Abraham Alex Tanuseputra: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gaung Tebono (bicara | kontrib)
k Pranala luar: Mojosari
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
 
(164 revisi perantara oleh 94 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{dablink|Ini adalah nama [[Orang Tionghoa Indonesia|Tionghoa-Indonesia]], [[Nama Tionghoa|marganya]] adalah ''[[Chen (marga)|Tanuseputra (陳)]]}}
[[Gambar:Abraham Alex Tanuseputra.jpg|250px|thumb|right|Pdt. Abraham Alex Tanuseputra]]
{{Infobox person
'''Pdt. Abraham Alex Tanuseputra''' atau '''Pdt. Alex''' adalah seorang [[pendeta]] dan tokoh [[gereja]] di [[Indonesia]]. Ia merupakan pendiri dan Ketua Umum dari [[Sinode]] [[Gereja Bethany Indonesia]] untuk periode [[2003]]-[[2007]].
| name = Pdt. Alex
| image =
| alt =
| caption =
| birth_name = Abraham Alex Tanuseputra
| birth_date = {{Birth date|1941|6|1}}
| birth_place = [[Mojosari, Mojokerto|Mojosari]], [[Kabupaten Mojokerto|Mojokerto]], [[Hindia Belanda]]
| death_date = {{death date and age|2020|8|6|1941|6|1}}
| death_place = [[Surabaya]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]
| denomination = [[Gereja Bethany Indonesia]]
| spouse = Yenny Oentari (wafat 2019)
| relatives = [[Sandra Angelia]] (cucu)
| children = Pdt. Hanna Asti Tanuseputra <br/>Pdt. David Aswin Tanuseputra<br/>Andreas Tanuseputra
| other_names =
| religion = [[Kristen Protestan]]
| twitter =
| occupation = Pendeta
}}
 
'''Pdt. Prof. Dr. Abraham Alex Tanuseputra, Ph.D''' atau({{lahirmati|[[Mojokerto]], '''Pdt.[[Jawa Alex'''Timur]]|1|6|1941|[[Surabaya]], [[Jawa Timur]]|6|8|2020}}) adalah seorang [[pendeta]] dan tokoh [[gereja]] di [[Indonesia]]. Ia merupakan pendiri GBI Bethany (sekarang menjadi Sinode Gereja Bethany Indonesia) dan merupakan Ketua Umum dari [[Sinode]] [[Gereja Bethany Indonesia]] untuk periode [[2003]]-[[2007]].
 
== Sejarah ==
lahirAlex di [[Mojokerto]], [[1 Juni]] [[1941]],dilahirkan sebagai anak kedua dari empat bersaudara (seluruhnya laki-laki) dalam sebuah keluarga apoteker. Ayahnya meninggal tiga bulan setelah menjadi pemeluk [[Kristen]], sementara keluarga ibunya memang merupakan keluarga Kristen.
Alex wajahnya mirip tokoh pewayangan semar, mulutnya yang besar dan bibir yang tebal membuatnya sesuai dengan omongan-omongannya yang selalu besar. Alex dikenal sebagai pendeta Kristen fundamentalis yang menekankan bahasa roh dan bayar perpuluhan sebagai syarat utama untuk memperoleh keselamatan hidup di dunia dan akhirat. "Hidup makmur" adalah slogan khas aliran gerejanya. Walaupun nilai tukar rupiah dengan dollar adalah sekitar Rp 9000, menurut Akex seluruh anggota jemaat Bethany hidupnya semua "makmur", jika ada yang belum makmur artinya "imannya" belum kuat dan perlu banyak berdoa dan bayar perpuluhan lebih banyak.
 
Tahun [[1954]], Alex Tanuseputra merupakan seorang pengusaha apotek yang melanjutkan usaha ibunya. Sebagai keluarga Kristen, Alex telah pergi ke Gereja tetapi selalu menghindar ketika ditawari untuk melayani. Dalam sebuah pelayanan oleh Pdt. Dzao Sze Kwang, ia [[nubuat|dinubuatkan]] akan menjadi Pelayan Tuhan. Nubuatan ini diteguhkan kemudian oleh Pdt. EB Stube.
Alex dalam praktek kependetaannya telah berhasil meraup uang miliaran rupiah, gaya hidupnya sangat mewah dibandingkan kebanyakan rakyat Indonesia yang masih banyak hidup dibawah garis kemiskinan. Kemewahan hidupnya justru sangat dia banggakan karena "berkat Tuhan" harus disyukuri dan harus ditunjukan kepada semua orang, itu namanya bersaksi atas kuasa Tuhan yang memberi berkat yang berlimpah.
 
