan sejumlah proyek strategis, antara lain Jalanname="annual"/><ref name="profil"/>
Lintas Sumbawa-NTB, PLTA Garung Wonosobo, Bendung Klambu
Grobogan dan Bendung Gerak Serayu.<ref name="annual"/><ref name="profil"/>
 
===1991 - 2010===
Pada tahun 1997, perusahaan ini mendirikanmemisahkan anakDivisi usahaProduk pertamanya,Beton yaknimenjadi [[Wijayasebuah Karyaperusahaan Beton]],tersendiri dandengan kemudiannama disusul olehPT [[Wijaya Karya IntradeBeton]]. padaPada tahun 2000, yang merupakan hasil penggabungan dari Divisi Produk MetalLogam dan Divisi Perdagangan. Wijayajuga Karyadipisah Intrademenjadi lalusebuah bertransformasiperusahaan menjaditersendiri dengan nama PT [[Wijaya Karya Industri & KonstruksiIntrade]] pada tahun 2013. Pada tahun 2000 juga, perusahaan ini resmimemisahkan mendirikanDivisi anakSarana usahaPapan yangmenjadi diberisebuah perusahaan tersendiri dengan nama PT [[Wijaya Karya Realty]], agar dapat lebih fokus pada bisnis lahan yasan dan manajemen properti. Untuk pertama kalinya, perusahaan ini juga menerapkan teknologi ''Incremental Launching Method'' (ILM) pada proyek pembangunan Flyover Sudirman dan K.S. Tubun di Jakarta. Perusahaan ini kemudian juga mengembangkan perumahan pertamanya, yakni [[Tamansari Persada Raya]] di Bekasi, Jawa Barat. Perusahaan ini juga mengerjakan sejumlah proyek besar, antara lain PLTU Grati 800 MW, Jembatan Barelang, dan Terminal Petikemas Koja. Pada tahun 2005, perusahaan ini menyelesaikan pembangunan jalan layang Pasupati, Bandung yang menggunakan box girder terberat di Indonesia. Perusahaan ini juga mengerjakan Jembatan Cikubang di Tol Cipularang, yang merupakan jembatan dengan pilar tertinggi di Indonesia. Pada tahun 2007, perusahaan ini resmi melantai di [[Bursa Efek Indonesia]]. Pada tahun yang sama, perusahaan ini berekpansi ke luar negeri dengan menjadi
 
mitra ''Consortium Japonais de l’autoroute algerienne'' (COJAAL) agar dapat ikut serta membangun jalan tol East West Motorway di Aljazair. Setahun kemudian, perusahaan ini mendirikan anak usaha baru bernama [[Wijaya Karya Bangunan Gedung]]. Pada tahun 2008 juga, perusahaan ini mengakuisisi PT Catur Insan Pertiwi, yang kemudian bertansformasi menjadi [[Wijaya Karya Rekayasa Konstruksi]] pada tahun 2013. Pada tahun 2009, perusahaan ini menjadi pemimpin dalam konsosium BUMN Karya yang membangun [[Jembatan Suramadu]], jembatan terpanjang di Indonesia.<ref name="annual"/><ref name="profil"/>
Pada tahun 2005, perusahaan ini menyelesaikan pembangunan jalan layang Pasupati di [[Bandung]] yang menggunakan box girder terberat di Indonesia. Perusahaan ini juga mengerjakan Jembatan Cikubang di Tol Cipularang, yang merupakan jembatan dengan pilar tertinggi di Indonesia. Pada tahun 2007, perusahaan ini resmi melantai di [[Bursa Efek Indonesia]]. Pada tahun yang sama, perusahaan ini berekpansi ke luar negeri dengan menjadi mitra ''Consortium Japonais de l’autoroute algerienne'' (COJAAL) agar dapat ikut serta membangun jalan tol East West Motorway di [[Aljazair]]. Setahun kemudian, perusahaan ini mendirikan PT [[Wijaya Karya Bangunan Gedung]]. Pada tahun 2008 juga, perusahaan ini mengakuisisi PT [[Catur Insan Pertiwi]]. Pada tahun 2009, perusahaan ini menjadi pemimpin dalam konsosium BUMN Karya yang membangun [[Jembatan Suramadu]], jembatan terpanjang di Indonesia.<ref name="annual" /><ref name="profil" />
 
