Timor (mobil): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
F1 Supremo (bicara | kontrib)
Infobox
 
(7 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 4:
| type =
| industry = [[Otomotif]]
| fate = Aset disita oleh [[Pemerintah Republik Indonesia]]
| foundation = {{start date and age|19961995|0208|1925|df=yes}}
| founder = [[Tommy Soeharto]]
| defunct = {{End date|2021|11|5}}
| location = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| area_served = Indonesia
Baris 13 ⟶ 14:
| brands = Timor
| num_employees =
| subsid = {{ubl
}}'''PT Timor Putra Nasional (TPN)''', umumnya dikenal sebagai Timor, adalah produsen mobil Indonesia yang beroperasi antara tahun 1996 dan 2000 yang didirikan oleh pengusaha [[Tommy Soeharto]]. Perusahaan ini didirikan untuk menanggapi [[Peraturan Presiden (Indonesia)|Instruksi Presiden (Inpres)]] tentang pengembangan industri mobil nasional. [[Pemerintah Indonesia]] kemudian menunjuk TPN sebagai satu-satunya 'pionir mobil nasional'.
| KIA Timor Motors (69%)
| Timor Distributor Nasional
| Timor Industri Komponen
| Timor Rekayasa Rancang-bangun (R&D)
}}
}}'''PT Timor Putra Nasional (TPN)''', umumnya dikenal sebagai '''Timor''', adalah [[Industri otomotif|produsen mobil]] [[Indonesia]] yang beroperasi antara tahun 1996 dan 2000 yang didirikanawalnya dibentuk oleh pengusaha [[Tommy Soeharto]]. Perusahaan ini didirikan untuksebagai tanggapan menanggapiatas [[Peraturan Presiden (Indonesia)|Instruksi Presiden]] (Inpres)]] tentangmengenai pengembangan industri mobil nasional. [[Pemerintah Indonesia]] kemudian menunjuk TPN sebagai satu-satunya 'pionirperintis mobil nasional'.
 
Selama beroperasi, TPN mengimpor mobil-mobil buatan [[Kia|Kia Motors]] dari [[Korea Selatan]], baik melalui jalur impor utuh maupun impor secara teruraikit. TPN harus menghentikanmengakhiri operasinya setelah [[Organisasi Perdagangan Dunia|Organisasi Perdagangan Dunia]] (WTO)]] memutuskan bahwa program mobil nasional Indonesiatidak sesuai melanggardengan aturan WTO.<ref>{{Cite webnews|title=Ketika Presiden Soeharto Mengakhiri Nyawa Mobil Nasional Timor|url=https://www.tribunnews.com/otomotif/2014/04/10/ketika-presiden-soeharto-mengakhiri-nyawa-mobil-nasional-timor|websitework=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id-ID|access-date=2020-03-31|first=Fajar|last=Anjungroso|editor-last=Anjungroso|editor-first=Fajar}}</ref>
 
'Timor' adalahmerupakan [[singkatan suku kata]] dari Tenaga/Teknologi Industri Mobil Rakyat, meskipun beberapa sumber mengatakan nama Timor juga dipilih darisebagai penghormatan kepada [[pulauPulau Timor]] yang saat itu sepenuhnyamasih dikuasai oleh Indonesia karena [[Pendudukan Indonesia di Provinsi Timor Timur|pendudukan Timor Timur]] masih berlangsung, sedangkan 'Putra Nasional' berarti 'putra bangsa'.
 