Pada tahun [[1965]], Alex menabrak seorang anak kecil. Anak kecil tersebut terluka sangat parah dan kematiannya tinggal menunggu waktu. Keluarga anak tersebut mengancam akan membunuhnya bila anak tersebut mati. Alex takut dan bersembunyipergi ke sebuah [[gereja]] dan berdoa semalam-malaman dan bernazar bahwa ia akan menyerah dan menjadi Pelayan Tuhan jikalau anak tersebut sembuh dan hidup. Keajaiban terjadi dan anak yang sekarat itu kemudian berhasil dioperasi, sembuh, dan tetap hidup. Alex menyerahkan diri untuk melayani di gereja dan menjual hartanya, mendirikan 14 gedung gereja dan pos-pos penginjilan di [[Mojokerto]].
Padahal idak ada seorangpun tokoh Alkitab yang hidupnya jadi kaya bergelimang harta karena jadi pendeta.
 
Pada tahun [[1977]], Pdt. Alex pindah ke [[Surabaya]] beserta seluruh keluarganya. Seluruh 14 gereja yang telah didirikannya diberikan kepada [[pendeta]] lainnya. Ia memulai kembali membangun jemaat yang diawali dari 7 orang keluarganya sendiri. Pdt. Alex kemudian bergabung di [[Sinode]] [[Gereja Bethel Indonesia]] yang memiliki sifat gereja lokal otonom.
lahir di [[Mojokerto]], [[1 Juni]] [[1941]], sebagai anak kedua dari empat bersaudara (seluruhnya laki-laki) dalam sebuah keluarga apoteker. Ayahnya meninggal tiga bulan setelah menjadi pemeluk [[Kristen]], keluarga ibunya merupakan keluarga Kristen.
 
Pada tahun [[1987]], sebuah gedung gereja di Jl. Manyar Rejo II/36-38 selesai dibangun. Pada saat itu, jemaat GBI yang digembalakannya telah mencapai 2.000 jiwa dari 7 orang pada tahun 1977. Pada tahun 1987 ini, diperkenalkan visi slogan "''Successful Bethany Families''". Pada tahun yang sama, tak lama setelah gedung GBI Bethany Jl. Manyar Rejo berdiri, Pdt. Alex memulai kembali visi pembangunan [[Graha Bethany]] di Jalan Nginden, [[Surabaya]]. Gedung ini selesai dibangun pada tahun [[2000]] dan memiliki kapasitas 20.000 orang jemaat. Gedung ini dianggap sebagai gedung gereja terbesar di [[Asia Tenggara]].
 
Tahun [[1988]] dan [[1989]], GBI Bethany memulai pembukaan cabang di Indonesia bagian Barat dan Timur (Bethany Barat dan Timur). GBI Bethany menjadi salah satu bagian jemaat terbesar dari [[Sinode]] [[Gereja Bethel Indonesia]] (GBI).
Tahun [[1954]], Alex merupakan seorang pengusaha apotek yang melanjutkan usaha ibunya. Sebagai keluarga Kristen, Alex telah pergi ke Gereja tetapi selalu menghindar ketika ditawari untuk melayani. Dalam sebuah pelayanan oleh Pdt. Dzao Sze Kwang, ia [[nubuat|dinubuatkan]] akan menjadi Pelayan Tuhan. Nubuatan ini diteguhkan kemudian oleh Pdt. EB Stube.
 
