Kabupaten Tana Tidung: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pindah Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(11 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Dati2
|
|
|
|
|
|
|
|
|motto = Upun taka<br/>{{small|{{lang icon|Tidung|Tidung}} Akar budaya kita}}
|lambang = Lambang Kabupaten Tana Tidung.jpg
|peta = Lokasi Kalimantan Utara Kabupaten Tana Tidung.svg
|koordinat =
|kecamatan = 5
|desa = 33
|kepala daerah = [[Bupati]]
|nama kepala daerah = [[Ibrahim Ali]]
|wakil kepala daerah = [[Wakil Bupati]]
|nama wakil kepala daerah = Hendrik
| nama sekretaris daerah = Said Agil
|luas = 4058,70
|penduduk = 27980
|
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|78,44% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 21,38% [[Kristen]]
** 13,02% [[Protestan]]
** 8,36% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,17% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,01% [[Hindu]]<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|IPM = {{increase}} 70,06 ([[2023]])<br> <span style="background:Yellow;color:#00726a"> tinggi </span><ref name="IPM">{{cite web|url=https://kaltara.bps.go.id/indicator/26/557/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-umur-harapan-hidup-hasil-long-form-sp2020-menurut-kabupaten-kota.html|title=Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) Menurut Kabupaten/Kota 2021-2023|website=www.kaltara.bps.go.id|accessdate=9 Januari 2024}}</ref>
|kodearea = 0552
|apbd = Rp. 1.137.171.000.924,00,- ([[2023]])
|dau = Rp 462.133.273.000,00,- ([[2020]])
|dauref = <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=25 Januari 2021}}</ref>
|nomor_polisi = KH
|web = {{URL|http://www.tanatidungkab.go.id/}}
}}
'''Kabupaten Tana Tidung''' adalah salah satu [[kabupaten]] di [[provinsi]] [[Kalimantan Utara]], [[Indonesia]], yang disetujui pembentukannya pada Sidang Paripurna DPR RI pada tanggal 17 Juli 2007. [[Ibu kota kabupaten]] Tana Tidung berada di desa [[Tideng Pale, Sesayap, Tana Tidung|Tideng Pale]], kecamatan [[Sesayap, Tana Tidung|Sesayap]]. Kabupaten
Sejak tahun 2012, kabupaten ini merupakan bagian dari provinsi Kalimantan Utara, seiring dengan pemekaran provinsi baru tersebut dari provinsi Kalimantan Timur. Kabupaten ini merupakan kabupaten dengan penduduk paling sedikit dari semua kabupaten/kota di Indonesia, sebanyak 25.584 jiwa tercatat di sensus 2020;<ref>Badan Pusat Statistik, Jakarta, 2021.</ref> sensus tahun 2021 menunjukkan jumlah penduduk kabupaten ini sebanyak 25.584 jiwa;<ref name="TIDUNG">{{cite web|url=https://tanatidungkab.bps.go.id/publication/2023/02/28/f3dc1b4b28d40cebd6734687/kabupaten-tana-tidung-dalam-angka-2023.html|title=Kabupaten Tana Tidung Dalam Angka 2023|website=www.tanatidungkab.bps.go.id|accessdate=20 Agustus 2023|pages=12, 53, 118-119|format=pdf}}</ref> dan pada pertengahan 2023 berjumlah 27.980 jiwa.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=8 Januari 2024|format=Visual}}</ref>
== Sejarah ==
=== Etimologi ===