===2011 - sekarang===
Perusahaan ini kemudian mulai mengoperasikan [[PLTD Bali]] berkapasitas 50 MW Bali, yang merupakan proyek investasi pertamanya di bidang energi. Pada tahun 2013, perusahaan ini berhasil menyelesaikan pembangunan [[PLTU Amurang]]. PLTU tersebut pun menjadi salah satu pemicu pertumbuhan bisnis [[EPC]] dari perusahaan ini. Pada tahun yang sama, perusahaan ini juga mengakuisisi PT [[Sarana Karya]] (Persero) yang kemudian bertransformasi menjadi [[Wijaya Karya Bitumen]]. Selain di Indonesia, perusahaan ini juga sempat mengerjakan sejumlah proyek di luar Indonesia, antara lain di [[Timor Leste]] (2012), [[Myanmar]] (2013), [[Malaysia]] (2014), [[Arab Saudi]] (2016), [[Dubai]] (2017), [[Filipina]] (2018), [[Niger]] (2018), [[Taiwan]] (2019), dan [[Senegal]] (2019). Pada tahun 2014, perusahaan ini meresmikan Pusat Kepemimpinan WIKA, yakni Wikasatrian di Bogor. Pada tahun 2014, [[Wijaya Karya Beton]] resmi melantai di [[Bursa Efek Indonesia]]. Pada tahun 2016, perusahaan ini berhasil menyelesaikan pembangunan jembatan terpanjang di Sumatera ([[Jembatan Dompak]]), Kalimantan ([[Jembatan Tayan]]), dan Maluku ([[Jembatan Merah Putih]]). Pada tahun yang sama, perusahaan ini juga mulai mengerjakan proyek pembangunan jalur rel kereta cepat pertama di [[Asia Tenggara]], yakni [[Kereta Cepat Jakarta–Bandung]].
di Asia Tenggara, yakni Kereta Cepat Jakarta – Bandung. Pada tahun 2016 juga, Wijaya Karya Beton dan Wijaya Karya Gedung membentuk sebuah [[joint venture]] bernama Wijaya Karya Pracetak Gedung untuk menangkap potensi beton pracetak untuk gedung hunian vertikal. Pada tahun 2017, perusahaan ini membentuk anak usaha baru bernama [[Wijaya Karya Serang Panimbang]] sebagai calon pengelola jalan tol Serang-Panimbang yang saat itu sedang dibangun. Pada tahun yang sama, perusahaan ini menyelesaikan pembangunan [[Simpang Susun Semanggi]], yang merupakan jalan layang dengan lengkung terpanjang di Indonesia. Pada tahun 2017 juga, perusahaan ini menyelesaikan pembangunan Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, yang merupakan terminal penumpang terbesar di Indonesia. Perusahaan ini juga menyelesaikan pembangunan [[Bendungan Jatigede]], yang merupakan bendungan terbesar kedua di Indonesia yang dibangun setelah tahun 1945. Menjelang [[Asian Games 2018]], perusahaan ini juga memenangkan kontrak untuk membangun Jakarta International Velodrome, Jakarta International Equestrian Park, serta Stadion Madya,
Lapangan Softball, Lapangan Bisbol, Lapangan Basket, Lapangan Squash di kompleks [[Gelora Bung Karno]], serta [[Wisma Atlet Kemayoran]]. Perusahaan ini kemudian menyelesaikan pembangunan [[MRT Jakarta]] yang menghubungkan [[Lebak Bulus]] dengan [[Bundaran Hotel Indonesia]]. Perusahaan ini kemudian menyelesaikan pembangunan jalan tol pertama
di Kalimantan (Balikpapan-Samarinda), Sulawesi (Manado-Bitung), serta underpass [[New Yogyakarta International Airport]] sepanjang 14,3
km, yang merupakan underpass terpanjang di Indonesia.<ref name="annual"/><ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.wika.co.id/id/pages/who-we-are|title=Tentang Perusahaan|publisher=Wijaya Karya (Persero)|language=id|access-date=5 Oktober 2021}}</ref>
 
Pada tahun 2016 juga, Wijaya Karya Beton dan Wijaya Karya Gedung membentuk sebuah [[joint venture]] dengan nama PT [[Wijaya Karya Pracetak Gedung]] guna menangkap potensi penggunaan beton pracetak untuk membangun hunian vertikal. Pada tahun 2017, perusahaan ini membentuk PT [[Wijaya Karya Serang Panimbang]] sebagai calon pengelola jalan tol Serang-Panimbang yang saat itu sedang dibangun. Pada tahun yang sama, perusahaan ini menyelesaikan pembangunan [[Simpang Susun Semanggi]], yang merupakan jalan layang dengan lengkung terpanjang di Indonesia. Pada tahun 2017 juga, perusahaan ini menyelesaikan pembangunan Terminal 3 [[Bandara Internasional Soekarno-Hatta]], yang merupakan terminal penumpang terbesar di Indonesia. Perusahaan ini juga menyelesaikan pembangunan [[Bendungan Jatigede]], yang merupakan bendungan terbesar kedua di Indonesia yang dibangun setelah tahun 1945.
== SBU ==
WIKA saat ini memiliki 6 Strategic Business Unit (SBU) yang meliputi Konstruksi Sipil, Konstruksi Bangunan Gedung, Mekanikal Elektrikal, Industri Beton Pracetak, Real Estate, dan Industri Lainnya.
 