Tahun [[1997]], Sinode [[Gereja Bethel Indonesia|GBI]] mengeluarkan keputusan bahwa nama-nama jemaat lokal (seperti Bethany, Tiberias, Mawar Saron, Rehobot, dan lain-lain) harus ditanggalkan dan digantikan dengan nama jalan di mana gereja lokal berdiri. Keputusan ini membawa kepada kerumitan bagi jemaat-jemaat lokal yang telah besar seperti Bethany dan yang lainnya. Banyak dari jemaat lokal yang belum mematuhi keputusan tersebut.
Pada tahun [[1965]], Alex menabrak seorang anak kecil. Anak kecil tersebut terluka sangat parah dan kematiannya tinggal menunggu waktu. Keluarga anak tersebut mengancam akan membunuhnya bila anak tersebut mati. Alex takut dan bersembunyi ke sebuah [[gereja]] dan berdoa semalam-malaman dan bernazar bahwa ia akan menyerah dan menjadi Pelayan Tuhan jikalau anak tersebut sembuh dan hidup. Keajaiban terjadi dan anak yang sekarat itu kemudian berhasil dioperasi, sembuh, dan tetap hidup. Alex menyerahkan diri untuk melayani di gereja, mendirikan 14 gedung gereja dan pos-pos penginjilan di [[Mojokerto]].
 
Tahun [[2000]], Sinode GBI kembali meneguhkan keputusan 1997 tentang penanggalan nama-nama jemaat lokal. Akhirnya, pada tahun [[2002]], GBI Bethany Barat (di bawah [[Niko Njotorahardjo|Pdt. Dr. Ir. Niko Njotorahardjo]]) dan Timur (di bawah [[Timotius Arifin Tedjasukmana|Pdt. Dr. Ir. Timotius Arifin Tedjasukmana]]) menanggalkan nama Bethany. Sementara itu, Bethany Wilayah Indonesia Tengah menolakbersedia menurunkan nama Bethany namun menolak menurunkan visi Successful Bethany Families.
Pada tahun [[1977]], Alex pindah ke [[Surabaya]] beserta seluruh keluarganya. Seluruh 14 gereja yang telah didirikannya diberikan kepada [[pendeta]] lainnya. Ia memulai kembali membangun jemaat yang diawali dari 7 orang keluarganya sendiri. Alex kemudian bergabung di [[Sinode]] [[Gereja Bethel Indonesia]] yang memiliki sifat gereja lokal otonom.
 
Tahun [[2003]], pada tanggal [[17 Januari]] [[2003]], GBI Bethany Wilayah Indonesia Bagian Tengah secara resmi mengundurkan diri dari Sinode GBI dan mendirikan sebuah Sinode baru bernama Sinode [[Gereja Bethany Indonesia]].
Pada tahun [[1987]], sebuah gedung gereja di Jl. Manyar Rejo II/36-38 selesai dibangun. Pada saat itu, jemaat GBI yang digembalakannya telah mencapai 2.000 jiwa dari 7 orang pada tahun 1977. Pada tahun 1987 ini, diperkenalkan visi slogan "''Successful Bethany Families''". Pada tahun yang sama, tak lama setelah gedung GBI Bethany Jl. Manyar Rejo berdiri, Pdt. Alex memulai kembali visi pembangunan [[Graha Bethany]] di Jalan Nginden, [[Surabaya]]. Gedung ini selesai dibangun pada tahun [[2000]] dan memiliki kapasitas 20.000 orang jemaat.
 
Pada [[15 April]] [[2004]], dimulai rencana pembangunan Menara Doa Jakarta.
Tahun [[1988]] dan [[1989]], GBI Bethany memulai pembukaan cabang di Indonesia bagian Barat dan Timur (Bethany Barat dan Timur). GBI Bethany menjadi salah satu bagian jemaat terbesar dari [[Sinode]] [[Gereja Bethel Indonesia]] (GBI).
 
Tahun [[2005]], [[Prasada Jasa Pamudja|PT. Prasada Jasa Pamudja]] memulai kembali pembangunan [[Menara Jakarta]] setelah diresmikan oleh [[Gubernur]] [[DKI Jakarta]] [[Sutiyoso]]. Pdt. Alex yang mengaku dirinya pendeta merupakan Presiden Komisaris dari perusahaan konstruksi tersebut. Di lingkup Gereja Bethany, menara ini biasa disebut sebagai Menara Doa Jakarta atau Jakarta Revival Center.
Tahun [[1997]], Sinode [[GBI]] mengeluarkan keputusan bahwa nama-nama jemaat lokal (seperti Bethany, Tiberias, Mawar Saron, Rehobot, dan lain-lain) harus ditanggalkan dan digantikan dengan nama jalan di mana gereja lokal berdiri. Keputusan ini membawa kepada kerumitan bagi jemaat-jemaat lokal yang telah besar seperti Bethany dan yang lainnya. Banyak dari jemaat lokal yang belum mematuhi keputusan tersebut.
 
