Wijaya Karya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Penambahan info
Akuindo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(4 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 8:
| image_size = 200px
| image_caption = Gedung WIKA, kantor pusat Wijaya Karya di Jakarta
| former_name = PN Widjaja Karja <small>(1961 - 19721961–1972)</small>
| type = [[Badan usaha milik negara]]
| traded_as = {{IDX|WIKA}}
| industry = [[Konstruksi]]
| foundation = {{Start date and age|df=yes|1960|033|11}}
| fate =
| predecessor = NV Vis en Co.
Baris 21:
| key_people = [[Agung Budi Waskito]]<ref name="direksi">{{cite web|url=https://www.wika.co.id/id/division/director|title=Dewan Direksi|publisher=Wijaya Karya (Persero)|access-date=5 Oktober 2021}}</ref><br/>([[Direktur Utama]])<br>[[Jarot Widyoko]]<ref name="komisaris">{{cite web|url=https://www.wika.co.id/id/division/commissioners/|title=Dewan Komisaris|publisher=Wijaya Karya (Persero)|access-date=5 Oktober 2021|archive-date=2021-10-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20211005120902/https://www.wika.co.id/id/division/commissioners|dead-url=yes}}</ref><br/>(Komisaris Utama)
| brands = Tamansari
| products = {{hlist|[[Perumahan]]|[[Hotel]]|[[Apartemen]]|[[Perkantoran]]}}
| services = {{hlist|Pembangunan [[infrastruktur]] & [[gedung]]|[[EPC]] [[pabrik]] dan [[pembangkit listrik]]|Pencetakan [[beton]]|Pengecoran [[baja]]|Pengolahan [[bitumen]]|[[Lahan yasan]]|[[Investasi]]}}
| revenue = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 16,536 triliun <small>(2020)</small><ref name=annual/>
Baris 30:
| equity = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 16,657 triliun <small>(2020)</small><ref name=annual/>
| num_employees = 2.834 <small>(2020)</small><ref name="annual"/>
| subsid = Lihat [[#Anak perusahaan|daftar]]
| subsid = PT [[Wijaya Karya Beton]] Tbk<br/>PT [[Wijaya Karya Realty]]<br/>PT Wijaya Karya Industri dan Konstruksi<br/>PT Wijaya Karya Rekayasa Konstruksi<br/>PT [[Wijaya Karya Bangunan Gedung]] Tbk<br/>PT [[Wijaya Karya Bitumen]]<br/>PT Wijaya Karya Serang Panimbang
| homepage = {{URL|https://www.wika.co.id}}
}}
Baris 38:
== Sejarah ==
===1958 - 1970===
Perusahaan ini telah eksis sejak masa pendudukan Belanda di Indonesia dengan nama '''NV Technische Handel Maatschappij en Bouwbedrijf Vis en Co.''' (NV Vis en Co.), dengan fokus di bisnis pembangunan [[jaringan listrik]] dan pipa air. Pada tahun 1958, perusahaan ini resmi diambil alih oleh pemerintah Indonesia, dan pada tahun 1960, [[Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga]] mengubah nama perusahaan ini menjadi '''Perusahaan Bangunan Widjaja Karja'''. Pada saat itu, kantor pusat perusahaan ini terletak di Jl. Johar No. 10, [[Jakarta Pusat]]. Pada tanggal 29 Maret 1961, perusahaan ini resmi di[[nasionalisasi]] oleh pemerintah dan ditetapkan menjadi sebuah [[perusahaan negara]] (PN) dengan nama '''PN Widjaja Karja'''.<ref name="pn">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2035/pp0641961.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 64 tahun 1961|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=5 Oktober 2021}}</ref>
 
