Amilia Agustin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k minor cosmetic change
Iwagloves (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(21 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{kelayakan}}
{{Infobox person
|name = Amilia Agustin
|parents = Agus Kuswara dan Elly Maryana Dewi
|image = Amilia_Satuindonesia.jpg
|alt =
|caption =
Baris 11 ⟶ 12:
|death_place =
|education = [[SMP Negeri 11 Bandung]]<br /> [[SMA Negeri 11 Bandung]]
[[Universitas Udayana]] ([[ekonomi pembangunan]])
|nationality = {{negara|Indonesia}} [[Indonesia]]
|residence = Jalan Kopo, Citarip Barat, No. 103, RT 02/07
|other_names = Ami
|known_for = mendapat [[penghargaan Satu Indonesia 2010]]
|occupation = muridmahasiswa
|organization= Kelompok Ilmiah Remaja, Matematika Club, Komunitas Sahabat Kota, Balda Kuring, Kebunku, serta Archipelago<ref name=SatuIndonesia2010/>
}}
'''Amilia Agustin''' ({{lahirmati|[[Bandung]], [[Jawa Barat]]|20|4|1996|}}) adalah seorang [[murid]] [[SMA Negeri 11 Bandung]] yang mendapat [[penghargaan Satu Indonesia 2010]] karena kontribusinya terhadap sanitasi di [[Kota Bandung]].
 
== Inisiatif ==
=== Latar belakang ===
Pada awalnya, ia gelisah melihat onggokan sampah di lingkungannya. Hingga kemudian Amilia bersama sepuluh orang kawannya<ref name=Kompas/> terdorong untuk membuat komunitas yang berbasis [[sekolah]] yang bernama '''"Go To Zero Waste School”'''.<ref name=SatuIndonesia2010>{{cite web |url=http://www.satu-indonesia.com/index/content/50/Pemenang.html |title=Satu Indonesia Award:Pemenang Sebelumnya 2010 |date= |publisher=Satu Indonesia |format= |accessdate=20 August 2012 |archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/6A2z3BxNa?url=http://www.satu-indonesia.com/index/content/50/Pemenang.html |archivedate=2012-08-20 August|dead-url=no 2012}}</ref>
 
Adapun, latar belakang lainnya adalah melihat orang yang suka membuang sampah sembarangan, sekalipun di tempat sampah.<ref name=KabarJakarta>Wawancara bersama KabarJakarta. {{cite news |author=Faisal Fadly |title=Belajar Dari Ratu Sampah |work=KabarJakarta |url=http://kabarjakarta.com/belajar-dari-ratu-sampah.html |date=24 Desember 2011 |archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/6A4W6CoPT ?url=http://kabarjakarta.com/belajar-dari-ratu-sampah.html|archivedate=2012-08-21 Agustus |access-date=2012-08-21|dead-url=no}}</ref> Padahal, sudah ada tempat sampah organik dan non-organik, namun ada saja orang yang dengan sesuka hati membuang sampah pada tempat yang salah. Oleh sebab itu, dirinya membiasakan diri untuk membuang sampah pada tempatnya.
 
=== Pengabdian ===
Baris 33 ⟶ 35:
Ami lalu menghimpun teman-temannya membuat bank sampah. Kegiatan ini bekerja sama dengan Bank Mitra Syariah. Biaya operasional kegiatan itu berasal dari dana patungan kelompok.
 
Program Go to Zero Waste School, kata Ami, dibagi dalam empat bidang pengelolaan sampah, yaitu pengelolaan sampah anorganik, pengelolaan sampah organik, pengelolaan sampah tetrapak, dan pengelolaan sampah kertas. Dari empat cara pengelolaan sampah itu, Ami dan kelompoknya bisa membuat tas dan pupuk kompos.<ref name=Tempo/> Limbah plastik seperti bungkus kopi atau bungkus mi akan diolah jadi tas yang bernilai ekonoomis. Limbah kain perca, ia ambil dari perusahaan konveksi di Bandung untuk diolahnya jadi tas yang layak jual. Adapun untuk sampah tetrapak, bekerjasama dengan Yayasan Kontak Indonesia, ia bersama teman-temannya menukarkan sekilo kemasan bekas untuk 5 buku catatan dari sampah tetrapak.<ref name="intisari">{{aut|Akbar, M Rifqi}} (Agustus 2018). "Amilia Agustin: "Ratu Sampah" dari Bandung". ''[[Intisari(majalah)|Intisari]]''. '''671''':151{{spaced ndash}}155. Jakarta: KPG.</ref>
 
