Morfin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Penambahan terjemahan dari artikel berbahasa Inggris |
k Moving from Category:Zat kimia untuk darurat medis to Category:bahan kimia untuk darurat medis using Cat-a-lot |
||
(27 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{narkoba}}
{{Rapikan}}
{{Drugbox
| Watchedfields = changed
Baris 8 ⟶ 6:
| drug_name = Morfina
| IUPAC_name = (4''R'',4a''R'',7''S'',7a''R'',12b''S'')-3-Methyl-2,3,4,4a,7,7a-hexahydro-1''H''-4,12-methanobenzofuro[3,2-''e'']isoquinoline-7,9-diol
| image =
| image2 = Morphine-from-xtal-3D-balls.png
<!--Clinical data-->
| pronounce = {{IPAc-en|ˈ|m|ɔr|f|iː|n}}
| tradename = Statex, MSContin, Oramorph, Sevredol, and others
| Drugs.com = {{drugs.com|monograph|morphine-sulfate}}
| pregnancy_AU = C
Baris 22 ⟶ 20:
| legal_DE = Anlage III
| legal_NZ = Class B
| legal_US = Schedule II / Schedule III: 50mg/100Ml Ref 9810.
| legal_UK = Class A
| legal_UN = N I III
| legal_status =
| dependency_liability = High
| addiction_liability = High<ref>{{cite book |last1=Bonewit-West |first1=Kathy |last2=Hunt |first2=Sue A. |last3=Applegate |first3=Edith |title=Today's Medical Assistant: Clinical and Administrative Procedures |date=2012|page=571 |publisher=Elsevier Health Sciences |isbn=
| routes_of_administration = [[Inhalation]] ([[smoking]]), [[Insufflation (medicine)|insufflation]] (snorting), [[oral administration|by mouth]] (PO), [[rectal]], [[Subcutaneous injection|subcutaneous]] (SC), [[intramuscular]] (IM), [[intravenous]] (IV), [[epidural]], and [[intrathecal]] (IT)
| class = [[opioid]]
Baris 72 ⟶ 70:
}}
'''
[[Efek samping]] serius mencakup kerja pernapasan yang menurun dan tekanan darah yang rendah.<ref name=":0" />
Sumber utama dalam isolasi
== Penggunaan Medis ==
=== Nyeri ===
Obat ini digunakan untuk mengatasi nyeri [[Infark miokard|serangan jantung]] dan persalinan.<ref name=":7">{{Cite web|url=https://www.drugs.com/monograph/morphine-sulfate.html|title=Morphine Sulfate Monograph for Professionals|website=Drugs.com|language=en|access-date=2020-01-02}}</ref> Namun, perlu diperhatikan bahwa
=== Dispnea ===
=== Gangguan penggunaan opioid ===
== Kontraindikasi ==
[[Kontraindikasi]] dalam pemberian morfin mencakup:
* [[depresi respirasi]] jika peralatan yang memadai tidak tersedia;<ref name=":0" />
* [[Pankreatitis|radang pankreas akut]], tetapi ''literature review'' tidak mendukung hal ini.<ref>{{Cite journal|last=Thompson|first=Donald R.|date=2001-04|title=Narcotic analgesic effects on the sphincter of Oddi: a review of the data and therapeutic implications in treating pancreatitis|url=https://doi.org/10.1111/j.1572-0241.2001.03536.x|journal=The American Journal of Gastroenterology|volume=96|issue=4|pages=1266–1272|doi=10.1111/j.1572-0241.2001.03536.x|issn=0002-9270}}</ref>
== Efek Samping ==
[[Efek samping]]
=== Sembelit ===
Morfin, seperti [[loperamid]] dan opioid lain, bekerja pada [[Plexus Auerbach|pleksus mienterikus]] usus, mengurangi motilitas, menyebabkan sembelit. Efek morfin pada saluran pencernaan dimediasi terutama oleh [[reseptor μ opioid]] usus. Pengosongan lambung dan pengurangan [[Peristaltik|peristalsis]] propulsif usus kecil, morfin mengurangi laju transit usus kecil. Reduksi sekresi lambung dan peningkatan absorpsi cairan usus kecil juga berpengaruh pada terjadinya sembelit. Opioid juga bekerja pada perut dengan ''spasm'' tonik saluran pencernaan setelah pencegahan pembentukan [[nitrogen monoksida]].<ref>{{Cite journal|last=Stefano|first=G. B.|last2=Zhu|first2=W.|last3=Cadet|first3=P.|last4=Bilfinger|first4=T. V.|last5=Mantione|first5=K.