== Sejarah ==
[[File:Tommy Suharto's National Car, ABC 1996.webm|thumb|Laporan [[Australian Broadcasting Corporation]] memberitakan1996 keistimewaanmengenai pemerintahpembebasan terhadappajak Timorkhusus padayang 1996diberikan kepada Timor.]]
Perusahaan ini didirikan sebagai tanggapan atas Instruksi Presiden (Inpres) No.2/1996 tanggal 28 Februari 1996 tentang Pembangunan Industri Mobil Nasional, yang menginstruksikan [[Menteri Perindustrian dan Perdagangan Indonesia|Menteri Perindustrian dan Perdagangan]], [[Menteri Keuangan]], dan [[Menteri Negara Penggerak Dana Investasi Republik Indonesia|Menteri Negara Penggerak Dana Investasi]]/Ketua Badan Koordinasi untuk segera mewujudkan industri mobil nasional. Keppres tersebut menyebutkan bahwa perusahaan dapat diberikan status 'perintis mobil nasional' jika produknya menggunakan merek sendiri, merek milik Indonesia, diproduksi di dalam negeri, dan menggunakan komponen buatan dalam negeri. Kandungan lokal harus mencapai minimal 20%, 40% dan 60% masing-masing pada tahun pertama, kedua dan ketiga operasi. Fasilitas produksi yang digunakan untuk pembuatan mobil-mobil ini harus sepenuhnya dimiliki oleh perusahaan Indonesia dan perjanjian kerjasama dengan produsen mobil asing tidak boleh mencakup perjanjian yang membatasi ekspor. Perusahaan 'pionir' dibebaskan dari bea atas komponen impor (sebesar 65%) dan produk mereka dibebaskan dari pajak barang mewah (35% untuk kendaraan sedan) untuk jangka waktu empat tahun.<ref name=":1">{{Cite journal|last=Hale|first=Christopher D.|date=2001|title=Indonesia's National Car Project Revisited|journal=Asian Survey|volume=41|issue=4|pages=629–645|doi=10.1525/as.2001.41.4.629|issn=0004-4687|jstor=10.1525/as.2001.41.4.629}}</ref> Belakangan, terungkap bahwa pemerintah Indonesia telah menyetujui produksi mobil TPN di Indonesia lebih dari tiga bulan sebelum pengumuman Inpres pada Februari 1996.<ref name=":0">{{Cite book|last=Organization|first=World Trade|date=2001-01-25|url=https://books.google.com/books?id=7xL7uzdi6ngC&q=opel+optima+indonesia&pg=PA2489|title=Dispute Settlement Reports 1998: Volume 6, Pages 2199-2752|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-80502-5|language=en}}</ref>
 
Status 'pionir' kemudian diberikan kepada TPN, karena perusahaan itu 99 persen dimiliki dan dikendalikan oleh Tommy Soeharto,<ref name=":2">{{Cite book|last=TEMPO|first=Pusat Data dan Analisa|date=2019-01-07|url=https://books.google.com/books?id=Qu3NDwAAQBAJ&q=timor+putra+nasional&pg=PA42|title=Mimpi Mobil Nasional : Timor|publisher=Tempo Publishing|isbn=978-623-207-451-4|language=id}}</ref> putra bungsu presiden [[Soeharto]]. TPN diberikan status 'pionir' dan dukungan keuangan dari pemerintah jika perusahaan memenuhi persyaratan yang diminta oleh Menteri Perekonomian untuk memproduksi 15.000 mobil pada September 1996. Tommy kemudianBelakangan, menjajakiterungkap opsibahwa untukpemerintah memulaiIndonesia usahatelah patunganmenyetujui denganproduksi pabrikanmobil asing.TPN [[Ladadi (perusahaanIndonesia otomotif)|Lada]]lebih dandari Irantiga Khodrobulan sempatsebelum dipertimbangkan,pengumuman tapiInpres akhirnyapada TommyFebruari memilih Kia Motors sebagai mitra TPN1996.<ref name=":0">{{Cite webbook|last=RayantiOrganization|first=DinaWorld Trade|titledate=Melirik Kiprah Mobil Merek Nasional Timor yang Sempat Laris di RI2001-01-25|url=https://otobooks.detikgoogle.com/mobil/d-4029633/melirik-kiprah-mobil-merek-nasional-timor-yang-sempat-laris-dibooks?id=7xL7uzdi6ngC&q=opel+optima+indonesia&pg=PA2489|title=Dispute Settlement Reports 1998: Volume 6, Pages 2199-ri2752|websitepublisher=detikotoCambridge University Press|languageisbn=id978-ID|access0-date=2020521-0380502-315|language=en}}</ref>
 