Nama Tidung berasal dari kata ''tiding'' atau ''tideng'', yang berarti "bukit" atau "gunung". Tana Tidung secara kasar berarti "Tanah Tidung", mengacu pada wilayah tersebut sebagai tanah air [[Suku Tidung|orang Tidung]]. Nama dari kota Tideng Pale (baca: ''tidung pala'') berasal dari dua kata dalam [[bahasa Tidung]], ''tideng'' yang berarti "bukit" atau "gunung" dan ''pale'' yang berarti "tawar" atau "hambar"; jika disatukan maka bermakna "bukit yang hambar".<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=22 Agustus 2020|title=Sejarah Suku Tidung, Kerabat Suku Dayak Halaman all|url=https://www.kompas.com/skola/read/2020/08/22/191235669/sejarah-suku-tidung-kerabat-suku-dayak|access-date=31 Mei 2021|website=KOMPAS.com|language=id|archive-date=2023-07-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20230727003912/https://www.kompas.com/skola/read/2020/08/22/191235669/sejarah-suku-tidung-kerabat-suku-dayak|dead-url=no}}</ref
=== Sejarah awal ===
Wilayah ini adalah rumah bagi kerajaan asli yang dikenal sebagai [[Kerajaan Tidung]], yang berasal dari abad ke-11.<ref name=":1" /><ref>{{Cite web|title=Kerajaan Tidung, Diperkirakan Berusia Lebih Satu Milenium, Runtuh karena Anti-Belanda|url=http://kaltimkece.id/historia/mereka/kerajaan-tidung-diperkirakan-berusia-lebih-satu-milenium-runtuh-karena-anti-belanda|access-date=2022-01-10|website=Kaltim Kece|language=id|archive-date=2023-07-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20230727011423/https://kaltimkece.id/historia/mereka/kerajaan-tidung-diperkirakan-berusia-lebih-satu-milenium-runtuh-karena-anti-belanda|dead-url=no}}</ref> [[Penyebaran Islam di Indonesia]] kemudian mempengaruhi wilayah tersebut.<ref>{{Cite book|title=Mengenal Kerajaan-Kerajaan Nusantara|year=2009|pages=37}}</ref> Keberadaan Kerajaan Tidung sebelum penyebaran Islam diperdebatkan dan beberapa berpendapat bahwa alih-alih menjadi kerajaan, itu adalah konfederasi suku.<ref>{{Cite book|title=Sejarah dan Kebudayaan Tidung di Kabupaten Malinau|year=2012|pages=10}}</ref> Kerajaan lain, Berayu, juga ada di wilayah tersebut. Raja pertama Berayu diduga berkerabat dengan rakyat [[Kerajaan Kutai Martapura|Kerajaan Kutai]]. Kerajaan tersebut berpusat di tempat yang sekarang disebut [[Malinau, Malinau|Malinau Kota]] tetapi memiliki pengaruh hingga [[Kabupaten Nunukan|Nunukan]] selatan. Pada masa kerajaan-kerajaan suku, disebut juga sebagai "Tidung purba", diakhiri dengan perkawinan Ratu Ikenawai dan Radja Laoet dari [[Kesultanan Sulu]] pada tahun 1557.<ref>{{Cite web|last=Raditya|first=Iswara N.|title=Kerajaan Tidung Berdiri di Atas Kandungan Minyak Kaltara|url=https://tirto.id/kerajaan-tidung-berdiri-di-atas-kandungan-minyak-kaltara-cBRC|access-date=2022-01-10|website=tirto.id|language=id|archive-date=2023-07-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20230727011415/https://tirto.id/kerajaan-tidung-berdiri-di-atas-kandungan-minyak-kaltara-cBRC|dead-url=no}}</ref> Sebuah kerajaan Islam baru yang berpusat di [[Pulau Tarakan]] lahir dan disebut sebagai Kerajaan Kalkan atau Dinasti Tenggara. Pada tahun 1900, Kerajaan Tidung memindahkan ibu kotanya dari Tarakan ke Malinau. Antara abad ke-18 dan ke-19, Kerajaan Tidung merupakan salah satu kekuatan regional utama di wilayah tersebut, bersama dengan [[Kesultanan Bulungan]].