|date=2004-03|title=Morphine enhances nitric oxide release in the mammalian gastrointestinal tract via the micro(3) opiate receptor subtype: a hormonal role for endogenous morphine|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15082884|journal=Journal of Physiology and Pharmacology: An Official Journal of the Polish Physiological Society|volume=55|issue=1 Pt 2|pages=279–288|issn=0867-5910|pmid=15082884}}</ref> Efek ini tampak pada hewan yang diberikan prekursor nitrogen monoksida, [[Arginina|L-arginin]], membalikkan efek morfin pada motilitas usus.<ref>{{Cite journal|last=Calignano|first=A.|last2=Moncada|first2=S.|last3=Di Rosa|first3=M.|date=1991-12-16|title=Endogenous nitric oxide modulates morphine-induced constipation|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1755865|journal=Biochemical and Biophysical Research Communications|volume=181|issue=2|pages=889–893|doi=10.1016/0006-291x(91)91274-g|issn=0006-291X|pmid=1755865}}</ref>
=== Ketidakseimbangan hormon ===
Uji klinis secara konstan menyimpulkan bahwa morfin, seperti opioid lain, sering kali menyebabkan [[hipogonadisme]] dan [[Penyakit endokrin|ketidakseimbangan hormon]] pada pengguna kronis baik laki-laki maupun perempuan. Efek samping ini [[Hubungan dosis-respons|bergantung pada dosis]] dan terjadi baik pada pengguna sebagai terapi maupun rekreasi. Morfin dapat mengganggu menstruasi perempuan dengan menekan kadar [[hormon pelutein]]. Banyak penelitian menunjukkan bahwa mayoritas (mungkin 90%) pengguna opioid kronis menderita hipogonadisme akibat opioid. Efek ini dapat meningkatkan risiko terjadinya [[osteoporosis]] dan [[Retak tulang|fraktur tulang]] pada pengguna morfin kronis. Penelitian menunjukkan bahwa sifat efek adalah sementara. Hingga tahun 2013, efek penggunaan morfin akut atau dalam dosis rendah terhadap sistem endokrin belum dapat disimpulkan.<ref>{{Cite journal|last=Brennan|first=Michael J.|date=2013-03|title=The effect of opioid therapy on endocrine function|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23414717|journal=The American Journal of Medicine|volume=126|issue=3 Suppl 1|pages=S12–18|doi=10.1016/j.amjmed.2012.12.001|issn=1555-7162|pmid=23414717}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Colameco|first=Stephen|last2=Coren|first2=Joshua S.|date=2009-01|title=Opioid-induced endocrinopathy|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19193821|journal=The Journal of the American Osteopathic Association|volume=109|issue=1|pages=20–25|issn=1945-1997|pmid=19193821}}</ref>
=== Efek pada performa manusia ===
Sebagian besar ''review'' menyimpulkan bahwa opioid menimbulkan hanya sedikit kerusakan performa manusia pada uji kemampuan sensorik, motorik, dan atensi. Namun, penelitian-penelitian terbaru menunjukkan beberapa pemburukan karena morfin; hal ini tidak mengherankan karena morfin adalah [[depresan]] [[sistem saraf pusat]]. morfin menunjukkan kerusakan fungsi pada ''[[critical flicker frequency]]'' (ukuran aktivasi sistem saraf total secara keseluruhan) dan kerusakan performa pada uji ''[[Maddox wing]]'' (ukuran penyimpangan sumbu visual mata). Beberapa penelitian menyelidiki efek morfin pada kemampuan motorik; dosis tinggi morfin dapat merusak kemampuan jari dalam mengetuk dan mempertahankan kekuatan isometrik tingkat rendah yang konstan, kontrol motorik mengalami kerusakan.<ref>{{Cite journal|last=Kerr|first=B.|last2=Hill|first2=H.|last3=Coda|first3=B.|last4=Calogero|first4=M.|last5=Chapman|first5=C. R.|last6=Hunt|first6=E.|last7=Buffington|first7=V.|last8=Mackie|first8=A.|date=1991-11|title=Concentration-related effects of morphine on cognition and motor control in human subjects|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1755931|journal=Neuropsychopharmacology: Official Publication of the American College of Neuropsychopharmacology|volume=5|issue=3|pages=157–166|issn=0893-133X|pmid=1755931}}</ref> Meski demikian, belum ada penelitian yang menunjukkan korelasi antara morfin dan kemampuan monitorik skala besar.