Pada [[2009]], dimulai pembangunan tahap kedua Graha Bethany Nginden dengan jumlah jemaat
Tahun [[2000]], Sinode GBI kembali meneguhkan keputusan 1997 tentang penanggalan nama-nama jemaat lokal. Akhirnya, pada tahun [[2002]], GBI Bethany Barat (di bawah [[Niko Njotorahardjo|Pdt. Dr. Ir. Niko Njotorahardjo]]) dan Timur (di bawah [[Timotius Arifin Tedjasukmana|Pdt. Dr. Ir. Timotius Arifin Tedjasukmana]]) menanggalkan nama Bethany. Sementara itu, Bethany Wilayah Indonesia Tengah menolak menurunkan nama Bethany.
menjadi 35.000 dalam satu kali ibadah, dan telah diresmikan pada SPGI [[2010]].
 
Pada SPGI [[2010]] terjadi rekonsiliasi antara Pdt. DR. Abraham Alex Tanuseputra, Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo dan Pdt. DR. Ir. Timotius Arifin Tedjasukmana setelah tujuh tahun terjadi ketidakharmonisan di antara mereka sehingga terjadilah kembali kesatuan hati kembali di antara mereka para pemimpin Bethany.
Tahun [[2003]], pada tanggal [[17 Januari]] [[2003]], Bethany Tengah secara resmi mengundurkan diri dari Sinode GBI dan mendirikan sebuah Sinode baru bernama Sinode [[Gereja Bethany Indonesia]]. Dalam titik ini, sebagian pendeta dari Bethany Barat dan Timur yang loyal kepada Alex turut masuk ke dalam sinode baru ini. Sekalipun demikian, Alex sendiri tetap menyatakan tidak masuk ke dalam Sinode Bethany dan tetap berdiri di Sinode GBI. Sepak terjang Alex ini merupakan tindakan yang tidak etis, sengaja membuat kekacauan di organisasi GBI Bethel.
Sebuah sikap akal-akalan yang sengaja dilakukan dalam usaha Alex membuat onar.
 
Pada tahun [[2012]], Pdt. Abraham Alex Tanuseputra mengundang Pastor Benny Hinn untuk hadir di KKR yang berlangsung di Graha Bethany Nginden, Surabaya dan berdoa serta mengurapi secara langsung Pastor Benny Hinn. Pdt. Alex merupakan satu-satunya hamba TUHAN di dunia yang menumpangkan tangan secara langsung mengurapi Pastor Benny Hinn mendoakan pelayanan dan kesatuan keluarga Pastor Benny Hinn. Pada tahun yang sama diwariskanlah penggembalaan Gereja Bethany Graha Bethany Nginden Surabaya kepada putra pertamanya (anak ke dua) Pdt. David Aswin Tanuseputra (sekaligus menjadi Ketua Umum Sinode Gereja Bethany Indonesia).
:Badan Pekerja Lengkap (BPL) Sinode GBI mengadakan rapat dan mensinyalir bahwa Pdt. Alex berdiri di dua Sinode, yang berujung pada pemecatan Pdt. Alex dari Sinode GBI.
 