<ref name=":1" /> [[Hindia Belanda|Belanda]] yang baru tiba mengganggu persaingan yang dihasilkan. Acara yang paling dikenal adalah pernikahan kerajaan antara Sultan Bulungan dan dua putri, satu dari [[Kabupaten Berau|Berau]] dan satu lagi dari Tidung.<ref name=":1" /> Raja Tidung terakhir, [[Datoe Adil]], mengadopsi kebijakan anti-Belanda dan menentang monopoli atas barang-barang di wilayah yang dipaksakan oleh Belanda.<ref name=":1" /> Hal ini menimbulkan perselisihan dalam masalah internal, sehingga Bulungan menyerbu Tidung dengan bantuan Belanda pada tahun 1916.<ref>{{Cite book|title=Forest, Resourcesand People in Bulungan|year=2001|pages=19–23}}</ref><ref name=":1">{{Cite journal|last=Susanto|first=Nugroho Nur|title=Pengaruh Islam Terhadap Identitas Tidung Menurut Bukti Arkeologi|date=2013|url=https://naditirawidya.kemdikbud.go.id/index.php/nw/article/view/96|journal=Naditira Widya|language=id|volume=7|issue=2|pages=117–129|doi=10.24832/nw.v7i2.96|issn=2548-4125|doi-access=free|access-date=2023-07-27|archive-date=2023-07-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20230727011419/https://naditirawidya.kemdikbud.go.id/index.php/nw/article/view/96|dead-url=no}}</ref> Tana Tidung menjadi bagian dari ''Afdeeling Tidoengschelanden'' (Afdeeling Tanah Tidung) di bawah Hindia Belanda dan kemudian republik Indonesia yang baru terbentuk setelah [[Revolusi Nasional Indonesia]].<ref>{{Cite web|title=Profil Pemerintah Kabupaten Tana Tidung - BPK Perwakilan Provinsi KALIMANTAN UTARA|url=https://kaltara.bpk.go.id/profil-pemerintah-kabupaten-tana-tidung/|access-date=31 Mei 2021|language=id|archive-date=2022-06-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20220602052736/https://kaltara.bpk.go.id/profil-pemerintah-kabupaten-tana-tidung/|dead-url=no}}</ref><ref name=":1" />
Masuknya orang-orang yang tinggal di wilayah tersebut ke Islam pada abad ke-15 dan ke-16 umumnya diyakini oleh para arkeolog sebagai awal dari terpisahnya identitas orang Tidung dari [[suku Dayak]] di sekitarnya.<ref>{{Cite book|title=Amir Hamzah dalam Mengenal Sekilas Suku Tidung|year=2019}}</ref><ref name=":1" /> Masih diperdebatkan apakah mengklasifikasikan orang Tidung sebagai bagian dari kelompok Dayak yang lebih besar atau sebagai kelompok etnis asli yang terpisah seperti [[suku Banjar]].<ref name=":1" /> Sedangkan orang Tidung digolongkan oleh [[Tjilik Riwut]] sebagai bagian dari [[Rumpun Murut|suku Murut]].<ref>{{Cite book|title=Maneser Panatau Tatu Hiang: Menyelami Kekayaan Leluhur|year=2003|pages=62}}</ref> Orang Tidung sering menyebut dirinya sebagai Dayak Islam atau Dayak Muslim.<ref>{{Cite book|title=Belimpun Taka Tugas, Insuai Taka Tapu: Orang Tidung, Marginalisasi, dan Perlawanan di Pulau Sebatik|year=2017|location=Nunukan}}</ref>
== Geografi ==
[[Berkas:Jalan Kota Tideng Pale dan Sungai Sesayap.JPG|jmpl|ki|220px|Salah satu ruas jalan di [[Tideng Pale, Sesayap, Tana Tidung|Tideng Pale]].]]