Menjelang [[Asian Games 2018]], perusahaan ini juga memenangkan kontrak untuk membangun [[Jakarta International Velodrome]], [[Jakarta International Equestrian Park]], serta Stadion Madya, Lapangan Softball, Lapangan Bisbol, Lapangan Basket, Lapangan Squash di kompleks [[Gelora Bung Karno]], serta [[Wisma Atlet Kemayoran]]. Perusahaan ini kemudian menyelesaikan pembangunan [[MRT Jakarta]] yang menghubungkan [[Lebak Bulus]] dengan [[Bundaran Hotel Indonesia]]. Perusahaan ini lalu juga menyelesaikan pembangunan jalan tol pertama di Kalimantan ([[Jalan Tol Balikpapan-Samarinda]]), Sulawesi ([[Jalan Tol Manado-Bitung]]), serta underpass [[New Yogyakarta International Airport]] sepanjang 14,3 km, yang merupakan underpass terpanjang di Indonesia.<ref name="annual" /><ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.wika.co.id/id/pages/who-we-are|title=Tentang Perusahaan|publisher=Wijaya Karya (Persero)|language=id|access-date=5 Oktober 2021}}</ref> Pada bulan Desember 2020, [[Kementerian BUMN]] menunjuk Wijaya Karya Realty sebagai induk holding kepemilikan hotel BUMN,<ref name="holding1">{{Cite web|last=Wareza|first=Monica|date=29 Desember 2020|title=Sah! Wika Realty Jadi Holding Hotel BUMN, Kelola 22 Hotel|url=https://www.industriproperti.com/nasional/siap-siap-sebentar-lagi-holding-hotel-bumn-terwujud/|website=cnbcindonesia.com|publisher=CNBC Indonesia|language=id|archive-url=https://web.archive.org/web/20210727042636/https://www.industriproperti.com/nasional/siap-siap-sebentar-lagi-holding-hotel-bumn-terwujud/|archive-date=2021-07-27|dead-url=yes|access-date=27 Juli 2021}}</ref> dengan [[Hotel Indonesia Natour]] akan menjadi operator dari seluruh hotel BUMN yang telah disatukan kepemilikannya ke Wijaya Karya Realty.<ref name="holding2">{{Cite news|last=Wareza|first=Monica|date=26 Februari 2021|title=Erick Bikin Holding, Hotel Indonesia Natour Spin-Off 11 Hotel|url=https://www.cnbcindonesia.com/market/20210226183111-17-226507/erick-bikin-holding-hotel-indonesia-natour-spin-off-11-hotel|work=[[CNBC Indonesia]]|language=id|publisher=CNBC Indonesia|access-date=27 Juli 2021}}</ref>
=== Konstruksi Sipil ===
SBU Konstruksi Sipil dikelola di bawah Departemen Sipil Umum dan Departemen Wilayah & Luar Negeri yang terdiri dari sub-sub bidang usaha: jalan dan jembatan, pengairan, prasarana perhubungan, dan ketenagaan. Saat ini, kegiatan usaha SBU Konstruksi Sipil tidak sekadar kontraktor. Didukung oleh Tim Enjinering yang mumpuni, SBU ini berkemampuan mengerjakan rancang bangun (design and build) dari mulai proses perencanaan sampai proses konstruksi. Beberapa proyek yang telah dikerjakan di antaranya adalah Jetty Batubara PLTU Cilacap, Jetty Wood Chip Pulau Laut, serta Removable Trashrack Banjir Kanal Manggarai.
 
== Divisi ==
=== Konstruksi Bangunan Gedung ===
Untuk menjalankan bisnisnya, WIKA saat ini memiliki enam divisi, yakni Infrastruktur 1, Infrastruktur 2, Fasilitas Industri, Listrik & Energi, Bangunan Gedung, dan Luar Negeri.<ref name="annual"/>
SBU Konstruksi Bangunan Gedung dikelola oleh Departemen Bangunan Gedung untuk pasar Pemerintah dan BUMN, sedangkan untuk pasar swasta dikelola oleh anak perusahaan tersendiri, WIKA Gedung. SBU konstruksi bangunan gedung meliputi Sub Bidang Usaha Bangunan Hunian dan Bangunan Fasilitas. Saat ini, dengan dukungan kemampuan di bidang enjinering, telah melakukan pekerjaan rancang bangun atau design and build, yaitu melakukan pekerjaan sejak proses perencanaan sampai proses konstruksi.
 