Perusahaan ini pun turut membangun [[Gelora Bung Karno]] dalam rangka penyelenggaraan [[Games of the New Emerging Forces]] dan [[Asian Games 1962]] di Jakarta. Pada tahun 1962, perusahaan ini memindahkan kantor pusatnya ke Jl. Hayam Wuruk No. 111, Jakarta Pusat. Pada tahun 1972, status perusahaan ini resmi diubah menjadi [[persero]] dan namanya disesuaikan dengan [[Ejaan Yang Disempurnakan|EYD]] menjadi "PTseperti Wijaya Karya (Persero)"sekarang.<ref name="persero">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2798/PP0401971.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 40 tahun 1971|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=5 Oktober 2021}}</ref> Pada dekade 1960-an sampai 1970-an, WIKA mengerjakan sejumlah proyek, antara lain pemasangan jaringan listrik Asahan di Sumatera Utara dan jaringan irigasi Jatiluhur di Jawa Barat.<ref name="annual" /><ref name="profil" />
 
===1971 - 1990===
Perusahaan ini kemudian membangun enam pabrik beton yang tersebar di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Perusahaan ini lalu meluncurkan produk beton pertamanya, yakni tiang listrik prategang berpenampang H. Perusahaan ini kemudian berekpansi ke bisnis konstruksi gedung dengan membangun gedung tinggi pertamanya, yakni kantor pusat [[Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia]]. Pada tahun 1979, perusahaan ini kembali memindahkan kantor pusatnya ke Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur. Pada tahun 1982, perusahaan ini membentuk tujuh divisi baru, yakni Sipil Umum, Bangunan Gedung, Sarana Papan, Produk Beton & MetalLogam, Konstruksi Industri, Energi, dan Perdagangan. Perusahaan ini kemudian mulai memproduksi PC Piles dan mempelopori produksi [[bantalan rel]] berbahan beton di Indonesia.<ref name="annual"/><ref name="profil"/>
 
===1991 - 2010===
Pada tahun 1997, perusahaan ini mendirikanmemisahkan anakDivisi usahaProduk pertamanya,Beton yaknimenjadi sebuah perusahaan tersendiri dengan nama PT [[Wijaya Karya Beton]],. dan kemudian disusul oleh PT Wijaya Karya Intrade padaPada tahun 2000, yang merupakan hasil penggabungan dari Divisi Produk Logam dan Divisi Perdagangan. PTjuga Wijayadipisah Karyamenjadi Intradesebuah laluperusahaan bertransformasitersendiri menjadidengan nama PT [[Wijaya Karya Industri & KonstruksiIntrade]] pada tahun 2013. Pada tahun 2000 juga, perusahaan ini resmimemisahkan Divisi Sarana Papan menjadi sebuah perusahaan tersendiri mendirikandengan nama PT [[Wijaya Karya Realty]] untuk berbisnis di bidang lahan yasan dan manajemen properti. Untuk pertama kalinya, perusahaan ini juga menerapkan teknologi ''Incremental Launching Method'' (ILM) pada proyek pembangunan Flyover Sudirman dan K.S. Tubun di Jakarta. Perusahaan ini kemudian juga mengembangkan perumahan pertamanya, yakni [[Tamansari Persada Raya]] di Bekasi, Jawa Barat.
 
Pada tahun 2005, perusahaan ini menyelesaikan pembangunan jalan layang Pasupati, di [[Bandung]] yang menggunakan box girder terberat di Indonesia. Perusahaan ini juga mengerjakan Jembatan Cikubang di Tol Cipularang, yang merupakan jembatan dengan pilar tertinggi di Indonesia. Pada tahun 2007, perusahaan ini resmi melantai di [[Bursa Efek Indonesia]]. Pada tahun yang sama, perusahaan ini berekpansi ke luar negeri dengan menjadi mitra ''Consortium Japonais de l’autoroute algerienne'' (COJAAL) agar dapat ikut serta membangun jalan tol East West Motorway di [[Aljazair]]. Setahun kemudian, perusahaan ini mendirikan PT [[Wijaya Karya Bangunan Gedung]]. Pada tahun 2008 juga, perusahaan ini mengakuisisi PT [[Catur Insan Pertiwi, yang kemudian bertansformasi menjadi PT [[Wijaya Karya Rekayasa Konstruksi]] pada tahun 2013. Pada tahun 2009, perusahaan ini menjadi pemimpin dalam konsosium BUMN Karya yang membangun [[Jembatan Suramadu]], jembatan terpanjang di Indonesia.<ref name="annual" /><ref name="profil" />
 