Kabupaten Tana Tidung memiliki luas wilayah sebesar {{convert|4.058,70|km|mi}}.<ref name=":4" /> Kabupaten ini berbatasan dengan [[Kabupaten Nunukan]] di bagian utara, [[Laut Sulawesi]] dan [[kota Tarakan]] di bagian timur, [[Kabupaten Malinau]] di bagian barat, dan [[Kabupaten Bulungan]] di bagian selatan. Topografi wilayah bervariasi antara kelas 0–40%. Namun, sebagian besar dianggap sebagai daerah dataran tinggi dengan lereng yang curam; sebagian besar tanah datarnya dengan kemiringan kurang dari 8% berada di sepanjang pantai. Komposisi tanah kabupaten ini didominasi oleh [[ultisol]] dan [[inceptisol]] dan umumnya tidak cocok untuk pertanian skala besar.<ref name=":4">{{Cite web|title=Profil Tana Tidung|url=https://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPIJM_d2096c346c_BAB%20IVBab%204.%20PROFIL%20KABUPATEN%20TANA%20TIDUNG.pdf|access-date=2023-07-27|archive-date=2022-01-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20220130123818/https://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPIJM_d2096c346c_BAB%20IVBab%204.%20PROFIL%20KABUPATEN%20TANA%20TIDUNG.pdf|dead-url=no}}</ref>
Kabupaten Tana Tidung memiliki iklim tropis dengan kelembapan tinggi, curah hujan tahunan tinggi, dan perubahan suhu yang relatif kecil, berkisar antara {{convert|21|–|25|C|F}}, dengan rata-rata {{convert|26,9|C|F}}. Curah hujan antara {{convert|151|-|376|mm|in}} dan bervariasi antara musim hujan dan kemarau. Tingkat kelembapan berada di antara 83 dan 87%.<ref name=":4" />
Baris 88 ⟶ 80:
Jumlah ASN (Aparatur Sipil Negara) Kabupaten Tana Tidung Per 31 Desember 2022 dengan total 1.799 (PNS 1.773 dan PPPK 26) terdiri dari 905 Perempuan dan 894 Laki-laki. Terdiri dari 13 orang Pegawai golongan I, 387 orang Pegawai Golongan II, 1.255 orang Pegawai golongan III, 118 orang Pegawai Golongan IV. Kemudian untuk Golongan PPPK terdiri dari, 8 orang PPPK Golongan VII, 17 orang Golongan IX dan 1 orang Golongan X.
===
{{utama|Daftar Bupati Tana Tidung}}
[[Berkas:Kantor Bupati Tana Tidung.JPG|jmpl|220px|ka|Kantor bupati Tana Tidung]]
Sejak terbentuknya Kabupaten Tana Tidung, pemerintah menunjuk Zaini Anwar sebagai Pejabat Bupati (Pj. Bupati) Tana Tidung pada tahun 2007. Pada tanggal 18 Januari 2010, gubernur [[Kalimantan Timur]], [[Awang Faroek Ishak]] melantik [[Undunsyah]] sebagai bupati dan Markus Yungkin sebagai wakil bupati Tana Tidung periode [[2010]]-[[2015]] dan telah disetujui dalam sebuah rapat sidang paripurna istimewa DPRD Kabupaten Tana Tidung. Lalu pada tanggal 19 Januari 2015, Penjabat Bupati, Ahmad Bey Yasin, dilantik oleh [[Irianto Lambrie]] (Pj. GUbernur Kaltara) untuk menggantikan [[Undunsyah]]. Pada tanggal 26 Agustus 2015, pemerintah menunjuk Sanusi sebagai Pejabat Bupati (Pj. Bupati Tana Tidung). Selanjutnya, tanggal 17 Februari 2016, [[Undunsyah]] dilantik kembali sebagai bupati dan Markus Yungkin sebagai wakil bupati Tana Tidung periode [[2016]]-[[2020]], oleh gubernur Kalimantan Utara, [[Irianto Lambrie]].
Saat ini, bupati yang menjabat di Tana Tidung ialah [[Ibrahim Ali (politikus, lahir 1981)|Ibrahim Ali]], didampingi wakil bupati, Hendrik. Mereka menang pada pemilihan umum bupati Tana Tidung 2020. Kemudian dilantik sebagai bupati dan wakil bupati terpilih oleh gubernur [[Kalimantan Utara]], [[Zainal Arifin Paliwang]], pada 26 Februari 2021, untuk periode 2021-2024.<ref>{{cite web|url=https://tanatidungkab.go.id/pustaka-4139-Pelantikan-Bupati-dan-Wakil-Bupati-Kabupaten-Tana-Tidung-Ibrahim-Ali-A-Md-dan-Hendrik-SH-jpg|title=Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tana Tidung|website=tanatidungkab.go.id|accessdate=20 Agustus 2023|archive-date=2023-08-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20230820103451/https://tanatidungkab.go.id/pustaka-4139-Pelantikan-Bupati-dan-Wakil-Bupati-Kabupaten-Tana-Tidung-Ibrahim-Ali-A-Md-dan-Hendrik-SH-jpg|dead-url=no}}</ref>
{| class="wikitable"
|- bgcolor="#99ccff"
! No
! colspan=3|Bupati
! Mulai Jabatan
! Akhir Jabatan
! Prd.