=== Mekanikal ElektrikalInfrastruktur ===
Divisi Infrastruktur 1 dan Infrastruktur 2 mengerjakan proyek-proyek infrastruktur, seperti jalan dan jembatan, pengairan, prasarana perhubungan, dan ketenagaan. Saat ini, kegiatan usaha Divisi Infrastruktur tidak sekadar kontraktor. Didukung oleh Tim Enjinering yang mumpuni, divisi ini mampu mengerjakan rancang bangun (design and build) dari mulai proses perencanaan sampai proses konstruksi. Beberapa proyek yang telah dikerjakan di antaranya adalah Jetty Batubara PLTU Cilacap, Jetty Wood Chip Pulau Laut, serta Removable Trashrack Banjir Kanal Manggarai.
SBU Mekanikal Elektrikal dikelola oleh Departemen Industrial Plant yang meliputi sub bidang usaha Minyak & Gas, Sarana Industri, dan Pabrik Fabrikasi Baja. Sub bidang usaha Minyak & Gas meliputi EPC Mekanikal Elektrikal di sektor hulu, sektor hilir, dan distribusi dari kegiatan operasi di sektor minyak & gas. Di sektor hulu terkait dengan pekerjaan processing gas plant, crude oil & gas pipeline distribution. Di sektor hilir terkait dengan pekerjaan kilang minyak, pipanisasi, dan tank terminal.
 
=== Bangunan Gedung ===
SBU Mekanikal Elektrikal dikelola oleh Departemen Industrial Plant yang meliputi sub bidang usaha Minyak & Gas, Sarana Industri, dan Pabrik Fabrikasi Baja. Sub bidang usaha Minyak & Gas meliputi EPC Mekanikal Elektrikal di sektor hulu, sektor hilir, dan distribusi dari kegiatan operasi di sektor minyak & gas. Di sektor hulu terkait dengan pekerjaan processing gas plant, crude oil & gas pipeline distribution. Di sektor hilir terkait dengan pekerjaan kilang minyak, pipanisasi, dan tank terminal.
Divisi Bangunan Gedung mengerjakan proyek pembangunan gedung yang dibiayai oleh Pemerintah dan BUMN, sedangkan untuk yang dibiayai swasta, dikerjakan oleh anak usaha WIKA, yakni WIKA Gedung. Divisi ini meliputi Sub Bidang Usaha Bangunan Hunian dan Bangunan Fasilitas. Saat ini, dengan dukungan kemampuan di bidang enjinering, telah melakukan pekerjaan rancang bangun atau design and build, yaitu melakukan pekerjaan sejak proses perencanaan sampai proses konstruksi.
 
=== Listrik & Energi ===
Divisi ini meliputi sub bidang usaha Minyak & Gas, Sarana Industri, dan Pabrik Fabrikasi Baja. Sub bidang usaha Minyak & Gas meliputi EPC Listrik & Energi di sektor hulu, sektor hilir, dan distribusi dari kegiatan operasi di sektor minyak & gas. Di sektor hulu terkait dengan pekerjaan processing gas plant, crude oil & gas pipeline distribution. Di sektor hilir terkait dengan pekerjaan kilang minyak, pipanisasi, dan tank terminal.
 
Sub bidang usaha Sarana Industri meliputi Jasa Konstruksi & EPC di bidang industri (pabrik) dan material handling seperti pabrik Pengolahan Kelapa Sawit, pabrik biofuels, pabrik granulasi pupuk NPK, pabrik semen, pabrik farmasi, serta instalasi pengolahan air bersih & limbah.
Baris 70 ⟶ 73:
Sub bidang usaha Pabrik Fabrikasi Baja pada awalnya merupakan sarana pabrikasi pendukung. Namun sejak tahun 2009 ditingkatkan menjadi sub bidang usaha yang dapat mengelola sendiri usahanya mulai dari pemasaran, produksi, dan pengiriman dengan rentang produk yang besar dalam menghasilkan Produk Konstruksi Baja seperti struktur rangka baja, conveyor, pipe rack, tower telekomunikasi, tower transmisi listrik, jembatan rangka baja, tanki baja, silo, hopper, pressure vessel, welded beam, dan steel plate work lainnya. Selain memproduksi produk-produk di atas, saat ini sedang dijajaki produk-produk baja lainnya terkait dengan industri perminyakan dengan target pasar Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S), misalnya pekerjaan onshore steel platform, dan komponen industri alat berat (heavy equipment).
 
