Bahasa Melayu Medan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(2 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 29:
|contoh_teks=Semua orang dilahirkan merdeka dan punyak martabat juga ha'-ha' yang samak. Mereka dikasih pikiran dan hati nurani dan henda'nya begaol satu samak lain dalam semangat persodaraan.
}}
'''Bahasa Melayu Medan''' (disebut sebagai ''cakap Melayu Medan'' oleh penuturnya) adalah sebuah dialek [[bahasa Melayu]] yang digunakan oleh masyarakat [[Kota Medan]] yang multietnis, khususnya [[suku Melayu Deli]]. Dialek ini merupakan
== Sejarah ==
[[Kota Medan]] adalah kota multietnis dengan 14 suku bangsa yang tercatat mendiami Kota Medan. Kota ini dibangun oleh tokoh dari [[suku Karo]], yakni [[Guru Patimpus]]. Namun dalam sejarahnya, [[bahasa Karo]] tidak pernah dijadikan bahasa utama di Kota Medan. Kota ini berdiri di wilayah kekuasaan [[Kesultanan Deli|Kesultanan Melayu Deli]]. Saat ini, penduduk Kota Medan mayoritas adalah [[suku Jawa]]. Selain itu, terdapat juga [[Suku Batak|
Masing-masing suku bangsa yang tinggal di Kota Medan hingga saat ini tetap mempertahankan [[bahasa ibu]] mereka dan masih menggunakannya untuk berkomunikasi diantara mereka saja. Hal itu terjadi karena migrasi berskala besar pada [[Hindia Belanda|zaman kolonial Belanda]]. Mereka umumnya berasal dari etnis [[Suku Jawa|Jawa]], [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], [[Orang Pakistan|Pakistan]], [[Suku Tamil|Tamil]], [[Suku Banjar|Banjar]], [[Arab-Indonesia|Arab]], dan [[Suku Minangkabau|Minangkabau]].
|