Pada tahun [[2013]], Gereja Bethany kembali mengadakan KKR bersama Pastor Benny Hinn bersamaan dengan SEMINAR KESATUAN GEREJA INTERNASIONAL (SKGI) 2013. SKGI 2013 dilayani oleh Pdt. Abraham Alex Tanuseputra, Pdt. Niko Njotorahardjo, Pastor Benny Hinn, Pdt. Timotius Arifin, Pdt. K.A.M. Jusuf Ronni, Pdt. Dwidjo Saputro, Pdt. Josia Abdisaputera, Pdt. Eddy Leo, Rev Floyd Lawhon dan Pdt. Jusuf BS. Pada tahun ini TUHAN menjawab doa Pdt. Alex untuk Ps. Benny pada tahun 2012 dengan bersatunya kembali Pastor Benny dan istrinya yang ditandai dengan pernikahan kembali yang dilangsungkan antara Ps. Benny Hinn dan istrinya Suzanne Hinn pada tanggal 3 Maret 2013. Pada tahun yang sama, kisah perjalanan hidup Pdt. Alex diangkat kedalam film layar lebar ''[[Optatissimus]]'' (Doa Pertama) yang tayang di seluruh jaringan bioskop XXI pada tanggal 23 Mei 2013. Pada tahun yang sama juga, Proyek Menara Jakarta kembali ditangani dan dilanjutkan oleh Pdt. Alex dan Gereja Bethany Indonesia.
:Bulan [[Juli]] [[2003]], setelah pemecatan tersebut, Pdt. Alex secara resmi diminta bergabung ke dalam Sinode Bethany yang baru.
 
Pada tahun [[2014]], Seminar Kesatuan Gereja Internasional diadakan di Kota Jakarta di Istora Senayan. Seminar ini diadakan oleh Menara Doa Jakarta (Pdt. Abraham Alex Tanuseputra) dan didukung Billion Soul Summit Indonesia. Sejak tahun 2014 ini, Dia mendirikan wadah pelayanan baru bernama Alex Tanuseputra Ministries sesuai dengan Visi yang Tuhan berikan kepadanya untuk Kesatuan Tubuh Kristus, sehingga Dia dapat melayani Seluruh Gereja Tuhan Interdenominasi. Mulai pada tahun ini, Pdt. Abraham Alex Tanuseputra mendirikan Alex Tanuseputra Ministry dan menjadi hamba Tuhan yang melayani gereja-gereja interdenominasi.
:Pada [[September]] [[2003]], Pdt. Alex secara resmi terpilih sebagai Ketua Umum Sinode Gereja Bethany Indonesia.
 
Pada tahun 2015, SKGI diadakan di 2 tempat yang berbeda yaitu di Jakarta dan Bandung. Di Jakarta dilayani Pdt. Abraham Alex Tanuseputra, Pdt. Gilbert Lumoindong, Ps. DR. Peter Kumar, Ps. David Wu, Rm. Aurelius Pati Soge, Pdt. Noldy Luntungan, Pdt. Gondowijoyo. Di Bandung dilayani Pdt. Abraham Alex Tanuseputra, Ps. Henry Hinn (adik kandung Ps. Benny Hinn) dan Ps. DR. Peter Kumar. SKGI diadakan secara gratis dan terbuka untuk seluruh denominasi gereja Tuhan Kristen dan Katolik. Visi Tuhan untuk Pdt. Abraham Alex Tanuseputra adalah untuk melayani pribadi lepas pribadi, menjawab kerinduan Tuhan Yesus akan kesatuan Tubuh Kristus menjelang kedatanganNya untuk kali yang kedua.
Pada [[15 April]] [[2004]], dimulai rencana pembangunan Menara Doa Jakarta.
 
Tahun [[2005]], [[Prasada Jasa Pamudja|PT. Prasada Jasa Pamudja]] memulai kembali pembangunan [[Menara Jakarta]] setelah diresmikan oleh [[Gubernur]] [[DKI Jakarta]] [[Sutiyoso]]. Alex yang mengaku dirinya pendeta merupakan Presiden Komisaris dari perusahaan konstruksi tersebut. Di lingkup Gereja Bethany, menara ini biasa disebut sebagai Menara Doa Jakarta atau Jakarta Revival Center.
Alex mengaku memperoleh perintah khusus dari Tuhan untuk membangun "menara Tuhan" ini.
 