Dalam hal kemampuan [[Kognisi|kognitif]], sebuah penelitian menunjukkan bahwa morfin mungkin menyebabkan gangguan pada [[Amnesia anterograda|ingatan anterograda]] dan [[Amnesia retrograda|retrograda]],<ref>{{Cite journal|last=Friswell|first=James|last2=Phillips|first2=Caroline|last3=Holding|first3=James|last4=Morgan|first4=Celia J. A.|last5=Brandner|first5=Brigitta|last6=Curran|first6=H. Valerie|date=2008-06-01|title=Acute effects of opioids on memory functions of healthy men and women|url=https://doi.org/10.1007/s00213-008-1123-x|journal=Psychopharmacology|language=en|volume=198|issue=2|pages=243–250|doi=10.1007/s00213-008-1123-x|issn=1432-2072}}</ref> tetapi efek ini sangat sedikit dan sementara. Secara keseluruhan, dosis akut opioid pada pasien nontoleran tampak memberikan efek minor pada sejumlah kemampuan sensorik dan motorik, dan mungkin juga pada [[atensi]] dan kognisi. Terdapat kecenderungan bahwa efek morfin lebih menonjol pada mereka yang belum pernah terpapar opioid daripada pengguna kronis.
Pada pengguna kronis opioid, seperti pada pengguna Chronic Opioid Analgesic Therapy (COAT/Terapi Analgesik Opioid Kronis) sebagai penanganan nyeri kronis berat, uji perilaku menunjukkan fungsi yang normal pada persepsi, kognisi, koordinasi, dan perilaku pada kebanyakan kasus. Sebuah penelitian pada tahun 2000,<ref>{{Cite journal|last=Galski|first=T.|last2=Williams|first2=J. B.|last3=Ehle|first3=H. T.|date=2000-03|title=Effects of opioids on driving ability|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10760625|journal=Journal of Pain and Symptom Management|volume=19|issue=3|pages=200–208|doi=10.1016/s0885-3924(99)00158-x|issn=0885-3924|pmid=10760625}}</ref> menganalisis pasien COAT untuk menentukan apakah mereka dapat dengan aman mengoperasikan kendaraan bermotor. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan opioid stabil tidak merusak kemampuan bawaan dalam berkendara; ini mencakup keterampilan fisik, perseptif, dan kognitif. Pasien COAT menunjukkan penyelesaian tugas yang cepat yang membutuhkan kecepatan merespons agar performa berhasil (seperti uji [[gambar Rey Complex]]) tetapi membuat lebih banyak kesalahan daripada kelompok kontrol. Pasien COAT tidak menunjukkan penurunan persepsi dan organisasi visual-spasial (seperti uji Desain Blok [[Wechsler Adult Intelligence Scale|WAIS-R]]) tetapi menunjukkan kerusakan ingatan langsung dan jangka pendek (seperti pada Uji Gambar Rey Complex – Recall). Pasien COAT tidak menunjukkan kerusakan pada kemampuan kognitif tingkat lanjut (seperti perencanaan). Pasien COAT tampak mengalami kesulitan dalam mengikuti instruksi dan menunjukkan kecenderungan berperilaku impulsif tetapi hal ini tidak memiliki signifikansi statistik yang berarti. Pada intinya, pasien COAT tidak menunjukkan penurunan domain-spesifik, mendukung ide bahwa penggunaan opioid kronis memberikan efek kecil pada fungsi [[Pembelajaran psikomotorik|psikomotor]], kognitif, dan neuropsikologikal.