===2011 - sekarang===
Perusahaan ini kemudian mulai mengoperasikan [[PLTD Bali]] berkapasitas 50 MW Bali, yang merupakan proyek investasi pertamanya di bidang energi. Pada tahun 2013, perusahaan ini berhasil menyelesaikan pembangunan [[PLTU Amurang]]. PLTU tersebut pun menjadi salah satu pemicu pertumbuhan bisnis [[EPC]] dari perusahaan ini. Pada tahun yang sama, perusahaan ini juga mengakuisisi PT [[Sarana Karya]] (Persero) yang kemudian bertransformasi menjadi PT [[Wijaya Karya Bitumen]]. Selain di Indonesia, perusahaan ini juga sempat mengerjakan sejumlah proyek di luar Indonesia, antara lain di [[Timor Leste]] (2012), [[Myanmar]] (2013), [[Malaysia]] (2014), [[Arab Saudi]] (2016), [[Dubai]] (2017), [[Filipina]] (2018), [[Niger]] (2018), [[Taiwan]] (2019), dan [[Senegal]] (2019). Pada tahun 2014, perusahaan ini meresmikan Pusat Kepemimpinan WIKA, yakni Wikasatrian di Bogor. Pada tahun 2014, [[Wijaya Karya Beton]] resmi melantai di [[Bursa Efek Indonesia]]. Pada tahun 2016, perusahaan ini berhasil menyelesaikan pembangunan jembatan terpanjang di Sumatera ([[Jembatan Dompak]]), Kalimantan ([[Jembatan Tayan]]), dan Maluku ([[Jembatan Merah Putih]]). Pada tahun yang sama, perusahaan ini juga mulai mengerjakan proyek pembangunan jalur rel kereta cepat pertama di [[Asia Tenggara]], yakni [[Kereta Cepat Jakarta – Bandung. Pada tahun 2016 juga, Wijaya Karya Beton dan Wijaya Karya Gedung membentuk sebuah [[joint ventureJakarta–Bandung]]. bernama PT [[Wijaya Karya Pracetak Gedung]] untuk menangkap potensi beton pracetak untuk gedung hunian vertikal.
 
Pada tahun 2016 juga, Wijaya Karya Beton dan Wijaya Karya Gedung membentuk sebuah [[joint venture]] dengan nama PT [[Wijaya Karya Pracetak Gedung]] guna menangkap potensi penggunaan beton pracetak untuk membangun hunian vertikal. Pada tahun 2017, perusahaan ini membentuk PT [[Wijaya Karya Serang Panimbang]] sebagai calon pengelola jalan tol Serang-Panimbang yang saat itu sedang dibangun. Pada tahun yang sama, perusahaan ini menyelesaikan pembangunan [[Simpang Susun Semanggi]], yang merupakan jalan layang dengan lengkung terpanjang di Indonesia. Pada tahun 2017 juga, perusahaan ini menyelesaikan pembangunan Terminal 3 [[Bandara Internasional Soekarno-Hatta]], yang merupakan terminal penumpang terbesar di Indonesia. Perusahaan ini juga menyelesaikan pembangunan [[Bendungan Jatigede]], yang merupakan bendungan terbesar kedua di Indonesia yang dibangun setelah tahun 1945. Menjelang [[Asian Games 2018]], perusahaan ini juga memenangkan kontrak untuk membangun Jakarta International Velodrome, Jakarta International Equestrian Park, serta Stadion Madya, Lapangan Softball, Lapangan Bisbol, Lapangan Basket, Lapangan Squash di kompleks [[Gelora Bung Karno]], serta [[Wisma Atlet Kemayoran]]. Perusahaan ini kemudian menyelesaikan pembangunan [[MRT Jakarta]] yang menghubungkan [[Lebak Bulus]] dengan [[Bundaran Hotel Indonesia]]. Perusahaan ini kemudian menyelesaikan pembangunan jalan tol pertama di Kalimantan (Balikpapan-Samarinda), Sulawesi (Manado-Bitung), serta underpass [[New Yogyakarta International Airport]] sepanjang 14,3 km, yang merupakan underpass terpanjang di Indonesia.<ref name="annual" /><ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.wika.co.id/id/pages/who-we-are|title=Tentang Perusahaan|publisher=Wijaya Karya (Persero)|language=id|access-date=5 Oktober 2021}}</ref>
 
