Kabupaten Pacitan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Arsenna Renaldy (bicara | kontrib)
Melengkapi informasi
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(38 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Dati2
| settlement_type = Kabupaten
| translit_lang1_type1 = [[PegonBahasa Jawa|Jawa]]
| translit_lang1_type = [[Hanacaraka]]
| translit_lang1_type1 = [[Pegon]]
| nama = Kabupaten Pacitan
| etimologi = Pace + Wetan
| julukan = Kota{{hlist|Kabupaten Seribu Satu Gua}}
| propinsi = [[Jawa Timur]]
| ibukota = [[Pacitan, Pacitan|Pacitan]]
| nama_sekretaris_daerah = Heru Wiwoho
| nama_ketua_dprd = Ronny Wahyono
| luas = 1389,87
| penduduk = 582275592916
| penduduktahun = 20172022
| kepadatan = 387
| kecamatan = [[Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Pacitan|12]]
| kelurahan = 159/[[Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Pacitan|5]]
| desa = [[Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Pacitan|154]]
| kodearea = 0357+62 357
| kodepos = [[Daftar kodepos di Indonesia|63500635xx – 635xx]]
| nomor_polisi = AE ''xxxx''AE – X*/Y*/Z*'''
| agama = [[Islam]] 99,8%<br> [[Kristen]] 0,1%<br>[[Lain]] 0,1%<br>
| sni = PCT
| dau = Rp647.293.403.000,00
| agama = {{ublist |item_style=white-space;
| dauref = (2013)<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2013/bulan/02/tanggal/04/id/873/|title=Perpres No. 10 Tahun 2013|date=2013-02-04|accessdate=2013-02-15|archive-date=2013-02-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20130214064515/http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2013/bulan/02/tanggal/04/id/873|dead-url=yes}}</ref>
|97,02% [[Islam]]
| IPM = {{increase}} 0.686 ([[2021]])<br>{{fontcolor|Orange|<small>Sedang</small>}}<ref>{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|title=Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2019-2021|website=www.bps.go.id|accessdate=16 Juni 2021}}</ref>
|{{Tree list}}
| caption = Searah jarum jam: [[Pantai Watukarung]], [[Pantai Klayar]], [[Gua Tabuhan]], [[Gua Gambrit]], tumbuhan ''Adiantum caudatum'' di [[Gua Gong]], dan [[Pantai Teleng Ria]].
* 2,50% [[Kekristenan|Kristen]]
** 1,48% [[Protestan]]
** 1,02% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,34% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,14% [[Hindu]]}}
| daurefdau = Rp 647.293.403.000,- (2013)<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2013/bulan/02/tanggal/04/id/873/|title=Perpres No. 10 Tahun 2013|date=2013-02-04|accessdate=2013-02-15|archive-date=2013-02-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20130214064515/http://www.djpk.depkeu.go.id/regulation/27/tahun/2013/bulan/02/tanggal/04/id/873|dead-url=yes}}</ref>
| semboyan = Utamakan Rakyat
| bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi),<br> [[Bahasa Jawa|Jawa]] (dominan)<br>- [[Bahasa Jawa Mataraman|Jawa Mataraman]],<br> [[Daftar bahasa di Indonesia|Lainnya]]