SBUDivisi Mekanikal Elektrikalini juga dikelola oleh Departemen Energi yang menjalankan usaha dalam bidang konstruksi berbasis [[EPC (Engineering Procurement Construction)]] yang terintegrasi. Lingkup pekerjaan yang dilakukan mulai dari pekerjaan rekayasa dasar, rekayasa proses, rekayasa detail, procurement terkait pengadaan equipment, dan construction atau pelaksanaan konstruksi dari proyek-proyek yang telah direncanakan. Saat ini, yang dikerjakan adalah EPC Power Plant, baik yang terkait dengan konstruksi sipil maupun EPC dari Power Plant.
 
Anak perusahaan yang mendukung SBU Mekanikal Elektrikal adalah PT WIKA Insan Pertiwi yang bergerak dibidang instalasi, operasi dan pemeliharaan pembangkit dan peralatan industri. Di bidang energi terbarukan WIKA memiliki anak perusahaan PT WIKA Jabar Power yang bergerak di bidang pengusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi di Tampomas, Sumedang, Jawa Barat. Investasi pembangkit lainnya yang dikelola di bawah Biro Investasi dengan pola BOT (Build Operate Transfer) PLTD Bali dan PLTG Borang di Palembang, sedangkan dengan pola BOO (Build Operate Owned) PLTMG Rengat, Riau dan PLTD Ambon.
 
===Lainnya===
Untuk industri beton pracetak (precast) dikelola oleh anak perusahaan PT WIKA Beton, untuk industri dan perdagangan dikelola oleh PT WIKA Intrade, untuk bisnis realti dikelola oleh anak perusahaan PT WIKA Realty, sedangkan penyertaan pada usaha patungan pengusahaan jalan tol dikelola oleh PT MNA untuk tol Surabaya-Mojokerto, PT MKC untuk tol Cengkareng-Kunciran, PT Jasa Marga Bali Tol untuk tol Tanjung Benoa, Bali dan untuk bisnis energi terbarukan dikelola oleh PT WINNER.
 
== Anak perusahaan ==
Hingga akhir tahun 2022, perusahaan ini memiliki 8 anak usaha, yakni:
Karena peraturan pemerintah yang mengharuskan BUMN kembali kebisnis intinya. Maka usaha usaha di luar konstruksi dipecah menjadi anak perusahaan, yaitu:
{{div col}}
 
===# PT [[PT Wijaya Karya Beton (WIKABangunan BETON)Gedung]] ===Tbk
# PT [[Wijaya Karya Beton]] Tbk
[[Berkas:Wika_beton.gif|150px|jmpl|Logo WIKA BETON]]
# PT [[Wijaya Karya Bitumen]]
[[Berkas:Header-wika-beton.png|jmpl|Produk WIKA BETON|150px]]
# PT [[Wijaya Karya Industri & Konstruksi]]
'''WIKA BETON''' adalah salah satu dari anak perusahaan yang telah berdiri sejak 11 Maret 1997, anak perusahaan ini merupakan perluasan WIKA di bidang industri beton pracetak. WIKA telah memulai konsentrasi pada industri beton pracetak pada tahun 1977 dengan mengembangkan produk beton pracetak untuk teras perumahan. Sejak saat itu, WIKA bertekad mempertahankan pengembangan produk tersebut untuk mengantisipasi adanya pengembangan perencanaan dan datangnya proyek-proyek infrastuktur lain.
# PT [[Wijaya Karya Realty]]
 
# PT [[Wijaya Karya Rekayasa Konstruksi]]
Pengembangan produk tersebut telah menciptakan beberapa hasil seperti tiang beton untuk jalur pendistribusian energi dan bantalan beton pracetak serta produk lainnya seperti bantalan - bantalan rel kereta api, produk beton untuk jembatan, pipa, dinding penahan tanah dan bangunan gedung dan perumahan yang diimplementasikan untuk berbagai macam proyek. Produk-produk ini dihasilkan pada waktu yang tepat dan diprediksikan akan menjadi produk pemimpin di pasaran.
# PT [[Wijaya Karya Serang Panimbang]]
 