Tommy kemudian menjajaki opsi untuk memulai usaha patungan dengan pabrikan asing. [[Lada (perusahaan otomotif)|Lada]] dan Iran Khodro sempat dipertimbangkan, tapi akhirnya Tommy memilih Kia Motors sebagai mitra TPN.<ref>{{Cite news|last=Rayanti|first=Dina|title=Melirik Kiprah Mobil Merek Nasional Timor yang Sempat Laris di RI|url=https://oto.detik.com/mobil/d-4029633/melirik-kiprah-mobil-merek-nasional-timor-yang-sempat-laris-di-ri|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2020-03-31}}</ref> Menurut TPN, pihak perusahaan memilih Kia karena tidak seperti pabrikan lain, pabrikan asal Korea Selatan itu mengizinkan TPN memproduksi, memodifikasi, mengubah logo, dan mengekspor kendaraannya.<ref name=":7">{{Cite web|title=Sejarah & Informasi|url=http://www.timor.co.id/mantim/sejarah&informasi_perusahaan.htm|website=Timor|trans-title=History & Information|archive-url=https://web.archive.org/web/20051205045048fw_/http://www.timor.co.id/mantim/sejarah&informasi_perusahaan.htm|archive-date=2005-12-05|access-date=2022-10-31|url-status=dead}}</ref>
Pada tanggal 8 Juli 1996, TPN memperkenalkan Timor S515 sebagai produk pertama mereka. Mobil itu berbasis sedan [[Kia Sephia]] yang diganti nama dan logonya, dan awalnya diimpor dari Korea Selatan karena pabrik lokalnya belum dibangun. Untuk memuluskan rencana impor, [[Soeharto]] mengeluarkan [[Keputusan Presiden (Indonesia)|Keputusan Presiden]] Nomor 42 Tahun 1996 yang mengizinkan PT TPN mengimpor mobil nasional tanpa dikenakan bea masuk.<ref>{{Cite web|title=Mengulang Sejarah Mobil Murah|url=https://historia.id/urban/articles/mengulang-sejarah-mobil-murah-DpL1D|website=Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia|language=en|access-date=2020-03-31}}</ref> Saat masyarakat mempertanyakan praktik tersebut, Tommy mengklaim mobil tersebut dirakit di Korea Selatan oleh pekerja migran Indonesia. Antara Juni 1996 dan Juli 1997, sebanyak 39.715 mobil diimpor oleh TPN dari Kia Motors.<ref>{{Cite book|last=Abbott|first=Jason P.|date=2003-08-29|url=https://books.google.com/books?id=6gSXaHxdoC4C&q=39715+timor&pg=PA128|title=Developmentalism and Dependency in Southeast Asia: The Case of the Automotive Industry|publisher=Routledge|isbn=978-1-134-52098-5|language=en}}</ref> Mobil-mobil tersebut kemudian didistribusikan secara nasional melalui PT Timor Distributor Nasional.
 
Pada tanggal 8 Juli 1996, TPN memperkenalkan Timor S515 sebagai produk pertama mereka di [[Gedung Sarinah]], [[Jakarta Pusat]].<ref name=":7" /> Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Memperindag) [[Tungki Ariwibowo]] serta Menteri Negara Penggerak Dana Investasi/Ketua BKPM [[Sanyoto Sastrowardoyo]] hadir meresmikan peluncuran itu.<ref>{{Cite web|date=2003-08-04|title=Mobil Nasional Buatan Korea Selatan?|url=https://bisnis.tempo.co/read/7366/mobil-nasional-buatan-korea-selatan|website=Tempo|language=en|access-date=2024-04-01}}</ref> Mobil itu berbasis sedan [[Kia Sephia]] yang diganti nama dan logonya, dan awalnya diimpor dari Korea Selatan karena pabrik lokalnya belum dibangun.
Pada saat yang sama, TPN juga berencana membangun pabrik di Kawasan Industri Mandala Putra, [[Cikampek, Karawang|Cikampek]], [[Jawa Barat]]. Pabrik senilai US$ 1 miliar itu direncanakan akan dibangun dan dioperasikan oleh PT Kia Timor Motors, perusahaan patungan yang dimiliki 70% oleh TPN dan 30% oleh Kia Motors dan akan memiliki kapasitas untuk memproduksi 50.000 mobil per tahun.<ref>{{Cite journal|last=Hale|first=Christopher D.|date=2001|title=Indonesia's National Car Project Revisited|journal=Asian Survey|volume=41|issue=4|pages=629–645|doi=10.1525/as.2001.41.4.629|issn=0004-4687|jstor=10.1525/as.2001.41.4.629}}</ref>
 