| IPM = {{increase}} 0.686 ([[2021]])<br>{{fontcolor|Orange|<small>Sedang</small>}}<ref>{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|title=Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2019-2021|website=www.bps.go.id|accessdate=16 Juni 2021|archive-date=2021-01-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210127193437/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|dead-url=no}}</ref>
| caption = '''Searah jarum jam''': [[Pantai Watukarung]], [[Pantai Klayar]], [[Gua Tabuhan]], [[Gua Gambrit]], tumbuhan ''Adiantum caudatum'' di [[Gua Gong]], dan [[Pantai Teleng Ria]].
| lambang = Seal of Pacitan Regency.svg
| peta = [[Berkas:Locator_kabupaten_pacitan.png]]
| translit_lang1_info1 = {{resize|10pt|''Pacitan''}} {{font|size=60%|([[Bahasa Jawa#Fonologi|Gêdrig]])}}<br> {{resize|11pt|ڤاچيتان}} {{font|size=60%|([[Abjad Pegon|Pégon]])}}<br> {{resize|10pt|ꦥꦕꦶꦠꦤ꧀}} {{font|size=60%|([[Aksara Jawa|Hånåcåråkå]])}}
| translit_lang1_info = ꦥꦕꦶꦠꦤ꧀
| translit_lang1_info1 = ڤاڅيتان
| foto = {{multiple image|perrow = 2|total_width=300
| image1 = Watu Karung Beach Pacitan.JPG
Baris 36 ⟶ 46:
}}
| koordinat = {{Coord|-8.192866|111.103511}}
| dasar hukum = -UU No. 12/1950
| tanggalhari_jadi = [[19{{start Februari]]date [[and age|1745]]|02|19}}
| tanggal = 8 Agustus 1950
| motto = Tata pramana hargeng praja<br/>{{small|{{jv}} Pemerintah dan masyarakat bertekad menciptakan pemerintahan yang bijaksana, mampu mengayomi, untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur}}<br/>(17451968 Masehi)}}<ref name="lambang">Lambang Kabupaten Pacitan, berdasarkan Perda No. 2 dan 3 Tahun 1968, berdasarkan karya Asan Sutrisno.</ref>
| kepala daerah = [[Bupati]]
| nama kepala daerah = [[Indrata Nur Bayuaji]]
| wakil kepala daerah = Wakil Bupati
| nama wakil kepala daerah = [[Gagarin]]
| slogan = ''Paradise of Java''
| flora = [[Mengkudu]]
| fauna = [[Sapi perah]]|Sapi perah grati]]
| web = {{url|pacitankab.go.id}}
}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Auto met aanhangwagen bij de Baai van Patjitan TMnr 10027577.jpg|jmpl|Teluk Pacitan tahun 1929]]
'''Kabupaten Pacitan''' ({{lang-jv|[[Hanacaraka]]: ꦥꦕꦶꦠꦤ꧀, [[Pegon]]: ڤاڅيتانڤاچيتان}}; <small>pengucapan bahasa Jawa:</small> [[Bantuan:Pengucapan|[paˈt͡ʃit̪an]]]) adalah sebuah wilayah [[kabupaten]] yang terletak di [[Jawa Timur|Provinsi]] [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]. Ibu kotanya adalah [[Pacitan, Pacitan|Kecamatan Pacitan Kota]]. Pada zaman [[Hindia Belanda|Hindia-Belanda]], daerah ini disebut [[Kawedanan]] Pacitan yang terkenal dengan [[Wisata|tujuan wisatanya]]. Di sini terdapat Rumahrumah kelahiran/peninggalan [[Susilo Bambang Yudhoyono]] ([[Sby|SBY]]), mantan [[Presiden Indonesia|Presiden ke-6]] [[Presiden Indonesia|Republik Indonesia]]. Jalur menuju Pacitan dapat ditempuh melalui [[Kabupaten Ponorogo|Ponorogo]], [[Kabupaten Wonogiri|Wonogiri]] dan [[Kabupaten Trenggalek|Trenggalek]], yang juga merupakan [[Jalan Lintas Selatan]] yang menghubungkan [[Pacitan, Pacitan|Pacitan]] hingga [[Kabupaten Tulungagung|Tulungagung]] dan [[Kabupaten Blitar|Blitar]].
 