# PT [[Wijaya Karya Tirta Jaya Jatiluhur]]
Terlepas dari usaha keras dalam pengembangan produk, WIKA juga melanjutkan pengembangan produk-produk infrastruktur dengan menambah jumlah pabrik di beberapa lokasi. Kini, WIKA BETON telah memiliki 7 pabrik di seluruh Indonesia, seperti di Sumatra Utara, Lampung, Bogor, Majalengka, Boyolali, Pasuruan dan Sulawesi Selatan. Didukung dengan kepemilikan pabrik sendiri, produk yang bervariasi seperti halnya manajemen yang profesional, WIKA BETON telah menjadi penghasil utama dan pemimpin dalam industri beton pracetak di Indonesia. Dalam hal konsistensi jaminan kualitas, WIKA BETON telah melaksanakan “Quality Management System” yang selaras dengan ISO 9000.
{{div col end}}
 
=== PT Wijaya Karya Realty (WIKA Realty) ===
{{Main|Wijaya Karya Realty}}
[[Berkas:Wika_realty.gif|180px|jmpl|Logo WIKA REALTY]]
[[Berkas:Header-wika-realty.png|jmpl|WIKA REALTY|150px]]
 
'''WIKA REALTY''' fokus pada pengembangan bisnis realty dan property yang juga meliputi layanan konsultasi, perencanaan, layanan konstruksi dan pembukaan lahan. WIKA REALTY telah membangun beberapa perumahan sejak tahun 1985.
 
Ribuan unit rumah telah dibangun dengan konsep Tamansari, yaitu konsep taman perumahan dengan dukungan fasilitas terbaik bagi keluarga. Lokasinya berada di: Tamansari Pesona Bali di selatan Jakarta, Tamansari Persada Bogor, Tamansari Bukit Damai di Parung, Bogor, Tamansari Bukit Bandung, Tamansari Manglayang Regency di Bandung, Tamansari Bukit Mutiara di Balikpapan.
 
Untuk memastikan pengembangan kualitas dan kepuasan konsumen, WIKA REALTY telah melaksanakan Manajemen Kualitas ISO 9001 di setiap produknya, hal ini merupakan jawaban dari setiap tantangan dalam pemenuhan kebutuhan konsumen yang dibuktikan melalui perolehan peningkatan pertumbuhan).
 
Pada tanggal 29 Desember 2020, Kementerian BUMN resmi menunjuk Wika Realty sebagai holding hotel BUMN. <ref name="holding1">{{Cite web|url=https://www.industriproperti.com/nasional/siap-siap-sebentar-lagi-holding-hotel-bumn-terwujud/|title=Sah! Wika Realty Jadi Holding Hotel BUMN, Kelola 22 Hotel|first=Monica|last=Wareza|publisher=CNBC Indonesia|date=29 Desember 2020|website=cnbcindonesia.com|language=id|access-date=27 Juli 2021}}</ref> Sementara [[Hotel Indonesia Natour]] akan menjadi operator dari seluruh hotel BUMN yang telah disatukan kepemilikannya ke Wika Realty.<ref name="holding2">{{Cite web|url=https://www.cnbcindonesia.com/market/20210226183111-17-226507/erick-bikin-holding-hotel-indonesia-natour-spin-off-11-hotel|title=Erick Bikin Holding, Hotel Indonesia Natour Spin-Off 11 Hotel|first=Monica|last=Wareza|publisher=CNBC Indonesia|date=26 Februari 2021|website=cnbcindonesia.com|language=id|access-date=27 Juli 2021}}</ref>
 
=== [https://wikaikon.co.id/ PT Wijaya Industri & Konstruksi (WIKON)] ===
[[Berkas:WIKA Industri & Konstruksi.jpeg|WIK|150px|jmpl|Logo WIKA INDUSTRI & KONSTRUKSI]]
[[Berkas:Header-wika-konstruksi.png|jmpl|WIKA INDUSTRI & KONSTRUKSI|150px]]
 
'''WIKA Industri & Konstruksi''' adalah anak perusahaan PT WIKA yang berasal dari penggabungan dua divisi yaitu Divisi Produk Metal dan Divisi Perdagangan PT WIKA. Tujuannya adalah untuk meningkatkan perhatian pada manajemen bisnis, untuk lebih mandiri dan untuk menghasilkan kinerja perusahaan yang lebih baik.
 
Tiga bisnis unit terdiri dari: Perdaganan Umum, Metal dan Konversi Energi. Yakin bahwa “quality is our way of live” menjadi aset mendasar dalam membangun kepercayaan konsumen akan kualitas produk WIKA Industri & Konstruksi. Ini dibuktikan dengan konsistensi komitmen manajemen dalam menjalankan ISO 9000, QS 9000, 5R, K3 dan Total Quality Management (TQM) sebagai salah satu parameter kesuksesan bisnis. Karenanya, telah dibentuk penempatan bisnis dan diferensiasi di setiap SBU agar dapat bertahan dalam era persaingan pasar global yang semakin kompetitif.
 