! Ket.
! colspan=2|Wakil Bupati
|-
|-
|<center>2
|[[File:Ibrahim Ali.png|100px|]]
|bgcolor=#0000FF|
|[[Ibrahim Ali (politikus, lahir 1981)|Ibrahim Ali]]
|<center>26 Februari 2021
|<center>''Petahana''
|<center>3
|<center><ref name="Kaltara260221">{{cite web |url=https://diskominfo.kaltaraprov.go.id/gubernur-kaltara-lantik-bupati-bulungan-dan-tana-tidung/ |title=Gubernur Kaltara Lantik Bupati Bulungan dan Tana Tidung |date=26-02-2021 |access-date=28-02-2021 |website=kaltaraprov.go.id |last= |first= |editor= |archive-date=2023-04-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230408024249/https://diskominfo.kaltaraprov.go.id/gubernur-kaltara-lantik-bupati-bulungan-dan-tana-tidung/ |dead-url=no }}</ref>
|[[Berkas:Wakil Bupati Hendrik.jpg|100px]]
|<center>[[Hendrik]]
|-
|}
=== Dewan Perwakilan ===
Baris 105 ⟶ 119:
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Tana Tidung}}
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Tana Tidung}}
== Demografi ==
=== Suku bangsa ===
[[Berkas:Traditional marriage attire of Tidung people.jpg|jmpl|ki|220px|Pakaian adat nikah [[Suku Tidung|Tidung]].]]
[[Berkas:Baloi Adat Desa Kapuak.JPG|jmpl|ka|220px|Baloi adat [[Suku Dayak|Dayak Balusu]].]]
Kabupaten Tana Tidung dihuni oleh dua suku utama, yakni suku [[Suku Tidung|Tidung]] dan suku [[Suku Dayak|Dayak]]. Nama kabupaten ini sendiri diambil dari suku asli yakni Tidung. Pengaruh suku dan budaya Tidung dan Dayak, bercampur dalam kehidupan masyarakat Tana Tidung.<ref>{{cite web|url=https://tanatidungkab.go.id/mubes-dewan-adat-dayak-se-ktt-309.html|title=Mubes Dewan Adat Dayak Se-KTT|website=www.tanatidungkab.go.id|accessdate=20 Agustus 2023|archive-date=2023-08-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20230820112117/https://tanatidungkab.go.id/mubes-dewan-adat-dayak-se-ktt-309.html|dead-url=no}}</ref> Polemik uang rupiah pecahan 75.000 yang mencuat pada 17 Agustus 2020, menjadi sebuah informasi bagi masyarakat [[Indonesia]] tentang suku [[Suku Tidung|Tidung]].<ref>{{cite web|url=https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5559299/asal-usul-dan-kebudayaan-suku-tidung-dari-kalimantan-utara|title=Asal Usul dan Kebudayaan Suku Tidung Dari Kalimantan Utara|website=www.detik.com|accessdate=20 Agustus 2023|archive-date=2023-01-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20230116175255/https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5559299/asal-usul-dan-kebudayaan-suku-tidung-dari-kalimantan-utara|dead-url=no}}</ref>
Salah budaya orang Tidung yang masih dilestarikan hingga sekarang ialah budaya tolak bala di bulan safar. Meskipun tradisi ini juga dilakukan di kabupaten lain, tradisi ini tetap menjadi agenda rutin oleh umat [[Islam]] di Tana Tidung. Kegiatan tolak bala ini diisi dengan bacaan selawat Nabi dan doa meminta perlindungan dan pertolongan kepada Tuhan Yang Maha Esa.<ref>{{cite web|url=https://kaltim.tribunnews.com/2021/10/06/budaya-suku-tidung-di-bulan-safar-gelar-tradisi-tolak-bala.|title=Budaya Suku Tidung di Bulan Safar, Gelar Tradisi Tolak Bala|first=Risnawati|last=|editor=Mathias Masan Ola|date=6 Oktober 2021|website=kaltim.tribunnews.com|accessdate=20 Agustus 2023|archive-date=2023-10-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20231017113804/https://kaltim.tribunnews.com/2021/10/06/budaya-suku-tidung-di-bulan-safar-gelar-tradisi-tolak-bala.