Menjelang [[Asian Games 2018]], perusahaan ini juga memenangkan kontrak untuk membangun [[Jakarta International Velodrome]], [[Jakarta International Equestrian Park]], serta Stadion Madya, Lapangan Softball, Lapangan Bisbol, Lapangan Basket, Lapangan Squash di kompleks [[Gelora Bung Karno]], serta [[Wisma Atlet Kemayoran]]. Perusahaan ini kemudian menyelesaikan pembangunan [[MRT Jakarta]] yang menghubungkan [[Lebak Bulus]] dengan [[Bundaran Hotel Indonesia]]. Perusahaan ini lalu juga menyelesaikan pembangunan jalan tol pertama di Kalimantan ([[Jalan Tol Balikpapan-Samarinda]]), Sulawesi ([[Jalan Tol Manado-Bitung]]), serta underpass [[New Yogyakarta International Airport]] sepanjang 14,3 km, yang merupakan underpass terpanjang di Indonesia.<ref name="annual" /><ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.wika.co.id/id/pages/who-we-are|title=Tentang Perusahaan|publisher=Wijaya Karya (Persero)|language=id|access-date=5 Oktober 2021}}</ref> Pada bulan Desember 2020, [[Kementerian BUMN]] menunjuk Wijaya Karya Realty sebagai induk holding kepemilikan hotel BUMN,<ref name="holding1">{{Cite web|last=Wareza|first=Monica|date=29 Desember 2020|title=Sah! Wika Realty Jadi Holding Hotel BUMN, Kelola 22 Hotel|url=https://www.industriproperti.com/nasional/siap-siap-sebentar-lagi-holding-hotel-bumn-terwujud/|website=cnbcindonesia.com|publisher=CNBC Indonesia|language=id|archive-url=https://web.archive.org/web/20210727042636/https://www.industriproperti.com/nasional/siap-siap-sebentar-lagi-holding-hotel-bumn-terwujud/|archive-date=2021-07-27|dead-url=yes|access-date=27 Juli 2021}}</ref> dengan [[Hotel Indonesia Natour]] akan menjadi operator dari seluruh hotel BUMN yang telah disatukan kepemilikannya ke Wijaya Karya Realty.<ref name="holding2">{{Cite news|last=Wareza|first=Monica|date=26 Februari 2021|title=Erick Bikin Holding, Hotel Indonesia Natour Spin-Off 11 Hotel|url=https://www.cnbcindonesia.com/market/20210226183111-17-226507/erick-bikin-holding-hotel-indonesia-natour-spin-off-11-hotel|work=[[CNBC Indonesia]]|language=id|publisher=CNBC Indonesia|access-date=27 Juli 2021}}</ref>
 
== Divisi ==
Baris 74 ⟶ 76:
 
== Anak perusahaan ==
Hingga akhir tahun 2022, perusahaan ini memiliki 8 anak usaha, yakni:
Karena peraturan pemerintah yang mengharuskan BUMN kembali ke bisnis intinya. Maka usaha usaha di luar konstruksi dipecah menjadi anak perusahaan, yaitu:
{{div col}}
 
===# PT [[Wijaya Karya BetonBangunan Gedung]] ===Tbk
{{Main|# PT [[Wijaya Karya Beton}}]] Tbk
{{Main|# PT [[Wijaya Karya Bitumen}}]]
[[Berkas:Wika_beton.gif|150px|jmpl|Logo WIKA BETON]]
===# PT [[Wijaya Karya Industri & Konstruksi ===]]
[[Berkas:Header-wika-beton.png|jmpl|Produk WIKA BETON|150px]]
{{Main|# PT [[Wijaya Karya Gedung}}Realty]]
'''WIKA BETON''' adalah anak perusahaan Wijaya Karya yang telah berdiri sejak 11 Maret 1997. Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1977, saat Wijaya Karya mengembangkan produk beton pracetak untuk teras perumahan. WIKA BETON saat ini telah memiliki 14 pabrik yang tersebar di seluruh Indonesia, antara lain di Sumatera Utara, Lampung, Bogor, Majalengka, Boyolali, Pasuruan dan Sulawesi Selatan. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini antara lain tiang beton untuk [[distribusi tenaga listrik]], bantalan beton pracetak, bantalan rel kereta api, serta beton untuk jembatan, pipa, dinding penahan tanah, gedung, dan perumahan.
===# PT [[Wijaya Karya Rekayasa Konstruksi ===]]
 