=== [[PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WIKA GEDUNG)|PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE)]] ===
 
Pada tanggal 24 Oktober 2008, WIKA secara resmi mendirikan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (WIKA Gedung/WEGE). WEGE berdiri dengan modal dasar sebesar Rp 200 miliar, serta modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 50 miliar dengan komposisi kepemilikan saham oleh WIKA sebesar 99 persen dan Koperasi Karyawan WIKA sebesar satu (1) persen. Dengan dijadikannya WEGE sebagai entitas tersendiri, gerak langkah dan pengambilan keputusan dalam rangka perolehan proyek menjadi lebih ringkas dan cepat. Sehingga akan memperkuat kinerja fundamental WIKA selaku perusahaan induk.
 
Jenis pekerjaan yang menjadi lingkup bisnis WEGE adalah:
* Gedung Fasilitas meliputi pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan gedung bukan tempat tinggal seperti gedung perkantoran, pendidikan, tempat peribadatan, sarana kesehatan, penginapan, pusat perdagangan, kawasan industri/pabrik, gedung terminal/stasiun, gedung olahraga, gedung kesenian/hiburan, bangunan gudang, hanggar dan lain sebagainya.
* Gedung Hunian meliputi usaha pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan gedung yang digunakan untuk bangunan tempat tinggal, seperti rumah, perumahan, dan rumah susun.
 
=== [[PT Wijaya Karya Rekayasa Konstruksi (WRK)]] ===
[[Berkas:Logo WIKA Rekayasa Konstruksi.jpg|100px|jmpl|Logo WIKA REKAYASA KONSTRUKSI]]
[[Berkas:Stacker & reclaiment.JPG|jmpl|WIKA REKAYASA KONSTRUKSI|150px]]
 
Pada 18 November 2008, WIKA merampungkan proses akusisi PT Catur Insan Pertiwi (CIP). CIP adalah salah satu perusahaan tiga besar di Indonesia yang bergerak di bidang erection dan installation mekanikal elektrikal untuk proyek industrial dan power plant. WIKA mengakuisisi 70,08 persen saham CIP dengan nilai valuasi sebesar Rp 23 miliar, ekuivalen dengan 438 lembar saham yang bersumber dari kas internal perseroan. Tujuan dilakukan akuisi perusahaan ini adalah untuk memperkuat pertumbuhan non-organiknya dengan cara meningkatkan efisiensi biaya dan efektivitas operasi, dalam pekerjaan mekanikal dan elektrikal. Setelah akuisisi nama perusahaan berubah menjadi PT WIKA Insan Pertiwi (WIP).
 
Kondisi pemasaran khususnya terkait dengan perolehan kontrak baru berdasarkan bidang usaha dapat digambarkan sebagai berikut:
Industrial Plant: 11,9 persen
Power Plant & ME: 46,6 persen
Pabrikasi: 6,7 persen
Operation & Maintenance: 6,8 persen
Mining Equipment: 27,9 persen
 
=== [[PT Wijaya Karya Bitumen]] ===
[[Berkas:Sarana karya.jpg|120px|jmpl|Logo Sarana Karya]]
[[Berkas:Header-sarana-karya.jpg|jmpl|Kegiatan penambangan aspal|150px]]
 
'''PT Wijaya Karya Bitumen''' (awalnya bernama Sarana Karya) memiliki binis inti dalam bidang pertambangan aspal Buton dengan menyediakan aspal olahan dan siap pakai untuk keperluan konstruksi jalan dan lainnya. Perusahaan ini juga memiliki jaringan distribusi untuk pasar dalam maupun luar negeri yang diyakini akan sangat mendukung rencana pengembangan kegiatan usaha WIKA.
 
Tahun 2013, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mengakuisisi 100 % saham PT Sarana Karya (Persero), yaitu sebanyak 5.000 lembar saham milik Pemerintah Republik Indonesia atau senilai Rp 50 miliar. Transaksi ini sebagai langkah tindak lanjut setelah terbitnya Peraturan Pemerintah No. 91 Tahun 2013 tentang Penjualan Saham Milik Negara Republik Indonesia pada Perusahaan Perseroan (Persero) PT Sarana Karya tertanggal 24 Desember 2013.
 