== Sejarah ==
Menurut ''Babad Pacitan'' dan sebuah [[babad]] yang diterbitkan di ''Poesaka Djawi,'' pada masa [[Kesultanan Demak|Demak]] paruh pertama abad ke-16, wilayah Pacitan merupakan bagian dari [[Kabupaten Ponorogo|Ponorogo]].{{Sfn|Reinhart|2021|p=130}}
 
Dikisahkan di dalam babad tersebut bahwa orang-orang Pacitan mungkin berasal dari rombongan [[Bathara Katong]] yang diberi izin menempati daerah Pacitan. Daerah tersebut pada masa itu merupakan wilayah tak berpenghuni dan ditutupi oleh [[hutan]] belantara. Lebih lanjut, dikisahkan bahwa orang-orang pertama yang disebut sebagai pembuka hutan atau pembabat alas bernama Kiai Siti Geseng, Kiai Ampak Boyo, Ménak Sopal, dan Syekh Maulana Maghribi.{{Sfn|Reinhart|2021|p=130–131}}
 
== Geografi ==
Kabupaten Pacitan merupakan salah satu kabupaten yang terletak di pesisir selatan Jawa Timur.<ref>{{Cite book|last=Sukandar, dkk.|date=Desember 2016|url=http://bpp.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/02/PROFIL-DESA-PESISIR-SELATAN-JAWA-TIMUR-Vol-2.pdf|title=Profil Desa Pesisir Provinsi Jawa Timur Volume 2 (Selatan Jawa Timur)|location=Surabaya|publisher=Bidang Kelautan, Pesisir, dan Pengawasan, Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur|pages=2|url-status=live|access-date=2023-05-20|archive-date=2023-05-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20230520113030/http://bpp.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/02/PROFIL-DESA-PESISIR-SELATAN-JAWA-TIMUR-Vol-2.pdf|dead-url=no}}</ref> Lokasi Kabupaten Pacitan berada di ujung barat daya Provinsi [[Jawa Timur]] dan berbatasan langsung dengan Provinsi [[Jawa Tengah]].<ref>{{Cite book|last=Sukandar, dkk.|date=2016|url=http://bpp.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/02/PROFIL-DESA-PESISIR-SELATAN-JAWA-TIMUR-Vol-2.pdf|title=Profil Desa Pesisir Provinsi Jawa Timur: Volume 2 (Selatan Jawa Timur)|location=Surabaya|publisher=Bidang Kelautan, Pesisir, dan Pengawasan, Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur|pages=4|url-status=live}}</ref> Kabupaten Pacitan berbatasan dengan wilayah Jawa Tengah, yakni [[Kabupaten Wonogiri]]. Wilayahnya berbatasan dengan [[Kabupaten Ponorogo]] dan [[Kabupaten Wonogiri]] ([[Jawa Tengah]]) di sebelah utara, [[Kabupaten Trenggalek]] dan [[Kabupaten Ponorogo]] di sebelah timur, [[Samudra Hindia|Samudera Hindia]] di sebelah selatan, serta [[Kabupaten Wonogiri]] ([[Jawa Tengah]]) di sebelah barat. Sebagian besar wilayahnya berupa [[karst]], yakni bagian dari rangkaian [[Pegunungan Sewu]]. Tanah tersebut kurang cocok untuk pertanian.
 
Pacitan juga dikenal memiliki [[Gua|gua-gua]] yang indah, diantaranya [[Gua Gong]] (gua terindah se-Asia Tenggara), [[Gua Tabuhan]] (batu dapat dipukul dan berbunyi seperti alat musik [[gamelan]]), [[Gua Kalak]] (gua pertapaan), dan [[Gua Luweng Jaran]] (diduga sebagai kompleks gua terluas di [[Asia Tenggara]]). Di daerah pegunungan ini sering kali ditemukan [[fosil]] [[manusia purba]] dan alat-alat [[purbakala]].
 
== Pemerintahan ==
Baris 69 ⟶ 86:
 
== Pariwisata ==
Pacitan dikenal dengan nama KotaTempat Pariwisata atau Kota Seribu Gua karena kekayaan dan keindahan alam Pacitan. Pariwisata di Pacitan terdiri dari wisata gua, wisata pantai, wisata pegunungan (hiking), wisata sejarah, wisata pemandian alam dan saat ini sedang dalam tahap penyelesaian kawasan olahraga yang nantinya bisa menjadi salah satu alternatif tempat yang bisa dikunjungi di Pacitan.
 
Wisata gua yang terkenal di Pacitan di antaranya [[Goa Gong|Gua Gong]] yang ternama sebagai gua terindah se-Asia Tenggara, Gua Kalak di mana konon mantan Presiden [[Soeharto]] pernah melakukan [[semadi]] di gua ini, Gua Tabuhan di mana Ali Basah [[Sentot Prawirodirdjo|Sentot Prawirodirjo]] pernah melakukan semadi di dalam gua ini dan batu di dalam gua ini jika dipukul akan membunyikan suara seperti alat musik gamelan Jawa, dan Gua Luweng Jaran.
 