===# PT [[Wijaya Karya RealtySerang ===Panimbang]]
{{Main|# PT [[Wijaya Karya Realty}}Tirta Jaya Jatiluhur]]
{{div col end}}
[[Berkas:Wika_realty.gif|180px|jmpl|Logo WIKA REALTY]]
[[Berkas:Header-wika-realty.png|jmpl|WIKA REALTY|150px]]
 
'''WIKA REALTY''' fokus pada pengembangan bisnis realty dan property yang juga meliputi layanan konsultasi, perencanaan, layanan konstruksi dan pembukaan lahan. WIKA REALTY telah membangun beberapa perumahan sejak tahun 1985.
 
Ribuan unit rumah telah dibangun dengan konsep Tamansari, yaitu konsep taman perumahan dengan dukungan fasilitas terbaik bagi keluarga. Lokasinya berada di: Tamansari Pesona Bali di selatan Jakarta, Tamansari Persada Bogor, Tamansari Bukit Damai di Parung, Bogor, Tamansari Bukit Bandung, Tamansari Manglayang Regency di Bandung, Tamansari Bukit Mutiara di Balikpapan.
 
Pada tanggal 29 Desember 2020, Kementerian BUMN resmi menunjuk Wika Realty sebagai holding hotel BUMN.<ref name="holding1">{{Cite web|url=https://www.industriproperti.com/nasional/siap-siap-sebentar-lagi-holding-hotel-bumn-terwujud/|title=Sah! Wika Realty Jadi Holding Hotel BUMN, Kelola 22 Hotel|first=Monica|last=Wareza|publisher=CNBC Indonesia|date=29 Desember 2020|website=cnbcindonesia.com|language=id|access-date=27 Juli 2021|archive-date=2021-07-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210727042636/https://www.industriproperti.com/nasional/siap-siap-sebentar-lagi-holding-hotel-bumn-terwujud/|dead-url=yes}}</ref> Sementara [[Hotel Indonesia Natour]] akan menjadi operator dari seluruh hotel BUMN yang telah disatukan kepemilikannya ke Wika Realty.<ref name="holding2">{{Cite news|url=https://www.cnbcindonesia.com/market/20210226183111-17-226507/erick-bikin-holding-hotel-indonesia-natour-spin-off-11-hotel|title=Erick Bikin Holding, Hotel Indonesia Natour Spin-Off 11 Hotel|first=Monica|last=Wareza|publisher=CNBC Indonesia|date=26 Februari 2021|work=[[CNBC Indonesia]]|language=id|access-date=27 Juli 2021}}</ref>
 
=== Wijaya Industri & Konstruksi ===
[[Berkas:WIKA Industri & Konstruksi.jpeg|WIK|150px|jmpl|Logo WIKA INDUSTRI & KONSTRUKSI]]
[[Berkas:Header-wika-konstruksi.png|jmpl|WIKA INDUSTRI & KONSTRUKSI|150px]]
 
'''WIKA Industri & Konstruksi''' adalah anak perusahaan PT WIKA yang berasal dari penggabungan dua divisi yaitu Divisi Produk Metal dan Divisi Perdagangan PT WIKA. Tujuannya adalah untuk meningkatkan perhatian pada manajemen bisnis, untuk lebih mandiri dan untuk menghasilkan kinerja perusahaan yang lebih baik.
 
Tiga bisnis unit terdiri dari: Perdaganan Umum, Metal dan Konversi Energi. Yakin bahwa “quality is our way of live” menjadi aset mendasar dalam membangun kepercayaan konsumen akan kualitas produk WIKA Industri & Konstruksi. Ini dibuktikan dengan konsistensi komitmen manajemen dalam menjalankan ISO 9000, QS 9000, 5R, K3 dan Total Quality Management (TQM) sebagai salah satu parameter kesuksesan bisnis. Karenanya, telah dibentuk penempatan bisnis dan diferensiasi di setiap SBU agar dapat bertahan dalam era persaingan pasar global yang semakin kompetitif.
 