Pada tanggal 8 Juli 1996, TPN memperkenalkan Timor S515 sebagai produk pertama mereka. Mobil itu berbasis sedan [[Kia Sephia]] yang diganti nama dan logonya, dan awalnya diimpor dari Korea Selatan karena pabrik lokalnya belum dibangun. Untuk memuluskan rencana impor, [[Soeharto]] mengeluarkan [[Keputusan Presiden (Indonesia)|Keputusan Presiden]] Nomor 42 Tahun 1996 yang mengizinkan PT TPN mengimpor mobil nasional tanpa dikenakan bea masuk.<ref>{{Cite web|title=Mengulang Sejarah Mobil Murah|url=https://historia.id/urban/articles/mengulang-sejarah-mobil-murah-DpL1D|website=Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia|language=en|access-date=2020-03-31}}</ref> Saat masyarakat mempertanyakan praktik tersebut, Tommy mengklaim mobil tersebut dirakit di Korea Selatan oleh pekerja migran Indonesia dan mengundang awak media ke pabrik Kia disana. Antara Juni 1996 dan Juli 1997, sebanyak 39.715 unit mobil diimpor oleh TPN dari Kia Motors.<ref>{{Cite book|last=Abbott|first=Jason P.|date=2003-08-29|url=https://books.google.com/books?id=6gSXaHxdoC4C&q=39715+timor&pg=PA128|title=Developmentalism and Dependency in Southeast Asia: The Case of the Automotive Industry|publisher=Routledge|isbn=978-1-134-52098-5|language=en}}</ref> Mobil-mobil tersebut kemudian didistribusikan secara nasional melalui PT Timor Distributor Nasional. Pada keseluruhan tahun 1997, TPN menguasai 35,82 persen pangsa pasar di segmen sedan kompak.
TPN berencana untuk mengimpor 45.000 mobil per tahun,<ref name="AY96/97">{{citation|last=Nunn|first=Peter|title=Japanese Industry: Back on Track?|journal=[[Automobile Year]]|volume=44|page=99|year=1996|issue=1996–97|editor-last=Norris|editor-first=Ian|location=Lausanne, Switzerland|publisher=Editions JR, J.-R. Piccard|isbn=978-2-88324-043-8}}</ref> namun [[Krisis finansial Asia 1997|krisis finansial Asia]] pada tahun 1997 berdampak pada Timor dan Kia Motors. Pada awal tahun 1998, 15.000 unit dari hampir 40.000 unit yang telah diimpor masih belum terjual di Jakarta,<ref name=":1" /> hanya 2.493 unit yang terjual pada tahun 1998 dibandingkan dengan 19.471 unit pada tahun sebelumnya. Penurunan penjualan ini sejalan dengan penjualan mobil secara keseluruhan di Indonesia yang turun dari hampir 400.000 pada tahun 1997 menjadi sekitar 53.000 pada tahun 1998. Selama [[kerusuhan Mei 1998]] di pulau Jawa, banyak pemilik Timor yang melepas logo 'T' agar tidak menjadi sasaran pengunjuk rasa yang mengaitkan Timor dengan Soeharto.<ref>[[Kia Sephia#hale|Hale]], pp. 636–637</ref> Dealer yang masih memiliki ribuan mobil Timor yang belum terjual setelah krisis harus melakukan rebranding termasuk mengubah warna tema dealer sebagai upaya untuk menjauhkan anggapan kedekatan dengan Soeharto dan keluarga Cendana.<ref name=":1" />
 