== Sejarah ==
Morfin (INN) (diucapkan / n mɔrfi ː / ) ( MS T'rusk, MSIR, Avinza, Kadian, Oramorph, Roxanol, Kapanol ) adalah potensial candu [[analgesik]] obat dan dianggap sebagai prototipikal opioid. Hal ini ditemukan pada tahun 1804 oleh Friedrich Sertürner, dan pertama kali didistribusikan oleh Friedrich Sertürner pada tahun 1817, dan komersial pertama dijual oleh Merck pada tahun 1827, yang pada waktu itu sebuah toko kimia kecil. Morfin lebih banyak digunakan setelah penemuan jarum suntik pada tahun 1857. Pada awalnya, penggunaan morfin ini digunakan untuk obat pereda nyeri dan sebagai terapi ketergantungan dari alkohol dan opium. Namun sayangnya, seiringnya berjalan waktu morfin ini banyak disalahgunakan.
== Kandungan Morfin ==
Baris 104 ⟶ 121:
Morfin umumnya 8 sampai 17 persen dari berat kering opium, walaupun khusus dibesarkan kultivar mencapai 26 persen atau menghasilkan morfin sedikit sekali, di bawah 1 persen, mungkin turun menjadi 0,04 persen. Varietas yang terakhir, termasuk 'Przemko' dan Norman 'kultivar' dari opium poppy, digunakan untuk menghasilkan dua alkaloid lain, tebain dan oripavine, yang digunakan dalam pembuatan-sintetik dan semi sintetik opioid seperti oxycodone dan etorphine dan beberapa jenis obat.
''P. bracteatum'' tidak mengandung morfin atau kodein, atau narkotika lainnya (alkaloid tipe fenantrena). Spesies ini lebih merupakan sumber tebain. Terdapatnya morfin di lain papaverales dan Papaveraceae, serta pada beberapa jenis hop dan murbei pohon belum dikonfirmasi. Morfin diproduksi paling dominan di awal siklus hidup tanaman. Melewati titik optimum untuk ekstraksi, berbagai proses di pabrik memproduksi kodein,tebain,dan dalam beberapa kasus jumlah hidromorfon, dihydromorphine, dihydrocodeine, tetrahydrothebaine, dan xanax (senyawa ini agak disintesis dari tebain dan oripavine) diabaikan. Tubuh manusia memproduksi [[endorphin]] yang merupakan neuropeptida, dengan efek yang sama.
Dalam pengobatan klinis, morfin dianggap sebagai standar emas, atau patokan, dari analgesik digunakan untuk meringankan penderitaan berat atau sakit dan penderitaan. Seperti opioid lain, misalnya oksikodon (OxyContin, Percocet, Percodan), hidromorfon (Dilaudid, Palladone), dan diacetylmorphine ( heroin ), morfin langsung mempengaruhi pada sistem saraf pusat (SSP) untuk meringankan rasa sakit
== Referensi ==▼
{{reflist|2}}
== Pranala luar ==
* [http://www.benua.top/2016/12/apa-itu-morfin.html Apa itu Morfin??!] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20161220094746/http://www.benua.top/2016/12/apa-itu-morfin.html |date=2016-12-20 }}
* {{en}} [http://wired.com/news/medtech/0,1286,65053,00.html?tw=wn_tophead_4 Morphine Apparently in Your Head]
* {{en}} [http://www.emsb.qc.ca/laurenhill/science/morphine.html Morphine] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050215094332/http://www.emsb.qc.ca/laurenhill/science/morphine.html |date=2005-02-15 }}
* {{en}} [http://historyofalcoholanddrugs.typepad.com/alcohol_and_drugs_history/morphine/index.html Morphine news page, Alcohol and Drugs History Society]
{{medis-stub}}{{Farmasi-stub}}
[[Kategori:Alkaloid opium alami]]
[[Kategori:bahan kimia untuk darurat medis]]
▲== Referensi ==
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:4,5-Epoksimorfinan]]
[[Kategori:Eter]]
[[Kategori:Euforian]]
[[Kategori:Antagonis reseptor glisina]]
[[Kategori:Agonis reseptor kappa-opioid]]
[[Kategori:Sikloheksenol]]
[[Kategori:Opiat]]
[[Kategori:Fenol]]
[[Kategori:Toksin tumbuhan]]
[[Kategori:Metabolit sekunder]]
[[Kategori:Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia]]
|