=== Manfaat pengabdian ===
Pertama kali Amilia masuk ke SMP ini, ia merasa amat jijik melihat sampah yang bertebaran dimana-mana dan sekolah ini terkenal dijuluki sekolah yang paling kotor.<ref name=Tempo>{{cite news |author=Angga Sukma Wijaya |title=Amilia Agustin, Cerewet Sampah |work=Tempo.co |url=http://www.tempo.co/read/news/2010/11/28/004295058/Amilia-Agustin-Cerewet-Sampah |date=28 November 2010 |archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/6A2zaTZ3S ?url=http://www.tempo.co/read/news/2010/11/28/004295058/Amilia-Agustin-Cerewet-Sampah|archivedate=2012-08-20 Agustus |access-date=2012-08-20|dead-url=no}}</ref>
 
Namun, semenjak ia melakukan gerakan sanitasi di [[Kota Bandung]], kini [[SMP Negeri 11 Bandung]] menjadi ikon sekolah sehat di [[Bandung]] dan ia sekarang membina 4 sekolah negeri, yakni [[SMP Alfacentaury]], [[SMP Negeri 48]], [[SMP Negeri 40]], dan [[SMP Negeri 50]]. Ibu-ibu rumah tangga tetangga sekolah mendapat tambahan penghasilan dari hasil penjualan tas limbah kain.<ref name=SatuIndonesia2010/>
Baris 42 ⟶ 44:
== Prestasi ==
 
* Mendapat [[Satu Indonesia Awards]] 2010.<ref name=TempoSatuIndonesia2010/><ref name=SatuIndonesia2010Tempo/>
* Mendapat penghargaan dari [[Young Changemakers]] dari [[Ashoka Indonesia]]<ref name=SatuIndonesia2010/> dan sebagai hadiah, ia mendapat biaya operasional Rp2,5 juta.<ref name=Tempo/>
 
== Lain-lain ==
Sisi kebaikan hatinya tinggi. Dari hadiah yang diterimanya ia menyisihkan untuk orang lain, seperti memberi mesin jahit pada warga sekitar sekolah agar bisa membuat kerajinan dari sampah.<ref name=BeritaSCTV>{{cite news |author=Tim Liputan 6 SCTV |title=Amilia Agustin, dari Sampah Jadi Berkah |work=Liputan6.com |url=http://berita.liputan6.com/read/314025/amilia-agustin-dari-sampah-jadi-berkah |date=2 January 2011 |archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/6A4prB5yE ?url=http://berita.liputan6.com/read/314025/amilia-agustin-dari-sampah-jadi-berkah|archivedate=2012-08-21 Agustus |access-date=2012-08-21|dead-url=no}}</ref>
 
[[Berkas:Trimumpuni.jpg|250px|thumb|right|[[Tri Mumpuni]] juga merupakan tokoh yang diidolakan oleh Amilia]]
Ami juga menginsipirasi warga [[Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat|Baleendah]] untuk membuat kampung harapan, yaitu pusat pengelolaan sampah rumah tangga yang diharapkan bisa menjadi salah satu solusi bagi pencegahan banjir. Ke depan, Ami bertekad untuk terus menambah ilmu dan menularkan sikap peduli lingkungan agar warga Bandung bisa lepas dari masalah sampah. Selain itu, ia juga mendapat pujian-pujian, baik dari teman sekolahnya dan sekolah itu sendiri.<ref name=BeritaSCTV/> Tokoh yang ia idolakan salah satunya adalah [[Tri Mumpuni]].<ref name=Kompas/>
 
Dalam acara [[Kick Andy]], edisi [[Jum'at]], [[6 Juli]] [[2012]] ia punya satu semboyan:
{{quote|text=Jika kita bukan orang sembarangan, jangan membuang sampah sembarangan!|sign=Amilia Agustin|source=dikutip dari situs [[Kompasiana]]<ref name=Kompas>{{cite web |url=http://edukasi.kompasiana.com/2012/07/09/belajar-dari-amilia-agustin-ratu-sampah/ |title=Belajar dari Amilia Agustin - Ratu Sampah |work=Kompasiana |date=9 July 2012 |format= |accessdate=22 August 2012 |archiveurl=httphttps://wwwweb.webcitationarchive.org/6A61LGRBSweb/20120828105922/http://edukasi.kompasiana.com/2012/07/09/belajar-dari-amilia-agustin-ratu-sampah |archivedate=222012-08-28 August|dead-url=yes 2012}}</ref>}}
 
== Referensi ==
Baris 60 ⟶ 61:
== Pranala luar ==
 
* [http://www.kickandy.com/theshow/1/1/2327/read/inspirasi-muda-indonesia INSPIRASI MUDA INDONESIA:Kick Andy] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160305235153/http://kickandy.com/theshow/1/1/2327/read/inspirasi-muda-indonesia |date=2016-03-05 }}
{{indo-bio-stub}}
 
[[Kategori:Tokoh Jawa Barat]]