Pada saat24 yangFebruari sama1997, TPN juga berencanamemulai membangunpembangunan pabrik perakitan dan pabrik komponen di Kawasan Industri Mandala Putra, [[Cikampek, Karawang|Cikampek]], [[Jawa Barat]].<ref name=":7" /> Pabrik senilai US$ 1 miliar itu direncanakan akan dibangun dan dioperasikan oleh PT Kia Timor Motors, perusahaan patungan yang dimiliki 70% oleh TPN dan 30% oleh Kia Motors dan akan memiliki kapasitas untuk memproduksi 50.000 mobil per tahun.<ref>{{Cite journal|lastname=Hale|first=Christopher":1" D.|date=2001|title=Indonesia's/> NationalSementara, Carpabrik Projectkomponen Revisited|journal=Asianakan Survey|volume=41|issue=4|pages=629–645|doi=10dioperasikan oleh PT Timor Industri Komponen.1525/as.2001.41.4.629|issn=0004-4687|jstor=10.1525/as.2001.41.4.629}}</ref>
Jepang, Amerika Serikat, dan Uni Eropa memprotes program mobil nasional dan keistimewaan mobil Timor. Gugatan kemudian dibawa ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Program tersebut dinyatakan tidak sesuai dengan aturan WTO oleh Badan Penyelesaian Sengketa WTO pada tahun 1998 karena program mobil nasional ini melanggar perjanjian WTO tentang Subsidi dan Bea Imbalan yang menyebutkan bahwa pembebasan pajak merupakan subsidi harus bergantung pada penggunaan barang dalam negeri.<ref>{{Cite web|title=Asia Beckons America: The Case of the Automobile Industry|url=http://citeseerx.ist.psu.edu/messages/downloadsexceeded.html|website=citeseerx.ist.psu.edu|access-date=2020-03-31}}</ref> Akibatnya, Timor harus berhenti beroperasi berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) No 20 1998 yang dikeluarkan pada 21 Januari 1998. TPN juga diperintahkan untuk membayar kembali pajak barang mewah yang belum dibayar dari saat mereka mengimpor mobil bebas pajak sebesar US$ 1,3 miliar.<ref name=":2" /> Meskipun tidak aktif, TPN tidak dibubarkan atau pailit karena masih ada hingga saat ini dan kerap menghadapi berbagai tuntutan hukum, sebagian besar dengan pemerintah Indonesia.<ref>{{Cite web|last=Liputan6.com|date=2001-07-06|title=Aset PT Timor Putra Nasional Mulai Dieksekusi|url=https://www.liputan6.com/news/read/15981/aset-pt-timor-putra-nasional-mulai-dieksekusi|website=liputan6.com|language=id|access-date=2020-05-24}}</ref><ref>{{Cite web|title=Kejagung Selidiki Kasus Timor Putra Nasional|url=https://news.detik.com/berita/d-701740/kejagung-selidiki-kasus-timor-putra-nasional|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2020-05-24}}</ref><ref>{{Cite web|title=Sri Mulyani Kalahkan Tommy Soeharto, Rampas Rp 1,2 Triliun dari PT Timor Putra Nasional|url=https://medan.tribunnews.com/2020/01/13/sri-mulyani-kalahkan-tommy-soeharto-rampas-rp-12-triliun-dari-pt-timor-putra-nasional|website=Tribun Medan|language=id-ID|access-date=2020-05-24}}</ref>
 
Pada 11 April 1997, TPN meluncurkan Timor S515i, versi [[Injeksi bahan bakar|injeksi]] dari Timor S515. Sebulan kemudian, pada 15 Mei 1997 perakitan lokal Timor S515i dimulai di pabrik perakitan yang dimiliki PT Indauda Putra Nasional di [[Tambun, Tambun Selatan, Bekasi|Tambun]], [[Kota Bekasi|Bekasi]].<ref name=":72">{{Cite web|title=Sejarah & Informasi|url=http://www.timor.co.id/mantim/sejarah&informasi_perusahaan.htm|website=Timor|trans-title=History & Information|archive-url=https://web.archive.org/web/20051205045048fw_/http://www.timor.co.id/mantim/sejarah&informasi_perusahaan.htm|archive-date=2005-12-05|access-date=2022-10-31|url-status=dead}}</ref>
 
