Bahasa Melayu Medan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Elijah Mahoebessy (bicara | kontrib)
Terlalu boros kata
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Elijah Mahoebessy (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 32:
 
== Sejarah ==
[[Kota Medan]] adalah kota multietnis dengan 14 suku bangsa yang tercatat mendiami Kota Medan. Kota ini dibangun oleh tokoh dari [[suku Karo]], yakni [[Guru Patimpus]]. Namun dalam sejarahnya, [[bahasa Karo]] tidak pernah dijadikan bahasa utama di Kota Medan. Kota ini berdiri di wilayah kekuasaan [[Kesultanan Deli|Kesultanan Melayu Deli]]. Saat ini, penduduk Kota Medan mayoritas adalah [[suku Jawa]]. Selain itu, terdapat juga [[Suku Batak|orrangorang Batak]] yang dikenal dengan ''[[misnomer]]''nya, yakni ''orang Medan'' (meskipun orang Batak tersebut tidak berasal dari Kota Medan, masyarakat awam tetap mengenalnya sebagai orang Medan).
 
Masing-masing suku bangsa yang tinggal di Kota Medan hingga saat ini tetap mempertahankan [[bahasa ibu]] mereka dan masih menggunakannya untuk berkomunikasi diantara mereka saja. Hal itu terjadi karena migrasi berskala besar pada [[Hindia Belanda|zaman kolonial Belanda]]. Mereka umumnya berasal dari etnis [[Suku Jawa|Jawa]], [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], [[Orang Pakistan|Pakistan]], [[Suku Tamil|Tamil]], [[Suku Banjar|Banjar]], [[Arab-Indonesia|Arab]], dan [[Suku Minangkabau|Minangkabau]].