Pemandian Air Hangat Tirtohusodo berada di Kecamatan [[Arjosari, Pacitan|Arjosari]], sekitar 15 &nbsp;km dari pusat[[Pacitan, Pacitan|Kota kotaPacitan]] ke arah utara, di sini menyuguhkan pesona mandi di bawah kaki Gunung Kelir dengan air panas alami. Fasilitas di pemandian ini pun cukup lengkap seperti villa, toko cenderamata, kantin atau rumah makan, parkir luas
 
Monumen Jenderal Sudirman berada di [[Nawangan, Pacitan|Kecamatan Nawangan]], sekitar 45 &nbsp;km dari pusat[[Pacitan, Pacitan|Kota Pacitan]]. Monumen ini berdiri megah di atas gunung dan telah diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Di sini masih dapat kita lihat rumah yang digunakan [[Jenderal Sudirman]] ketika melakukan [[Gerilya|perang gerilya]].
 
Rumah [[Presiden Susilo Bambang Yudhoyono]], terletak di Lingkungan Blumbang, Kelurahan Ploso berjarak 200 meter dari Terminal Kelas A [[Kota Pacitan, Pacitan|Kota Pacitan]] atau sekitar 1 &nbsp;km dari pusat[[Pacitan, Pacitan|Kota Pacitan]].
 
Selain itu, Pacitan juga terkenal akan wisata pantai yang beragam. Pantai dengan pasir putih dan pemandangan batu karang meliputi Pantai Watu Karung, Srau, [[Pantai Klayar]] dan [[Pantai kasap|Pantai Kasap]] bisa menjadi pilihannya. Ada juga Pantai Teleng Ria yang mudah diakses karena hanya berjarak sekitar 3 &nbsp;km dari pusat[[Pacitan, Pacitan|Kota kotaPacitan]]. Pantai lain yang bisa dikunjungi seperti Pantai Soge yang terkenal dengan jembatan, Pantai Taman di mana di sana terdapat penangkaran penyu, Pantai Sidomulyo dengan ''flying fox'' terpanjang se-Indonesia, Pantai Banyutibo dengan pemandangan air terjun yang langsung menuju ke pantai, dan lain-lain. Berikut daftar wisata pantai di Pacitan.
 
{| class="wikitable"
Baris 104 ⟶ 121:
|Diapit oleh 2 bukit karang, sehingga wisatawan dapat naik ke atas bukit dan menikmati pemandangan pantai yang indah. Disebut sebagai miniatur [[Kabupaten Raja Ampat|Raja Ampat]], wisatawan dapat menyaksikan panorama sejumlah pulau kecil yang tersebar sedikit banyak mirip dengan [[Kabupaten Raja Ampat|Raja Ampat]]. Dari atas bukit, wisatawan juga dapat menikmati matahari tenggelam di sore hari. Untuk ke pantai ini, wisatawan harus berjalan kurang lebih 500 meter dari lokasi parkir kendaraan, dalam perjalanan menuju pantai, terdapat warung makan, toko oleh-oleh, dan penginapan.
|}
 
Pantai Pangasan
Berada di Kebunagung
 
== Ekonomi ==
Baris 120 ⟶ 140:
*[[Akademi Komunitas Negeri Pacitan]], perguruan tinggi negeri pertama di Pacitan yang diresmikan oleh Presiden RI ke-6, [[Susilo Bambang Yudhoyono]], pada 16 Oktober 2013
* [[STKIP]] PGRI Pacitan, perguruan tinggi swasta di Pacitan dengan program studi di bidang kependidikan, berdiri secara resmi pada tanggal 22 Juni 1992.
* Institut Islam Studies Muhammadiyah Pacitan, dahulu bernama STIT Muhammadiyah Pacitan yang berdiri sejak 11 Maret 1989<ref>{{Cite web|title=PDDikti - Pangkalan Data Pendidikan Tinggi|url=https://pddikti.kemdikbud.go.id/data_pt/NzQ5QUM5MkMtOTU3My00OTAzLUIxMzgtNDk2MEM4NDFFNkEy|website=pddikti.kemdikbud.go.id|access-date=2021-05-20|archive-date=2021-05-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20210520193348/https://pddikti.kemdikbud.go.id/data_pt/NzQ5QUM5MkMtOTU3My00OTAzLUIxMzgtNDk2MEM4NDFFNkEy|dead-url=no}}</ref>
* STAI Nahdlatul Ulama Pacitan, berdiri sejak 01 Maret 2009
* STAI Al-Fattah Pacitan, berdiri sejak 27 Januari 2012
Baris 134 ⟶ 154:
* [[Cenil]]
* [[Tahu tuna|Tahu Tuna]]
Makanan khas Pacitan adalah nasi [[tiwul]], bahkan penganan ini dahulu merupakan makanan pokok pengganti nasi bagi masyarakat Pegunungan Kidul seperti Wonogiri, Wonosari, Pacitan, dan Trenggalek. Nasi tiwul terbuat dari [[gaplek]] (umbi dari ketela pohon yang dikeringkan) yang kemudian ditumbuk dan ditanak. Selain itu, makanan Khas dari Pacitan adalah olahan khas dari ikan tuna yang dibuat tahu, nuget, otak-otak, [[Kerupuk|kerupuk,]], bakso, pangsit, dan berbagai olahan lainnya.
 