TPN berencana untuk mengimpor 45.000 mobil per tahun,<ref name="AY96/97">{{citation|last=Nunn|first=Peter|title=Japanese Industry: Back on Track?|journal=[[Automobile Year]]|volume=44|page=99|year=1996|issue=1996–97|editor-last=Norris|editor-first=Ian|location=Lausanne, Switzerland|publisher=Editions JR, J.-R. Piccard|isbn=978-2-88324-043-8}}</ref> namun [[Krisis finansial Asia 1997|krisis finansial Asia]] pada tahun 1997 berdampak pada Timor dan Kia Motors. Pada awal tahun 1998, 15.000 unit dari hampir 40.000 unit yang telah diimpor masih belum terjual di Jakarta,<ref name=":1" /> hanya 2.493 unit yang terjual pada tahun 1998 dibandingkan dengan 19.471 unit pada tahun sebelumnya. Penurunan penjualan ini sejalan dengan penjualan mobil secara keseluruhan di Indonesia yang turun dari hampir 400.000 pada tahun 1997 menjadi sekitar 53.000 pada tahun 1998. Selama [[kerusuhan Mei 1998]] di pulau Jawa, banyak pemilik Timor yang melepas logo 'T' agar tidak menjadi sasaran pengunjuk rasa yang mengaitkan Timor dengan Soeharto.<ref>[[Kia Sephia#hale|Hale]], pp. 636–637</ref> Dealer yang masih memiliki ribuan mobil Timor yang belum terjual setelah krisis harus melakukan rebranding termasuk mengubah warna tema dealer sebagai upaya untuk menjauhkan anggapan kedekatan dengan Soeharto dan keluarga Cendana.<ref name=":1" />
 
Selama [[kerusuhan Mei 1998]] di pulau Jawa, banyak pemilik Timor yang melepas logo 'T' agar tidak menjadi sasaran pengunjuk rasa yang mengaitkan Timor dengan Soeharto.<ref>[[Kia Sephia#hale|Hale]], pp. 636–637</ref> Dealer yang masih memiliki ribuan mobil Timor yang belum terjual setelah krisis harus melakukan rebranding termasuk mengubah warna tema dealer sebagai upaya untuk menjauhkan anggapan kedekatan dengan Soeharto dan keluarga Cendana.<ref name=":1" />
 
=== Sengketa WTO ===
Jepang, Amerika Serikat, dan Uni Eropa memprotes program mobil nasional dan keistimewaan mobil Timor. Gugatan kemudian dibawa ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Program tersebut dinyatakan tidak sesuai dengan aturan WTO oleh Badan Penyelesaian Sengketa WTO pada tahun 1998 karena program mobil nasional ini melanggar perjanjian WTO tentang Subsidi dan Bea Imbalan yang menyebutkan bahwa pembebasan pajak merupakan subsidi harus bergantung pada penggunaan barang dalam negeri.<ref>{{Cite web|title=Asia Beckons America: The Case of the Automobile Industry|url=http://citeseerx.ist.psu.edu/messages/downloadsexceeded.html|website=citeseerx.ist.psu.edu|access-date=2020-03-31}}</ref> Akibatnya, Timor harus berhenti beroperasi berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) No 20 1998 yang dikeluarkan pada 21 Januari 1998. TPN juga diperintahkan untuk membayar kembali pajak barang mewah yang belum dibayar dari saat mereka mengimpor mobil bebas pajak sebesar US$ 1,3 miliar.<ref name=":2" /> Meskipun tidak aktif, TPN tidak dibubarkan atau pailit karena masih ada hingga saat ini dan kerap menghadapi berbagai tuntutan hukum, sebagian besar dengan pemerintah Indonesia.<ref>{{Cite web|last=Liputan6.com|date=2001-07-06|title=Aset PT Timor Putra Nasional Mulai Dieksekusi|url=https://www.liputan6.com/news/read/15981/aset-pt-timor-putra-nasional-mulai-dieksekusi|website=liputan6.com|language=id|access-date=2020-05-24}}</ref><ref>{{Cite web|title=Kejagung Selidiki Kasus Timor Putra Nasional|url=https://news.detik.com/berita/d-701740/kejagung-selidiki-kasus-timor-putra-nasional|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2020-05-24}}</ref><ref>{{Cite web|title=Sri Mulyani Kalahkan Tommy Soeharto, Rampas Rp 1,2 Triliun dari PT Timor Putra Nasional|url=https://medan.tribunnews.com/2020/01/13/sri-mulyani-kalahkan-tommy-soeharto-rampas-rp-12-triliun-dari-pt-timor-putra-nasional|website=Tribun Medan|language=id-ID|access-date=2020-05-24}}</ref>
 