== Keluarga ==
Pdt Alex menikah dengan Yenny Oentario pada [[23 Februari]] [[1963]],. danPasangan ini dikaruniai 3 orang anak, yaitu Pdt. Hanna Asti Tanuseputra atau Hanna Hadisiswantoro, (kelahiranPdt. [[1963]]),David Aswin Tanuseputra ([[1964]]), dan AndrewAndreas Tanuseputra ([[1966]]). SuamiPutrinya, Hanna adalahmenikah dengan Pdt. Dr. Yusak Hadisiswantoro, yangMA. merupakanDari salahputri satupertamanya, ketuaPdt bidangAlex dimendapatkan Sinodetiga Bethany.cucu, Daridari putriputranya pertamanya,yang Alexkedua mendapatkan 3dua orang cucu, dan dari keduaputra putranyayang masing-masingketiga 2adalah empat orang cucu. Ketiga orang anak dan menantu Pdt. Alex terlibat aktif dalam Gereja Bethany.
Seluruh anggota keluarga Alex ini menikmati kehidupan yang sangat mewah. Ketiga anak Hana menikmati pendidikan di Australia dan masing-masing mengendarai Mercedes.
 
Pdt. Dr. Yusak Hadisiswantoro, MA saat ini menjadi Gembala Senior Gereja YHS dengan cabang-cabang gereja yang tersebar di seluruh Indonesia, sedangkan Pdt. David Aswin Tanuseputra menggembalakan Graha Bethany Nginden dan cabang-cabangnya di Surabaya, Sidoarjo, Malang, Mojokerto, Batam dan Jakarta.
Aswin yang tidak tamat sekolah hobbynya koleksi Harley Davidson, Hanna senang mengkoleksi Tas bermerek, Andrew yang agak cacat mental mengkoleksi jam Rolex.
 
<!--== Gelar akademis ==
Tahun [[1988]], Pdt. Alex mendapatkan gelar ''[[Doctor of Philosophy]]'' dari [[International Christian UniversityInstitute]], [[Amerika Serikat]], dengan [[tesis]] berjudul "Hak dan Kuasa Mencipta Oleh Orang Percaya dan Lahir Baru".
 
Tahun [[1995]], dianugerahi gelar ''[[Doctor of Divinity]]'' dari [[Lee College]], [[Cleveland]], [[Amerika Serikat]].
 
Pada [[2 Juli]] [[2004]], dikukuhkan sebagai [[Profesor]] dari ''[[Trinity Crown International University]]'' (TCIU), dengan disertasi "''In Christian Leadership''". - Gelar-gelar ini diragukan kesahihannya, karena sekolah-sekolah yang disebutkan tidak jelas/tidak terakreditasi di AS.-->
 
{{kotak mulai}}
{{kotak suksesi
| pendahulu = ''tidakTidak ada''
| jabatan = [[Gereja Bethany Indonesia|Ketua Umum Sinode <br /> Gereja Bethany Indonesia]]
| tahun = [[2003]] - [[2007]]
| pendahulu = [[Leonard Limato]] <br> (''pejabat sementara'')
| pengganti = ''sedang[[Pdt. Prof. Dr. Bambang menjabat''Yudho]]
}}
{{kotak suksesi
|pendahulu = Tidak ada
| jabatan = [[GBI Jemaat Bethany|Gembala Senior/Pendiri <br /> GBI JemaatGereja Bethany]]
| tahun = [[19871978]] - [[20032020]]/[[Meninggal]]
| pendahulu = ''tidak ada''
|diangkat oleh = [[Pdt. Alex Tanuseputra]]
| pengganti = ''tidakTidak ada''
}}
{{kotak selesai}}
 
== Pranala luar ==
 
* {{id}} [http://www.bethanygraha.org/pubs/profil.asp Profil di BethanyGraha.org]
* {{en}} [http://www.unitedworld-usa.com/reports/indonesia/interview.asp Sebuah wawancara dengan Pdt. Alex di UnitedWorld-USA.com mengenai ''Jakarta Tower''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20061123102441/http://www.unitedworld-usa.com/reports/indonesia/interview.asp |date=2006-11-23 }} ([[20 Desember]] [[2004]])
 
[[Kategori{{DEFAULTSORT:Kelahiran 1941|Tanuseputra, Abraham Alex]]}}
[[Kategori:Pendeta Tionghoa-Indonesia|Tanuseputra, Abraham Alex]]
[[Kategori:Tionghoa-Indonesia|Tanuseputra,Marga Abraham AlexChen]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh Mojokerto]]
[[Kategori:Tokoh dari Mojosari]]
[[Kategori:Tokoh Kristen Indonesia]]
[[Kategori:Pendeta Indonesia]]