MRT Jakarta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gilang Bayu Rakasiwi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Mtlh01p (bicara | kontrib)
(3 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 294:
==== Kartu Multi Trip KAI Commuter ====
Sejak bulan Oktober 2021, Kartu Multi Trip (KMT) Commuter Line dapat digunakan di layanan MRT Jakarta. Meskipun demikian, hingga saat ini penggunaan KMT masih berupa uji coba penerapan bersamaan dengan layanan LRT Jakarta dan Transjakarta.<ref>{{Cite news|last=Anwar|first=Muhammad Choirul|date=13 Oktober 2021|title=KMT KRL Kini Bisa Dipakai untuk Naik MRT, LRT, dan Transjakarta|url=https://money.kompas.com/read/2021/10/13/084643526/kmt-krl-kini-bisa-dipakai-untuk-naik-mrt-lrt-dan-transjakarta?page=all|work=[[Kompas.com]]|access-date=2021-12-03|editor-last=Anwar|editor-first=Muhammad Choirul}}</ref><ref>{{Cite news|last=Kusumawardhani|first=Amanda|date=12 Oktober 2021|title=KAI Commuter Uji Coba Kartu Multi Trip di MRT, LRT, dan TransJakarta Koridor 1|url=https://ekonomi.bisnis.com/read/20211012/98/1453645/kai-commuter-uji-coba-kartu-multi-trip-di-mrt-lrt-dan-transjakarta-koridor-1|work=[[Bisnis Indonesia|Bisnis.com]]|access-date=2021-12-03|editor-last=Yati|editor-first=Rahmi}}</ref>
 
== Insiden ==
 
* Pada tanggal 30 Mei 2024, sebuah alat berat berupa besi ''crane'' dari proyek pembangunan Gedung Kejaksaan Agung RI jatuh dan menimpa rel saat satu rangkaian kereta yang melintas hendak memasuki Stasiun Blok M, menimbulkan percikan api dan putusnya aliran listrik pada kereta tersebut<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2024-05-30|title=Operasional MRT Jakarta Dihentikan Sementara Imbas Besi Crane Jatuh ke Rel|url=https://megapolitan.kompas.com/read/2024/05/30/17572181/operasional-mrt-jakarta-dihentikan-sementara-imbas-besi-crane-jatuh-ke|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2024-05-30}}</ref>. Seluruh layanan Lin Utara–Selatan dihentikan sementara untuk proses evakuasi besi ''crane'' dan pemeriksaan sarana dan prasarana untuk memastikan kondisi rel dan kereta aman untuk beroperasi. Tidak ada korban dalam kejadian ini dan seluruh penumpang di setiap kereta dievakuasi ke stasiun terdekat. Hasil investigasi menunjukkan bahwa induksi elektromagnetik yang muncul saat kereta melintas menyebabkan mesin ''crane'' mati mendadak sehingga besi ''crane'' yang diangkut terlepas dan menimpa rel karena tertarik gaya elektromagnet<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2024-05-31|title=Hutama Karya: Jatuhnya Besi Konstruksi di Jalur MRT Dipicu Induksi Elektromagnetik|url=https://www.kompas.com/properti/read/2024/05/31/082133821/hutama-karya-jatuhnya-besi-konstruksi-di-jalur-mrt-dipicu-induksi|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2024-05-31}}</ref>. PT Hutama Karya selaku pihak yang bertanggung jawab atas proyek konstruksi tersebut memohon maaf atas kejadian tersebut dan menyatakan telah sepakat dengan pihak PT MRT Jakarta untuk menaikkan batas aman ''crane'' dari kesepakatan sebelumnya radius 6 meter menjadi 8 meter dari area MRT. Lin Utara–Selatan kembali beroperasi normal pada hari berikutnya.
 
== Referensi ==