=== Wijaya Karya Bangunan Gedung ===
{{Main|Wijaya Karya Gedung}}
Perusahaan ini didirikan pada tanggal 24 Oktober 2008 dengan modal dasar sebesar Rp 200 miliar, serta modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 50 miliar. Perusahaan ini fokus membangun gedung perkantoran, gedung industri, gedung fasilitas umum, dan gedung hunian.
 
=== Wijaya Karya Rekayasa Konstruksi ===
[[Berkas:Logo WIKA Rekayasa Konstruksi.jpg|100px|jmpl|Logo WIKA REKAYASA KONSTRUKSI]]
[[Berkas:Stacker & reclaiment.JPG|jmpl|WIKA REKAYASA KONSTRUKSI|150px]]
 
Pada 18 November 2008, WIKA merampungkan proses akusisi PT Catur Insan Pertiwi (CIP). CIP adalah salah satu perusahaan tiga besar di Indonesia yang bergerak di bidang erection dan installation mekanikal elektrikal untuk proyek industrial dan power plant. WIKA mengakuisisi 70,08 persen saham CIP dengan nilai valuasi sebesar Rp 23 miliar, ekuivalen dengan 438 lembar saham yang bersumber dari kas internal perseroan. Tujuan dilakukan akuisi perusahaan ini adalah untuk memperkuat pertumbuhan non-organiknya dengan cara meningkatkan efisiensi biaya dan efektivitas operasi, dalam pekerjaan mekanikal dan elektrikal. Setelah akuisisi nama perusahaan berubah menjadi PT WIKA Insan Pertiwi (WIP).
 
Kondisi pemasaran khususnya terkait dengan perolehan kontrak baru berdasarkan bidang usaha dapat digambarkan sebagai berikut:
Industrial Plant: 11,9 persen
Power Plant & ME: 46,6 persen
Pabrikasi: 6,7 persen
Operation & Maintenance: 6,8 persen
Mining Equipment: 27,9 persen
 
=== Wijaya Karya Bitumen ===
{{Main|Wijaya Karya Bitumen}}
[[Berkas:Sarana karya.jpg|120px|jmpl|Logo Sarana Karya]]
[[Berkas:Header-sarana-karya.jpg|jmpl|Kegiatan penambangan aspal|150px]]
 
'''PT Wijaya Karya Bitumen''' (awalnya bernama Sarana Karya) memiliki bisnis inti di bidang pertambangan aspal Buton, serta menyediakan aspal olahan dan siap pakai untuk keperluan konstruksi jalan dan lainnya. Perusahaan ini juga memiliki jaringan distribusi di dalam maupun luar Indonesia.
 
Pada tahun 2013, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) resmi mengakuisisi 100 % saham PT Sarana Karya (Persero), yaitu sebanyak 5.000 lembar saham yang dipegang Pemerintah Republik Indonesia, dengan nilai Rp 50 miliar. Transaksi tersebut merupakan tindak lanjut terhadap terbitnya Peraturan Pemerintah No. 91 Tahun 2013 tentang Penjualan Saham Milik Negara Republik Indonesia pada Perusahaan Perseroan (Persero) PT Sarana Karya tertanggal 24 Desember 2013.
 
Pada tanggal 7 Juli 2014, Sarana Karya resmi diubah namanya menjadi Wijaya Karya Bitumen.<ref name="ubah">{{cite web |url=http://www.wikabitumen.co.id/page/about-us |title=HISTORY OF PT WIJAYA KARYA BITUMEN|accessdate=2020-06-18 |publisher=WIKA Bitumen}}</ref>
 
== Proyek besar ==
Baris 198 ⟶ 157:
{{reflist}}
 
=== {{Wijaya Karya Bitumen ===}}
{{BUMN}}
{{Perusahaan konstruksi di Indonesia}}
 
[[Kategori:Wijaya Karya| ]]