Pada tanggal 7 Juli 2014, Sarana Karya resmi diubah namanya menjadi Wijaya Karya Bitumen.<ref name="ubah">{{cite web |url=http://www.wikabitumen.co.id/page/about-us |title=HISTORY OF PT WIJAYA KARYA BITUMEN|accessdate=2020-06-18 |publisher=WIKA Bitumen}}</ref>
 
== Proyek besar ==
=== Konstruksi sipilInfrastruktur ===
#Jembatan Layang Sudirman dan KS Tubun, dengan teknologi Incremental Launching Method (ILM).
#Jembatan Layang Pasupati Bandung, yang merupakan jembatan layang terpanjang di Indonesia dengan teknologi Cable Stayed.
# Jembatan Layang Cikubang di Tol Cipularang, yang merupakan jembatan dengan pilar tertinggi di Indonesia.
# [[Jembatan Suramadu]]
# Jalan Lintas Sumbawa-NTB
# Jembatan Barelang
# Jembatan Layang Purwosari ([[Surakarta]], [[Jawa Tengah]])
# Bendung Gerak Klambu Barrage dan Bendung Gerak Serayu di provinsi Jawa Tengah.
# Banjir Kanal Timur, Normalisasi Sungai Bengawan Solo, Bendung Amandit di Kalimantan, dan Waduk Jatigede di Jawa Barat.
# Pelabuhan Peti Kemas dan Car Terminal Tanjung Priok.
# Terminal Petikemas Koja
# Double Track Parujakan Cirebon.
# Jalur Ganda [[Stasiun Cirebon Prujakan]]
# Renovasi dan pemasangan kanopi Stasiun Jatimekar, Jatiasih, Jatiluhur, Cibatu, Cibarusah, Bojongkulur, Wanaherang, Cileungsi, Nambo, Cibinong, Cariu, Jatimulya dan Ciangsana.
# Pembangunan stasiun baru Jatiwarna, Kalipayuk, Cileungsi, Jonggol, Jonggol Timur, Setu, Bambu Apus, Jatikramat, Rambutan, Cijantung, Pasar Rebo, Bojonggede, Pasar Minggu, Ancol, Cakung, dan Jatibening.
# Elektrifikasi jalur lintas kereta Tanjung Barat - Jatiwarna - Jatimekar - Cakung, Jatimekar - Jatiasih dan Jatimekar - Ciangsana ex [[Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij|NIS]], Cibatu - Jonggol, Jatinegara - Bekasi, Duri - Tangerang dan Tanah Abang - Serpong ex [[Staats Spoorwegen|SS]].
# Pembangunan gardu listrik di daerah Jedor (Jatimekar), Jatiwarna, Lubang Buaya, Pondok Bambu, Jatiluhur, Ciangsana, Nambo, Cileungsi, Cibatu, Cibarusah, Bekasi, Tangerang, Serpong, Pondok Ranji dan Pasar Minggu.
Baris 161 ⟶ 112:
# Jalan Tol Surabaya - Mojokerto.
 
=== KonstruksiBangunan bangunan gedungGedung ===
# Asrama [[Universitas Negeri Semarang]]
# Paddock [[Sirkuit Internasional Mandalika]]
# Hotel Paragon City, Semarang.
# Hotel Paragon City, Semarang
# Terminal Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekan Baru
# Terminal [[Bandar Udara Internasional Sultan MahmudSyarif Kasim II]] Badaruddin([[Kota Palembang.Pekanbaru]])
# Terminal [[Bandar Udara NgurahInternasional Rai,Hang BaliNadim]] ([[Kota Batam]])
# Terminal Bandara[[Bandar Udara Internasional Sultan AjiMahmud Badaruddin MuhammadII]] Sulaiman,([[Kota Balikpapan.Palembang]])
# Terminal [[Bandar Udara Internasional Ngurah Rai|Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai]] ([[Bali]])
# Terminal [[Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan|Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman]] ([[Kota Balikpapan]])
# Terminal [[Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin]] ([[Kota Makassar]])
# Gedung Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM Yogyakarta
# Perpustakaan Universitas Medan
# Pusat Riset Manufaktur Universitas Indonesia.
 
=== MekanikalListrik elektrikal& Energi ===
# EPC Pembangunan Terminal LPG Pressurized di Tanjung Sekong -Banten
# EPC Pembangunan DPPU Kualanamu – Medan
Baris 188 ⟶ 142:
# PLTG Muara Karang
# PLTGU Tanjung Priok
# PLTU Pacitan.
# PLTU Grati 800 MW
# PLTA Garung Wonosobo
# EPC PLTU Amurang 2 x 25 MW
# EPC PLTD Bali 50 MW
Baris 201 ⟶ 157:
{{reflist}}
 
{{Wijaya Karya}}
{{BUMN}}
{{Perusahaan konstruksi di Indonesia}}
 
[[Kategori:Wijaya Karya| ]]
[[Kategori:Badan usaha milik negara di Indonesia]]
[[Kategori:Perusahaan konstruksi Indonesia]]