=== Pasca sengketa WTO ===
Pada tahun 2000, Kia Motors mempertimbangkan untuk menghidupkan kembali Timor dengan merestrukturisasi Timor Putra Nasional.<ref>{{cite journal|date=16 February 2000|title=Kia plans to continue with Timor car project: Kalla|url=http://www.thejakartapost.com/news/2000/02/16/kia-plans-continue-with-timor-car-project-kalla.html|journal=The Jakarta Post|archive-url=https://web.archive.org/web/20110119163643/http://www.thejakartapost.com/news/2000/02/16/kia-plans-continue-with-timor-car-project-kalla.html|archive-date=19 January 2011|url-status=dead}}</ref> Kia berencana menanamkan modalnya ke TPN dan menyelesaikan pabrik Cikampek, dengan syarat dari Menteri Perdagangan Korea Selatan Han Duck-soo bahwa TPN harus bersih dari pengaruh Tommy Soeharto.<ref name=":2" /> Investasi tersebut tidak terealisasi karena Kia menggunakan pabrik National Assemblers milik [[Indomobil]] untuk merakit mobil secara lokal.
 
Setelah tidak aktif, perusahaan ini menghadapi banyak tuntutan hukum, sebagian besar dengan pemerintah Indonesia. Perusahaan tersebut resmi bubar pada 5 November 2021 setelah seluruh asetnya disita pemerintah menyusul keputusan hukum terhadap Tommy Soeharto.<ref>{{Cite news|last=Liputan6.com|date=2001-07-06|title=Aset PT Timor Putra Nasional Mulai Dieksekusi|url=https://www.liputan6.com/news/read/15981/aset-pt-timor-putra-nasional-mulai-dieksekusi|work=[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2020-05-24}}</ref><ref>{{Cite news|title=Kejagung Selidiki Kasus Timor Putra Nasional|url=https://news.detik.com/berita/d-701740/kejagung-selidiki-kasus-timor-putra-nasional|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2020-05-24}}</ref><ref>{{Cite news|last=Hutasoit|first=Royandi|title=Sri Mulyani Kalahkan Tommy Soeharto, Rampas Rp 1,2 Triliun dari PT Timor Putra Nasional|url=https://medan.tribunnews.com/2020/01/13/sri-mulyani-kalahkan-tommy-soeharto-rampas-rp-12-triliun-dari-pt-timor-putra-nasional|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2020-05-24}}</ref>
== Efek terhadap industri otomotif ==
Karena harga mobil Timor jauh dibawah pesaingnya, penjualan Timor mendominasi pasar namun merugikan penjualan dan pangsa pasar pesaing. Timor dibanderol sekitar Rp 35 juta, sekitar setengah dari harga pesaingnya di segmen yang sama. Sebagai perbandingan, [[Toyota Corolla]] berukuran serupa dihargai sekitar Rp 70 jutaan. Pada akhir semester pertama 1997, mobil Timor telah menguasai 26% pangsa pasar mobil sedan. [[Ford Motor Company|Ford]] dan [[Chrysler]] menarik investasi mereka dari Indonesia, karena merasa produk mereka tidak akan mampu bersaing dengan Timor yang disubsidi pemerintah. Pada saat itu, Ford berencana untuk merakit [[Ford Escort]] secara lokal, sementara Chrysler berencana untuk memproduksi [[Chrysler Neon]]. Sementara itu, [[General Motors]] yang telah mengoperasikan pabrik di Indonesia mengumumkan pada Juni 1996 bahwa mereka akan menunda rencana investasi masa depan mereka.<ref>{{Cite journal|lastname=Hale|first=Christopher D.|date=2001|title=Indonesia's National Car Project Revisited|journal=Asian Survey|volume=41|issue=4|pages=629–645|doi=10.1525":1"/as.2001.41.4.629|issn=0004-4687|jstor=10.1525/as.2001.41.4.629}}</ref>
 