|dead-url=no}}</ref> Sementara untuk adat [[Suku Dayak|Dayak]], salah satu tradisi yang masih dilestarikan ialah Nutu Luntungan. Tradisi Nutu Luntungan ini adalah tradisi menumbuk padi pasca panen, padi ditumbuk di lesung yang panjang. Tradisi ini wajib dilakukan oleh laki-laki dan perempuan orang [[Suku Dayak|Dayak Belusu]], dengan cara menumbuk padi diiringi nyayian saling sahut menyahut.<ref>{{cite web|url=https://kaltara.tribunnews.com/2022/11/06/nutu-luntungan-tradisi-suku-dayak-belusu-tana-tidung-pembuatan-menumbuk-padi-butuh-waktu-dua-bulan|title=Nutu Luntungan Tradisi Suku Dayak Belusu Tana Tidung, Persiapan Menumbuk Padi Butuh Waktu Dua Bulan|first=Risnawati|last=|editor=M Purnomo Susanto|date=6 November 2022|website=kaltara.tribunnews.com|accessdate=20 Agustus 2023|archive-date=2023-08-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20230820112114/https://kaltara.tribunnews.com/2022/11/06/nutu-luntungan-tradisi-suku-dayak-belusu-tana-tidung-pembuatan-menumbuk-padi-butuh-waktu-dua-bulan|dead-url=no}}</ref>
=== Agama ===
[[Berkas:Masjid Agung At-Taqwa Tana Tidung.JPG|jmpl|ka|220px|Masjid Agung At-Taqwa Tana Tidung]]
Keragaman budaya [[Suku Tidung|Tidung]] dan [[Suku Dayak|Dayak]] berpengaruh pada agama yang dianut masyarakat Tana Tidung. Data [[Kementerian Dalam Negeri]] 2023 mencatat, mayoritas penduduk Tana Tidung menganut agama [[Islam]].
Adapun banyaknya penduduk kabupaten ini menurut agama yang dianut yakni [[Islam]] sebanyak 78,44%, kemudian [[Kekristenan]] sebanyak 21,37%, dengan rincian [[Protestan]] sebanyak 13,02% dan [[Katolik]] sebanyak 8,36%. Sebagian kecil menganut agama [[Buddha]] yakni 0,17% dan [[Hindu]] 0,01%. Untuk sarana rumah ibadah, terdapat 32 masjid, 26 gereja [[Protestan]], 8 gereja [[Katolik]], dan 1 vihara.<ref name="DUKCAPIL"/><ref name="TIDUNG"/>
== Pendidikan ==
Data Pendidikan Kabupaten Tana Tidung bersumber dari Data Pokok Pendidikan Tana Tidung ''([[dapo.kemendikbud.go.id]])''. Yang berisikan data-data jumlah sekolah, guru, peserta didik, pegawai, ruang kelas, ruang perpustakaan dan rombongan belajar pada tahun ajaran 2021/2022 semester Genap. Kecamatan Sesayap memiliki jumlah sekolah paling banyak di antara kecamatan lainnya yakni sebanyak 33 unit sekolah dan memiliki jumlah peserta didik atau siswa/siswi yakni sebanyak 2.697 siswa/siswi dan guru sebanyak 248 guru. Kecamatan Sesayap Hilir memilikim24 unit sekolah, 1.750 siswa/siswi dan 207 guru. Kecamatan Betayau memiliki 10 unit sekolah, 757 siswa/siswi dan 81 guru. Serta Kecamatan Muruk Rian memiliki 12 Unit sekolah, 727 siswa/siswi dan 100 guru.
== Lihat pula ==
* [[Suku Tidung]]
* [[Kerajaan Tidung]]
Baris 116 ⟶ 148:
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.radartarakan.com/ Radar Tarakan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080913123916/http://www.radartarakan.com/ |date=2008-09-13 }}
* {{id}} [http://www.media-indonesia.com/berita.asp?id=138263 ''DPR Setujui 8 Daerah Otonom Baru''. Media Indonesia, 17 Juli 2007]
{{Kabupaten Tana Tidung}}
{{Kalimantan Utara}}
|