== Media ==
Baris 161 ⟶ 181:
|
|[[Rajawali Televisi|RTV]]
|PT. Rajawali Televisi Pacitan Situbondo
|[[Rajawali Corpora]]
|Nasional
Baris 178 ⟶ 198:
|-
| rowspan="3" |39
| rowspan="3" |618 &nbsp;MHz
| rowspan="7" |UHF
|[[MetroTV|Metro TV]]
Baris 192 ⟶ 212:
|-
| rowspan="4" |45
| rowspan="4" |666 &nbsp;MHz
|[[SCTV]]
|PT Elang Citra Perkasa
Baris 200 ⟶ 220:
|PT Indosiar Surabaya Televisi
|-
|[[OMoji Channeltv]]
|
|-
Baris 208 ⟶ 228:
 
== Transportasi ==
Ibu kota Kabupaten Pacitan terletak 101 &nbsp;km sebelah selatan [[Kota Madiun]] dan 140&nbsp;km sebelah selatan [[Kota Ngawi]]. Terminal utama adalah Terminal Kelas A Pacitan. Akses jalan timur (dari Ponorogo & Madiun) pada awal tahun 2014 sudah cukup baik dan lebar, sementara akses jalan barat ke arah [[Jawa Tengah]] ada 2 pilihan, yaitu melewati jalur selatan dengan rute lebih panjang namun jalan relatif lebar atau melewati rute Sedeng dengan jarak tempuh lebih pendek, tetapi harus melewati tanjakan Sedeng barat (desa Sedeng) yang cukup tajam, sehingga bus besar tidak bisa melewati jalur ini.
 
Namun, saat ini telah dibangun jalur alternatif Lintas Selatan yang melewati wilayah bagian selatan Kabupaten Pacitan ke arah timur, yang menghubungkan Pacitan dengan [[Kabupaten Trenggalek]], melalui jalur Pacitan Kota-Kebonagung-Tulakan - Lorok - Sudimoro - PanggulTulakan–Lorok–Sudimoro–Panggul (wilayah. Kabupaten Trenggalek) serta menghubungkan jalur [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]] - [[Pracimantoro, Wonogiri|Pracimantoro]] - Pacitan–Pacitan
 
Rute terjauh dari akses jalur timur adalah ke [[Kota Surabaya|Surabaya]] yang dilayani bus besar patas AC, tetapi dalam satu hari ada tiga kali pemberangkatan dari dan ke Pacitan, serta ada beberapa agen travel yang melayani perjalanan dua kali dalam sehari.
Rute selanjutnya adalah Ponorogo - PacitanPonorogo–Pacitan dilayani bus 3/4, armada tipe ini cukup banyak sehingga dalam sehari lebih dari 5 pemberangkatan bus dari Terminal Kelas A Pacitan.
 
Rute barat (ke [[Kota Surakarta|Surakarta]]) dilayani bus AKAP dengan jumlah yang cukup banyak, tetapi hanya beroperasi dari jam 03.00 hingga 18.00.
Baris 231 ⟶ 251:
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Daftar pustaka ==
{{refbegin|40em}}
* {{cite book|year=2021|url=https://www.google.co.id/books/edition/Antara_Lawu_dan_Wilis/EKpNEAAAQBAJ?hl=en&gbpv=0|title=Antara Lawu dan Wilis|location=|publisher=[[Kepustakaan Populer Gramedia]]|isbn=978-602-481-644-5|editor-last=Reinhart|editor-first=Christopher|language=Indonesia|ref=harv|authorlink=}}
{{refend}}
 
== Pranala luar ==