== Produk ==
Baris 42 ⟶ 60:
=== Timor S5 ===
[[File:Timor_S515_sedan_(2007-07-09)_02.jpg|pra=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/File:Timor_S515_sedan_(2007-07-09)_02.jpg|al=|kiri|jmpl|Timor S515 yang logonya diganti menjadi Kia]]
Seri Timor S5 adalah rangkaian produk pertama yang dirilis oleh TPN. Berbasis dari Kia Sephia, 'S' adalah singkatan dari sedan sedangkan '5' adalah pengenal untuk membedakannya dengan produk yang dibatalkan di masa depan, seri Timor S2. Modelnya terdiri dari S515 (SOHC [[karburator]]), S515i (DOHC, [[Injeksi bahan bakar|injeksi]]), dan S516i LE (edisi terbatas, dilisensikan oleh [[Prodrive]]) sama-sama menggunakan mesin [[turbocharger|turbo]].
 
Dibandingkan dengan Kia Sephia, seri Timor S5 dilengkapi dengan fitur yang lebih sedikit untuk memangkas harga. Tidak ada opsi transmisi otomatis, airbag atau ABS yang dimiliki Sephia versi global.
 
==== Timor SW516i ====
Beberapa station wagon 'SW516i' diproduksi dalam jumlah yang sangat terbatas oleh New Armada, perusahaan karoseri yang berbasis di Magelang, Jawa Tengah. Berbasis sedan S516i, model ini tergolong langka, tetapi saat itu resmi dijual di dealer Timor. TPN berencana memproduksi 50 SW516i, namun hanya 30 yang terealisasi.<ref>{{Cite webnews|title=Kini Limited Edition, Mobil Langka Ini Hanya Dijual Rp 45 Juta|url=https://makassar.tribunnews.com/2018/01/03/kini-limited-edition-mobil-langka-ini-hanya-dijual-rp-45-juta|websitework=Tribun Timur[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id-ID|access-date=2020-03-31|first=Anita Kusuma|last=Wardana}}</ref>
 
=== Prototipe ===
 
==== Timor S2 ====
Seri Timor S2, khususnya S213i adalah [[Purwarupa|prototipe]] [[hatchback]] yang dikembangkan sendiri oleh TPN. Pengembangan mobil ini digagas dan diawasi oleh Soeparto Soejatmo, direktur teknik TPN.<ref>{{Cite web|last=Kompasiana.com|title=Mengenang Timor, Mobil Nasional yang Mati sebelum Berkembang|url=https://www.kompasiana.com/andiannaz/569dda15747a611e06b1b023/mengenang-timor-mobil-nasional-yang-mati-sebelum-berkembang|website=KOMPASIANA|language=id|access-date=2020-03-31}}</ref> Desain eksterior dirancang oleh Zagato, perusahaan desainer asal Italia,<ref>{{Cite web|title=Timor S2 by Zagato|url=https://www.allcarindex.com/production/indonesia/timor/s2-by-zagato/|website=ACI|language=en|access-date=2020-03-31}}</ref> dan mobil ini ditenagai oleh mesin bensin injeksi 1.3 L 16V DOHC dengan tenaga sekitar 82 &nbsp;hp yang dipasangkan dengan transmisi manual 5 percepatan. Suspensi belakang adalah suspensi independen dengan per daun tunggal.<ref>{{Cite web|last=Alfan|first=Charis|title=Konsep Mobil Hatchback Indonesia, Timor S213i|url=https://www.mobilmotorlama.com/2019/09/konsep-timor-s213i.html|website=Mobil Motor Lama|access-date=2020-03-31}}</ref><ref>{{Cite book|last=Mobilmotor magazine|date=27 May 2002|title=Ini Baru Mobil Indonesia|pages=14–16}}</ref> Prototipe selesai pada tahun 2000 namun tidak pernah diproduksi massal.
 
== Lihat pula ==
Baris 65 ⟶ 83:
* [http://safasoft-wws.blogspot.com/2012/04/tanggapa-yang-salah-tentang-mobil-timor.html]-->
== Referensi ==
 
<references />
 
[[Kategori:Perusahaan otomotif]]
[[Kategori:Mobil Indonesia]]
Baris 70 ⟶ 91:
 
[[ms:Proton Perdana]]
<references />